Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


15 August 2018

Persingkat Layanan Jamkesos, Kulonprogo Luncurkan 'Peluru ...





TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo meluncurkan Sistem Pelayanan Umum Rujukan Kesehatan Sosial Berbasis Online atau Peluru Jamesbon, Rabu (15/8/2018).

Sistem ini memangkas durasi pelayanan jaminan kesehatan sosial (jamkesos) kepada masyarakat.

Kepala Dinsos P3A Kulonprogo, Eka Pranyata mengatakan, Peluru Jamesbon menjadi bentuk perbaikan sistem pelayanan jamkesos lewat satu pintu.


Yakni, akses pelayanan satu jam dan sudah berkonsep online atau daring.

Adapun selama ini untuk mengurus jamkesos masyarakat harus datang ke Bapeljamkesos di Yogyakarta dan butuh waktu hingga tiga hari. 

"Dengan Peluru Jamesbon, urusan jamkesos nanti hanya butuh waktu 1 jam dan cukup diurus di Dinsos P3A Kulonprogo," kata Eka,

Pihaknya dalam hal ini bekerjasama dengan Bapeljamkesos untuk mewujudkan konsep layanan singkat tersebut.

Apalagi, Kulonprogo menjadi satu di antara 50 kabupaten/kota yang diinsisiasi Kementerian Sosial terkait pelayanan dan rujukan kesejahteraan sosial melalui Sistem Layanan dan rujukan Terpadu.

Kepala Bapeljamkesos DIY, Siti Badriah mengatakan perbaikan sistem menjadi tuntutan bagi aparatur pemerintah mengingat masyarakat sebagai sasaran layanan memang sangat membutuhkannya.

Pihaknya dalam hal ini mendapat kuota coverage jamkesos dari pusat untuk 300.000 masyarakat miskin di DIY.

Beberapa inovasi pelayanan terus dikembangkan untuk percepatan penjaminan sosial kelompok masyarakat tersebut.

Di antaranya program Si Cantik dan One Get Services.

"Dengan adanya peluru Jamesbon, warga Kulonprogo tidak perlu keluar biaya transport lagi untuk ke Yogyakarta. Kami juga sepakat bahwa layanan ini gratis," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Persingkat Layanan Jamkesos, Kulonprogo Luncurkan 'Peluru Jamesbon', http://jogja.tribunnews.com/2018/08/15/persingkat-layanan-jamkesos-kulonprogo-luncurkan-peluru-jamesbon.

Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho

Share:

BPBD Belum Dapat Pastikan Kapan Kekeringan di Kulon Progo ...




JawaPos.com - Status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) diprediksi akan berlangsung sampai 30 September 2018 mendatang. Status tersebut dapat berubah hingga waktu yang belum dipastikan.

Hal itu itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi. Ariadi mengatakan, status tanggap darurat itu sudah diberlakukan sejak 25 Juli lalu. "Diperpanjang atau tidak, nanti nunggu hasil evaluasi," kata Ariadi, saat dihubungi JawaPos.com, Senin (13/8).

Laporan dampak kekeringan di Kulon Progo sampai saat ini terjadi di 8 kecamatan. Di antaranya, Kalibawang; Samigaluh; Girimulyo; Kokap; Nanggulan; Sentolo; Pengasih dan Lendah yang terdiri dari 32 Desa. Hanya saja jumlah dusunnya yang bertambah. Dari 109 dusun yang terdampak sebelumnya, kini menjadi 117 dusun.

"Droping air bersih juga terus dilakukan. Saat ini telah disalurkan sekitar 600 tangki, sejak Juni lalu sampai pertengahan Agustus. Jika ditotal, ada kisaran 3 juta liter air bersih yang telah diterima masyarakat.

Terpisah, Djoko Budiyono, Kepala kelompok data dan informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta menambahkan, mayoritas wilayah di DIJ akan alami musim hujan pada awal November mendatang.

"Kulon Progo dan Sleman bagian Utara masuk musim hujan di awal November. Kulon Progo Selatan, Bantul, Sleman Timur, Kota Jogjakarta dan Gunungkidul Utara akan masuk musim hujan di pertengahan November. Terakhir Gunungkidul Selatan masuk di akhir November," ucapnya.

Puncak musim kemarau lanjutnya, terjadi pada Agustus ini. Pihaknya mengimbau agar masyarakat melakukan penghematan air, terutama di wilayah tadah hujan.

"Masukan saja bagi instansi terkait, agar mulai mengantisipasi beberapa wilayah akibat kekurangan air atau yang mengalami kekeringan. Terutama wilayah yang merupakan wilayah tadah hujan," ucapnya.

(dho/JPC) 
Share:

Pelatihan Juru Parkir Pesawat Banjir Peminat


 Ilustrasi desain Bandara NYIA 


TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Animo masyarakat Kulonprogo untuk menjadi juru parkir pesawat (marshaller) cukup tinggi.

Hal ini terlihat dari banyaknya peserta seleksi pelatihan marshaller yang digelar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Rabu (15/8/2018).

Tercatat ada 147 peserta seleksi pada hari itu untuk pelatihan mashaller dan juru parkir helikopter (helicopter landing officer/HLO) dengan masing-masing berkuota 100 orang.


Hanya saja, untuk bidang HLO peminatnya hanya 20 orang. 

Kepala Disnakertrans Kulonprogo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM) Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan pada 2017 lalu.

Program ini menjadi langkah penyiapan SDM Kulonprogo untuk menyambut keberadaan New Yogyakarta International Airport (NYIA).

"Mayoritas peserta merupakan warga Kulonprogo dan hanya sebagian kecil saja yang berasal dari luar daerah," jelas Eko.

Para peserta yang lolos seleksi nantinya akan menjalani pelatihan 10 hari di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug milik Kementerian Perhubungan di Jawa Barat.

Seluruh biaya pelatihan ditanggung oleh BP3 Curug kecuali ongkos transportasi berangkat dan pulang pelatihan.

Eko mengatakan, setelah selesai menjalani pelatihan, para peserta akan langsung mendapat lisensi keterampilan sebagai juru parkir pesawat dan helikopter dari Direktorat Keamanan Penerbangan Kemenhub.

Hal itu bisa menjadi modal bagi para peserta untuk memasuki dinia kerja profesional di bidang kebandarudaraan.

Baik itu di lingkup bandara maupun di perusahaan swasta.

Peserta dibebaskan untuk memilih sendiri lingkup kerja yang diinginkan, tidak terbatas pada NYIA saja.


Apalagi, posisi HLO banyak dibutuhkan pada perusahaan minyak sehingga potensi penyerapan tenaga kerjanya cukup terbuka lebar.

"Dengan keterampilan dan lisensi ini, warga Kulonprogo punya bekal untuk cari pekerjaan. Perusahaan minyak kan banyak pakai helikopter sehingga HLO ini pasti dibutuhkan," kata Eko.

Hanya saja, diakuinya pendaftar untuk seleksi HLO itu cukup sedikit.

Hal ini dimungkinkan karena persyaratan yang ditetapkan BP3 cukup ketat seperti kesesuaian tinggi badan dan postur tubuh.

Eko berharap kuota tetap bisa terpenuhi dengan mengalihkan sebagian pendaftar marshaller ke posisi tersebut.

 Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, ada 92 angkatan pelatihan kebandarudaraan yang bakal digeber Pemkab bersama Kemenhub selama 2019 mendatang.

Pihak kementerian sempat menantang untuk melatih 125 angkatan meski tidak mudah untuk dipenuhinya.
Pihaknya akan mencoba menyelesaikannya semisal bekerjasama dengan lembaga pelatihan keterampilan (LPK) swasta.

"LPK diperbolehkan asal bersertifikat," kata dia.

Sementara itu, Balai Latihan Kerja (BLK) Kulonprogo juga telah memulai paket pelatihan kerja terkait operasional bandara pada Juli lalu.

Di antaranya mencakup keahlian cargo staff dan ticketing and reservation yang berlangsung pada 16 Juli-20 Agustus 2018.

Kepala BLK Kulonprogo Sri Sulanjari mengatakan antusiasme masyarakat Kulonprogo terhadap pelatihan berbasis kompetensi sangat tinggi, khususnya pelatihan kebandarudaraan.

Hal itu terlihat dari banyaknya pendaftar pelatihan yang mencapai 944 orang (875 orang dari Kulonprogo dan 69 orang dari luar daerah).

Dari situ kemudian dilakukan seleksi dan diterima untuk 160 orang saja.

Pada angkatan IV ini dilaksanakan sebanyak 5 paket untuk 80 orang peserta dan pada angkatan V pada Agustus nanti ada sebanyak 5 paket dengan peserta 80 orang.

"Pelatihan ini menjadi upaya menekan pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar kerja," kata Sri.

Pelatihan ini merupakan program kerjasama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dengan Kementerian Koordinator Ekonomi Kreatif, Kementerian Ketenagakerjaan, dan PT Angkasa Pura I.

Sumber dananya diambilkan dari APBN maupun APBD tahun anggaran 2018.

Penyelenggaraan pelatihan kebandarudaraan juga bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Airport Service Training (AST) Yogyakarta.(TRIBUNJOGJA.COM)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pelatihan Juru Parkir Pesawat Banjir Peminat, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/15/pelatihan-juru-parkir-pesawat-banjir-peminat 

Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho
Share:

Stok Hewan Kurban di Kulonprogo Mencukupi

 

Tim Pemantau Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (TPID DIY) memantau sejumlah sapi di tempat penampungan hewan di Kulonprogo, Rabu (15/8/2018).


TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Ketersediaan hewan kurban di Kulonprogo mencukupi untuk Idul Adha 2018.

Hal itu dipastikan setelah Tim Pemantau Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta (TPID DIY) memantau sejumlah tempat penampungan hewan di kabupaten tersebut, Rabu (15/8/2018).

Kepala Bagian Analisa Kebijakan Produktivitas, Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam DIY, Deden Rohana Wati mengatakan persediaan hewan kurban di sejumlah TPH terpantau melimpah.


Harga per ekornya rata-rata berkisar Rp20 juta hingga Rp25 juta dengan selisih harga antarkabupaten/kota relatif cukup tipis.

"Perbedaan harganya berkisar Rp1 juta-2 juta per ekor," kata Deden.

Pada musim ini menurutnya terjadi kenaikan harga sapi di DIY namun tidak terlalu mencolok.

Yakni hanya sekitar Rp1 juta-2 juta saja dengan tingkat kenaikan terendah ada di Kulonprogo yang berkisar Rp1 juta.

Meski begitu, kondisi harga hewan di pasaran saat ini menurutnya masih cukup stabil.

"Utamanya, kenaikan harga disebabkan karena adanya tingkat permintaan dan harga pakan yang meninggi," kata dia.

Meningkatnya angka permintaan diakui pedagang sapi di Sukoreno, Sentolo, Olan Suparlan. '

Pada musim kurban tahun ini terjadi kenaikan penjualan sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Tingkat permintaan saat ini sudah mencapai 125 ekor sedangkan pada 2017 lalu hanya sekitar 100 ekor.

Mayoritas pembeli yang datang memilih sapi kisaran harga Rp20 juta meski dirinya juga menyediakan stok 150 ekor pada rentang nilai Rp18 juta sampai Rp25.

Stoknya sekarang masih ada," kata Olan.

Pendapat berbeda diungkapkan pedagang sapi di Kaliagung, Maryanta.

Menurutnya, tingkat penjualan sapi pada tahun ini cenderung lebih sepi dan grafiknya menurun.

Padahal, harga sapi yang dijualnya berdasar ukuran tubuh dan bobot terbilang sama dengan tahun sebelumnya. Yakni kisaran Rp17,5 juta hngga Rp22,5 juta.

Sepinya penjualan mendorong dirinya untuk menyediakan sedikit stok saja sekitar 13 ekor sapi dan saat ini ternaknya masih cukup banyak belum terjual.

Ia menduga penurunan penjualan itu lantaran Idul Adha tahun ini berdekatan dengan tahun ajaran baru sekolah.

Masyarakat cenderung menyisihkan hartanya untuk kebutuhan sekolah anak dan menunda niatan membeli hewan kurban.

"Kemungkinan masyarakat memprioritaskan kebutuhan dan biaya anak sekolah lalu menunda beli hewan kurban," kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Stok Hewan Kurban di Kulonprogo Mencukupi, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/15/stok-hewan-kurban-di-kulonprogo-mencukupiPenulis: ing
Editor: Ari Nugroho

Editor: Ari Nugroho
Share:

Program BUMN Hadir untuk Negeri Akan Datang ke Kulon Progo ...

20160817- Ratusan Karyawan BUMN Lakukan Upacara HUT RI di Terminal BBM Manokwari- Helmi Fithriansyah

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I (Persero) bersama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, dan PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI akan melaksanakan Upacara Bendera Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Balai Desa Palihan, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Upacara Bendera HUT RI akan dilaksanakan tepat pada 17 Agustus 2018 dengan melibatkan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, perwakilan seluruh BUMN di Provinsi D.I. Yogyakarta, Siswa Mengenal Nusantara asal Provinsi Kalimantan Tengah, serta perwakilan warga dari lima desa di Kulon Progo.

Kegiatan yang berlokasi di dekat salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta tersebut merupakan salah satu rangkaian dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN.

“Pada pelaksanaan Program BUMN Hadir Untuk Negeri Tahun ini, Angkasa Pura I ditunjuk sebagai BUMN Koordinator/PIC untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bersama dengan Garuda Indonesia, Indonesia Re, dan KBI sebagai BUMN Co. PIC. Program BUMN Hadir Untuk Negeri ini merupakan komitmen kami sebagai BUMN untuk meningkatkan kesejahteraan serta memupuk rasa kebanggaan berbangsa, bertanah air kepada seluruh masyarakat di pelosok negeri,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi.

Angkasa Pura I bersama Garuda Indonesia, Indonesia Re, dan KBI juga akan memeriahkan suasana HUT RI ke-73 dengan berbagai hiburan dan perlombaan bersama masyarakat. Beberapa perlombaan yang akan dilaksanakan, seperti Panjat Pinang, balap bakiak, balap gelinding ban, gigit koin semangka, tarik tambang, dan lomba makan kerupuk.

“Untuk panjat pinang, disediakan hadiah berupa 1 ekor sapi, sepeda motor, sepeda, serta berbagai hadiah menarik lainnya untuk memeriahkan HUT RI ke-73 bersama masyarakat di Kulon Progo,” ucap Faik.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat di Kulon Progo, Angkasa Pura I bersama Garuda Indonesia, Indonesia R,e dan KBI juga akan memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan masyakarat. Bantuan yang diberikan berupa elektrifikasi, sarana MCK, penyediaan sarana air bersih, perbaikan sarana dan prasarana di dua Sekolah Dasar, pemberian beasiswa, serta pembuatan rumah taman baca.

Keesokan harinya, akan dilaksanakan juga kegiatan Pasar Murah di beberapa titik desa di Kabupaten Kulon Progo. Dalam kegiatan tersebut, akan dilakukan penjualan paket sembako senilai Rp 100.000 dengan harga yang lebih murah, yaitu Rp 25.000 bagi warga yang kurang mampu. Adapaun hasil penjualan paket sembako akan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah yang membutuhkan.

Sebagai puncak perayaan BUMN Hadir Untuk Negeri di Provinsi D.I. Yogyakarta, Angkasa Pura I, Garuda Indonesia, Indonesia Re, dan KBI akan menggelar kegiatan Jalan Sehat yang dipusatkan di Titik Nol Alu-Alun Utara Kota Yogyakarta dengan melibatkan 3.500 peserta pada 19 Agustus 2018. Kegiatan ini akan dimeriahkan dengan pameran UMKM mitra binaan BUMN, kuliner gratis, donor darah dan cek kesehatan gratis, pemecahan rekor MURI dengan makan geblek khas Kulonprogo, doorprize senilai jutaan rupiah, serta panggung hiburan dengan bintang tamu istimewa.

“Melalui berbagai rangkaian kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Provinsi D.I. Yogyakarta, kami harap dapat membangun pemahaman mengenai peran BUMN sebagai agen pembangunan, serta berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan bangsa melalui kerja nyata yang berdampak langsung,” kata Faik.


Baca Selengkapnya pada Program BUMN Hadir untuk Negeri Akan Datang ke Kulon Progo ... Liputan6.com 
Share:

Delapan Warga Masih Tinggal di Masjid di Lokasi Bandara NYIA

 Kondisi bangunan yang jadi tempat relokasi warga yang terkena dampak pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo, Selasa (25/9).



REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Bupati Kulonprogo, DIY, Hasto Wardoyo, mengatakan sampai saat masih ada delapan warga yang belum bersedia pindah dari lokasi pembangunan bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport) di Kulonprogo. Mereka sekarang tinggal di masjid.

‘’Kedelapan warga tersebut merupakan bagian dari yang menempati 32 rumah yang tidak mau dipindah,’’ kata Hasto, di Gedung Pracimosono, Kepatihan Yogyakarta.

Menurutnya, masjid tersebut sampai sekarang masih ada, karena diharapkan masih bisa dipakai juga oleh pekerja pembangunan konstruksi bandara. ‘’Sampai sekarang masjid tersebut masih bisa dipakai. Saya inginnya selama belum diratakan, masjid masih bisa dipakai untuk karyawan,’’ katanya.

Namun, kata Hasto, masjid yang berada di dalam lokasi pembangunan bandara nantinya juga akan diratakan kalau masjid penggantinya sudah dibangun. ‘’Pemerataan masjid kemungkinan dalam empat bulan ini,’’ ujarnya.

Dikatakan Hasto, kedelapan warga tersebut tetap tidak mau pindah karena memang punya prinsip mendasar yang diyakininya seperti paham yang tidak bisa dibantah oleh orang lain.

Lebih lanjut Hasto menjelaskan perkembangan pembangunan Bandara NYIA. ”Sekarang sudah lelang dan sudah selesai. Tahap pertama pengurukan diharapkan dalam waktu empat bulan selesai. Setelah itu enam bulan dari sekarang dilakukan pemadatan (land clearing)."

Kemudian, delapan bulan ke depan (pada April 2019) harapannya sudah ada terminal sederhana, ada landasan sehingga bisa diuji coba. Pada bagian lain Hasto mengatakan sampai saat ini sudah ada sekitar 600 orang tenaga yang terserap untuk mendapatkan pelatihan dan tahun depan akan dilatih sebanyak 1.600 orang untuk disiapkan sebagai tenaga untuk bandara udara.

Mereka ada yang dilatih untuk pramugari, untuk aviation security, dan lain-lain . ‘’Sekitar 80 persen dari jumlah tersebut merupakan warga Kulonprogo, sedangkan yang 20 persen berasal dari luar Kulonprogo seperti Purworejo, Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta," kata dia.


Sumber : Delapan Warga Masih Tinggal di Masjid di Lokasi Bandara NYIA | Republika Online
Share:

19 KK Masih Bertahan di Area Proyek Bandara Kulon Progo


Warga yang masih bertahan di area proyek Bandara Kulon Progo kembali bertani di lahan yang berada di luar kawasan IPL. Foto: Dok kuasa hukum PWPP.KP.
 
Kulon Progo - Meski seluruh rumah, bangunan, dan tanaman di dalam area proyek Bandara Kulon Progo/New Yogyakarta International Airport (NYIA) telah dirobohkan oleh PT Angkasa Pura, ternyata masih ada 19 kepala keluarga (KK) yang tetap bertahan di sana. Mereka tinggal di sebuah masjid di dalam kawasan Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bandara Kulon Progo yang memang hingga kini masih berdiri.

"Di masjid Al Hidayah, ada sekitar 19 KK yang masih bertahan di sana," kata kuasa hukum Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulon Progo (PWPP.KP), Teguh Purnomo, saat dihubungi detikcom, Selasa (14/8/2018).

Menurut Teguh, para warga itu tidak akan angkat kaki dan berupaya mempertahankan bangunan masjid yang mereka tempati. Teguh mengaku para warga masih bisa beraktivitas seperti biasa meski berada di dalam area proyek yang telah dikelilingi pagar pembatas dan tanpa fasilitas penunjang.

"Warga memang berlatar petani saat ini menggunakan tanah petani lain di luar pagar yang merelakan tanahnya untuk digarap, bisa untuk menyambung logistik perjuangan mereka," ungkapnya.
"Mereka masih dapat beraktivitas, walau dengan keadaan kurang layak dan memprihatinkan. Akses (penunjang aktivitas warga) pelan-pelan dan pasti ditutup satu persatu (oleh Angkasa Pura)," sambungnya.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut ada catatan buruk dalam pembangunan Bandara Kulon Progo. Salah satunya soal proses pengosongan lahan yang dilakukan oleh Angkasa Pura.

Sementara itu, tahap pembangunan fisik Bandara Kulon Progo sudah dimulai sejak Juli lalu setelah proses pengosongan lahan rampung 100 persen. Angkasa Pura menargetkan pada April 2019 Bandara Kulon Progo sudah bisa beroperasional.
(sip/sip)
Share:

Peluang di Daerah Susah, 60 Tenaga Kerja Kulonprogo Dikirim ke ...

Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI). - Solopos/ Nicolous Irawan
14 Agustus 2018 19:37 WIB Beny Prasetya KulonprogoShare :   
Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo melepaskan 60 Tenaga Kerja Indonesia ke Malaysia akhir Agustus ini. Ke 60 orang tersebut bakal disalurkan ke empat perusahaan yang berbeda.
Disnakertrans, Pemkab Kulonprogo, dan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yakni PT. Sukses Mandiri Utama telah memantapkan dan memberikan pelepasan di Aula Disnakertrans Kulonprogo, Senin (13/8/2018).
Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja, Susilo menyatakan 60 orang Tenaga Kerja Indonesia itu terdiri dari lima orang laki laki dan 55 orang perempuan. Semuanya bakal ditampung di empat perusahaan yang berbeda.
"Karena untuk lokal sendiri memang sedikit peluangnya maka kami berikan kesempatan ke luar negeri, agar saat kembali bisa membuka usaha karena gaji cukup tinggi," katanya, Selasa (14/8/2018) sore.
Adapun setiap tenaga kerja juga mendapat kontrak sebanyak dua tahun. Susilo juga menyatakan semua tenaga kerja disalurkan sesuai kompetensinya dan keinginannya.
"Mendapatkan pengalaman kerja dan pengetahuan tentang kemajuan teknologi dan industry di negara tujuan," ungkapnya.
Terpisah, Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) Bidang Administrasi Joko Kushermonto mengapresiasi pengiriman 60 tenaga kerja ke Malaysia. Selain itu ia berharap seluruh tenaga kerja bakal tetap mempertahankan rasa disiplin dan ulet saat bekerja di sana.
Ia juga berharap, segenap masyarakat mampu mencuri ilmu saat di Malaysia. "Hal tersebut akan berpengaruh juga pada tingkat perekonomian masyarakat, dengan harapan akan mengurangi angka kemiskinan untuk menuju kehidupan yang lebih sejahtera bagi masyarakat luas," ungkapnya.
Share:

Baznas Bagikan 10.000 Itik di Panjatan Kulonprogo



IST

Baznas membagikan 10.000 ekor itik untuk warga Panjatan dalam program Zakat Community Development (ZCD).



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebanyak 10.000 ekor itik dibagikan oleh Zakat Community Development Badan Amil Zakat Nasional (ZCD Basnas) kepada warga Kecamatan Panjatan, Kulonprogo, Selasa (14/8/2018).

Total nilai bantuan Baznas yang disalurkan itu mencapai nilai Rp1,492 miliar.

Hal ini menjadi bagian dari peluncuran program budidaya itik petelur yang digalang ZCD bekerjasama dengan pengurus Baznas tingkat DIY dan Kulonprogo.


Ada 100 warga yang masing-masing mendapat 100 ekor itik.

Selain itu, penerima bantuan juga diberi subsidi pakan selama 2 bulan dan bantuan pembuatan kandang senilai Rp500 ribu.

Usai peluncuran, digelar pula pelatihan terkait budidaya itik dengan pemateri dari Baznas Pusat, akademisi, dan praktisi.

Kepala Perekonomian Baznas Pusat, Eka Budhi Sulistyo mengatakan itik yang diberikan itu merupakan bantuan luar biasa dari para muzaki alias orang yang membayar zakat.

Pihaknya berharap bisa merawat itik tersebut dengan baik hingga mampu bertelur sesuai misi program.

"Ini bisa menjadi permulaan untuk pengembangan perekonomian di Kecamatan Panjatan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kulonprogo, Abdul Madjid mengatakan bahwa kegiatan itu menjadi rangkaian implementasi lanjutan atas UU nomor 23/2011 tentang pengelolaan zakat dan menindaklanjuti program ZCD tentang bantuan pemberdayaan masyarakat untuk pemeliharaan itik petelur.

Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.

"Selain itu juga untuk pemenuhan gizi keluarga," kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Baznas Bagikan 10.000 Itik di Panjatan Kulonprogo, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/14/baznas-bagikan-10000-itik-di-panjatan-kulonprogo.
Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho
Share:

Penempatan Kerja Luar Negeri, Siasati Terbatasnya Lowongan ...


foto : internet
caption : Tenaga Kerja Indonesia


TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebagai satu di antara wilayah termiskin di DIY, Kulonprogo masih harus bergelut dengan tingkat pengangguran yang relatif tinggi.

Untuk mengatasinya, masyarakat didorong menjadi tenaga kerja luar negeri.

Program pembangunan bandara internasional memang tengah dikerjakan di Temon.


Namun, hal itu tentu saja belum mampu menuntaskan masalah pengangguran yang muncul meski grafiknya cenderung menurun.

Hal itu antara lain karena belum banyak lowongan kerja yang tersedia saat ini.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo mencatat, angka pengangguran terbuka pada 2015 mencapai 3,72 persen lalu menyusut jadi 2,37 persen pada 2016.

Penurunan kembali terjadi hingga Agustus 2017 yang menurut Satuan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik (Satkernas BPS) berada di level 1,99 persen.

Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Kulonprogo, Susilo mengatakan penempatan tenaga kerja ke luar negeri menjadi satu di antara upaya untuk mengurangi angka pengangguran di tengah kondisi belum banyaknya lowongan kerja tingkat lokal.

Para pencari kerja ditempatkan pada dunia usaha atau industri di luar negeri sesuai minat dan kompetensinya.

"Ini upaya Disnakertrans mengurangi pengangguran. Bekerja di luar negeri juga memiliki keuntungan yang bisa diterapkan kelak mereka kembali ke Indonesia," kata Susilo, Selasa (14/8/2018)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Penempatan Kerja Luar Negeri, Siasati Terbatasnya Lowongan Kerja Lokal, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/14/penempatan-kerja-luar-negeri-siasati-terbatasnya-lowongan-kerja-lokal.
Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP