Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


21 January 2017

Dua Pemuda Asal Kulonprogo Ciptakan Jam Unik dari Limbah Kayu



YOGYAKARTA - Berawal dari kecintaan pada jam tangan, dua pemuda asal Kulonprogo bernama Iyos Pramana dan Furqon Aziz mendaur ulang limbah kayu menjadi jam tangan mewah dan unik.

"Kami memilih kayu karena kami akrab dengan kayu sejak kecil, kami anak tukang kayu," kata Iyos Pramana (27) di Yogyakarta, baru-baru ini

Iyos bersama sang adik yang baru saja merampungkan pendidikan SMA-nya tergelitik memanfaatkan limbah meubel dari usaha ayahnya.

Potongan kayu-kayu furnitur diasah dan diserutnya menjadi rangka jam tangan yang unik, sehingga terciptalah brand yang mulai terangkat namanya kini JK Watch.

Terlebih di daerah tempatnya tinggal yakni di Kulonprogo, limbah kayu bukanlah sesuatu yang sulit untuk dicari. Maka keduanya pun bertekad semakin serius memproduksi jam tangan unik dari kayu yang dibuat seluruhnya secara hand made dan eksklusif sesuai pesanan.

"Saking seriusnya kami sampai pinjam uang Rp5 juta ke bank untuk modal," kata Furqon yang tahun ini genap berusia 19 tahun.

Setelah mendapatkan endorsement dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam sebuah pameran UKM, keduanya pun tak ragu membranding jam tangan buatannya dengan nama JK Watch yang juga bisa berarti Jam Kayu atau Jam asli Kulonprogo.

"Saat awal sampai beberapa bulan kami produksi sama sekali tidak laku, tapi kami tidak menyerah kami terus promosi terutama di media sosial," katanya.

Kerja keras keduanya membuahkan hasil, ketika sedikit demi sedikit JK Watch mulai menunjukkan prospek cerahnya terlebih setelah beberapa kali mengikuti pameran UKM di sejumlah kota.

Usaha yang genap berusia setahun itu kini mulai kebanjiran pesanan meski produksinya belum bisa secara massal, paling banyak 20 jam per bulan.

"Sebab untuk membuat satu jam kami perlu waktu dua hari," kata Furqon.

Jam yang dihasilkannya kini sudah semakin dikenal dan diminati bahkan menjadi souvenir khas yang dipesan beberapa instansi termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Rata-rata harga jam buatan dua bersaudara itu dijual berkisar Rp600.000-Rp850.000 per buah dengan garansi mesin ganti baru dan kerusakan dalam dua tahun.

Selain jam tangan, kakak adik itu pun memproduksi kaca mata kayu untuk melengkapi koleksi konsumen pencinta kayunya. Ke depan keduanya bertekad semakin serius menggeluti bisnis jam kayu yang unik tersebut.

"April tahun ini kami akan melaunching seri jam premium dengan mesin buatan Swiss dan bahan kayu terbaik," kata Iyos.

Semangat keduanya pun didukung penuh oleh keluarga bahkan kini ayahnya yang dulu berbisnis meubel berbalik membantu usaha kedua anaknya.

"Dulu kami bantu bapak, sekarang terbalik bapak bantu kami," kata Iyos.

(sus)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive