Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


30 August 2018

Kemenkominfo Apresiasi Marketplace Kulonprogo belabeliku.com




Tribun Jogja/ Singgih Wahyu

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kulonprogo dalam pelatihan marketplace belabeliku.com, Kamis (30/8/2018) di hall Kings Hotel Wates.


TRIBUNJOGJA.COM - Keberadaan belabeliku.com diapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Marketplace (pasar daring) itu dinilai bisa mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kulonprogo lebih melek digital sekaligus mengembangkan usahanya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam pembinaan UMKM dengan membuat marketplace tersebut.


Ini sejalan dengan program transformasi bisnis oleh kementerian agar daerah bisa memiliki marketplace sendiri untuk mempromosikan barang dan jasa di wilayahnya.

Terutama dalam mendorong tumbuh kembang sektor UMKM secara digital sehingga tidak tertinggal oleh perubahan teknologi dan informatika saat ini.

"Ini unik karena dilakukan bersama oleh pemerintah, sektor bisnis, dan UMKM. Saya apresiasi yang dilakukan Kulonprogo dan bisa jadi percontohan yang bagus. Dari Kulonprogo, semua produknya bisa terpasarkan secara menyeluruh ke Indonesia,"kata Semuel di sela pelatihan marketplace belabeliku.com bagi UMKM Kulonprogo, Kamis (30/8/2018) di hall Kings Hotel Wates.

Untuk diketahui, belabeliku.com merupakan marketplace yag digagas Pemkab Kulonprogo untuk menampung pemasaran dan penjualan produk UMKM di wilayahnya.

Situs e-commerce itu dijalankan oleh Sumber Aneka Usaha yang merupakan kerja sama operasional (KSO) antara Perusahaan Daerah Aneka Usaha dengan PT Sumber Utama Fiber Indonesia (SUFI).

Keuntungan dari transaksi online menurutnya adalah semua transaksinya tercatat sehingga didapatkan data yang bisa diolah untuk mengetahui keinginan pasar.

Data tersebut menjadi masukan bagi para produsen dalam perbaikan dan peningkatan kualitas maupun ragam produknya.

Hal ini dipandangnya sangat cocok dengan upaya pengembangan UMKM dan sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan nilai transaksi online pada 2020 bisa tembus Rp1.800 triliun atau USD 130 miliar secara nasional. Saat ini, nilainya baru di kisaran Rp60 triliun dan diharapkan terus bertambah. (tribunjogja)


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kemenkominfo Apresiasi Marketplace Kulonprogo belabeliku.com, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/30/kemenkominfo-apresiasi-marketplace-kulonprogo-belabelikucom.

Penulis: ing
Editor: has 
Share:

Tim KKN UMY Kembangkan Produk Keripik di Kulonprogo

  

Tim KKN UMY bersama produk keripik yang dikembangkan.
Foto: Dokumen.
Pemberdayaan potensi lokal dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan.



REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Potensi lokal yang ada di Dusun Sebatang, Kokap, Hargotirto, Kabupaten Kulonprogo, DIY, cukup berlimpah dan belum digunakan secara maksimal oleh warga setempat. Kurangnya kesadaran terhadap pemberdayaan potensi lokal inilah yang kemudian menginisiasi para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 185 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memberdayakan potensi lokal yang ada di Dusun Sebatang.

Hal tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menyadari dan memanfaatkan potensi yang ada untuk bisa menghasilkan produk yang siap berkompetisi di Kulonprogo dan Desa Hargotirto khsususnya. Akmal Hamedan Bashoni selaku ketua dari tim KKN 185 UMY mengungkapkan bahwa pemberdayaan potensi lokal yang dilakukan timnya dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan.

Pemberdayaan itu berupa pengolahan kelapa dan talas sebagai potensi lokal yang dominan keberadaannya di Dusun Sebatang. “Olahan dari kelapa dan talas ini nantinya akan dimanfaatkan untuk pembuatan wingko dan keripik talas. Harapannya wingko dan kripik talas tersebut bisa dijadikan sebagai produk olahan khas Dusun Sebatang,” kata Akmal, Rabu (29/8).

Program ini dikemas dalam penyuluhan dan pelatihan yang bertemakan 'Pemberdayaan Potensi Lokal Untuk Mewujudkan Perekonomian Sebatang yang Berkemajuan'. Menurutnya, penyuluhan dan pelatihan tersebut dilakukan di rumah Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pedukuhan Sebatang, Ibu Islamiyati pada 20-21 Agustus yang lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 orang perwakilan dari setiap RT di Dusun Sebatang.

Ia menilai, peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan yang kami selenggarakan. “Bahkan mereka juga berharap agar nantinya produk yang kami hasilkan melalui penyuluhan dan pelatihan ini bisa menjadi produk yang berkelanjutan,” ujarnya.

Tak hanya pada program penyuluhan dan pelatihan saja, Akmal juga menyebutkan keberlanjutan produk juga dijajal dengan menjual produk olahan dari kripik talas di pasaran yang telah mereka lakukan pada Senin (27/08). Kripik talas dengan berat bersih 150 gram dijual seharga Rp 13 ribu. Terdapat tiga varian rasa yaitu original, jagung manis, dan balado untuk sementara ini.

Percobaan pasar pertama dilakukan di Pasar Wates dan terbukti mendapat respons baik dari pasar. “Kami berharap program penyuluhan dan pelatihan pemaberdayaan potensi lokal ini tidak hanya untuk formalitas semata, namun warga juga dapat melanjutkan program ini sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya.

Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut juga didatangkan pembicara dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Kulonprogo, Dinas Perdagangan Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, program ini juga menghadirkan Denik praktisi yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Kulonprogo.


Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tim KKN UMY Kembangkan Produk Keripik di Kulonprogo Republika Online  - Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq

Share:

Angkasa Pura I Mulai Pembangunan Masjid Al-Hidayah yang ...

 


Pembangunan masjid Al-Hidayah diproyeksi akan selesai dalam 2 bulan kedepan. Bangunan masjid Al-Hidayah 3 kali lebih besar dari pada masjid yang sebelumnya berada di proyek bandara NYIA.


Liputan6.com, Kulon Progo Bertempat di Relokasi Desa Palihan, Temon, Bupati Kulonprogo, General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Project Manager Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Ketua DPRD Kulonprogo melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Hidayah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran Pemerintah Kulonprogo, Kepala Kementerian Agama Kulonprogo, Kapolsek Temon, Ketua PC NU Kulonprogo dan jajaran instansi terkait lainnya serta seluruh masyarakat di lima desa terdampak Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

"Saya atas nama Pemkab Kulonprogo juga berterimakasih kepada AP I atas komitmennya mendampingi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport," terang Hasto.

Pembangunan masjid ini diproyeksi akan selesai dalam 2 bulan kedepan. Adapun luas lahan masjid yang akan dibangun yaitu 788,2 m2, yaitu hampir 3x lipat dari bangunan masjid Al-Hidayah lama yang berada di dalam area IPL bandara.

"Rencananya kami bahu membahu, saling bergotong royong bersama masyarakat sekitar untuk membangun masjid ini menjadi dua lantai lengkap dengan fasilitas didalamnya," jelas Agus Pandu Purnama, Juru Bicara Proyek NYIA.

"Peletakan batu pertama ini merupakan awal dari perjalanan untuk membangun sebuah tempat ibadah yang nantinya dapat mempererat tali silaturahmi kita, maka dari itu mari kita bersama sama memakmurkan masjid ini sebagai tempat ibadah," tutup Pandu dalam sambutannya 

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Angkasa Pura I Mulai Pembangunan Masjid Al-Hidayah yang ... Liputan6.com  oleh : Gilar Ramdhani
Share:

Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo




Tribun Jogja/ Singgih Wahyu

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menginspeksi Jembatan Timbang Kulwaru, Wates, Kulonprogo, Rabu (29/8/2018).


TRIBUNJOGJA.COM - Kepadatan lalu lintas kendaraan umum dan angkutan barang di jalan nasional menuju lokasi bandara baru di Temon, Kulonprogo diperkirakan bakal meningkat drastis dalam beberapa tahun ke depan.

Pengaktifan kembali jembatan timbang dipandang penting untuk pengendalian beban jalan dan mencegah kerusakan infrastruktur.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan konektivitas darat menjadi hal penting sebagai bagian dari penunjang keberadaan bandara di Kulonprogo.

Ini menjadi tanggung jawab banyak pihak, tidak hanya Kemenhub. Kepadatan lalu lintas kendaraan di jalanan wilayah Kulonprogo menuju bandara diprediksinya bisa meningkat hingga 20 persen dari kondisi saat ini dalam tiga tahun ke depan.

"Karena sudah pasti, kendaraan dari wilayah sekitar seperti Purworejo dan Magelang (Jawa Tengah) juga akan meningkat. Dua atau tiga tahun bisa meningkat 15-20 persen dan di tahun-tahun berikutnya bisa jauh lebih banyak dari itu. Pembangunan jalan mustinya berorientasi untuk 25 tahun ke depan," ujar Budi saat inspeksi ke Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan (UPPKB) atau Jembatan Timbang Kulwaru, Rabu (29/8/2018).

"Jelang Lebaran, pemerintah juga masih harus menggelar proyek perbaikan. Maka, kami aktifkan lagi jembatan timbang. Hingga September 2018 ini akan ada 48 jembatan timbang yang aktif kembali di seluruh Indonesia dan akhir tahun ini akan ada 92 jembatan timbang yang beroperasi," imbuhnya. (tribunjogja)


Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/29/bandara-baru-picu-peningkatan-beban-jalan-di-kulonprogo.

Penulis: ing
Editor: has 

Baca Selengkapnya pada Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo Tribun Jogja

Share:

Luhut Minta Warga Lokal Bisa Kerja di Bandara Kulon Progo

Foto: Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan (Matius Alfons/detikcom)

Sleman - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meminta warga lokal diberi peluang lebih banyak lagi bisa bekerja di Bandara Kulon Progo / New Yogyakarta International Airport (NYIA). Diketahui proyek Bandara Kulon Progo saat ini masuk tahap konstruksi fisik dan direncanakan akan diresmikan operasionalnya tahun depan.

"NYIA akan diresmikan Presiden Maret (2019) depan, karena semua persiapan sudah jalan. Yang menarik, rakyat yang di situ diberi pekerjaan, misalnya 70 orang jadi steward, ada security dilatih di sana," kata Luhut, saat jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam akselerasi pengembangan destinasi pariwisata prioritas, di Hotel Ambarrukmo, Rabu (29/8/2018).

Selain itu warga lokal bisa berkesempatan bekerja di dalam Bandara Kulon Progo. "Saya juga minta jangan hanya security, tapi juga masukkan ke air traffic control (ATC), itu juga dimasukkan," sebutnya.


Tak hanya itu, Luhut juga berharap warga diberi kemudahan pencarian modal usaha. Dia mencontohkan jika ada warga yang akan membuka tempat usaha sebagai penunjang keberadaan Bandara Kulon Progo, bisa diberi semacam program KUR. 

"Ini supaya warga bisa menikmati perkembangan di sana. Juga pasokan air dari bukit Menoreh, wajib hukumnya pakai air produk lokal tapi dengan pH yang diperkaya. Hal detail ini Presiden minta agar masyarakat bisa menikmati sehingga jangan ada yang bilang neolib.. apa itu neolib?" tandasnya.

Menurut Luhut format pembangunan infrastruktur beriringan dengan pemberdayaan potensi lokal sudah diterapkan di berbagai tempat.

"Ada yang usul daripada Starbuck dibikin Starprogo, karena katanya kopinya bagus di sana (Kulon Progo), semua kita buat cari nama nama itu untuk promosikan Indonesia hebat. Kalau nggak kita yang promosikan siapa lagi, jadi kita bangga dengan republik kita ini," sambungnya.

Beberapa pernyataan Luhut itu berkaitan dengan upaya pemerintah mendorong pengembangan destinasi pariwisata prioritas. Dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satunya.

"Pariwisata salah satu penyumbang devisa yang baik, membuka lapangan kerja, jadi kami (pemerintah) bekerja dengan detail, semua peluang kita perhatikan dengan baik," pungkasnya. (hns/hns)

Share:

Jika Terbukti Lakukan Pungli, Hasto Akan Tindak Tegas Aparatur ...




IST

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengajukan permohonan penambahan penggunaan tanah Magersari usai menghadap Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam X, di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (25/6/2018)

TRIBUNJOGJA.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku belum menerima laporan adanya dugaan pungutan liar (pungli) dan penyunatan dana kompensasi pembebasan lahan pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Desa Glagah, Kecamatan Temon oleh pemerintah desa setempat.

Ia berjanji bakal ambil tindakan tegas jika dugaan itu terbukti nyata.

Hasto yang juga pembina tim Sapu Bersih Pungli (Saber Pungli) Kulonprogo ini mengatakan sampai saat ini belum melakukan klarifikasi langsung kepada Pemerintah Desa Glagah atas dugaan pungli tersebut.

Ia akan mengkoordinasikannya melalui Tim Saber Pungli yang mempunyai kewenangan khusus atas permasalahan itu.

Orang nomor satu di Kulonprogo tersebut memastikan bakal mengambil tindakan tegas apabila ada unsur pemerintah desa yang terbukti melakukan pungli.

Terlebih, dalam lima tahun terakhir, sedikitnya ada tiga kepala desa yang terbukti menyalahgunakan dana tertentu dan telah dieksekusi melalui putusan yang inkrah.

"Kita akan tindak tegas seandainya ada perangkat desa yang berani nakal. Tidak boleh ada yang main-main. Kalau tidak, akan menyusul (seperti kasus sebelumnya)," kata Hasto, Rabu (29/8/2018). (tribunjogja)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jika Terbukti Lakukan Pungli, Hasto Akan Tindak Tegas Aparatur Desa Glagah, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/29/jika-terbukti-lakukan-pungli-hasto-akan-tindak-tegas-aparatur-desa-glagah.
Share:

29 August 2018

Kulon Progo Berperluang Jadi Penghasil Gula Semut


Gula semut


Kulon Progo, Gesuri.id - Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, kebutuhan dunia akan gula semut Indonesia masih tinggi. Bahkan, nilai ekspor Indonesia mencapai 48.000 dolar AS pada 2017 dari sebelumnya pada 2014 hanya 34,7 ribu dolar AS.

“Hal ini tentunya merupakan peluang bagi Kulon Progo sebagai daerah penghasil gula semut di Indonesia,” terang Hasto dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Optimalisasi Keberlangsungan Industri Gula Semut Kulon Progo, Selasa (28/8).

Berdasarkan data statistik Dinas Pertanian dan Pangan serta Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017, realisasi produksi gula semut mencapai 4.621 ton. Hasil produksi gula semut yang diekspor melalui Kabupaten Kulon Progo sebesar 1.696 ton dengan nilai ekspor Rp47,8 miliar, sedangkan produksi gula semut sejumlah 2.925 ton diekspor melalui Kabupaten Bantul dan Purworejo.

Adapun negara-negara tujuan ekspor gula semut Kabupaten Kulon Progo terbesar antara lain negara-negara Eropa, Australia, Amerika, dan Jepang.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan UMKM Iwan Faidi menuturkan, Kabupaten Kulon Progo memiliki komoditas unggulan di sektor pertanian dan telah memiliki Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian, yaitu industri gula semut.

“Produk gula semut sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi pasar luar negeri yang sangat tinggi, terlebih dengan kondisi pertumbuhan permintaan dunia terhadap produk gula semut sebesar 10%-15% setiap tahun,” tutur Iwan.

Artikel ini Sebelumnya telah tayang di  Kulon Progo Berperluang Jadi Penghasil Gula Semut www.gesuri.id (Siaran Pers) 
Share:

Bandara Yogyakarta di Kulon Progo ditargetkan beroperasi April 2019

 
ILUSTRASI. Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan bertolak ke Yogyakarta untuk kunjungan kerja, Selasa (28/8). Di hari pertama, Menko Luhut langsung memimpin rapat koordinasi pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

Menurut keterangan dari Lukman F. Laisa Direktur Teknik PT Angkasa Pura I (AP I), bandara baru yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo ini ditargetkan mulai operasional pada April 2019.

“Staging pertama yang akan kita dorong tahun ini, akan kita selesaikan dalam waktu 7 bulan,” lanjut Lukman melaporkan target pembangunan kepada Menko Luhut seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (29/8).

Dalam tahap pertama ini, bandara didesain untuk dapat memfasilitasi 14 juta penumpang dengan terminal seluas 180.000 meter persegi, 23 parking stand di apron, dan runway sepanjang 3.250 meter.

“Jadi bisa ke London langsung dari Jogja,” jelas Luhut. Ia juga mencontohkan, pesawat tipe Boeing 777 yang biasa dipergunakan dalam direct flightinternasional, akan dapat didaratkan di Provinsi DIY.

Cepatnya pengerjaan proyek ini tidak lepas dari proses pengadaan tanah yang diklaim oleh AP I sebagai yang tercepat dan terluas di Indonesia untuk kepentingan pembangunan bandara. Tanah seluas 582,08 hektar telah 100% dibebaskan, ditandai dengan dilakukannya Serah Terima Hasil Pelaksanaan Pengadaan Tanah dari Kanwil BPN DIY kepada PT AP 1 pada tanggal 29 Maret 2018 melalui Berita Acara Nomor 61/BA-PPT/III/2018.

Di akhir rapat koordinasi, Menko Luhut meminta kepada semua pihak terkait untuk bekerja secara terpadu, memperhatikan kerapian detail pengerjaan, dengan memberi perhatian lebih pada masyarakat sekitar lokasi pembangunan bandara.

“Jadi kalau ada orang sekitar yang bagus, kalian latih, lalu nanti bisa direkrut sampai pada posisi pekerjaan yang kelasnya tinggi, seperti air traffic controller,” tambah Luhut.

Tak lupa ia juga mengimbau, AP I dengan didukung pemerintah daerah dapat meningkatkan pelatihan dan penyerapan tenaga kerja dari penduduk sekitar dengan tidak membatasi jenis dan level karirnya. Selain itu, Menko Luhut juga meminta supaya usaha kecil dan menengah masyarakat setempat dapat diberikan ruang usaha di areal bandara nantinya.

“Ada pembangunan tapi rakyat setempat juga harus bisa menikmati, jangan ada yang tersingkirkan,” ujar Menko Luhut yang berpesan agar manisnya buah pembangunan infrastruktur dapat dinikmati oleh semua masyarakat sekitar.

Turut hadir dalam rapat tersebut adalah Bupati Kulon Progo Bapak Hasto Wardoyo, Ibu Arie Yuriwin sebagai Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agararia dan Tata Ruang ATR/Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Kakanwil BPN DIY Bapak Tri Wibisono. Sedangkan dari pihak AP I hadir Bapak Taochid Purnomo Hadi selaku pimpinan proyek, Bapak Agus Pandu Purnama sebagai General Manager, dan Project Management Development Bapak R. Sujiastono.


Artikel ini telah tayang di KONTAN.CO.ID - dengan judul Bandara Yogyakarta di Kulon Progo ditargetkan beroperasi April 2019  

Share:

Relawan Padamkan Kebakaran di Lereng Menoreh dengan Sekat ...

Kebakaran melanda lereng Bukit Menoreh di Kulon Progo. Beruntung relawan dan warga bisa memadamkannya, Selasa (28/8/2018).

KULON PROGO, KOMPAS.com -  Kebakaran melanda sekitar 20 hektar lereng bukit yang banyak ditumbuhi pohon jati di Dusun Ngaren, Desa Banjarsari, Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kebakaran itu berlangsung dari tengah hari hingga sore itu merusak puluhan pohon jati dan mahoni.

Tidak ada korban akibat kebakaran ini. "Saya harap ini hanyalah kejadian alam biasa bukan akibat puntung rokok atau kelalaian warga," kata Ariadi, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulon Progo, Selasa (28/8/2018).

Musim kemarau masih melanda Kulon Progo. Daerah perbukitan Menoreh salah satu kawasan dataran tinggi yang mengalami dampak kekeringan luas di musim ini. Gugur daun dari pohon yang memenuhi lereng memenuhi lahan.

Lereng itu berada di pinggir jalan. Api diperkirakan berawal dari jalanan lantas merambat ke atas. Api cepat sekali merambat di antara gugur daun kering jati dan mahoni yang memenuhi lereng. Api juga cepat merambat akibat hembus angin yang kencang.

Baca juga: Buntut Karhutla dan Kabut Asap di Pontianak, Polda Kalbar Tetapkan 27 Tersangka

Pemadam kebakaran yang sudah siaga kesulitan menangani kebakaran itu akibat kontur bukit yang terjal.

"Damkar yang sudah siap juga tidak bisa, karena sudah merambat ke tengah, terus kemudian tidak bisa dijangkau," kata Samingin, warga Banjarsari.

"Musim pohon jati dan mahoni meranggas membuat banyak daun kering terjilat api cepat sekali," katanya.

Tak ada rotan akar pun jadi. Warga, relawan, dan BPBD memutuskan untuk membuat sekat bakar atau lokalisir api merambat. Warga dan relawan saling membantu dalam mengumpulkan daun kering pohon jati dan mahoni agar api tidak lagi merambat. Cara ini efektif. Para relawan bisa menghentikan sebaran api yang telah menyala selama tiga jam.
 

Baca Selengkapnya pada artikel yang berjudul Relawan Padamkan Kebakaran di Lereng Menoreh dengan Sekat ... Artikel ini telah tayang di  KOMPAS.com
Share:

20 Hektar Lahan Warga Terbakar di Kulonprogo


Foto Istimewa

KULONPROGO - Hutan milik warga di Desa Banjasari, Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta terbakar. Setidaknya api sudah membakar lebih dari 20 hektar lahan milik warga.

"Dari warga katanya titik api pertama justru di pinggir jalan di sekitar tanjakan di Dukuh Ngaren," jelas Edi Rianto, Kepala Desa Banjarasri, kepada wartawan Selasa (28/8/2018).

Lantaran musim kemarau, api dalam sekejap langsung membakar. Sebab lokasi ini banyak tanaman yang daunnya meranggas sehinga daun yang sudah kering banyak berserakan di lokasi kebakaran. Tiupan angin yang kencang menjadikan api semakin luas membakar.

Begitu mendapatkan laporan dari warga, Edi langsung menuju ke lokasi. Saat itu api sudah semakin panjang dan membakar lahan hingga lebih dari 500 meter. Lokasi sendiri merupakan hutan dengan kondisi geografis perbukitan. Sehingga lokasi sulit dijangkau manusia apalagi kendaraan pemadam.




"Di Ngaren sudah lebih dari 2 hektar. Lokasinya sulit dijangkau berupa tanjakan di perbukitan," tandasnya.

Kebakaran hutan ini sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo. Mobil pemadam kebakaran juga sudah dikerahkan. Namun tetap saja sulit memadamkan api yang terus meluas. Mobil pemadam tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran.

"Terpaksa kita dengan manual dibantu relawan," ujar Edi.

Upaya yang dilakukan warga adalah dengan membuat iosolasi. Sejumlah titik dibuat jarak agar api tidak merembet. apalagi ketinggian daunan kering mencapai beberapa centimeter.

Salah seorang warga, Samingin, mengatakan wilayahnya menjadi salah satu lokais rawan kebakaran saat musim kemarau. Tahun lalu juga terjadi kasus serupa dan membakar belasan hektar. Warga sendiri tidak bisa memastikan penyebab kebakaran ini. Namun saat musim kemarau tanaman kering dan semua daun jatuh karena meranggas.

"Tahun lalu di wilayah sini juga ada, lokasinya memang sulit dijangkau pemadam," jelasnya.



Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo Ariadi mengatakan, luas lahan yang terbaklar sudah sekitar 20 hektar. Pihaknya sebenarnya sudah mensiagakan mobil pemadam. Namun jangkauan maksimal hanya 75 meter saja. Sedangkan lokasi berada di Perbukitan yang tidak bisa disentuh dengan kendaraan.

"Satu-satunya memang dengan cara manual. Kita sudah koordinasi dengan warga dan relawan," jelasnya.

BPBD mengimbau warga untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Termasuk untuk tidak membakar sampah di hutan. Dalam kondisi kemarau seperti ini bahaya kebakaran cukup mengancam.

(wal) 

Artikel ini telah tayang di iNews

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP