Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


17 February 2019

Pelajar Kulon Progo Terlibat dalam Bedah Rumah Warga Miskin - KOMPAS.com




KULON PROGO, KOMPAS.com - Puluhan pelajar terlibat dalam aksi bedah rumah warga miskin di Dusun Nguntuk-unthuk, Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam bedah rumah ini, pelajar merasakan pengalaman gotong royong, sebuah kearifan lokal warga Kulon Progo, yang terus bertahan turun temurun.

Selain gotong royong, pelajar bisa memperkokoh bagaimana silaturahmi satu dengan orang lain, saling simpati, mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, juga melatih hidup toleransi.

"Bisa saling membantu, saling tolong menolong dengan sesama, murid bisa saling berkontribusi bersama, dan bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri," kata Saiful Anwar, pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Samigaluh, seperti tertera dalam rilis via email yang dikirim Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Minggu (17/2/2019).

Puluhan pelajar SMPN 2 Samigaluh ini ikut dalam bedah rumah milik Antonius Jumilan di Ngunthuk-Untuk. Para pelajar terlihat antusias meranting (estafet) ember berisi pasir yang digunakan untuk membangun rumah.

Mereka menyingkirkan perbedaan apapun di antara warga. Kepala SMPN 2 Samigaluh, Sartono mengatakan, pelibatan pelajar dalam bedah rumah bagian dari pendidikan karakter yang memang telah diterapkan dunia pendidikan Kulon Progo.

Karakter pelajar yang diharapkan itu adalah Pancasilais, bisa membantu masyarakat yang kebetulan kurang mampu, dan sekaligus terdidik toleransi.

" Bedah rumah ini kegiatan sekolah praktek langsung dan merupakan kegiatan pengamalan Pancasila secara langsung. Alhamdulillah, kegiatan seperti ini bisa membantu masyarakat yang kebetulan kurang mampu, dan sekaligus mengajarkan toleransi kepada generasi muda dan anak-anak kita, terhadap kondisi lingkungan yang ada. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan kalau perlu bisa kami tingkatkan," kata Sartono.

Pembangunan rumah layak huni bagi Antonius merupakan bagian dari program bedah rumah bagi warga miskin yang rutin berlangsung di Kulon Progo sejak bertahun-tahun lalu.

Pemkab Kulon Progo bekerja sama dengan perusahaan, berbagai kelompok masyarakat, hingga badan amal, menggelar program yang menyasar rumah warga yang tidak mampu.

Program sekaligus mempertahankan dan terus menggelorakan semangat kegotongroyongan antar warga sekitar. Gotong royong itu diwujudkan baik dari sisi pembiayaan maupun pelibatan sumber daya manusia dari berbagai kelompok.

Bedah rumah memang sudah berlangsung lama. Rata-rata dilakukan pada hari Minggu di beberapa titik.

Seperti di hari ini saja, bedah rumah juga berlangsung di rumah milik Sumanto warga Separang Pagerharjo Samigaluh.

Aksi peduli ini semakin memperlihatkan bagaimana masih banyak warga di Kulon Progo hidup dalam kondisi memprihatinkan, utamanya di daerah dengan medan sulit di Bukit Menoreh. Mereka memerlukan uluran tangan.

Wakil Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyatakan, pentingnya gotong royong karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan bantuan orang lain.

"Dengan bergotong royong merupakan bentuk pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga senang para siswa ikut terlibat dalam gotong royong bedah rumah," kata Sutedjo, yang hadir di rumah milik Antonius ini.

Sejumlah pejabat Pemkab, kecamatan hingga perangkat desa, hadir di bedah rumah ini.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive