Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


12 January 2017

Kulon Progo Siap Sambut Investasi Pembangunan Disneyland

Government of Kulon Progo, Yogyakarta, ready to receive investment for the construction of Disneyland to provide the land needed for the tourist rides. Officially, the investor permohohan Disneyland does not have a permit, but the related department says it is aware of the plan of the mass media. "Until now there has been entered into DPMPT. Maybe they communication with the Department of Tourism, however we are ready to accept it," said Head of Investment and Integrated Services (DPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan in Kulon Progo, Monday (09/01/2017 ) as quoted by Antara. He said that under Regulation No. 1 Year 2012 on Spatial Planning (RTRW), development of new tourist destinations will be directed to the location of its designation as a tourist area. Among other coast, the southern region and the hills Sentolo incise or Sermo Reservoir (Kokap). "If later Disneyland entrance, will be directed in accordance with existing spatial planning," he said. Investors Head of Department of Investment and Integrated Licensing Kulon Progo said Roby Ampera hills incise potentially be used as the construction site of Disneyland because there is a possibility that investors would likely seek land in the plateau region. According to him, if its development as Jatim Park only need about 100 hectares. If built in DIY, potentially growing rapidly because no educational travel, cultural and historical. He hopes Disneyland developed in Kulon Progo to accelerate the development of tourism in this region, will moreover there is an airport in the region. DIY will be the entrance of travelers when the airport is already operating.

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap menerima investasi pembangunan Disneyland dengan menyediakan lahan yang diperlukan untuk wahana wisata itu. Dengan-cara resmi, investor Disneyland belum mengajukan permohohan izin, namun dinas terkait berbicara mengenal rencana tersebut dari media masa.

"Sampai waktu ini belum masuk ke DPMPT. Mungkin tetap komunikasi dengan Dinas Pariwisata, meski demikian kita siap menerimanya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal serta Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Senin, (9/1/2017) bagai dikutip dari Antara.

Ia berbicara berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2012 mengenai Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRW), pengembangan destinasi wisata baru bakal diarahkan ke lokasi yang peruntukkannya sebagai kawasan pariwisata. Di antaranya pesisir, selatan kawasan Sentolo serta kawasan perbukitan menoreh bisa juga Waduk Sermo (Kokap).

"Kalau kelak Disneyland masuk, bakal diarahkan sesuai tata ruang yang telah ada," katanya.

Kepala Bidang Penanam Modal Dinas Penanaman Modal serta Perizinan Terpadu Kulon Progo Roby Ampera berbicara perbukitan menoreh mempunyai potensi dijadikan lokasi pembangunan Disneyland itu dikarenakan ada kemungkinan investor justru bakal mencari lahan di kawasan dataran tinggi.

Menurut dia, andai pengembangannya bagai Jatim Park cuma memperlukan kurang lebih 100 hektare. Andai dibuat di DIY, amatlah potensial berkembang pesat itu dikarenakan ada wisata pendidikan, adat serta sejarah.

Ia berharap Disneyland dikembangkan di Kulon Progo untuk akselerasi pengembangan wisata di kawasan ini, apalagi bakal ada bandara di kawasan ini. DIY bakal berubah pintu masuk wisatawan bila bandara telah beroperasi.

"Program robek menoreh juga bisa berubah fasilitas pendukung jika perbukitan menoreh sebagai lokasi pembangunan," katanya. 
Share:

Jembatan Ambrol Digilas Truk Tambang



Harianjogja.com, KULONPROGO — Jembatan di kawasan Dusun Gegunung, Sendangsari, Pengasih ambrol akibat kerap dilalui truk pengangkut tambang. Truk memuat batu andesit yang melebihi kapasitas tonase jalan.
Kerusakan tersebut berupa lubang dengan diameter 2 meter dan kedalaman 2 meter. Lubang tersebut berada di salah satu sisi jembatan selebar 8 meter tersebut. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo mengatakan konstruksi jembatan tersebut memang sudah tua.

Menurutnya, muatan truk harus diperhatikan karena kapasitas jalan kabupaten tersebut hanya berkisar 6 ton. Sedangkan dari pantauan di lapangan diketahui jika truk mengangkut hingga lebih dari 14 ton setiap kali lewat.

“Otomatis bebannya berlebihan padahal ini gorong-gorong lama,” jelasnya ditemui di lokasi pada Rabu (11/1/2017).

Jembatan tersebut merupakan akses utama dari kecamatan dan desa menuju pusat kabupaten.

Disinggung mengenai kerapnya jalan rusak karena tonase berlebih truk tambang, ia mengakui jika pengawasan akan kapasitan truk tambang agak sulit dilakukan. Menurutnya, paling tidak rute yang dilalui truk tambang harus dibatasi. Sedangkan jalan yang dilalui harus disesuaikan kapasitasnya.


Share:

26 December 2016

Pengunjung Padati Kawasan Wisata Mangrove Kulon Progo

 hijau dan romantis wisata hutan mangrove kulon progo mangrove kulon progo  image results more mangrove kulon progo images mengenal mangrove di desa jangkaran  sururudins weblog

Kulon Progo - Pengunjung objek wisata Mangrove Pasir Mendit, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencapai 7.000 orang selama tiga hari dari Sabtu (24/12) hingga Senin (26/12) ini.

Pengelola wisata mangrove Wana Tirta Warso, Warsa, mengatakan, Sabtu dan hari ini masing-masing 2.000 pengunjung, pada Minggu (25/12) jumlah pengunjung lebih dari 3.000 orang.

"Jumlah pengunung wisata mangrove pada libur Natal 2016 ini mengalami lonjakan dibanding pada hari-hari biasa. Pada hari biasa, jumlah pengunjung berkisar 1.000 orang hingga 1.500 orang per hari, sekarang melonjak antara 2.000 hingga 3.000 orang. Pengunjung memadati wisata mangrove," kata Warsa, di Kulon Progo, Senin (26/12).

Ia mengatakan, pengunjung wisata mangrove dikenai retribusi atau biaya masuk sebesar Rp 4.000 per orang. Pengunjung mayoritas berasal dari luar DIY, seperti dari Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan ada yang dari Papua.

"Kami mempromosikan objek wisata mangrove melalui media sosial, sehingga pengunjung luar DIY mulai berdatangan untuk membuktikan keindahan wisata mangrove Pasir Mendit," katanya.

Warso mengatakan, pengunjung menyukai spot foto seperti lorong mangrove, jembatan panjang dan jembatan cinta. Pengelola mangrove tidak menyediakan kegiatan khusus bagi wisatawan.

"Kami tidak ada kegiatan apa-apa, kami hanya menyediakan spot-spot yang bagus untuk selfie dan mengabdikan kunjungan ke wisata mangrove," kata dia.

Kepala Seksi Usaha Pemberdayaan Kepariwisataan Disparpora Kulon Progo, Endah Supeni, mengatakan, jumlah kunjungan wisata non-retribusi selama 2016 mencapai 628.284 orang yang tersebar di desa-desa wisata di Kulon Progo. Desa wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan yakni Nglinggo, Sidoarjo, Jatimulyo, Purwosari, Banjarasri, Banjaroya, Kalibiru, Sermo, Purwoharjo, dan Pasir Mendit.

"Dari desa wisata non-retribusi yang ada di Kulon Progo belum semuanya melaporkan jumlah pengunjungnya karena mereka tidak ada kewajiban melaporkan kunjungan wisata. Namun demikian, kami berharap pengelola wisata melaporkan setiap bulan," kata Endah. ( http://www.beritasatu.com/nasional/406476-pengunjung-padati-kawasan-wisata-mangrove-kulon-progo.html)
Share:

Kulonprogo Raih Penghargaan APE 2016

TERIMA PENGHARGAAN: Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono, dan Kepala BPMPDPKB Kulonprogo, Sri Utami, menunjukkan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2016 Tingkat Madya usai diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise, di Jakarta. (suaramerdeka.com/Panauju Triangga)

KULONPROGO,suaramerdeka.com – Prestasi tingkat nasional kembali diraih Kabupaten Kulonprogo, yakni mendapat penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2016 Tingkat Madya.
Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise kepada Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono, di Gedung Auditorium Manggala Wana Bhakti, Jakarta, pekan kemarin.
Penghargaan APE Tahun 2016 Tingkat Madya diberikan kepada Kabupaten Kulonprogo sebagai Kabupaten yang memiliki komitmen dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.
APE dianugerahkan sebagai apresiasi dan penghargaan atas semangat dan antusiasme kementerian/ lembaga, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam bekerjasama, berkolaborasi, dan saling bahu membahu menjadikan perempuan dan anak Indonesia berada pada garis aman, mandiri, bermartabat, dan berkualitas.
Penghargaan APE juga menunjukkan bahwa strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) dapat diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kulonprogo, Sri Utami mengatakan, pemberian penghargaan tersebut diselenggarakan setiap dua tahun sekali, dan diberikan pada momen peringatan Hari Ibu. Penghargaan terdiri atas empat kategori, yakni Pratama, Madya, Utama, dan Mentor.
“Pada tahun 2016 ini Kulonprogo mendapat APE tingkat Madya, tapi pada 2 tahun mendatang diharapkan dapat meraih APE tingkat Utama,” katanya.
Menurut Sri Utami, peran perempuan dalam bidang ekonomi cukup besar, dengan basis pendidikan yang baik dan didukung tekologi yang maju telah mengantar peranan perempuan menjadi lebih baik secara sosial politik.
Upaya pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan perlindungan anak terus dilakukan di Kulonprogo agar tidak terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dicontohkan, di pedasaan dari 12 Kecamatan di Kulonprogo saat ini sudah terbentuk konselor hukum, psikologi, dan forum perlindungan korban kekerasan sebagai pendamping perempuan dan anak. Dengan demikian mereka akan merasa terlindungi, aman, dan nyaman hidup di tengah masyarakat.
“Kami berharap Kulonprogo dapat terbebas dari tiga hal, yaitu kekerasan perempuan dan anak, trafficking, dan kesenjangan akses ekonomi terhadap perempuan,” harapnya.
Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono, sangat mengapresiasi atas prestasi yang diraih tersebut. Dia berharap pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, perlindungan anak di Kulonprogo dapat terus dibangun dengan baik sehingga betul-betul dapat memberikan rasa aman, nyaman, bagi kaum perempuan dan anak-anak.
“Serta dapat meningkatakan akses ekonomi perempuan khususnya, dan masyarakat pada umumnya,” imbuh Budi.
(Panuju Triangga/CN39/SM Network)


Share:

Buaya Muara Resahkan Warga di Pantai Selatan Kulonprogo



KULONPROGO – Seekor buaya muara sepanjang tiga meter meresahkan masyarakat di Pantai Selatan Kulonprogo, Yogyakarta.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Untung Suripto mengungkapkan, informasi yang didapat, posisi buaya berada di dekat pintu muara Sungai Bogowonto.

Buaya Muara Berkeliaran di Pantai Selatan Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
Berbekal informasi tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisan, dan warga sekitar untuk segera melakukan pencarian. Berdasarkan informasin, buaya sempat terlihat namun kembali ke tengah karena banyak orang di tepi pantai.

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogya kemudian memancing buaya dengan itik di muara Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Jangkaran, Temon.

Untung menjelaskan, pihaknya mengerahkan lima personel sejak pagi hari dengan peralatan evakuasi buaya. Secara teori, buaya muara akan berjemur sekira pukul 09.00 WIB-13.00 WIB.

“Makanya itik digunakan untuk memancing naik ke daratan ketika masa-masa berjemur ini,” jelasnya, seperti dikutip dari Harianjogja.com, Senin (26/12/2016).

Menurut dia, buaya biasa bereaksi dengan hewan yang bergerak sehingga dipilih itik yang masih dalam kondisi hidup. Nantinya, jika tertangkap buaya akan dititipkan sementara di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) ataupun Wildlife Rescue Center (WRC) di Kulonprogo.

Dari hasil pemantauan, buaya tersebut memang jenis buaya muara yang dilindungi. Untung menambahkan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan BKSDA Jawa Tengah untuk mengetahui apakah ada buaya yang lepas dari penangkaran.

“Kami tidak mengakomodir isu apapun, yang penting penangkapan dulu,” tegasnya.

Sementara, petugas Pos Sea Rider TNI AL Pantai Congot, Kopka Rokimanto menambahkan, buaya sempat melintas pintu muara dengan berenang ke arah Timur. Menurutnya, sudah dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini Polairud, Polsek Temon, dan BKSDA Jogjakarta. “Paling tidak saat ini sudah jelas tindakannya seperti apa,” ujarnya.



(http://news.okezone.com/read/2016/12/26/510/1575728/buaya-muara-resahkan-warga-di-pantai-selatan-kulonprogo)
Share:

23 December 2016

Investor India akan Garap Bandara Kulon Progo di Yogyakarta



Perusahaan asal India, GVK Power & Infrastructure Limited, tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. GVK berminat investasi di proyek pembangunan Bandara Kulon Progo,di Yogyakarta.

Saat ini, GVK menjadi operator di bandara internasional Mumbai.

"Dia berminat untuk investasi di bandara baru Yogyakarta, Kulon Progo. Jadi kami akan tindak lanjut dengan pak Menko dan BUMN. Kelanjutan minat GVK itu," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Dari informasi yang diterima Thomas, pihak GVK sudah pernah menandatangani perjanjian awal dengan PT Angkasa Pura (AP) I.

"Setahu saya pernah ada MoU GVK dengan AP I. GVK mau ambil 49% di bandara itu," ujarnya.

Thomas menilai GVK adalah salah satu operator bandara terbaik di dunia. Terlihat pada bandara Mumbai, meskipun hanya dengan satu landasan pacu, namun bisa menampung banyak penerbangan.

"Saya kaget setengah mati waktu dia cerita kalau bandara itu cuma 1 runway. Tapi 50 juta penumpang per tahun. Kan Jago sekali. Dia diakui sebagai single runway paling efisien di dunia. Sama dengan London," terang mantan Menteri Perdagangan tersebut. (mkl/hns)
Share:

22 December 2016

Dalam Semalam, Dua Kantor Notaris di Kulonprogo Digasak Maling




KULONPROGO - Dalam semalam, dua kantor notaris di wilayah hukum Polres Kulonprogo digasak kawanan pencuri. Pertama, kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) RA Candra Dewi Kusumawati di pinggir Jalan Nasional, Toyan, Triharjo, Wates. Kedua, kantor Notaris Retnowati di Jalan Nasional Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo.

Kantor Notaris dan PPAt RA Candra Dewi Kusumawati hampir setiap malam memang tidak ada penjaga malamnya. Akibat kejadian itu, korban kehilangan tiga unit monitor LCD, satu televisi, mesin printer copy, handphone dan sebuah tabung gas melon. Sedangkan Notaris Retnowati, kehilangan monitor dan sebuah mesin ketik manual.

BERITA REKOMENDASI
Ditolak Warga, Jalur KA ke Bandara Baru Yogya Akan Disurvei Ulang
Awal Kemunculannya, Klakson Telolet Justru Diprotes Penumpang
Ini Orang yang Pertama Bawa "Telolet" ke Indonesia
Kasus pencurian di Toyan pertama kali diketahui karyawan notaris setempat, Widarti. Begitu tiba di halaman kantor, saksi kaget melihat jendela kantor telah terbuka. Saat dilakukan pengecekan ternyata mesin printer copy sudah tidak ada.

“Saya sampai kantor sekira pukul 08.00 WIB dan melihat jendela sudah terbuka. Kemarin kami tutup sore dan kondisi masih terkunci,” kata dia, seperti dikutip dari KRjogja, Kamis (22/12/2016).

Korban telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan langsung melakukan olah TKP. Berdasarkan hasil olah TKP, ternyata ada beberapa barang elektronik lain ikut hilang. Bahkan, rumah kosong yang ada di samping kantor notaris tersebut tidak luput dari sasaran pencurian. Sebuah televisi raib digondol maling.

Modus pencurian hampir sama dengan kasus di Toyan, pelaku di kantor Notaries Retnowati masuk dengan merusak pintu dan jendela. Salah satu pegawai datang pagi hari dan mendapati pintu samping sudah terbuka.

Begitu dilihat dari kaca jendela, pintu belakang juga sudah terbuka. Setelah dilaporkan dan dilakukan oleh TKP sebuah mesin ketik dan monitor computer sudah tidak ada di tempatnya

“Printer dan CPU-nya tidak diikut dicuri,” tutur karyawan yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Petugas Inafis Polres Kulonprogo yang melakukan olah TKP menemukan adanya beberapa sidik jari yang diduga milik para pelaku. Petugas juga meminta keterangan dari sejumlah saksi. Dari salah satu kamera CCTV milik warga, diketahui kejadiannya dini hari sekira pukul 00.21 WIB.

Saat itu, terekam sebuah mobil dating arah Selatan. Mobil tersebut langsung berhenti kemudian mundur masuk ke halaman kantor notaris.

Kanit 3 SPKT polres setempat, Ipda Aditya Dwi mengaku, belum bisa memastikan keterlibatan mobil dalam rekaman CCTV terhadap aksi pencurian. Kasusnya sedang ditangani petugas satreskrim. “Kasus sedang dalam penyelidikan petugas," ujarnya.

(fds)



Share:

14 November 2016

Hasto-Sutedjo Borong Jajanan Pasar dari Clorot Sampai Petai - Harian Jogja


Hasto Wardoyo dan Sutedjo bertemu di sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kulonprogo untuk mengambil formulir pendaftaran sebagai calon kepala daerah, Kamis (17/3/2016) sore.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Kulonprogo, pasangan Hasto-Sutedjo sosialisasi ke pasar tradisional
Harianjogja.com, KULONPROGO — Pasangan Hasto Wardoyo dan Sutedjo melakukan kampanye dengan mengunjungi sejumlah pasar tradisional, Jumat (eleven/11/2016). Mereka berjanji menjunjung ekonomi kerakyatan dengan mengangkat potensi produk lokal.
Pasar Glaeng di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon menjadi pasar pertama yang dikunjungi Hasto dan Sutedjo, Jumat pagi. Keduanya langsung menyapa pedagang maupun warga lain yang sedang berbelanja. Mereka mencoba menanggapi beberapa warga yang menyampaikan keluhan maupun aspirasi. Hasto pun tampak beberapa kali melayani warga yang ingin berfoto bersama.
Pasangan nomor urut dua itu juga banyak membeli berbagai jenis makanan dari pedagang. Di antaranya tahu dan tempe bacem, petai, growol, kue pukis, serta kue clorot.
“Kami silaturahmi ke pasar untuk melihat kondisi pasar tradisional,” kata Hasto.
Hasto memaparkan, pasar di wilayah perbatasan tetap membutuhkan perhatian dari pemerintah. Menurutnya, pasar tradisional harus ditata agar lebih rapi dan nyaman bagi aktivitas jual beli. Namun, dia menegaskan jika penataan bukan lantas berarti penggusuran sehingga pedagang tidak perlu khawatir.
Hasto mengatakan pasar tradisional adalah pusat perekonomian rakyat karena lebih banyak menjual produk lokal.
“Tadi ada keluhan jualan sepi kalau bukan hari pasaran. Tapi nanti perkembangan di daerah sini akan pesat jika ada bandara,” ujar dia.
Sementara itu, Sutedjo berpendapat proses jual-beli di pasar tradisional relatif berjalan baik. Harga sejumlah bahan pokok masih terjangkau masyarakat meski mengalami kenaikan. Komoditas yang dijual pedagang pun dinilai berkualitas baik dan layak konsumsi.
Sutedjo mengaku tidak mendengar keluhan dari pedagang terkait fasilitas pasar. Meski begitu, dia menyatakan revitalisasi pasar tradisional akan masuk dalam application kerja mereka apabila memenangkan Pilkada 2017.
“Kami tetap memikirkan bagaimana pasar menjadi lebih nyaman bagi para pedagang dan konsumen,” ungkap Sutedjo.
Sutedjo menambahkan, lokasi kampanye hari itu bukan hanya Pasar Glaeng. Mereka juga dijadwalkan blusukan ke Pasar Kranggan dan Kliwon di Kecamatan Galur dan Pasar Kasihan di Kecamatan Lendah.
“Kami tetap fokus pada ekonomi kerakyatan,” ucap Sutedjo.
Sebelumnya, kampanye dengan metode blusukan ke pasar tradisional juga ditempuh pasangan Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti, Selasa (8/11/2016) lalu. Zuhadmono berkunjung ke Pasar Wates dan Pasar Brosot Galur, sedangkan Iriani hadir di Pasar Sentolo. Mereka pun berjanji bakal lebih memperhatikan pasar tradisional sebagai roda penggerak perekonomian rakyat.
Share:

Bandara Kulon Progo Akan Dilengkapi Jalan Tol dan Kereta Api ke - Detikcom



Jakarta - Pemerintah sedang mengembangkan objek wisata Borobudur agar semakin banyak wisatawan yang datang. Untuk mempermudah akses wisatawan yang datang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan membangun jalan tol dan jalur kereta yang menghubungkan Bandara Kulon Progo Yogyakarta menuju Borobudur.
"Pengembangan kawasan Borobudur, seiring pembangunan Bandara Kulon Progo di Yogya. Itu butuh angkutan untuk datangkan wisatawan, harus ada angkutan kotanya dari kereta dan jalur tolnya, jalan yang memadai," ujar Basuki, di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2016).
Jalur tol dan jalur kereta apinya akan dibangun berhimpitan dari bandara menuju Borobudur. Oleh sebab itu, diperlukan koordinasi antara Kemenhub dengan Kementerian PUPR untuk mengintegrasikannya.
"Kami koordinasi dengan perhubungan. Ini akan jadi satu program agar lebih efisien," kata Basuki.
Basuki masih mempertimbangkan apakah akan melibatkan swasta dalam pembangunan jalan tol bandara itu. Dia menyebut jarak antara Bandara Kulon Progo ke Borobudur mencapai 50 Km sehingga ini masih dipikirkan matang karena masih dalam proses studi.
"Masih dikaji apa perlu jalan tol atau cukup jalan nasional saja. Kalau jalan tol ya bisa masuk swasta karena jaraknya sekitar 50 Km dari Kulon Progo ke borobudur. Kita juga punya program jalan tol Cileunyi-Cilacap-Yogya-Solo, Bawean-Yogya. Ini yang harus kita sinkornkan," ujar Basuki.
Sementara itu, Budi Karya mengatakan jalan kereta akan diatur agar wisatawan dapat turun langsung di dekat Borobudur. Untuk memudahkan wisatawan, saat ini jalur kereta yang ada akan diteruskan hingga berada dekat dengan kawasan Borobudur.
"Jalur kereta itu kan sangat baik kalau dikoneksikan dengan jalan kereta yang ada, Jakarta, Yogya, Solo, Surabaya. Jadi bisa dibayangkan nanti orang dari Jakarta mau ke Borobudur bisa langsung atau dalam skala lebih kecil Borobudur Jogja-Solo-Adi Sumarmo jadi ada satu kereta yang menerus. Jadi wisatawan bisa lebih efisien, murah, misalnya turun langsung di depan Borobudur," kata Budi.
Untuk menyamakan jalur kereta dan jalan tol saat ini pemerintah masih akan membahas mengenai pembebasan lahan. Misalnya ada jalur sawah yang akan dilewati jalan tol sehingga perlu pembebasan lahan sehingga nanti ada tim gabungan dari kedua Kementerian untuk membahas hal tersebut.
"Berhimpit makanya kita samakan jalurnya yang mungkin, kalau membebaskan jalan baru gimana. Kalau elevated di atas jalan nasionalnya gimana ini baru dibikin," imbuh Budi.
Pembangunan Bandara Kulon Progo akan dimulai 2017 dan ditargetkan selesai pada 2019. Dengan demikian, pembangunan jalan tol dan jalur kereta juga ditargetkan selesai sama dengan bandara.
"Kita usahakan sama sama selesainya antara Bandara dan jalan pendukung. Kita usahakan kalau elevated sama. Akan ada tim dari Dirjen Bina Marga Hubungan Darat dan Kereta Api untuk tangani ini," kata Budi.
"Kalau bandara mulai 2017 dan pada 2019 bandara harus selesai. Kereta dan tolnya kalau bandar sudah di operasikan tahun 2019 kita harus kejar-kejaran," ujar Budi. (dna/dna)
Share:

WISATA KULONPROGO Menjaga Kelestarian Petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruni - Harian Jogja




  • Wisata Kulonprogo kali ini petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruna.
    Harianjogja.com, KULONPROGO — Petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruni terletak di Dusun X Beran, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo. Warga sekitar berusaha terus melestarikannya dan rutin menyelenggarakan upacara adat suran di sana setiap tahun.
    Kiai Daruno dan Ni Daruni dikenal sebagai pengawal Pangeran Diponegoro yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825 hingga 1830 lalu. Suatu hari, para pendukung Pangeran Diponegoro berpencar ke berbagai wilayah yang dianggap sulit dijangkau pasukan Belanda. “Ketika dikejar Belanda, mereka sembunyi di dusun ini,” kata Prawoto Wiyono, tokoh masyarakat Dusun X Beran, Selasa (1/11/2016) pekan lalu.
    Prawoto mengungkapkan, tempat yang sekarang merupakan Dusun X Beran dianggap aman untuk menyimpan benda pusaka. Saat itu tanah sekitar diketahui dalam kondisi gembur karena berada di wilayah rawa-rawa. Kiai Daruno dan Ni Daruni kemudian menyimpan benda pusaka berupa tombak beserta landeannya dengan cara ditimbun lumpur dan rumput.
    Tempat penyimpanan benda pusaka saat ini dijadikan sebuah petilasan. Sebuah pohon asam tumbuh besar di tengah petilasan tersebut. Prawoto mengatakan, petilasan itu digunakan untuk mengenang sejarah dan mengingat perjuangan pahlawan pada masa penjajahan, khususnya Kiai Daruno dan Ni Daruni.
    Warga Dusun X Beran juga rutin menyelenggarakan upacara adat suran di Petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruni setiap tahun. Prawoto menjelaskan, kegiatan itu merupakan wujud syukur warga atas segala berkah dari Tuhan. Mereka berharap bisa terus menikmati kemakmuran itu dan terhindar dari musibah. Tradisi itu juga dipertahankan untuk mempererat silaturahmi antarwarga. Prawoto menambahkan, upacara adat suran juga menjadi ajang mengenang jasa Kiai Daruno dan Ni Daruni.
    Kepala Bidang Warisan Budaya, Adat, dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Singgih Hapsoro mengapresiasi komitmen warga Bugel dalam menjaga kelestarian upacara adat suran. Selain mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa-doa yang dipanjatkan bersama, warga juga diajak untuk tetap menjunjung tinggi budaya gotong royong dan kebersamaan. “Petilasan yang merupakan peninggalan leluhur ini juga harus dijaga kelestarian,” ungkap dia kemudian.


  • Pemkab Kulonprogo untuk Porkab dimenangkan Sentolo. - Harian Jogja

    Pemkab Kulonprogo untuk Porkab dimenangkan Sentolo.
    Harianjogja.com, KULONPROGO — Kontingen asal Kecamatan Sentolo berhasil menjadi juara umum dalam Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kulonprogo yang resmi ditutup pada Kamis(10/11) kemarin. Sentolo berhasil meraih 31 emas, 23 perak, dan 18 perunggu.
    Pesta olaharaga yang diadakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kulonprogo itu dilangsungkan sejak 3-10 November 2016. Penutupan dilaksanakan di Stadion Cangkring dengan penyerahan trofi bergilir bupati oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Eko Wisnu Wardhana.
    Trofi juara diserahkan kepada Camat Sentolo, Widodo untuk hasil kemenangan atlet dari daerahnya. Pada posisi kedua diisi oleh Kecamatan Wates dengan 24 emas, 24 perak, dan 24 perunggu. Posisi ketiga diraih oleh kontingen dari Kecamatan Pengasih dengan 19 emas, 17 perak, dan 25 perunggu.
    Ketua Panitia Porkab 2016, Sukimin mengatakan bahwa pelaksanaan pesta olahraga ini sekaligus ajang latihan bagi pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Bantul pada 2017 mendatang.
    “Berikutnya menyeleksi atlet yang mewakili Kulonprogo dalam Porda,”katanya.
    Tercatat, porkab tahun ini diikuti oleh 1.840 atlet dan 544 official yang berlaga dalam 17 cabang olahraga (cabor).


  • Ini Tanah yang Disiapkan untuk Relokasi Warga Terdampak Bandara Kulonprogo - Tribun Jogja
    [unable to retrieve full-text content]

    Tribun Jogja


    Ini Tanah yang Disiapkan untuk Relokasi Warga Terdampak Bandara Kulonprogo
    Tribun Jogja
    COM JOGJA - Seiring dengan berjalannya proses ganti rugi lahan warga yang terdampak Bandara Kulonprogo, Pemkab Kulonprogo menyiapkan beberapa desa untuk tempat relokasi. "Kita sudah siapkan beberapa desa, dan kebanyakan memang dekat ...
    Tiga Instansi Bangunkan Hunian Warga Terdampak Proyek Bandara KulonprogoTribunnews

    all 3 news articles »
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP