JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Sulistyo Wimbo Hardjito menyatakan, progres pembangunan Bandara Kulon Progo Yogyakarta telah masuk proses validasi lahan.
Wimbo menjelaskan, pelaksanaan validasi lahan ini akan dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Luas lahan yang akan divalidasi seluas 587 hektar.
"Jadi divalidasi, lokasinya benar atau tidak, validasi ngecek luas lahan," ujarnya saat ditemui di The Dharmawangsa Hotel, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
Untuk pembebasan lahan bandara, paket pertama akan selesai tahun ini. Namun, kata dia, ada beberapa lahan warga yang masih belum dibebaskan. Namun, dia tidak menyebutkan berapa luas lahan yang belum dibebaskan.
"Tahun ini selesai, untuk paket pertama, kan ada penggugat, atau tidak mau diukur. Kalau selesainya semua lahan sesuai dengan proses hukum dulu," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan ICT AP I Novihandri mengatakan, untuk tanah yang sudah dibebaskan masuk dalam proses pembayaran. Dana yang dipakai untuk pembayaran berasal dari pinjaman dan dana perusahaan.
Namun, Novihandri juga tidak meyebutkan kapan proses pembayaran lahan dilakukan. "Prosesnya dalam bayar, kira-kira nanti kita bayar Rp 4 triliun," ucapnya.
Seperti diketahui, Bandara Kulon Progo disiapkan sebagai pengganti Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Nantinya, bandara baru tersebut memiliki kapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun.