Belasan kerusakan ditimbulkan akibat cuaca kurang baik di sejumlah daerah di Kulonprogo nyaris sepekan terbaru . Terparah yakni kerusakan pada objek wisata Gua Kiskendo, Girimulyo serta saluran pengairan di Sentolo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Gusdi Hartono berbicara tersedia paling tak 16 titik kerusakan yang terjadi sejak 7 Januari 2017 lalu akibat cuaca buruk.
Sejumlah lokasi tersebut sudah ditangani oleh warga setempat serta anak buah Tim Reaksi Cepat (TRC). “Ada 2 lokasi yang kami anggap paling tak sedikit kerugiannya serta belum terkondisikan,” jelasnya bagai mengutip Harian Jogja, Kamis (12/1/2017).
Gua Kiskendo terjadi sesuatu kerusakan pada pagar sampai 26 meter yang ambruk akibat terkena hujan deras. Gusdi menerangkan apabila ajaran air datang dari segi jalan yang selanjutnya menghantam pagar. Kerusakan ini dianggap membahayakan itu dikarenakan lokasinya yang adalah objek wisata jadi membahayakan wisatawan.
Terlebih lagi, curah hujan tetap lumayan tinggi jadi membikin pagar sepanjang 100 meter tersebut. Gusdi berbicara koordinasi sudah dilakukan supaya dinas terkait segera melakukan perbaikan.
Adapun, pagar tersebut berada di bawah kewenang Dinas Pariwisata DIY namun kenyataannya jalannya adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Wilayah Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo.
Sementara kerusakan di saluran pengairan sendiri cuma berkisar 15 meter. Namun, kerusakan ini dirasa bakal memberi akibatbesar pada 120 hektar lahan pertanian di sekitarnya. Jaringan pengairan ini juga berubah kewenangan DPUPKP Kulonprogo jadi pembetulan bakal segera ditangani.
Sementara itu, jembatan di Dusun Klendrekan, Banjarsari, Samigaluh juga jebol pasca diguyur hujan lebat sehari sebelumnya. Jembatan ini adalah penghubung antara Dusun Klendrekan serta Waru jadi menyebabkan warga terpaksa wajib memutar kurang lebih 3 kilometer melewati jalur alternatif.
Selain itu, jembatan ini juga berubah jalan masuk bagi warga yang bakal menuju Kecamatan Samigaluh maupun pusat kabupaten. Surajio, warga setempat berbicara jembatan ini juga bertujuan sebagai bendungan pengairan bagi puluhan hektar sawah milik warga setempat.
“Jembatannya retak diikuti suara berderak semakin langsung amblas,” ujarnya.
Selain itu, tebing dengantinggi 10 meter dengan lebar 5 meter menimpa salah satu rumah warga yang berada di Wonosari, Purwosaro, Girimulyo pada Selasa (10/1/2017) siang. Akibatnya, tembok rumah warga bergeser sejauh 5 cm.