Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


22 January 2017

Isu Antraks di Kulon Progo, Wapres JK: Harus Diadakan Operasi - detikNews



Makassar - Isu Antraks menyebar di wilayah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta dilakukan operasi pemusnahan ternak yang terjangkit virus itu.

"Pasti harus diadakan operasi," kata JK di kediamannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (22/1/2017).

Selain dilakukan pemusnahan terhadap hewan ternak yang terjangkit, Wapres JK menilai isu antraks ini akan membuat masyarakat takut untuk makan daging.

Karena itu, JK kembali mengingatkan untuk segera dilakukan operasi pencegahan. "Ini sangat berbahaya. Biasanya kalau ada terbuka begitu kadangkala orang takut. Bahayanya masyarakat takut makan daging," terangnya.

"Kementerian kesehatan harus operasi pencegahan agar tidak menyebar," tambahnya.

Kementerian Kesehatan menegaskan tidak benar ada 15 warga Kulon Progo, DIY, yang dirawat di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta akibat terkena antraks. Warga pun diimbau tetap tenang.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena rumah sakit aman untuk berkunjung maupun berobat," Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi saat dihubungi detikcom, Sabtu (21/1) malam.

Selain itu, Oscar menambahkan, terkait kematian hewan juga sudah dilakukan investigasi dengan dinas peternakan setempat dan diperkuat oleh Kemenkes. Masyarakat khususnya di wilayah Kulon Progo tidak perlu takut mengonsumsi daging asalkan dagingnya sehat.

"Pastikan daging yang dibeli bersertifikat, masak daging dengan sempurna dengan suhu lebih dari 100 derajat celcius selama 5–10 menit, serta selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," katanya.

"Yang pasti sampai saat ini tidak ada lagi penambahan korban, kita minta masyarakat tenang, jangan khawatir untuk mengonsumsi asal berperilaku hidup sehat diutamakan," tuturnya.
(fiq/idh)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive