Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


10 August 2015

Harga Melambung, Petani Cabai Raup Untung

KULONPROGO ( KRjogja-com)- Harga cabai yang terus melambung di pasaran
sejak beberapa pekan terakhir, mendatangkan keuntungan bagi para
petani. Apalagi, kualitas hasil panen mereka pada musim tanam ini
terbilang bagus, karena minim serangan hama saat musim kemarau.

Dijumpai di sawahnya, Dusun Bagungan Nomporejo Kecamatan Galur, Senin
(10/8/2015), salah satu petani Retno Suwarsih (46) menuturkan, hasil
panen cabai rawit merah miliknya dihargai cukup tinggi, yakni Rp
40.000 per kilogram. Padahal biasanya, hasil panen cabai rawit merah
hanya dihargai Rp 7.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

"Kalau pas tinggi, bisa sampai Rp 50.000 per kilogram," kata Retno.
Retno menyampaikan, angka Rp 40.000 per kilogram tersebut merupakan
harga hasil panen pada petik pertama. Dimungkinkan, masa petik
selanjutnya, harga cabai akan terus meningkat.

"Kami petik cabai empat hari sekali. Dengan luasan sawah 25ru atau
sekitar 350m2, hasil panen sekali petik minimal 10 kilogram. Biasanya,
bisa sampai 15 kali petik dalam satu musim tanam," jelasnya.

Petani lain, Budi Ismanto (46) menyampaikan, selain dihargai tinggi,
kualitas hasil panen cabai pada musim tanam ini juga terbilang baik.
Sebab saat musim kemarau, tanaman cabai minim serangan hama.

"Kalau pas musim hujan, ada saja hama yang menyerang dan sulit
dikendalikan, mulai dari lalat buah hingga jamur. Sementara saat musim
kemarau, hamanya sedikit dan cenderung bisa diatasi," jelasnya.

Ia menuturkan, tanaman cabai miliknya dipanen dalam usia 110 hari atau
sekitar empat bulan. Saat musim kemarau, para petani harus rutin
menyirami tanaman mereka menggunakan mesin diesel.(Unt)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive