Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


31 August 2016

Semangat Gelora Muda Gunung Samudera



 

Harianjogja.com, KULONPROGO-Gelaran Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) Kulonprogo tahun 2016 ini menyasar generasi muda baik masyarakat maupun seniman muda lokal. Hal ini juga tercermin dalam malam puncaknya yang sedianya akan digelar pada Rabu (31/8/2016) malam.

 
Sekretaris Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Joko Mursito mengatakan bahwa tema FKY lokal Kulonprogo tahun ini yakni Gelora Muda Gunung Samudera.

Tema tersebut diangkat bersisian dengan tema utama FKY terpusat yaitu Masa Depan Hari Ini Dulu. "Tema ini dipilih berdasarkan relevansi dengan kondisi wilayah," ujarnya, Selasa (30/8/2016).

Tema tersebut berkaca dengan kondisi wiayah Kulonprogo yang membentang dari perbukitan, gunung, hingga batas samudera. Joko menjelaskan bahwa acara ini menjadi ajang promosi sekaligus edukasi untuk menggelorakan semangat generasi muda

Menurutnya, kalimat tersebut diharapkan dapat menginspirasi generasi muda masa kini agar semakin mengapresiasi kesenian. Kehadiran dan sentuhan generasi baru ini akan memberikan warna baru bagi kesenian daerah agar tak lekang dimakan zaman.

Terlebih lagi, dibutuhkan benteng besar agar para generasi muda tidak mudah terpengaruh dengan budaya asing. Joko menjelaskan bahwa saat ini budaya populer sudah semakin besar sehingga generasi muda tetap harus sadar dengan keberadaan budaya lokal.

FKY Kulonprogo juga dijadikan ajang untuk merangkul sejumlah sanggar kesenian yang ada di Kulonprogo. Yudono, Kepala Bidang Nilai Budaya Disbud Kulonprogo menjelaskan bahwa dalam malam puncak yang sekaligus penutupan FKY juga akan digelar komposisi musik sesuai dengan tema yang dipilih.

Dinas Kebudayaan Kulonprogo mencoba menghadirkan alternatif pertunjukkan musik yang berdiri sendiri. Yudono menyebutkan bahwa selama ini masyarakat terlanjur awam dengan pertunjukkan musik yang hadir sebagai pelengkap seni gerak maupun lakon. Karena itu, komposisi musik ini khusus dihadirkan untuk mengingatkan kembali masyarakat akan seni musik yang dinamis.

Berlokasi di Alun-Alun Wates, pertunjukkan puncak FKY Kulonprogo juga akan menghadirkan gelar rekonstruksi angguk putra. Tari angguk sendiri selama ini dikenal sebagai tari lokal andalan Kulonprogo yang biasanya ditampilkan oleh para gadis. Padahal, tari angguk awalnya ditampilkan oleh kaum laki-laki.

Yudono mengatakan bahwa pertunjukkan angguk oleh kaum laki-laki memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya, penghayatan dan ekspresi yang dihadirkan para pria ini berbeda dari biasanya.

"Penghayatan yang berbeda ini pantas kita saksikan dan pasti membuat FKY greget," ujarnya.

Editor: Nina Atmasari | 
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive