Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


05 February 2019

Kulon Progo Tambah e-Warong untuk Layani BPNT. - galamedianews.com




kabar-banten.com

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(Dinsos P3A) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menambah jumlah e-Warong milik warga miskin yang melayani Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Kepala Dinsos P3A Kulon Progo, Eka Pranyata, di Kulon Progo, Minggu, mengatakan, pada 2019 jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 51.974 KPM dari sebelumnya 47.323 KPM, sementara jumlah e-Warong hanya ada 111 unit.


"Idealnya satu unit e-Warong hanya melayani 300 KPM. Namun saat ini ditemui tiap e-Warong penyedia kebutuhan pokok bagi para KPM itu justru melayani lebih dari jumlah tersebut. Untuk itu, kami akan menambah jumlah e-Warong yang dikelola warga miskin," katanya.

Ia mengatakan, rencana penambahan jumlah unit e-Warong untuk memaksimalkan pelayanan dan menumbuhkan ekonomi warga miskin lainnya.

Dia mencontohkan di Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap, satu e-Warong melayani 800 KPM.

"Itu akan kami bagi untuk dilayani di dua tempat," katanya.

Dalam penambahan ini, Dinsos P3A mempertimbangkan sejumlah faktor. Selain perbandingan jumlah antara KPM dan e-Warong di suatu wilayah, juga memperhitungkan tata letak geografis.

Dia merujuk, Kecamatan Panjatan yang memiliki sekitar 500 KPM tidak perlu ditambah e-Warong. Pasalnya di kecamatan tersebut akses KPM untuk menjangaku e-Warong lebih mudah karena masuk dalam wilayah dataran rendah.

"Kalau di wilayah pegunungan, meski KPM hanya 300, tetapi karena faktor geografis, seperti dari sulit mengaksesnya dan jarak antara e-Warong dengan pemukiman warga jauh, maka kemungkinan tetap akan ditambah," ujar Eka.

Kepada para pengelola e-Warong, Dinsos P3A Kulon Progo juga mendorong agar tiap unit bisa menyediakan kebutuhan yang berkualitas baik kepada KPM.

Kasi Penanganan Fakir Miskin Dinsos P3A Kulon Progo, Ika Dwi Wahyuning Astuti, mengatakan, pada 2019, Kementerian Sosial melakukan perluasan dari penerima Program Keluarga Harapan (PKH) juga akan dapat mendapat BPNT.

Setiap satu KPM akan mendapat dua bantuan, baik PKH sebesar Rp500 ribu per triwulan, dan BPNT senilai Rp110 ribu per bulan.

"Dari total 51.974 KPM, ada 374 KPM PKH yang belum mendapatkan BPNT," katanya.

Ika mengatakan, uang yang beredar di Kulon Progo setiap bulan dengan adanya BPNT dari Kemensos sebesar Rp5,61 miliar. Warga penerima BPNT membelanjakan di e-Warong yang beranggotakan 10 warga miskin.

Di Kulon Progo terdapat 111 e-Warong, yang disuplai beras dan telur dari petani dan peternak lokal. Sehingga, perputaran uang Rp5,61 miliar yang masuk kepada KPM tetap di Kulon Progo.

"BPNT ini mampu menggerakan ekonomi masyarakat miskin. Setiap e-Warong dapat melayani 500 KPM. Selain itu, BPNT mampu menekan kemiskinan di Kulon Progo," katanya.

Editor: Endan Suhendra
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive