Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


31 January 2017

Ribuan Surat Suara Pilkada di Kulon Progo Rusak

Ribuan surat suara untuk Pilkada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan rusak karean terdapt noda tinta pada kolom. Surat suara yang rusak itu sebanyak 1.705 surat suara, dan direncanakan akan dimintakan ganti ke percetakan di Ngawi, Jawa Timur.


tirto.id - Ribuan surat suara untuk Pilkada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan rusak karean terdapt noda tinta pada kolom. Surat suara yang rusak itu sebanyak 1.705 surat suara, dan direncanakan akan dimintakan ganti ke percetakan di Ngawi, Jawa Timur.

"Kami akan membuat berita acara kerusakan surat suara rusak dan kami minta ganti ke percetakan. Pengajuan pengganti surat suara setelah selesai pengepakan supaya diketahui total keseluruhan kekurangannya," kata Ketua Divisi Logistik Perencanaan dan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulonprogo Budi Priyana di Kulon Progo, Selasa, (31/1/2017) seperti dikutip dari Antara.

Jumlah surat suara yang rusak sebanyak 1.705 terdiri Kecamatan Pengasih 128, Girimulyo 18, Sentolo 54, Temon 14, Wates 112, Galur 36, Nanggulan 54, Lendah 17, Samigaluh 402, Kokap 269, Panjatan 378, dan Kalibawang 223.

"Surat suara rusak nanti akan dihancurkan dengan mesin, sehingga sudah tidak bisa berfungsi lagi. Penghancuran surat suara dilaksanakan sebelum logistik pilkada didistribusikan pada 14 Februari," katanya.

Dijelaskan bahwa kotak dan surat suara akan didistribusikan pada 14 Februari. Distribusi dibagi dalam dua waktu. Pertama, dilakukan pada shif pagi dengan tujuan Samigaluh, Girimolyo, Kalibawang, Nanggulan, Kokap dan Pengasih. Tahap kedua, wilayah datar di Kecamatan Sentolo, Lendah, Galur, Panjatan, Wates, dan Temon.

"Berdasarkan penyelenggarakan Pilres 2014, distribusi satu hari cukup," kata dia.

Budi mengatakan setelah sortir dan pelipatan surat suara selesai, KPU Kulon Progo akan melakukan tahapan selanjutnya yakni melakukan setting dan pengepakan logistik yang dimulai Senin (30/01/2017) hingga Sabtu (04/02/2017).

"Setting dan pengepakan dilakukan oleh petugas dari masing-masing kecamatan yang berkisar 15 sampai 20 orang per hari," kata dia.

Agenda selengkapnya adalah Senin (30/01/2017) Kecamatan Temon dan Nanggulan, Selasa (31/01/2017) Galur dan Girimulyo, Rabu (01/02/2017) Samigaluh dan Kalibawang, Kamis (02/02/2017) Sentolo dan Pengasih, Jumat (03/02/2017) Lendah dan Wates, serta Sabtu (04/02/2017) Kokap dan Panjatan.

Baca juga artikel terkait KULON PROGO atau tulisan menarik lainnya Mutaya Saroh
(tirto.id - mut/mut)
Share:

Pemasangan Pagar Bandara NYIA Kulonprogo Ditargetkan Selesai Sembilan Bulan

Pemasangan pagar di lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Temon Kulonprogo sudah dimulai kemarin. PT Angkasa Pura I memasang target penanda pembatas lahan bisa selesai sembilan bulan ke depan.

RADARJOGJA.CO.ID – Pemasangan pagar di lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Temon Kulonprogo sudah dimulai kemarin. PT Angkasa Pura I memasang target penanda pembatas lahan bisa selesai sembilan bulan ke depan.

Pemagaran awal sebelumnya, dilakukan untuk bidang lahan di dekat jalan Nasional Jogja-Purworejo di perbatasan Desa Kebonrejo dan Desa Palihan. Setelah groundbreaking pekan lalu, pemagaran dilanjutkan untuk bidang lahan Paku Alam Ground (PAG) di wilayah Desa Jangkaran, sisi selatan Satradar Congot menuju ke Desa Glagah di sisi timur.

‘’Bidang tanah yang dipagari ini menjadi bagian dari calon lokasi runway atau landasan pacu bandara yang menjadi prioritas pembangunan bandara,” kata Pengawas lapangan pekerjaan pemagaran dari PT AP I, Eko Budi Sriyanto, kemarin (30/1).

Pemasangan pagar model teralis setinggi dua meter itu sudah mencapai panjang sekitar 200 meter. Akan diteruskan hingga sekeliling lahan dengan panjang pagar keseluruhan mencapai 5.000 meter.

“Pemasangan pagar ini untuk pengamanan aset lahan yang sudah dibebaskan. Sekaligus jadi batas wilayah lahan yang akan dibikin bandara. Targetnya Sembilan bulan selesai,” kata Eko Budi.

Namun pemagaran dimungkinkan terpotong di tengah jalan. Sebab ada beberapa bidang lahan di sisi timur yang belum resmi dibebaskan karena masih ada sengketa. Selain itu, beberapa bidang lahan berpasir itu juga memiliki kontur tanah berbukit dan tidak memungkinkan dipagari langsung.

“Butuh alat berat untuk meratakan tanah berbukit itu sebelum dipasangi pagar. Sementara waktu, pemagaran dialihkan ke ujung barat dan sisi selatan lahan PAG yang berkontur lebih rata. Kalau bidang dekat bibir pantai malah lebih rata jadi bisa langsung dipasang pagar,” kata Eko Budi.

Pekerjaan pemagaran lahan, AP menggandeng kontraktor PT Trimega Semarang. Sedikitnya 17 tenaga kerja dilibatkan menangani pemagaran tersebut, beberapa di antaranya diambilkan dari warga di lokasi.

“Kami sudah bekoordinasi dengan pemerintah desa terdampak pembangunan bandara untuk penyediaan tenaga kerja dengan jumlah menyesuaikan kebutuhan di lapangan,” katanya.

Project Manager Pembangunan Bandara Baru PT AP I Sujiastono mengungkapkan, groundbreaking adalah penanda dimulainya masa pembangunan konstruksi atas. Pekerjaan akan dilakukan secara simultan paralel dari sisi perencanaan dan pembangunan.

“Termasuk di dalamnya tes topografi, pemagaran, dan pembersihan area calon airside (area penerbangan), pemindahan pohon, hingga land clearing. Tahap awal, kami masih fokus pembuatan runway di atas lahan PAG,” ungkap Sujiastono. (tom/iwa/mar)
Share:

27 January 2017

Bandara Kulon Progo Bisa Tampung Penumpang 14 Juta/Tahun



Yogyakarta - Presiden Joko Widodo hari ini memulai pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Dirut AP I menjelaskan perbandingan bandara ini dengan Bandara Adisutjipto yang ada saat ini.

Proses "Babat Alas Nawung Kridha" yang artinya membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan NYIA.

Acara ini dihadiri pula oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteru PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Direktur Utama PT Angkasa Pusa I Danang S Baskoro.

Danang menjelaskan, saat ini Bandara Adisutjipto berkapasitas 1,2 juta orang pertahun harus melayani 7,2 juta penumpang per tahun. Nantinya NYIA akan mampu menampung 14 juta penumpang per tahun.

Bandara Adisutjipto yang saat ini beroperasi hanya memiliki luas terminal 15 ribu meter persegi. Landasan pacu (runway) Bandara Adisutjipto 2.250 meter dengan apron berkapasitas 8 pesawat.

Nantinya NYIA akan dibangun di atas lahan seluas 587 hektar pada tahap I (2020-2031), akan memiliki runway sepanjang 3.250 meter, apron berkapasitas 35 pesawat.

Pada pengembangan tahap II (2031-2041) terminal NYIA akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi, runway 3.600 meter, apron yang bisa digunakan 45 pesawat dan mampu menampung hingga 20 juta penumpang setiap tahunnya.

Dengan pembangunan NYIA, lanjut Danang, permasalahan lack of capacity akan mampu teratasi. Sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

"Tidak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, tapi juga bisa memberi multiplier effect yang bisa memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan," urai Danang.

Untuk pembangunan NYIA, PT AP I menyiapkan investasi Rp 9,3 triliun dan ditargetkan akan rampung pada Maret 2019. Selain NYIA, PT AP I juga sedang melakukan pengembangan dua bandara lainnya yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2018 dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang rencananya akan ampung pada tahun 2019.

NYIA akan dikembangkan sejalan dengan misi PT AP I untuk mewujudkan konsep "airport city" di Yogyakarta yaitu memadukan bandara dengan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu.

"Untuk mendukung konektivitas dengan kota-kota sekitarnya, selain dihubungkan dengan jalan nasional, bandara ini juga akan teintegrasi dengan jalur kereta api untuk mempermudah transportasi dari dan ke bandara," urai Danang. (sip/mkj)

Share:

Tolak NYIA, Massa WTT Mujahadah




Harianjogja.com, KULONPROGO — Sedikitnya 500 warga penolak bandara yang digawangi oleh Wahana Tri Tunggal (WTT) menggelar mujahadah sebagai sikap penolakan atas pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).



Warga tetap berkeras menggelar aksi protes meski tak bisa mendekati lokasi acara. Davit, Humas WTT mengatakan tak peduli meski tak bisa datang langsung ke lokasi.

“Kami tetap berkeras menolak meskipun aksi terbatas hanya sekian meter nanti,”jelasnya kepada Harianjogja.com pada Kamis (27/1/2017).

Massa berkumpul di rumah ketua WTT, Kelik Martono yang terletak di Dusun Kragon, Palihan, Temon. Beberapa juga berdiri di sepanjang sisi jalan Daendels yang merupakan salah satu akses jalan menunju lokasi acara. Davit menerangkan, nantinya warga akan beriringan berjalan bersama ke arah barat.

“Jalan terus ke barat sampai mana kita bisa, karena memang sama polisi ditutup,”ujar dia. Di titik tersebut, massa akan berorasi dan dilanjutkan dengan mujahadah. Ratusan ibu mengenakan busana berwarna putih juga hadir dan siap meramaikan aksi.

Editor: Mediani Dyah Natalia | dalam: Peristiwa |

Share:

Jokowi akan Groundbreaking Bandara Kulon Progo, Penjagaan Diperketat

Yogyakarta - Presiden Joko Widodo akan melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengamanan diperketat di sejumlah lokasi.

Jokowi rencananya menuju lokasi groundbreaking menggunakan helikopter dari Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Lokasi groundbreaking terletak di sebelah selatan Pusat Radar 215 TNI AU, Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulon Progo. Jokowi akan didampingi Menhub Budi Karya dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono.


Bupati Kulon Progo Budi Antono mengatakan Presiden dan Ibu Negara dijadwalkan hadir untuk melakukan groundbreaking. Presiden juga dijadwalkan memberikan Kartu Indonesia Pintar di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo. 

"Lokasi groundbreaking yang terjadwal di sebelah selatan satuan radar," kata Budi Antono pada rapat koordinasi di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Kamis (26/1).

Dirut PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro mengatakan, setelah groundbreaking, akan langsung dilakukan pembangunan konstruksi besar-besaran dimulai dari runway, apron, dan kemudian terminal bandara. 


Pantauan di lokasi groundbreaking, Jumat (27/1/2017) pagi, setiap tamu harus melalui pemeriksaan metal detector. Penjagaan oleh polisi dan TNI sudah dilakukan di jarak sekitar 2 km dari lokasi. Setiap pengendara ditanyai kepentingannya oleh aparat. 

NYIA digadang-gadang akan menjadi bandara bertaraf internasional yang dapat menampung sekitar 15 ribu penumpang. PT Angkasa Pura I menargetkan bandara ini dapat mulai beroperasi pada Maret 2019. 

Di sisi lain, aksi protes dari kelompok warga penolak pembangunan bandara Wahana Tri Tunggal (WTT) juga disebutkan akan digelar di dekat lokasi groundbreaking. 
(sip/rna)
Share:

26 January 2017

Besok, Presiden Groundbreaking Bandara Baru Yogyakarta



KULONPROGO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), Jumat (27/1) siang. Panitia telah melakukan serangkaian persiapan dengan memasang tenda dan sarana pendukung lain di sekitar lokasi. Sebelumnya presiden dijadwalkan datang pada Senin (23/1) lalu. “Sudah 90% sudah fix, persiapan dan koordinasi terus kami lakukan,” kata Asisten II Sekda Kulonprogo, Triyono, kemarin. Persiapan terus dilakukan baik oleh Pemkab Kulonprogo, Pemda DIY, PT Angkasa Pura I, dan Sekretariat Negara (Sekneg).


Perwakilan dari Sekneg juga sudah melakukan pertemuan dengan Pejabat Bupati Kulonprogo secara tertutup di ruang kerjanya. Bahkan hari ini direncanakan juga akan dilanjutkan koordinasi dengan Pemda DIY guna memastikan urutan acara dan teknis pelaksanaan groundbreakiang. “Besok (hari ini) kami koordinasi teknis dengan Pemda DIY,” kata Triyono. Lokasi groundbreaking dipilihdisisiselatan Sat Radar Congot di kompleks TNI Angkatan udara. Lokasi yang awalnya hamparan lahan kosong telah dibersihkan dan diratakan dengan bulldozer. Bahkan kemarin siang sudah terpasang beberapa tenda, umbul-umbul maupun toilet portabel di lokasi. Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) juga sudah ada di lokasi. Hanya semua pihak yang dikonfirmasi terkait kesiapan tidak ada yang berani berkomentar. “Ini semua sudah di-handle (tangani) Paspampres,” tutur R Sujiastono, Pilot Project Kantor proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, kemarin. Kesiapan tidak hanya dilakukan di lokasi acara saja. Jalan yang akan dilalui oleh rombongan presiden juga sudah ditangani. Termasuk sembilan polisi tidur sudah diratakan. Dalam susunan acara, perhelatan yang dikemas dalam “Bubak Alas Nawung Krido” tersebut Presiden akan datang menggunakan helikopter Super Puma milik TNI Angkatan Udara. Presiden direncanakan akan melakukan peletakan batu pertama dengan pemasangan bata merah di lokasi yang menjadi bagian dari runway bandara. Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono mengamini rencana groundbreaking akan dihadiri Presiden. Koordinasi intensif sudah dilakukan antara AP I, Pemda DIY, Pemkab Kulonprogo, dan sejumlah kementerian. “Pak Presiden pasti datang. Kalau konsep acaranya masih dikoordinasikan,” tandasnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Danang S Baskoro mengatakan, untuk pertama kalinya perseroan mengembangkan airport city dan aerotropolis di Yogyakarta. “Airport city maupun aerotropolis merupakan kota dengan tata letak, infrastruktur, dan ekonomi berpusat di bandara,” katanya dalam talk show Akselerasi Ekonomi DIY l, Selasa (24/1) malam. Airport city merupakan kawasan yang berada dalam radius 15 menit dari bandara.

Sedangkan radius jarak 15–30 menit dari bandara disebut aerotropolis. Di airport city tetap ada permukiman yang di dalamnya ada penjual berbagai barang produksi lokal. Danang mengungkapkan, untuk groundbreaking NYIA yang akan dilakukan oleh Presiden pengerjaannya ditawarkan kepada pengusaha lokal DIY. Untuk konstruksi besar seperti pembangunan landasan dan terminal bandara dikerjakan perusahaan konstruksi berpengalaman.

“Mereka juga akan menggandeng perusahaan konstruksi lokal untuk pengerjaan bagian tertentu,” ungkapnya. Diproyeksikan NYIA berkapasitas 15 juta penumpang per tahun. Saat ini Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta menampung 7,2 juta orang per tahun.

Padahal kapasitasnya hanya 1,2 juta orang per tahun. Pada kesempatan itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Wihana Kirana Jaya mengatakan, investasi pembangunan NYIA memberikan multiplier effect. Keberadaan bandara baru diyakini bisa mengatasi ketidakmerataan pembangunan antara Jawa bagian utara dengan selatan. Bandara NYIA juga bisa mendongkrak sektor pariwisata.

Langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah meningkatkan konektivitas antara Yogyakarta–Solo– Semarang (Joglosemar). Konektivitas ini memudahkan wisatawan mengunjungi objek wisata di wilayah Joglosemar. “Konektivitas akan membuat lama tinggal wisatawan lebih baik dan panjang,” ujar Wihana. Sementara Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI),

Danang Parikesit mengatakan, pembangunan NYIA di Kulonprogo tidak sekadar mendongkrak pertumbuhan perekonomian di DIY. Keberadaannya juga mendongkrak Jawa bagian selatan. “Yang jelas akan memperlancar mobilitas di Jawa bagian selatan,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya konektivitas antarmoda transportasi sangat vital.

Harapannya kejadian pembangunan Bandara Kualanamu dan Lombok Praya tidak terulang. Dua bandara yang besar dan megah itu untuk konektivitasnya masih lemah. “Kalau hanya mengandalkan jalan raya, warga Klaten, Gunungkidul, pergi ke bandara (NYIA) akan pikir-pikir,” tuturnya. Dia menegaskan, untuk mendukung konektivitas tersebut, PT KAI berencana membangun jalur kereta lintas. Jalur tersebut tidak hanya menuju Kota Yogyakarta, tapi juga daerah lain di sebelah barat bandara NYIA.

Untuk lalu lintas kereta api saat ini masih memungkinkan rangkaian perjalanan khusus. “Yang masih perlu dipikirkan adalah titik pemberhentian dan tarifnya,” katanya.
Share:

Aliansi Aktivis Desak Jokowi Batalkan Bandara Kulonprogo




tirto.id - Aliansi puluhan organisasi masyarakat sipil, yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Tolak Bandara (Gestob) Kulonprogo, mendesak Presiden Joko Widodo menghentikan rencana peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penolakan itu muncul setelah tersiar kabar di media massa bahwa Jokowi berencana meresmikan peletakan batu pertama pembangunan bandara tersebut pada Jumat (27/1/2017) besok.

Mereka juga mendesak Jokowi membatalkan rencana dan seluruh tahapan pembangunan bandara ini yang telah berjalan.

Kepala Departemen Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Yogi Zul Fadhli, juru bicara aliansi itu mengatakan desakan ke Jokowi ini punya alasan kuat. Syarat-syarat legalitas Pembangunan Bandara Kulonprogo, menurut Yogi, hingga kini belum terpenuhi.

“Kami sangat menyayangkan dan mengecam keras (Rencana peresmian pembangunan Bandara Kulonprogo),” kata Yogi dalam siaran persnya pada Kamis (26/1/2017).

Alasan pertama penolakan itu, menurut Yogi, lokasi pembangunan Bandara Kulonprogo berada di kawasan rawan bencana tsunami. Kerawanan itu tertera dalam Perpres Nomor 28 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Jawa-Bali, Perda Provinsi DIY Nomor 2 tahun 2010 tentang RTRW Daerah Istimewa Yogyakarta dan Perda Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 Tahun 2012 Tentang RTRW Kabupaten Kulonprogo.

Peraturan perundang-undangan di atas juga tidak mengamanatkan pembangunan bandara di kawasan kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo.

Masterplan Pengurangan Resiko Bencana Tsunami buatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2012 juga sudah memetakan kawasan utama yang punya resiko dan probabilitas tsunami tinggi. Kawasan tersebut antara lain kawasan selat sunda dan Jawa Bagian Selatan, yang didalamnya termasuk wilayah bagian selatan Kabupaten Kulonprogo yang jadi calon lokasi pembangunan bandara.

“Pemerintah justru nekad menerabas rambu larangan itu. Bandara Kulonprogo diteruskan. Bahkan hendak dikebut pembangunannya dengan target Maret 2019 beres,” kata Yogi.

Sementara Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang dibuat PT Angkasa Pura I, kata Yogi, keabsahannya di depan hukum juga meragukan.

Sebabnya, Yogi menuding pembuatan Amdal itu melompati sejumlah tahapan wajib. Sementara, aspek pelingkupan Amdal itu juga tak memiliki kesesuaian antara lokasi rencana kegiatan pembangunan dengan rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundangan.

Alasan penolakan para aktivis itu juga menyangkut kondisi lokasi pembangunan Bandara Kulonprogo yang merupakan lahan pertanian produktif. Yogi mengatakan 5 desa di Kecamatan Temon, Kulonprogo, yang menjadi lokasi pembangunan bandara, dihuni 22.000 warga dengan pekerjaan sebagai petani sawah dan tegalan yang produksi utamanya aneka sayuran dan buah, terutama cabai.

“Paling penting, Bandara Kulonprogo merampas ruang hidup masyarakat (petani),” kata Yogi.

Sebelumnya, pada Sabtu (21/1/2017) lalu, Kementerian Perhubungan merilis informasi mengenai rencana Presiden Jokowi yang segera akan meresmikan peletakan batu pertama Bandara Kulonprogo pada akhir bulan ini. Pengumuman itu muncul setelah Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno dan Direktur Utama Angkasa Pura I, Danang S Baskoro, menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada akhir pekan lalu.

"Dari segi teknis PT Angkasa Pura I (Persero) sudah melakukan persiapan-persiapan yang baik dari pembebasan tanah dan persiapan teknis lain," kata Budi seusai pertemuan itu.

Budi menambahkan, "Kami berdiskusi dengan bapak Sultan untuk rencana bapak Presiden datang menghadiri (groundbreaking) pada akhir bulan ini, tentang waktunya kami akan usulkan ke Presiden melalui Mensesneg (Pratikno)." 
Share:

Kulon Progo akan Bangun Gedung Wisata Edukatif



REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo berencana membangun gedung wisata edukatif. Gedung tersebut diharapkan tahun ini dapat terwujud agar bisa menarik minat baca masyarakat dan pelajar dan anak-anak usia dini.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulon Progo Harminto mengatakan gedung baru tersebut direncanakan berlantai dua yakni lantai satu untuk arena membaca dan pameran buku, sedangkan lantai 2 sebagai aula yang dapat digunakan untuk pemutaran film yang bertajuk pendidikan atau kegiatan lain yang bersifat mendidik. Sedangkan tembok pembatas sebelah timur gedung rencana akan dipangkas dan diletakan pot-pot tanaman supaya lingkungan baca terlihat nyaman.  

Sineas Indonesia Diminta Lebih Aktif Produksi Film Edukatif

"Kami sekarang sedang menyiapkan grand desain terkait dengan rencana pembangunan gedung baru tersebut, dan bapak Penjabat Bupati sudah memerintahkan untuk segera dipresentasikan  dihadapan beliau," kata dia.

Dengan adanya gedung baru tersebut nantinya diharapkan selain sebagai tempat membaca dan pameran, juga arena wisata edukatif  taman wana winulang sebagai rekreasi baca yang menyenangkan bagi pengunjung khususnya bagi anak-anak. Untuk kehadiran anak-anak SD atau pelajar lainnya ke perpustakaan, pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan kabupaten Kulon Progo untuk menyusun jadwal setiap harinya secara bergantian supaya anak-anak sekolah tersebut bisa meramaikan perpustakaan.

Harminto mengakui bahwa jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan masih belum sesuai target. Setiap harinya  mencapai 100 hingga 150 orang, sedangkan targetnya 200 orang  per hari.  Dikatakan dia, di Kulon Progo sekarang terdapat 91 unit perpustakaan desa, 50 persen masih aktif, 25 persen pasif, dan 25 persen belum sepenuhnya aktif atau kadang aktif, kadang tidak aktif.

"Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Kulon Progo akan melakukan kunjungan rutin ke desa-desa dengan mengadakan berbagai kegiatan seperti  bedah buku yang temanya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ujar Darminta.

Sementara itu penjabat Bupati Kulon Progo,  Budi Antono  mengatakan  di zaman yang serba canggih ini, kebiasaan membaca buku sepertinya sudah mulai berkurang, terutama di masyarakat. Sangat terlihat nyata, kini orang-orang mulai sibuk dengan gadget mereka sendiri-sendiri. Anak-anak, remaja, pemuda bahkan orang tua lebih suka bermain game,berselancar di dunia maya dan sibuk dengan media sosial seperti Facebook, Instagram, BBM, WA dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak orang yang semakin malas untuk membaca buku.

"Oleh karena itu, kami berharap, kegiatan Pesta Buku Murah dan Terlengkap Kulon Progo 2017 ini, kiranya dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca, menjadi media edukasi, serta sebagai media transaksi bagi masyarakat Kulon Progo pada umumnya," kata dia.

Share:

8.966 Orang Masih Menganggur di Kulonprogo




WATES - Jumlah pengangguran di Kabupaten Kulonprogo berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 sebanyak 8.966 orang. Tahun 2016 pencari kerja tercatat 2.887 orang, sedangkan penempatan tenaga kerja dari Kulonprogo 2.099 orang.

"Upaya mengurangi pengangguran dilakukan melalui peningkatan capaian penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja, penguatan informasi pasar kerja dan bursa kerja. Selain itu mendorong tumbuh kembangnya jiwa kewirausahaan menuju wirausaha mandiri," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana seperti mengutip KRjogja, Kamis (26/1/2017)

Eko menjelaskan, salah satu upaya menekan jumlah pengangguran di Kulonprogo adalah bekerja sama dengan BPT3TKI DIY dan Kantor Cabang PPTKIS PT Sukamulia Mandiri Agung DIY, yang saat ini akan memberangkatkan 34 CTKI. Para calon pekerja itu bakal bekerja sebagai operator produksi PT Samsung Elektronics di Malaysia.

"Semula ada 111 orang peserta yang ikut seleksi. Kuota kebutuhan sebenarnya 40 orang, yang berhasil lolos 34 orang, terdiri dari lima perempuan dan 29 laki-laki yang berasal dari Kecamatan Panjatan, Galur, Wates, Sentolo, Pengasih, Kokap, Kalibawang, Temon, Lendah dan Girimulyo," katanya.

Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono mengapresiasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan berbagai pihak, sehingga pada tahun 2016 telah ditempatkan sejumlah 2.099 orang tenaga dengan rincian 755 orang tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL), 1.200 orang tenaga Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan 144 orang tenaga kerja Antar Kerja Antar Negara (AKAN).

Kepada CTKI, Budi Antono mengingatkan saat bekerja di negara lain, bukan hanya sekedar bekerja, tapi sekaligus sebagai duta bangsa, diharapkan dapat menjaga nama baik daerah dan negara. “Jalanilah pekerjaan dengan penuh tanggung jawab, fokus dan penuh semangat, belajar mandiri dan dapat mengatur waktu dan keuangan dengan baik," tutur dia.

(ran)

Share:

25 January 2017

Mentan Pastikan Kulon Progo Aman dari Antraks



Klaten- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) aman dari penyakit antraks.

"Aman terkendali, masyarakat tidak usah khawatir," katanya di Kabupaten Klaten, Rabu (25/1).

Hal tersebut disampaikan Mentan usai membuka Musyawarah Nasional III-2017 Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

Mentan menjelaskan, Kementerian Pertanian telah mengirim tim khusus terkait dugaan kasus antraks yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo. Tim khusus tersebut dikirim ke Kabupaten Kulon Progo tidak lama setelah pihaknya menerima laporan mengenai dugaan munculnya penyakit antraks.

Tim khusus Kemtan, kata dia, mendirikan posko di daerah setempat hingga batas waktu yang tidak ditentukan untuk mengantisipasi penyakit antraks. "Hasilnya negatif (tidak ada penyakit antraks)," ujarnya.

Guna mengantisipasi merebaknya penyakit antraks, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mendapat bantuan vaksin sebanyak 17.600 dosis dari Kementerian Pertanian di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. - http://www.beritasatu.com/
Share:

Ini Dia Bantuan Pendidikan bagi Murid Miskin Kulonprogo - RADARJOGJA.CO.ID



RADARJOGJA.CO.ID – Amanat Center berkomitmen memajukan pendidikan di Kulonprogo. Salah satu upayanya dengan menyalurkan bantuan pendidikan kepada para murid miskin di Kecamatan Temon.

“Ini bentuk kepedulian kami. Ada 50 paket bantuan pendidikan yang diberikan. Mulai tas, buku dan alat-alat tulis,” kata Ketua Amanat Center Muhtarom Asrorie, Minggu (22/1).

Penyaluran bantuan disaksikan Camat Temon, Kepala UPTD Dinas Pendidikan Temon, Kepala Desa di Kecamatan Temon dan tokoh masyarakat. Calon Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo juga hadir.

Muhtarom mengatakan Amanat Center merupakan lembaga yang melakukan advokasi masyarakat dan pendampingan. Salah satunya pada dunia pendidikan yang secara rutin digelar.

“Membantu tidak harus menunggu kaya. Amanat Center akan terus membantu masyarakat yang membutuhkan,” kata Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo ini.

Sutedjo mengatakan kepedulian terhadap dunia pendidikan harus ditingkatkan. Bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi warga penerima.

“Pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak. Kali ini Amanat Center kembali membuktikan kepeduliannya,” kata Sutedjo. (tom/iwa/mar)
Share:

Kulonprogo Kirim 34 Tenaga Kerja ke Pabrik Elektronik di Selangor - TRIBUNJOGJA.COM



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono melakukan pembekalan kepada puluhan tenaga kerja asal Kulonprogo, Rabu (25/1/2017). Mereka akan diberangkatkan sebagai TKI ke Selangor, Malaysia.

Ada 34 tenaga kerja yang akan diberangkatkan pada pertengahan Februari nanti. Mereka selanjutnya akan bekerja di sebuah pabrik elektronik besar di negeri jiran tersebut.

Budi Antono mengatakan, Kulonprogo masih mengandalkan beberapa skema dalam penempatan kerja untuk mengurangi angka pengangguran.

Di antaranya dengan mekanisme antar kerja antar negara (AKAN). Penempatan 34 tenaga kerja ini mengawali rekrutmen di 2017 ini.

"Kami memfasilitasi persiapan pemberangkatan 34 calon tenaga kerja ke pabrik Samsung Electronics di Malaysia," kata dia.

Proses perekrutan sudah dimulai sejak November 2016 oleh pelaksana penempatan tenaga kerja swasta (PPTKS) asal Bantul, PT Suka Mulia Mandiri Agung.
Pemkab Kulonprogo berpesan agar para tenaga kerja asal Kulonprogo itu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan semangat belajar mandiri. (*)

Share:

23 January 2017

Kementan Kirim 17.500 Dosis Vaksin Antraks



REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian bergerak cepat menanggapi kasus antraks di Kulon Progo. Kementan telah memberikan bantuan berupa vaksin antraks sebanyak 17.500 dosis, antibiotika sebanyak 48 botol masing-masing 100 mililiter, vitamin sebanyak 48 botol masing-masing 100 mililiter, desinfektan sebanyak empat botol masing-masing sebanyak 2,5 liter dan satu unit sprayer.

Yogyakarta Waspadai Penyebaran Anthrax

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono mengatakan adanya bantuan Vaksin dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian.  "Vaksinnya sudah kami terima. Rencananya akan dilakukan vaksinasi Februari. Karena untuk pemberian vaksin setelah pemberian antibiotik dua minggu, baru bisa dilakukan vaksinasi," kata dia kepada Republika.co.id.

Surveilens dan monitoring secara terus menerus dilakukan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates bersama Dinas Peternakan Kabupaten Kulon Progo terutama dengan meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak dari dan ke lokasi kejadian dan sekitarnya. Mulai dari penutupan lalu lintas sampai pembatasan dan pemeriksaan ternak yang akan keluar dan masuk wilayah.

Selain itu, pengambilan dan pengujian sampel oleh laboratorium BBVet Wates juga terus dilakukan secara intensif untuk memonitor cemaran kuman di lokasi dan kondisi ternak yang ada di sekitar kejadian. Koordinasi dengan Pemkab Kulon Progo juga terus dilakukan dengan melibatkan lintas instansi antara lain  Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya, terutama untuk menyusun langkah-langkah pengendalian kasus anthrax, baik untuk pengamanan terhadap masyarakat juga pengamanan pada hewan. 
Share:

Dokter dan Survailans Yogyakarta Antisipasi Antraks



REPUBLIKA.CO.ID,Dinkes Yogya Kumpulkan Dokter dan Survailans Guna Anisipasi Antraks
YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh dokter puskesmas dan surveilans kesehatan di setiap kelurahan di Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan antraks yang diindikasikan sudah menyerang di Kabupaten Sleman dan Kulonprogo.

"Sampai saat ini belum ada laporan kasus antraks di Yogyakarta. Tetapi kita sudah meminta semua dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas untuk waspada," ujar Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu, Senin (23/1).

Menurut Endang, pihaknya sudah mengirimkan surat himbauan melalui grup media sosial ke seluruh dokter dan tenaga medis di puskesmas di Kota Yogyakarta. Himbauan tersebut terkait pencegahan dan penanganan antraks. Namun secara resmi, Dinkes setempat baru akan mengeluarkan surat edaran pada pekan ini. Seluruh layanan kesejhatan di Kota Yogyakarta sendiri menurut Endang, siap untuk merawat pasien yang didindikasikan antraks. Rumah sakit rujukan awal yang ditunjuk adalah RS Pratama.

Meski begitu, pihaknya berharap tidak ada kasus antraks di Kota Yogyakarta. Karena dalam sejarah hal tersebut juga belum pernah ditemukan di Kota Yogyakarta. Akan tetapi kesiagaan tetap dilakukan termasuk dengan mengumpulkan para dokter puskesmas dan tenaga surveilans. "Mereka akan kita bekali pengetahuan tentang antraks, penanganan dan pencegahannya," katanya.

Dia mengatakan dari sisi obat ketersediaan di Kota Yogyakarta sangat cukup. Karena pasien antraks terbagi dalam empat type yaitu antraks yang menyerang kulit, saluran pernafasan, pencernaan dan otak. Antraks yang menyerang pernafasan, kulit dan pencernaan lebih banyak kemungkinan untuk bisa disembuhkan dengan pengobatan antibiotik. Namun yang menyerang otak kemudian menjadi meningitis sebagian besar sulit disembuhkan.

Menurutnya, spora dan bakteri antraks bukan hanya diwaspadai di daging saja tetapi juga bisa menyebar melalui rumput, tanaman bahkan udara. Karenanya kata dia, sosialisasi gerakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi kunci utama dalam pencegahan penyakit antraks ini.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Pertanian, Sugeng Darmanto mengatakan, pihaknya gencar melakukan sosialiasasi ke mitra tani terkait kasus antraks tersebut. Menurutnya, daging yang beredar di pasar tradisional di Kota Yogyakarta sebagian besar dipasok dari rumah pemotongan hewan (RPH) Giwangan. Karenanya pihaknya optimis daging tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan dan layak dikonsumsi masyarakat.

Meski begitu, pihaknya juga terus melakukan pengawasan terhadap peredaran daging dan hewan ternak yang ada di Kota Yogyakarta terutama yang datang dari daerah yang endemis antraks.
Share:

Wabah Antraks Positif Serang Satu Desa di Kulon Progo - REPUBLIKA.CO.ID

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - During this time in DI Yogyakarta declared free of anthrax because it has previously not been a case. But with the cases of anthrax that occurred in several hamlets in the village Purwosari Girimulyo District of Kulon Progo Regency, then in the Perwosari village tested positive for anthrax outbreaks. It was announced by the Director of the Animal Health Directorate General of Livestock and Animal Health Ministry of Agriculture Fajar Rasa Sumping Tjatur on Republika.co, id, at the Center for Veterinary Wates, Monday (23/1). "Although only one animal positive anthrax and the area has never been a case it is called an outbreak. So, in the village of Purwosari to say an outbreak of anthrax," said the former Director of the Center for Veterinary Wates in 2011 hinga end of 2016. In order not to disrupt the economy, then in the Village area Purwosari, District Girimulyo created zone that is associated with the points where livestock deaths occurred. To have it done mapping the views of the population and distribution of these animals will follow geographical conditions. He admitted in the zone closest to the point of incidence, livestock in the region was until now not allowed out. For that of the officer at the Center for Animal Health and BB Girimulyo Veterinier continue monitoring and sampling. "Prohibition animals should not be out until anthrax germs in the area declared negative," he said. According to Fajar, in the hamlet of occurrence of cases of anthrax quite secluded so it is rather strange that in these hamlets case of anthrax. He admits it is limited in terms of the knowledge society. Dead animals considered normal so they do not report. As for the animal breeders valuable. So when sick slaughtered and then consumed, so they would not lose if the animal is dead. "Therefore from now on continue to socialize that if there is a sick animal, let alone the dead should report to Clinic (Center for Animal Health) in each district," he said. He acknowledged health worker is still limited, so even though they've been around to the public but may be in a remote area is missed. So, we need also an active part of society. "With this event we take positive lessons that people should know when there is a disease in any animal, let alone the disease can spread to other animals should be reported," said Fadjar asserted.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama ini di DI Yogyakarta  dinyatakan bebas antraks karena sebelumnya memang tidak pernah ada kasus. Namun dengan adanya kasus antraks yang terjadi di beberapa dusun di Desa Purwosari Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo, maka di Desa Perwosari tersebut dinyatakan positif terjadi wabah antraks.

Hal itu disampaikan Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rasa pada Republika.co,id, di Balai Besar Veteriner Wates, Senin (23/1). "Walaupun hanya satu ekor hewan yang positif antraks dan di daerah tersebut belum pernah ada kasus maka itu disebut wabah. Sehingga di Desa Purwosari bisa dikatakan terjadi wabah antraks," jelas mantan Direktur Balai Besar Veteriner Wates di tahun 2011 hinga akhir 2016 ini.

Agar tidak mengganggu perekonomian, maka di wilayah Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo dibuat zona yang dikaitkan dengan titik-titik di mana kasus kematian hewan ternak terjadi. Untuk itu telah dilakukan pemetaan yang dilihat dari populasi dan distribusi hewan ini akan mengikuti kondisi geografis.

Dia mengakui di zona yang paling dekat dengan titik kejadian, hewan ternak di wilayah tersebut memang sampai sekarang tidak boleh keluar. Untuk itu dari petugas di Pusat Kesehatan Hewan Girimulyo dan BB Veterinier terus melakukan pemantauan dan pengambilan sampel. "Pelarangan hewan tidak boleh keluar sampai kuman antraks di daerah tersebut dinyatakan negatif," ujarnya. 

Menurut Fadjar, di dusun terjadinya kasus antraks cukup terpencil sehingga agak aneh bila di dusun tersebut terjadi kasus antraks. Dia mengakui memang dari segi pengetahuan masyarakat terbatas. Hewan yang mati dianggap biasa sehingga mereka tidak melapor.  

Sementara bagi peternak hewan tersebut berharga. Sehingga ketika sakit disembelih lalu dikonsumsi, supaya mereka tidak rugi kalau hewan tersebut mati. "Karena itu mulai sekarang terus dilakukan sosialisasikan bahwa apabila ada hewan yang sakit, apalagi mati harus melapor ke Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) yang ada di setiap kecamatan," tuturnya. 

Dia mengakui petugas Puskesmas memang masih terbatas, sehingga meskipun mereka sudah keliling ke masyarakat tetapi mungkin di daerah terpencil ada yang terlewatkan. Sehingga diperlukan juga peran aktif masyarakat. "Dengan kejadian ini kita ambil hikmah positif bahwa masyarakat harus tahu bila ada penyakit pada hewan apapun, apalagi penyakit tersebut bisa menyebar ke hewan lain harus dilaporkan," kata Fadjar menegaskan.
Share:

Komisi IX Desak Pemerintah Pastikan Dugaan Penyebaran Anthrax di Kulonprogo - TRIBUNNEWS.COM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Commission IX urge the government to ensure the alleged spread of anthrax virus in Kulon Progo, Yogyakarta. Because the news spread of the virus has caused unrest in the community. Moreover, the virus has reportedly menalan casualties. "The news we hear, the Ministry of Health has been conducting research. The samples have been studied in the laboratory. However, an official announcement has not been delivered. Of course, this still raises a question mark," said Vice Chairman of Commission IX Saleh Daulay via short messages, Monday (23/1 / 2017). Saleh warned alleged anthrax spread of this virus should not be underestimated. Moreover, until recently the anthrax virus transmission is not so clear. If that's true, of course this can cause concern and anxiety. "The medical world we are not very familiar with anthrax. Including drugs and tools needed to heal the victims," ​​said the PAN politician. If it is true there is the spread of anthrax in Kulon Progo, the government should immediately take steps necessary. In addition to the unexpected treatment efforts have contracted, the government was also asked to undertake anticipatory measures. Including dissemination related symptoms, causes, diagnosis, treatment, and prevention methods. "People need to be given an accurate explanation about this virus. That way, people can avoid and do things that are needed if there is suspicion of spread of the virus in the environment," said Saleh. In addition, Saleh also called on the government to study the spread of anthrax cases that have occurred in other countries. It should also explore ways of treatment they do. Because anthrax is already considered a dangerous outbreak, WHO would also own research-related research. Their results could be used as an initial reference. "If not mistaken, in 2002, scientists at Rockefeller University, New York, United States, never claimed to have found a cure for anthrax. Antibiotics named PlyG Lysine has been tested and it works. But it is not known to the continuation of the study. Perhaps, and even then need to explore, "said Saleh


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR mendesak pemerintah untuk memastikan dugaan menyebarnya virus anthrax di Kulonprogo, DIY. Pasalnya, berita penyebaran virus tersebut telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Apalagi, virus itu dikabarkan telah menalan korban jiwa.
"Kabar yang kita dengar, Kemenkes telah melakukan penelitian. Sampelnya telah diteliti di laboratorium. Hanya saja, pengumuman resmi belum disampaikan. Tentu ini tetap menimbulkan tanda tanya," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Daulay melalui pesan singkat, Senin (23/1/2017).

Saleh mengingatkan dugaan penyebaran virus anthrax ini tidak boleh dianggap remeh. Apalagi, sampai saat ini penularan virus anthrax ini belum begitu jelas. Kalau itu betul, tentu ini bisa menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan.

"Dunia medis kita belum begitu familiar dengan anthrax. Termasuk obat dan alat-alat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan korban," kata Politikus PAN itu.
Jika betul ada penyebaran anthrax di Kulon Progo, pemerintah diminta segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

Selain upaya pengobatan bagi yang terduga terjangkit, pemerintah juga diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipatif. Termasuk melakukan sosialisasi terkait gejala, penyebab, diagnosa, pengobatan, dan cara pencegahan.

"Masyarakat perlu diberi penjelasan yang akurat soal virus ini. Dengan begitu, masyarakat bisa menghindari dan melakukan hal-hal yang diperlukan jika ada dugaan penyebaran virus itu di lingkungannya," kata Saleh.
Selain itu, Saleh juga meminta pemerintah untuk mempelajari kasus-kasus penyebaran anthrax yang pernah terjadi di negara lain.

Perlu juga ditelusuri cara pengobatan yang mereka lakukan. Karena anthrax ini sudah dianggap sebagai wabah berbahaya, tentu WHO juga sudah memiliki penelitian-penelitian terkait.
Hasil penelitian mereka bisa saja dijadikan sebagai referensi awal.
"Kalau tidak salah, tahun 2002 lalu, ilmuwan di Universitas Rockefeller, New York, Amerika Serikat, pernah mengklaim menemukan obat untuk mengatasi anthrax. Antibiotik yang diberi nama PlyG Lysin telah pernah diujicobakan dan berhasil. Tetapi tidak diketahui kelanjutan hasil penelitian tersebut. Mungkin, itupun perlu ditelusuri," tutur Saleh
Share:

22 January 2017

Isu Antraks di Kulon Progo, Wapres JK: Harus Diadakan Operasi - detikNews



Makassar - Isu Antraks menyebar di wilayah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta dilakukan operasi pemusnahan ternak yang terjangkit virus itu.

"Pasti harus diadakan operasi," kata JK di kediamannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (22/1/2017).

Selain dilakukan pemusnahan terhadap hewan ternak yang terjangkit, Wapres JK menilai isu antraks ini akan membuat masyarakat takut untuk makan daging.

Karena itu, JK kembali mengingatkan untuk segera dilakukan operasi pencegahan. "Ini sangat berbahaya. Biasanya kalau ada terbuka begitu kadangkala orang takut. Bahayanya masyarakat takut makan daging," terangnya.

"Kementerian kesehatan harus operasi pencegahan agar tidak menyebar," tambahnya.

Kementerian Kesehatan menegaskan tidak benar ada 15 warga Kulon Progo, DIY, yang dirawat di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta akibat terkena antraks. Warga pun diimbau tetap tenang.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena rumah sakit aman untuk berkunjung maupun berobat," Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/1) malam.

Selain itu, Oscar menambahkan, terkait kematian hewan juga sudah dilakukan investigasi dengan dinas peternakan setempat dan diperkuat oleh Kemenkes. Masyarakat khususnya di wilayah Kulon Progo tidak perlu takut mengonsumsi daging asalkan dagingnya sehat.

"Pastikan daging yang dibeli bersertifikat, masak daging dengan sempurna dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius selama 5–10 menit, serta selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.

"Yang pasti sampai saat ini tidak ada lagi penambahan korban, kita minta masyarakat tenang, jangan khawatir untuk mengonsumsi asal berperilaku hidup sehat diutamakan," tuturnya.
(fiq/idh)
Share:

Menhub Ingin Kereta Api Jadi Akses ke Bandara Kulonprogo - Harian Kompas



YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan bakal memanfaatkan transportasi kereta api sebagai akses menuju Bandara Baru di Kulonprogo. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan, awalnya terdapat tiga rencana untuk akses ke bandara tersebut melalui kereta api.

Rencana pertama, dengan mengoperasikan Kereta Rel Listrik (KRL) dari Yogyakarta-Solo-Purworejo yang nantinya melewati daerah bandara tersebut. Nantinya, dari stasiun yang terdekat dapat dilanjutkan melalui bus feeder menuju bandara tersebut.

Kedua, sama seperti rencana pertama dengan KRL, tetapi saat sampai di stasiun terdekat akan dilanjutkan dengan menggunakan kereta tanpa awak atau automated people mover system menuju ke bandara tersebut.

"Rencana ketiga yakni dari trase kereta api yang ada nanti dibelokkan langsung ke bandara. Namun kita lebih memilih rencana pertama, karena investasinya tidak terlalu mahal," ujar Budi Karya saat meninjau Bandara Baru di Kulonprogo, Yogyakarta, Sabtu (21/1/2017).

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menugaskan PT Kereta Api Indonesia (KAI) membangun dua stasiun sepanjang jalur KRL Yogyakarta-Solo-Purworejo. Hal ini untuk mendukung pengoperasian KRL tersebut. Satu stasiun, jelas Budi Karya akan dibangun dekat dengan Bandara Baru di Kulonprogo.

Dirinya pun memperkirakan, investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 50 miliar - Rp 100 miliar. Pengerjaan dua stasiun tersebut nantinya paralel dengan pembangunan Bandara Baru di Kulonprogo Terkait KRL, kata Budi Karya, pengoperasian akan dimulai dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta.

Karena, menurut dia Stasiun Lempuyangan belum begitu padat dibandingkan Stasiun Tugu.

"Jadi nanti Stasiun Tugu untuk jarak jauh, Stasiun Lempuyangan untuk KRL. Stasiun Lempunyangan juga strategis di tengah Kota," jelas dia.

Namun, Budi Karya tidak menutup kemungkinan untuk menjalankan rencana kedua dan ketiga. Akan tetapi, hal itu menunggu kesiapan pembiayaan rencana tersebut.

"Untuk tahap pertama pasti (dijalankan). Untuk dua rencana kita lihat kesiapan investasinya," tandasnya.

Sekadar informasi, jarak antara pusat kota Yogyakarta dengan Kulonprogo sepanjang 40 kilometer. Jika menggunakan kereta api, maka waktu perjalanan bisa ditempuh selama 40 menit.

Penulis : Achmad Fauzi
Editor : Fidel Ali

Share:

21 January 2017

Antisipasi Antraks, Sleman Batasi Daging Sapi Kulonprogo



REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Guna mengantisipasi penyebaran virus antraks ke Kabupaten Sleman, pemerintah setempat mulai membatasi penjualan daging sapi asal Kulonprogo. Bupati Sleman, Sri Purnomo menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan dan Kehutanan (DPPK) untuk mengawasi distribusi daging sapi di wilayah setempat.

“Kami tentunya mencegah antraks masuk ke Sleman. Dinas Pertanian sudah melakukan berberapa upaya pengawasan,” katanya saat ditemui di Dusun Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan, Jumat (20/1). Meski di Sleman belum pernah ada kejadian antraks, Sri mengemukakan, pencegahan penyakit hewan yang bisa menular pada manusia itu penting dilakukan. Karena virus antraks sangat berbahaya.

Kepala DPPK Sleman, Widi Sutikno membenarkan adanya upaya pencegahan peredaran daging sapi asal Kulonprogo. DPPK juga menambah jumlah petugas kesehatan hewan di lapangan untuk meningkatkan pengawasan, baik di pasar tradisional maupun pasar hewan.

“Kita mencegah bukan artinya kita anti Kulonprogo. Tapi ini kan demi kebaikan kita bersama,” ujarnya. Selain melakukan pengawasan, DPPK berencana untuk melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi yang diduga sakit.

Namun demikian, Widi menyampaikan, upaya pencegahan antraks yang tidak kalah penting adalah sosialisasi pada masyarakat. Pasalnya awal mula kasus antraks di Kulonprogo terjadi karena warga menyembelih dan memakan sapi yang sedang sakit.

Padahal sapi yang sakit seharusnya ditangani secara medis. Bukan malah dikonsumsi tanpa mengetahui penyakitnya terlebih dulu. “Jadi kalau ada sapi sakit tolong lapor ke kita. Kita sudah bekerjasama dengan Balai Besar Veteriner Wates untuk memantau antraks,” tutur Widi.

Menurutnya, fasilitas kesehatan hewan untuk memantau kejadian antraks di Sleman sudah cukup memadai. Setidaknya ada 14 Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang tersebar di Kabupaten Sleman yang mampu memberikan vaksin antraks pada sapi.
Share:

Warga Kulonprogo Demo Tolak Peletakan Batu Pertama Bandara Yogya



KBR, Yogyakarta- Warga tiga desa terdampak pembangunan bandara baru New International Yogyakarta Airport (NIYA) di Temon Kulonprogo menolak rencana peletakan batu pertama pembangunan. Rencananya, peresmian proyek  bandara digelar akhir Januari 2017.

Sekitar 300 KK yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) mengklaim menguasai 350 hingga 400 bidang tanah. Lahan seluas 50 hektare di antaranya berstatus hak milik. Ketua WTT Martono menyatakan menolak segala bentuk pendekatan yang dilakukan pemrakarsa maupun pemerintah. Termasuk upaya pembayaran konsinyasi bagi warga terdampak.

"Kami tetap menolak groundbreaking. Cacat hukum, melanggar tata ruang, alih fungsi lahan, terletak di kawasan rawan tsunami. Tetap menolak walaupun dengan presiden sekalipun," kata Martono, di sela aksi menolak pembangunan bandara Kulonprogo di halaman DPRD DIY, Jl Malioboro, Jum'at (20/01/2017).

Martono juga menegaskan tidak akan menanggapi panggilan sidang proses konsinyasi. Martono meminta pemrakarsa bertemu langsung dengan warga tanpa melalui Pengadilan Negeri Wates untuk membicarakan proses konsinyasi.

"Kami nggak akan menggubris. Emangnya yang mau mbangun Pengadilan? Yang punya gawe atau hajat itulah yang seharusnya turun menemui warga. Pemrakarsa dan pemerintah tidak pernah turun ke bawah," lanjutnya.

Lahan milik WTT di tiga desa yakni Sindutan, Palihan dan Glagah berada di tengah-tengah lokasi pembangunan bandara baru. Warga enggan pindah karena merasa telah hidup sejahtera di lahan produktif pertanian sayur mayur tersebut.

"Kita tahunnya di situ sejahtera dan hidup mapan. Mana kita tahu kalau dipindah tetap sejahtera?" tandas Martono.


Editor: Rony Sitanggang
Share:

Dua Pemuda Asal Kulonprogo Ciptakan Jam Unik dari Limbah Kayu



YOGYAKARTA - Berawal dari kecintaan pada jam tangan, dua pemuda asal Kulonprogo bernama Iyos Pramana dan Furqon Aziz mendaur ulang limbah kayu menjadi jam tangan mewah dan unik.

"Kami memilih kayu karena kami akrab dengan kayu sejak kecil, kami anak tukang kayu," kata Iyos Pramana (27) di Yogyakarta, baru-baru ini

Iyos bersama sang adik yang baru saja merampungkan pendidikan SMA-nya tergelitik memanfaatkan limbah meubel dari usaha ayahnya.

Potongan kayu-kayu furnitur diasah dan diserutnya menjadi rangka jam tangan yang unik, sehingga terciptalah brand yang mulai terangkat namanya kini JK Watch.

Terlebih di daerah tempatnya tinggal yakni di Kulonprogo, limbah kayu bukanlah sesuatu yang sulit untuk dicari. Maka keduanya pun bertekad semakin serius memproduksi jam tangan unik dari kayu yang dibuat seluruhnya secara hand made dan eksklusif sesuai pesanan.

"Saking seriusnya kami sampai pinjam uang Rp5 juta ke bank untuk modal," kata Furqon yang tahun ini genap berusia 19 tahun.

Setelah mendapatkan endorsement dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam sebuah pameran UKM, keduanya pun tak ragu membranding jam tangan buatannya dengan nama JK Watch yang juga bisa berarti Jam Kayu atau Jam asli Kulonprogo.

"Saat awal sampai beberapa bulan kami produksi sama sekali tidak laku, tapi kami tidak menyerah kami terus promosi terutama di media sosial," katanya.

Kerja keras keduanya membuahkan hasil, ketika sedikit demi sedikit JK Watch mulai menunjukkan prospek cerahnya terlebih setelah beberapa kali mengikuti pameran UKM di sejumlah kota.

Usaha yang genap berusia setahun itu kini mulai kebanjiran pesanan meski produksinya belum bisa secara massal, paling banyak 20 jam per bulan.

"Sebab untuk membuat satu jam kami perlu waktu dua hari," kata Furqon.

Jam yang dihasilkannya kini sudah semakin dikenal dan diminati bahkan menjadi souvenir khas yang dipesan beberapa instansi termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Rata-rata harga jam buatan dua bersaudara itu dijual berkisar Rp600.000-Rp850.000 per buah dengan garansi mesin ganti baru dan kerusakan dalam dua tahun.

Selain jam tangan, kakak adik itu pun memproduksi kaca mata kayu untuk melengkapi koleksi konsumen pencinta kayunya. Ke depan keduanya bertekad semakin serius menggeluti bisnis jam kayu yang unik tersebut.

"April tahun ini kami akan melaunching seri jam premium dengan mesin buatan Swiss dan bahan kayu terbaik," kata Iyos.

Semangat keduanya pun didukung penuh oleh keluarga bahkan kini ayahnya yang dulu berbisnis meubel berbalik membantu usaha kedua anaknya.

"Dulu kami bantu bapak, sekarang terbalik bapak bantu kami," kata Iyos.

(sus)
Share:

Menhub Temui Sri Sultan HB X Bahas Proyek Bandara Kulon Progo



Yogyakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X, siang ini. Pertemuan ini membahas kesiapan groundbreaking New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo.

"Pagi ini saya ditemani Mensesneg berdiskusi persiapan rencana pembangunan bandara di Kulon Progo," ujar Budi di kediaman Sultan, Keraton Kilen, Yogyakarta, Sabtu (21/1/2017).

Pertemuan yang dihadiri juga oleh Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara), Pratikno dan Dirut PT Angkasa Pura (AP) I, Danang S Baskoro. Selama sekitar 1 jam mereka melaksanakan pertemuan tertutup.

"Secara teknis, AP 1 melaporkan sudah persiapannya baik, pembebasan tanah dan teknis. Oleh karenanya kami berdiskusi dengan Sultan untuk rencana Presiden datang pada akhir bulan ini," imbuhnya.

Danang mengamini pernyataan Budi, pihaknya menyatakan siap melaksanakan groundbreaking. Menurutnya, pembangunan bandara ini merupakan pekerjaan infrastruktur yang harus segera dilaksanakan sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo terkait kebutuhan masyarakat akan kapasitas bandara yang sudah harus ditambah di Yogyakarta.

Sultan menambahkan pihaknya juga telah siap melaksanakan pembangunan NYIA. Dia telah mengusulkan sejumlah tanggal kepada Mensesneg.

"Kami usulkan tanggal 23, 28, 30 (Januari 2017), maupun tanggal lain. Tergantung presiden bisa meluangkan waktunya. Silakan tanggal berapa, prinsipnya kita siap," kata Sultan.

Menanggapi hal itu, Pratikno siap mengatur jadwal Presiden agar grounbreaking segera dilaksanakan.

"Saya konteksnya berdiskusi agar segera groundbreaking, secepatnya segera akan cek jadwal (Presiden Jokowi) dal waktu singkat akan kami sampaikan (kepastiannya)," tutur Pratikno. (sip/hns)
Share:

Pembangunan Bandara Kulon Progo Dimulai Akhir Bulan Ini


Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Kulon Progo, Yogyakarta berjalan dengan lancar.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menjelaskan, dengan sebagian besar lahan sudah dibebaskan ini maka ground breaking akan dilakukan secepatnya. "‎Ground breaking akan dilakukan akhir bulan ini, bisa tanggal 27, 29," kata Budi Karya seperti ditulis, Sabtu (21/1/2017).

Rencananya, peletakan batu pertama ini akan dilakukan langsung Presiden Joko Widodo. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak Istana Kepresidenan.

Undangan kepada Presiden Jokowi karena bandara ini memiliki fungsi yang sangat strategis bagi pertumbuhan pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Bandara Adisutjipto, menurut Menhub saat ini kondisinya sudah cukup padat, sehingga perlu dibangun bandara baru.

Untuk memastikan kesiapan ground breaking tersebut, hari ini Budi Karya bersama jajaran pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan dan direksi PT Angkasa Pura I (Persero) meninjau lokasi.

‎Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) telah membayarkan uang ganti kerugian lahan Paku Alam (Paku Alam Ground) dengan luas sekitar 160 ha sebesar Rp 701,5 miliar ke Pengadilan Negeri (PN) Wates.

Pembayaran lahan Paku Alam dengan cara menitipkan ke PN Wates ini (konsinyasi) diserahkan Project Manager PT Angkasa Pura I (Persero) R Sujiastono ke Panitera PN Wates Nunus Setiyadi atas perintah Ketua PN Wates dalam perkara permohonan penitipan uang ganti kerugian Nomor 1/Pdt.P.K/2017/PN Wat.

Dengan dilaksanakannya penitipan ganti kerugian ini, merujuk pada Pasal 43 UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, maka selanjutnya penguasaan atas lahan Paku Alam akan beralih ke negara setelah terbit pelepasan hak oleh Badan Pertanahan Negara.

"Hingga saat ini, proses pembebasan lahan tidak mengalami hambatan berarti untuk dapat dimulai proyek pembangunan bandara,” jelas Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi.

Adapun rincian luas lahan Paku Alam yang dibayarkan yaitu 382.205 m2  di Desa Palihan, 157.345 m2  di Desa Sindutan, 869.799 m2 di Desa Glagah, 193.639 m2 di Desa Jangkaran dengan total keseluruhan lahan sekitar 160 ha.

“Dengan demikian pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Baru Yogyakarta di atas lahan Paku Alam telah selesai. Adapun ganti kerugian untuk penggarap di atas lahan Paku Alam juga sudah dibayarkan, termasuk rumah dan pohon-pohon sesuai dengan nilai ganti kerugian yang dihitung oleh pihak Appraisal,” ujar Israwadi. (Yas/nrm)
Share:

16 Warga Kulonprogo Terjangkit Antraks Usai Konsumsi Daging Ternak Sakit



TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Penyakit antraks terindikasi muncul di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. Belasan warga positif terjangkit penyakit yang dibawa bakteri Bacillus Anthracis ini.
Warga yang terjangkit itu berasal dari Pedukuhan Ngroto, Ngaglik, dan Penggung.

Ada 16 warga yang terjangkit penyakit mematikan itu setelah sebelumnya mengonsumsi daging ternak sakit.
Selain itu, penyakit tersebut juga telah mengakibatkan kematian satu ekor sapi dan empat kambing secara mendadak.

Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro mengakui adanya kasus tersebut.
Hal ini baru diketahui Kamis (12/1/2017) menyusul laporan adanya warga yang mengeluhkan luka melepuh di tangannya.

Hasil uji laboratorium mengarahkan indikasi sebagai gejala antraks.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates) juga melaporkan indikasi yang sama.

"Jumat kemarin saya diinformasikan dan langsung saya minta dilakukan identifikasi menyeluruh. Pendataan dan pengujian juga sudah dilakukan di pedukuhan asal warga yang terjangkit," kata Astungkoro, Selasa (17/1/2017).

Berdasar hasil penyidikan di lapangan, kasus itu berawal ketika warga setempat mendapati adanya hewan yang sempoyongan seperti sakit pada November 2016 kemarin.

Warga lalu berinisiatif menyembelih ternak itu dan dagingnya dikonsumsi serta sebagian disimpan.
Beberapa waktu berikutnya, mulai muncul gejala sakit dari warga serta kejadian hewan mati mendadak.
Belakangan, diketahui hewan yang disembelih itu positif terjangkit antraks.

Astungkoro mengatakan, uji sampel tanah dan sisa daging sudah dilakukan.
Senin (16/1/2017) kemarin juga sudah dilakukan tindakan penyemprotan desinfektan dengan koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian.

Para dukuh dan kepala desa juga sudah diinformasikan terkait kasus tersebut dan diminta lebih waspada.
Bila muncul indikasi lain, mereka diharap segera melapor ke instansi terkait.

Pasalnya, jika sudah menjadi spora, bakteri penyebab antraks yang terkena panas dan terhirup manusi bisa menular cepat. (TribunJogja)
Share:

15 January 2017

Truk Pengangkut Sepeda Motor Terguling, Muatan Menutup Jalan

Single accident occurred again in the national road Jogja-Wates, Sukoreno Village area, District Sentolo, Kulonprogro. A truck carrying 21 units of motorcycles rolled up to cover the half of the road, Friday (01/13/2017) afternoon.  The incident began when a truck plate number AD 1326 PJ drove from Jombor Sleman towards Wates. When arrived at Jalan Jogja-Wates kilometer 20, the driver lost control because of the steering lock so that rolled round the corner. As a result, the motorcycle that transported the truck crashed and scattered on the road. The incident invited the attention of local residents and road users. Many of those who came to the scene to watch the condition of the truck. "I am again in the shop and then there was a loud noise in the street. It turns out there was a truck overturned. I see there is one motorcycle that were piled in the streets. I think there is a rider was hit by a truck but it turned out that charge, "said Tini, a shop owner near the scene. The truck driver named Sarjiman claimed sudden steering lock and can not be moved. He tried to put the brakes on the vehicle but did not succeed. Truck kept going and hit a road divider in the corner. He then chose to swerve to the left so that the truck does not jump over the divider so that the truck overturned. Sarjiman was lucky not to be injured. Traffic flow is also in quiet conditions so that there is no other road users are hurt. "The road runs out of rain. I melaku speed of 60 kilometers per hour. I do not know why suddenly ngancing the wheel, "said Sarjiman. daily source jogja

Kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas jalan nasional Jogja-Wates, wilayah Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Sebuah truk pengangkut 21 unit sepeda motor terguling hingga menutup separuh badan jalan, Jumat (13/1/2017) sore.


Peristiwa itu bermula saat truk bernomor polisi AD 1326 PJ melaju dari Jombor Sleman menuju Wates. Saat sampai di Jalan Jogja-Wates kilometer 20, sopir kehilangan kendali karena kemudi mengunci sehingga terguling di tikungan. Akibatnya, sepeda motor yang diangkut truk tersebut jatuh dan berserakan di jalan.
Kejadian itu mengundang perhatian warga sekitar dan pengguna jalan. Banyak diantara mereka yang datang ke lokasi kejadian untuk menonton kondisi truk. “Saya lagi di warung lalu ada suara yang sangat keras di jalan. Ternyata ada truk terguling. Saya lihat ada satu sepeda motor yang teronggok di jalan. Saya kira ada pengendara ketabrak tapi ternyata itu muatan truknya,” ungkap Tini, seorang pemilik warung di dekat lokasi kejadian.
Sopir truk bernama Sarjiman mengaku kemudi tiba-tiba mengunci dan tidak bisa digerakkan. Dia berusaha mengerem laju kendaraan tapi tidak berhasil. Truk terus melaju dan menabrak divider di jalan tikungan. Dia lalu memilih membanting setir ke kiri agar truk tidak melompati divider sehingga truk terguling. Sarjiman pun beruntung karena tidak mengalami luka-luka. Arus lalu lintas juga sedang dalam kondisi sepi sehingga tidak ada pengguna jalan lain yang celaka.
“Jalan habis hujan. Saya melaku kecepatan 60 kilometer per jam. Enggak tahu kenapa tiba-tiba ngancing setirnya,” ujar Sarjiman. sumber harian jogja
Share:

BI Resmikan Gudang Benih Bawang Merah di Kulonprogo

Representative Office of Bank Indonesia (BI KPW) facilitates the Development DIY warehouse onion seeds in Klumutan, Desa Sri Kayangan, Sentolo, Kulonprogro. The inauguration of the warehouse carried out on Wednesday (11/01/2017). DIY BI KPW head, Arief Budi Santoso said the cluster development of onion aims to increase the production and productivity of onion through the provision of quality seeds locally and application of environmentally friendly farming. Simultaneously, BI is a step in keeping the inflation rate remained stable DIY. "The presence of clusters of red onion is included in facilitating the development of the production of primary commodities. Onions has been included commodities much DIY suppress inflation," Arief said during the inauguration of the warehouse. Warehouse capacity of 22 tons is expected to be the answer to the needs of the commodity seed. BI in this case took Farmers Group Sido Makmur as assisted farmers for the cultivation of onion in the village. Warehouse will be used by members and local farmers to delay selling storage and storage of seeds, especially local varieties Srikayangan order to remain sustainable. (Tribunjogja.com)

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY memfasilitasi pembanguan gudang benih bawang merah di Klumutan, Desa Sri Kayangan, Sentolo, Kulonprogo.
Peresmian gudang dilakukan Rabu (11/1/2017).

Kepala KPw BI DIY, Arief Budi Santoso mengatakan, pengembangan klaster bawang merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merah melalui penyediaan bibit unggul lokal dan penerapan budidaya ramah lingkungan.

Sekaligus, ini menjadi langkah BI dalam menjaga tingkat inflasi DIY tetap stabil.
"Adanya klaster bawang merah ini termasuk dalam fasilitasi pengembangan produksi komoditas utama. Bawang merah selama ini termasuk komoditas yang banyak menekan inflasi DIY," kata Arief saat peresmian gudang.

Gudang berkapasitas 22 ton ini diharapkan bisa menjadi jawaban atas kebutuhan benih komoditas tersebut.
BI dalam hal ini menggandeng Kelompok Tani Sido Makmur sebagai petani binaan untuk budidaya bawang merah di desa tersebut.

Gudang nantinya dimanfaatkan oleh anggota dan petani setempat untuk penyimpanan tunda jual maupun penyimpanan benih, khususnya varietas lokal Srikayangan agar tetap lestari. (tribunjogja.com)


Share:

Bandara Kulonprogo Mulai Dibangun 23 Januari 2017

Jakarta Plan for construction of new airports in Yogyakarta is still running until the groundbreaking stage. Plans groundbreaking scheduled since November 2016 and then delayed until this month. Technical Director of Angkasa Pura Polana Banguningsih Pramesti said it plans groundbreaking on January 23, 2017 to do this. RI President Jokowi Widodo inauguration is planned that will do this. "January 23 hopefully the father of the president is willing. Ask the president is present may be willing. Hopefully before the groundbreaking already finished," he said in Kepatihan Yogya Thursday (01/12/2017). Polana said the current construction of the new airport has already begun as well as regional arrangements. Meanwhile the land reallocation will soon diramingkan. According to the construction of a new airport began on the construction of the airport runway or water side. Groundbreaking location decision is still in coordination with Paspampres. "Our determination is not groundbreaking but Paspampres of its security aspect paspampres. Groundbreaking in our land there are roadsides, etc. has not been decided," he said. While the new airport project leader Kulonprogro R Sujiastana says there are two locations where prepared as groundbreaking. The location is at Jalan Wates adjacent to satradar around Jangkaran. One more is in the country Jalan Wates - Purworejo. According to all the locations provided it is owned by Angkasa Pura. "Satradar ga problem. Beside Satradar. Options do a lot of confusion later on. If in the street could have seen the people as well. Case law does not hinder the groundbreaking," he said. (Yanuar H)

Liputan6.com, Jakarta Rencana pembangunan bandara baru Yogyakarta masih berjalan sampai dalam tahap groundbreaking. Rencana groundbreaking yang dijadwalkan sejak November 2016 lalu molor hingga bulan ini.
Direktur Teknik Angkasa Pura Polana Banguningsih Pramesti mengatakan rencananya groundbreaking dilakukan pada 23 Januari 2017 ini. Presiden RI Jokowi Widodo direncanakan yang akan melakukan peresmian ini.

"23 Januari mudah mudahan bapak presiden bersedia. Minta presiden hadir semoga bersedia. Semoga sebelum groundbreaking sudah selesai semua," ujarnya di Kepatihan Yogya Kamis (12/1/2017).

Polana mengatakan, saat ini pengerjaan bandara baru sudah dimulai begitu pula dengan penataan kawasan. Sementara itu lahan relokasi akan segera diramingkan. Menurutnya pembangunan bandara baru dimulai dari pembangunan landasan bandara atau air side. Keputusan lokasi groundbreaking masih dalam koordinasi dengan Paspampres.

"Penentuan groundbreaking bukan kami tapi Paspampres dari aspek security-nya paspampres. Groundbreaking ada di lahan kami ada pinggir jalan, dll belum diputuskan," ujarnya.

Sementara itu Pimpinan Proyek bandara baru Kulonprogo R Sujiastana mengatakan ada dua tempat yang disiapkan sebagai lokasi groundbreaking. Lokasinya ada di Jalan Wates yang berdekatan dengan satradar di sekitar Jangkaran. Satu lagi ada di Jalan negara Wates - Purworejo. Menurutnya semua lokasi yang disediakan itu merupakan milik Angkasa Pura.

"Satradar ga masalah. Di sebelahnya Satradar. Opsi jangan banyak nanti bingung. Kalau di jalan kan bisa dilihat warga juga. Kasus hukum tidak menghambat groundbreaking," katanya. (Yanuar H)
Share:

12 January 2017

Semua SMP/MTs di Kulonprogo Gelar Ujian Berbasis Komputer


KULONPROGO - Semua SMP dan MTs di Kulonprogo menjadi penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo meminta pihak sekolah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung kelancaran UNBK
Kepala Dinas Dikpora Kulonprogo Sumarsana mengatakan, sebelumnya UNBK hanya dilaksanakan dua SMP, yaitu SMP Negeri 1 Wates dan SMP Negeri 1 Galur. Hal itu dianggap wajar mengingat 2016 adalah tahun pertama bagi UNBK jenjang SMP di Kulonprogo.
Dia memahami jika sekolah membutuhkan waktu untuk pengadaan fasilitas pendukung sesuai standar UNBK. Walau begitu, Sumarsana tetap menargetkan jumlah penyelenggara UNBK SMP bisa bertambah banyak di tahun berikutnya.
“Setidaknya ada satu sekolah di setiap kecamatan yang mampu dan bersedia melaksanakan UNBK,” ujar Sumarsana seperti mengutip Harian Jogja, Kamis (12/1/2017
Namun, jumlah penyelenggara UNBK SMP ternyata bertambah signifikan di tahun 2017. Seluruh SMP/MTs negeri maupun swasta di Kulonprogo dinyatakan siap melaksanakan UNBK. Jumlahnya mencapai 79 sekolah. Sumarsana lalu mengungkapkan, sosialisasi tahap awal sudah digelar pada 9 Januari 2017.
“Kami mengundang semua kepala UPTD, koordinator pengawas, 66 kepala SMP negeri dan swasta, serta 13 kepala MTs negeri dan swasta,” ucap dia.
Share:

16 Titik Wilayah Kulonprogo Alami Kerusakan

Dozens of damage caused by bad weather in some parts of Kulonprogro barely past week. The worst damage to the attraction Cave Kiskendo, Girimulyo and irrigation canals in Sentolo. Head of the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Kulonprogro, Gusdi Hartono said there were at least 16 points of damage that have occurred since January 7, 2017 and due to bad weather.

Belasan kerusakan ditimbulkan akibat cuaca kurang baik di sejumlah daerah di Kulonprogo nyaris sepekan terbaru . Terparah yakni kerusakan pada objek wisata Gua Kiskendo, Girimulyo serta saluran pengairan di Sentolo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Gusdi Hartono berbicara tersedia paling tak 16 titik kerusakan yang terjadi sejak 7 Januari 2017 lalu akibat cuaca buruk.

Sejumlah lokasi tersebut sudah ditangani oleh warga setempat serta anak buah Tim Reaksi Cepat (TRC). “Ada 2 lokasi yang kami anggap paling tak sedikit kerugiannya serta belum terkondisikan,” jelasnya bagai mengutip Harian Jogja, Kamis (12/1/2017).

Gua Kiskendo terjadi sesuatu kerusakan pada pagar sampai  26 meter yang ambruk akibat terkena hujan deras. Gusdi menerangkan apabila ajaran air datang dari segi jalan yang selanjutnya menghantam pagar. Kerusakan ini dianggap membahayakan itu dikarenakan lokasinya yang adalah objek wisata jadi membahayakan wisatawan.

Terlebih lagi, curah hujan tetap lumayan tinggi jadi membikin pagar sepanjang 100 meter tersebut. Gusdi berbicara koordinasi sudah dilakukan supaya dinas terkait segera melakukan perbaikan.

Adapun, pagar tersebut berada di bawah kewenang Dinas Pariwisata DIY namun kenyataannya jalannya adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Wilayah Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo.

Sementara kerusakan di saluran pengairan sendiri cuma berkisar 15 meter. Namun, kerusakan ini dirasa bakal memberi akibatbesar pada 120 hektar lahan pertanian di sekitarnya. Jaringan pengairan ini juga berubah kewenangan DPUPKP Kulonprogo jadi pembetulan bakal segera ditangani.

Sementara itu, jembatan di Dusun Klendrekan, Banjarsari, Samigaluh juga jebol pasca diguyur hujan lebat sehari sebelumnya. Jembatan ini adalah penghubung antara Dusun Klendrekan serta Waru jadi menyebabkan warga terpaksa wajib memutar kurang lebih 3 kilometer melewati jalur alternatif.

Selain itu, jembatan ini juga berubah jalan masuk bagi warga yang bakal menuju Kecamatan Samigaluh maupun pusat kabupaten. Surajio, warga setempat berbicara jembatan ini juga bertujuan sebagai bendungan pengairan bagi puluhan hektar sawah milik warga setempat.

“Jembatannya retak diikuti suara berderak semakin langsung amblas,” ujarnya.

Selain itu, tebing dengantinggi 10 meter dengan lebar 5 meter menimpa salah satu rumah warga yang berada di Wonosari, Purwosaro, Girimulyo pada Selasa (10/1/2017) siang. Akibatnya, tembok rumah warga bergeser sejauh 5 cm.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive