Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


08 July 2017

29 Balita di Kulonprogo Alami Gizi Buruk



KULONPROGO – Sebanyak 29 balita di Kulonprogo tercatat mengalami gizi buruk selama 2016 kemarin.

Pola asuh orangtua serta adanya penyakit kronis menjadi faktor utama puluhan bayi itu mengalami gizi buruk.
Dinas Kesehatan Kulonprogo mencatat, dari 21.700 bayi yang ditimbang lewat Posyandu, ada 29 anak yang mengalami gizi buruk atau sekitar 0,013 persen.

Dari jumlah itu, 27 anak berhasil ditangani dan dipulihkan hingga akhir tahun sedangkan dua anak lainnya hingga kini masih dalam perawatan.

"Karena kondisi anaknya memang belum baik betul. Ada indikasi memiliki penyakit kronis TB anak. Balita gizi buruk memang masih ada Kulonprogo meski jumlahnya kecil. Namun, penyebabnya bukan karena kondisi kekurangan pangan melainkan adanya penyakit kronis yang diderita anak," kata Kepala Dinkes Kulonprogo, Bambang Haryatno, Jumat (7/7/2017).

Adanya kondisi penyakit kronis pada anak disebutnya memang menjadi penyebab utama kondisi bayi gizi buruk di Kulonprogo.

Balita yang mengidap penyakit kronis cenderung kurang nafsu makan sehingga kondisi tubuhnya tidak mendapat asupan gizi yang layak.

Di sisi lain, pola asuh orangtua juga turut menjadi faktor penyebab munculnya balita gizi buruk.

Ini biasanya karena orangtua tidak telaten memberikan makanan dengan karakter anak yang rewel serta pemberian makanan yang kurang bernilai gizi.

Untuk penanganan kasus gizi buruk, DInkes sudah menyiapkan anggaran dari APBD dalam proses penyembuhan anak. Yakni mencakup penanganan di rumah sakit dan dilanjut pemberian makanan bergizi hingga 90 hari.
Jika melwati masa tersebut anak penderita gizi buruk belum pulih, Puskesmas akan melanjutkan pemberian asupan gizi melalui Dana Operasional Kesehatan (DOK).

"Pencegahan tentunya dnegan perlakuan gizi cukup. Orangtua memberi asupan makanan bergizi, ASI eksklusif serta MP ASI (makanan pendamping) bernilai gizi baik. Asal masu ditimbang di Posyandu, sebetulnya orangtua bisa mendapat ilmu gizi yang baik untuk anaknya," kata Bambang. (*)

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive