KULONPROGO-Alumni S2 Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM)
Jogja, Imam Rodli mengolah lidah buaya sebagai aneka bentuk makanan,
termasuk es krim.
Pemanfaatan lidah buaya baru dimulai Imam dua tahuan silam. Ketika
itu, laki-laki kelahiran 38 tahun silam ini ingin memanfaatkan
pekarangan rumahnya yang pas-pasan dengan membudidayakan tanaman lidah
buaya.
Saya melihat banyak rumah tangga yang lahannya tidak dimanfaatkan,
jadi mengapa tidak ditanami lidah buaya saja, terlebih tanaman ini
tidak memiliki hama, jelas Imam.
Budidaya tanaman lidah buaya cukup menjanjikan, apalagi belum ada yang
menggarap tanaman sarat manfaat ini secara serius. Tanaman ini tidak
membutuhkan banyak sinar matahari dan yang paling penting tidak
kekurangan air.
Dari sekian jenis lidah buaya, ia memilih Sinensis Pontianak.
Pertimbangannya, lidah buaya jenis ini memiliki ukuran yang besar,
panjang mencapai 90 sentimeter dengan berat setiap pelepah mencapai
satu kilogram.
Setelah berhasil membudidayakan tanaman yang memiliki waktu panen enam
sampai delapan bulan dan dapat terus berkembang hingga usia delapan
tahun ini, Imam mencoba melebarkan sayap usahanya. Tidak lagi terpatok
pada tanaman semata, melainkan berwujud makanan olahan. Selain es
krim, ia juga membuat lidah buaya dalam bentuk cendol, manisan, dan
keripik lidah buaya di kediamannya yang berada di tepi Jalan
Wates-Purworejo, tepatnya di Sebokarang, Wates, Kulonprogo.
Kemudian, es krim menjadi andalan karena menurut laki-laki yang lebih
dulu menekuni usaha pupuk organik dan suplemen hewan ternak ini belum
pernah ditemui es krim berbahan dasar tanaman yang berkhasiat untuk
detoksifikasi, mengobati gangguan pencernaan, diabetes, kesehatan
mulut, dan masih banyak lagi.
Editor: Mediani Dyah Natalia
31 May 2014
Home »
Arsip berita kulonprogo
» ES KRIM LIDAH BUAYA Rasa seperti Kelapa, Berkhasiat Obati Diabetes