Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


21 January 2017

Warga Kulonprogo Demo Tolak Peletakan Batu Pertama Bandara Yogya



KBR, Yogyakarta- Warga tiga desa terdampak pembangunan bandara baru New International Yogyakarta Airport (NIYA) di Temon Kulonprogo menolak rencana peletakan batu pertama pembangunan. Rencananya, peresmian proyek  bandara digelar akhir Januari 2017.

Sekitar 300 KK yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) mengklaim menguasai 350 hingga 400 bidang tanah. Lahan seluas 50 hektare di antaranya berstatus hak milik. Ketua WTT Martono menyatakan menolak segala bentuk pendekatan yang dilakukan pemrakarsa maupun pemerintah. Termasuk upaya pembayaran konsinyasi bagi warga terdampak.

"Kami tetap menolak groundbreaking. Cacat hukum, melanggar tata ruang, alih fungsi lahan, terletak di kawasan rawan tsunami. Tetap menolak walaupun dengan presiden sekalipun," kata Martono, di sela aksi menolak pembangunan bandara Kulonprogo di halaman DPRD DIY, Jl Malioboro, Jum'at (20/01/2017).

Martono juga menegaskan tidak akan menanggapi panggilan sidang proses konsinyasi. Martono meminta pemrakarsa bertemu langsung dengan warga tanpa melalui Pengadilan Negeri Wates untuk membicarakan proses konsinyasi.

"Kami nggak akan menggubris. Emangnya yang mau mbangun Pengadilan? Yang punya gawe atau hajat itulah yang seharusnya turun menemui warga. Pemrakarsa dan pemerintah tidak pernah turun ke bawah," lanjutnya.

Lahan milik WTT di tiga desa yakni Sindutan, Palihan dan Glagah berada di tengah-tengah lokasi pembangunan bandara baru. Warga enggan pindah karena merasa telah hidup sejahtera di lahan produktif pertanian sayur mayur tersebut.

"Kita tahunnya di situ sejahtera dan hidup mapan. Mana kita tahu kalau dipindah tetap sejahtera?" tandas Martono.


Editor: Rony Sitanggang
Share:

Dua Pemuda Asal Kulonprogo Ciptakan Jam Unik dari Limbah Kayu



YOGYAKARTA - Berawal dari kecintaan pada jam tangan, dua pemuda asal Kulonprogo bernama Iyos Pramana dan Furqon Aziz mendaur ulang limbah kayu menjadi jam tangan mewah dan unik.

"Kami memilih kayu karena kami akrab dengan kayu sejak kecil, kami anak tukang kayu," kata Iyos Pramana (27) di Yogyakarta, baru-baru ini

Iyos bersama sang adik yang baru saja merampungkan pendidikan SMA-nya tergelitik memanfaatkan limbah meubel dari usaha ayahnya.

Potongan kayu-kayu furnitur diasah dan diserutnya menjadi rangka jam tangan yang unik, sehingga terciptalah brand yang mulai terangkat namanya kini JK Watch.

Terlebih di daerah tempatnya tinggal yakni di Kulonprogo, limbah kayu bukanlah sesuatu yang sulit untuk dicari. Maka keduanya pun bertekad semakin serius memproduksi jam tangan unik dari kayu yang dibuat seluruhnya secara hand made dan eksklusif sesuai pesanan.

"Saking seriusnya kami sampai pinjam uang Rp5 juta ke bank untuk modal," kata Furqon yang tahun ini genap berusia 19 tahun.

Setelah mendapatkan endorsement dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam sebuah pameran UKM, keduanya pun tak ragu membranding jam tangan buatannya dengan nama JK Watch yang juga bisa berarti Jam Kayu atau Jam asli Kulonprogo.

"Saat awal sampai beberapa bulan kami produksi sama sekali tidak laku, tapi kami tidak menyerah kami terus promosi terutama di media sosial," katanya.

Kerja keras keduanya membuahkan hasil, ketika sedikit demi sedikit JK Watch mulai menunjukkan prospek cerahnya terlebih setelah beberapa kali mengikuti pameran UKM di sejumlah kota.

Usaha yang genap berusia setahun itu kini mulai kebanjiran pesanan meski produksinya belum bisa secara massal, paling banyak 20 jam per bulan.

"Sebab untuk membuat satu jam kami perlu waktu dua hari," kata Furqon.

Jam yang dihasilkannya kini sudah semakin dikenal dan diminati bahkan menjadi souvenir khas yang dipesan beberapa instansi termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Rata-rata harga jam buatan dua bersaudara itu dijual berkisar Rp600.000-Rp850.000 per buah dengan garansi mesin ganti baru dan kerusakan dalam dua tahun.

Selain jam tangan, kakak adik itu pun memproduksi kaca mata kayu untuk melengkapi koleksi konsumen pencinta kayunya. Ke depan keduanya bertekad semakin serius menggeluti bisnis jam kayu yang unik tersebut.

"April tahun ini kami akan melaunching seri jam premium dengan mesin buatan Swiss dan bahan kayu terbaik," kata Iyos.

Semangat keduanya pun didukung penuh oleh keluarga bahkan kini ayahnya yang dulu berbisnis meubel berbalik membantu usaha kedua anaknya.

"Dulu kami bantu bapak, sekarang terbalik bapak bantu kami," kata Iyos.

(sus)
Share:

Menhub Temui Sri Sultan HB X Bahas Proyek Bandara Kulon Progo



Yogyakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan HB X, siang ini. Pertemuan ini membahas kesiapan groundbreaking New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo.

"Pagi ini saya ditemani Mensesneg berdiskusi persiapan rencana pembangunan bandara di Kulon Progo," ujar Budi di kediaman Sultan, Keraton Kilen, Yogyakarta, Sabtu (21/1/2017).

Pertemuan yang dihadiri juga oleh Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara), Pratikno dan Dirut PT Angkasa Pura (AP) I, Danang S Baskoro. Selama sekitar 1 jam mereka melaksanakan pertemuan tertutup.

"Secara teknis, AP 1 melaporkan sudah persiapannya baik, pembebasan tanah dan teknis. Oleh karenanya kami berdiskusi dengan Sultan untuk rencana Presiden datang pada akhir bulan ini," imbuhnya.

Danang mengamini pernyataan Budi, pihaknya menyatakan siap melaksanakan groundbreaking. Menurutnya, pembangunan bandara ini merupakan pekerjaan infrastruktur yang harus segera dilaksanakan sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo terkait kebutuhan masyarakat akan kapasitas bandara yang sudah harus ditambah di Yogyakarta.

Sultan menambahkan pihaknya juga telah siap melaksanakan pembangunan NYIA. Dia telah mengusulkan sejumlah tanggal kepada Mensesneg.

"Kami usulkan tanggal 23, 28, 30 (Januari 2017), maupun tanggal lain. Tergantung presiden bisa meluangkan waktunya. Silakan tanggal berapa, prinsipnya kita siap," kata Sultan.

Menanggapi hal itu, Pratikno siap mengatur jadwal Presiden agar grounbreaking segera dilaksanakan.

"Saya konteksnya berdiskusi agar segera groundbreaking, secepatnya segera akan cek jadwal (Presiden Jokowi) dal waktu singkat akan kami sampaikan (kepastiannya)," tutur Pratikno. (sip/hns)
Share:

Pembangunan Bandara Kulon Progo Dimulai Akhir Bulan Ini


Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Kulon Progo, Yogyakarta berjalan dengan lancar.

Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menjelaskan, dengan sebagian besar lahan sudah dibebaskan ini maka ground breaking akan dilakukan secepatnya. "‎Ground breaking akan dilakukan akhir bulan ini, bisa tanggal 27, 29," kata Budi Karya seperti ditulis, Sabtu (21/1/2017).

Rencananya, peletakan batu pertama ini akan dilakukan langsung Presiden Joko Widodo. Untuk itu, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak Istana Kepresidenan.

Undangan kepada Presiden Jokowi karena bandara ini memiliki fungsi yang sangat strategis bagi pertumbuhan pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Bandara Adisutjipto, menurut Menhub saat ini kondisinya sudah cukup padat, sehingga perlu dibangun bandara baru.

Untuk memastikan kesiapan ground breaking tersebut, hari ini Budi Karya bersama jajaran pejabat Eselon I Kementerian Perhubungan dan direksi PT Angkasa Pura I (Persero) meninjau lokasi.

‎Sebelumnya, PT Angkasa Pura I (Persero) telah membayarkan uang ganti kerugian lahan Paku Alam (Paku Alam Ground) dengan luas sekitar 160 ha sebesar Rp 701,5 miliar ke Pengadilan Negeri (PN) Wates.

Pembayaran lahan Paku Alam dengan cara menitipkan ke PN Wates ini (konsinyasi) diserahkan Project Manager PT Angkasa Pura I (Persero) R Sujiastono ke Panitera PN Wates Nunus Setiyadi atas perintah Ketua PN Wates dalam perkara permohonan penitipan uang ganti kerugian Nomor 1/Pdt.P.K/2017/PN Wat.

Dengan dilaksanakannya penitipan ganti kerugian ini, merujuk pada Pasal 43 UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, maka selanjutnya penguasaan atas lahan Paku Alam akan beralih ke negara setelah terbit pelepasan hak oleh Badan Pertanahan Negara.

"Hingga saat ini, proses pembebasan lahan tidak mengalami hambatan berarti untuk dapat dimulai proyek pembangunan bandara,” jelas Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi.

Adapun rincian luas lahan Paku Alam yang dibayarkan yaitu 382.205 m2  di Desa Palihan, 157.345 m2  di Desa Sindutan, 869.799 m2 di Desa Glagah, 193.639 m2 di Desa Jangkaran dengan total keseluruhan lahan sekitar 160 ha.

“Dengan demikian pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Baru Yogyakarta di atas lahan Paku Alam telah selesai. Adapun ganti kerugian untuk penggarap di atas lahan Paku Alam juga sudah dibayarkan, termasuk rumah dan pohon-pohon sesuai dengan nilai ganti kerugian yang dihitung oleh pihak Appraisal,” ujar Israwadi. (Yas/nrm)
Share:

16 Warga Kulonprogo Terjangkit Antraks Usai Konsumsi Daging Ternak Sakit



TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Penyakit antraks terindikasi muncul di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. Belasan warga positif terjangkit penyakit yang dibawa bakteri Bacillus Anthracis ini.
Warga yang terjangkit itu berasal dari Pedukuhan Ngroto, Ngaglik, dan Penggung.

Ada 16 warga yang terjangkit penyakit mematikan itu setelah sebelumnya mengonsumsi daging ternak sakit.
Selain itu, penyakit tersebut juga telah mengakibatkan kematian satu ekor sapi dan empat kambing secara mendadak.

Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro mengakui adanya kasus tersebut.
Hal ini baru diketahui Kamis (12/1/2017) menyusul laporan adanya warga yang mengeluhkan luka melepuh di tangannya.

Hasil uji laboratorium mengarahkan indikasi sebagai gejala antraks.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates) juga melaporkan indikasi yang sama.

"Jumat kemarin saya diinformasikan dan langsung saya minta dilakukan identifikasi menyeluruh. Pendataan dan pengujian juga sudah dilakukan di pedukuhan asal warga yang terjangkit," kata Astungkoro, Selasa (17/1/2017).

Berdasar hasil penyidikan di lapangan, kasus itu berawal ketika warga setempat mendapati adanya hewan yang sempoyongan seperti sakit pada November 2016 kemarin.

Warga lalu berinisiatif menyembelih ternak itu dan dagingnya dikonsumsi serta sebagian disimpan.
Beberapa waktu berikutnya, mulai muncul gejala sakit dari warga serta kejadian hewan mati mendadak.
Belakangan, diketahui hewan yang disembelih itu positif terjangkit antraks.

Astungkoro mengatakan, uji sampel tanah dan sisa daging sudah dilakukan.
Senin (16/1/2017) kemarin juga sudah dilakukan tindakan penyemprotan desinfektan dengan koordinasi antara Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian.

Para dukuh dan kepala desa juga sudah diinformasikan terkait kasus tersebut dan diminta lebih waspada.
Bila muncul indikasi lain, mereka diharap segera melapor ke instansi terkait.

Pasalnya, jika sudah menjadi spora, bakteri penyebab antraks yang terkena panas dan terhirup manusi bisa menular cepat. (TribunJogja)
Share:

15 January 2017

Truk Pengangkut Sepeda Motor Terguling, Muatan Menutup Jalan

Single accident occurred again in the national road Jogja-Wates, Sukoreno Village area, District Sentolo, Kulonprogro. A truck carrying 21 units of motorcycles rolled up to cover the half of the road, Friday (01/13/2017) afternoon.  The incident began when a truck plate number AD 1326 PJ drove from Jombor Sleman towards Wates. When arrived at Jalan Jogja-Wates kilometer 20, the driver lost control because of the steering lock so that rolled round the corner. As a result, the motorcycle that transported the truck crashed and scattered on the road. The incident invited the attention of local residents and road users. Many of those who came to the scene to watch the condition of the truck. "I am again in the shop and then there was a loud noise in the street. It turns out there was a truck overturned. I see there is one motorcycle that were piled in the streets. I think there is a rider was hit by a truck but it turned out that charge, "said Tini, a shop owner near the scene. The truck driver named Sarjiman claimed sudden steering lock and can not be moved. He tried to put the brakes on the vehicle but did not succeed. Truck kept going and hit a road divider in the corner. He then chose to swerve to the left so that the truck does not jump over the divider so that the truck overturned. Sarjiman was lucky not to be injured. Traffic flow is also in quiet conditions so that there is no other road users are hurt. "The road runs out of rain. I melaku speed of 60 kilometers per hour. I do not know why suddenly ngancing the wheel, "said Sarjiman. daily source jogja

Kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas jalan nasional Jogja-Wates, wilayah Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Sebuah truk pengangkut 21 unit sepeda motor terguling hingga menutup separuh badan jalan, Jumat (13/1/2017) sore.


Peristiwa itu bermula saat truk bernomor polisi AD 1326 PJ melaju dari Jombor Sleman menuju Wates. Saat sampai di Jalan Jogja-Wates kilometer 20, sopir kehilangan kendali karena kemudi mengunci sehingga terguling di tikungan. Akibatnya, sepeda motor yang diangkut truk tersebut jatuh dan berserakan di jalan.
Kejadian itu mengundang perhatian warga sekitar dan pengguna jalan. Banyak diantara mereka yang datang ke lokasi kejadian untuk menonton kondisi truk. “Saya lagi di warung lalu ada suara yang sangat keras di jalan. Ternyata ada truk terguling. Saya lihat ada satu sepeda motor yang teronggok di jalan. Saya kira ada pengendara ketabrak tapi ternyata itu muatan truknya,” ungkap Tini, seorang pemilik warung di dekat lokasi kejadian.
Sopir truk bernama Sarjiman mengaku kemudi tiba-tiba mengunci dan tidak bisa digerakkan. Dia berusaha mengerem laju kendaraan tapi tidak berhasil. Truk terus melaju dan menabrak divider di jalan tikungan. Dia lalu memilih membanting setir ke kiri agar truk tidak melompati divider sehingga truk terguling. Sarjiman pun beruntung karena tidak mengalami luka-luka. Arus lalu lintas juga sedang dalam kondisi sepi sehingga tidak ada pengguna jalan lain yang celaka.
“Jalan habis hujan. Saya melaku kecepatan 60 kilometer per jam. Enggak tahu kenapa tiba-tiba ngancing setirnya,” ujar Sarjiman. sumber harian jogja
Share:

BI Resmikan Gudang Benih Bawang Merah di Kulonprogo

Representative Office of Bank Indonesia (BI KPW) facilitates the Development DIY warehouse onion seeds in Klumutan, Desa Sri Kayangan, Sentolo, Kulonprogro. The inauguration of the warehouse carried out on Wednesday (11/01/2017). DIY BI KPW head, Arief Budi Santoso said the cluster development of onion aims to increase the production and productivity of onion through the provision of quality seeds locally and application of environmentally friendly farming. Simultaneously, BI is a step in keeping the inflation rate remained stable DIY. "The presence of clusters of red onion is included in facilitating the development of the production of primary commodities. Onions has been included commodities much DIY suppress inflation," Arief said during the inauguration of the warehouse. Warehouse capacity of 22 tons is expected to be the answer to the needs of the commodity seed. BI in this case took Farmers Group Sido Makmur as assisted farmers for the cultivation of onion in the village. Warehouse will be used by members and local farmers to delay selling storage and storage of seeds, especially local varieties Srikayangan order to remain sustainable. (Tribunjogja.com)

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY memfasilitasi pembanguan gudang benih bawang merah di Klumutan, Desa Sri Kayangan, Sentolo, Kulonprogo.
Peresmian gudang dilakukan Rabu (11/1/2017).

Kepala KPw BI DIY, Arief Budi Santoso mengatakan, pengembangan klaster bawang merah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merah melalui penyediaan bibit unggul lokal dan penerapan budidaya ramah lingkungan.

Sekaligus, ini menjadi langkah BI dalam menjaga tingkat inflasi DIY tetap stabil.
"Adanya klaster bawang merah ini termasuk dalam fasilitasi pengembangan produksi komoditas utama. Bawang merah selama ini termasuk komoditas yang banyak menekan inflasi DIY," kata Arief saat peresmian gudang.

Gudang berkapasitas 22 ton ini diharapkan bisa menjadi jawaban atas kebutuhan benih komoditas tersebut.
BI dalam hal ini menggandeng Kelompok Tani Sido Makmur sebagai petani binaan untuk budidaya bawang merah di desa tersebut.

Gudang nantinya dimanfaatkan oleh anggota dan petani setempat untuk penyimpanan tunda jual maupun penyimpanan benih, khususnya varietas lokal Srikayangan agar tetap lestari. (tribunjogja.com)


Share:

Bandara Kulonprogo Mulai Dibangun 23 Januari 2017

Jakarta Plan for construction of new airports in Yogyakarta is still running until the groundbreaking stage. Plans groundbreaking scheduled since November 2016 and then delayed until this month. Technical Director of Angkasa Pura Polana Banguningsih Pramesti said it plans groundbreaking on January 23, 2017 to do this. RI President Jokowi Widodo inauguration is planned that will do this. "January 23 hopefully the father of the president is willing. Ask the president is present may be willing. Hopefully before the groundbreaking already finished," he said in Kepatihan Yogya Thursday (01/12/2017). Polana said the current construction of the new airport has already begun as well as regional arrangements. Meanwhile the land reallocation will soon diramingkan. According to the construction of a new airport began on the construction of the airport runway or water side. Groundbreaking location decision is still in coordination with Paspampres. "Our determination is not groundbreaking but Paspampres of its security aspect paspampres. Groundbreaking in our land there are roadsides, etc. has not been decided," he said. While the new airport project leader Kulonprogro R Sujiastana says there are two locations where prepared as groundbreaking. The location is at Jalan Wates adjacent to satradar around Jangkaran. One more is in the country Jalan Wates - Purworejo. According to all the locations provided it is owned by Angkasa Pura. "Satradar ga problem. Beside Satradar. Options do a lot of confusion later on. If in the street could have seen the people as well. Case law does not hinder the groundbreaking," he said. (Yanuar H)

Liputan6.com, Jakarta Rencana pembangunan bandara baru Yogyakarta masih berjalan sampai dalam tahap groundbreaking. Rencana groundbreaking yang dijadwalkan sejak November 2016 lalu molor hingga bulan ini.
Direktur Teknik Angkasa Pura Polana Banguningsih Pramesti mengatakan rencananya groundbreaking dilakukan pada 23 Januari 2017 ini. Presiden RI Jokowi Widodo direncanakan yang akan melakukan peresmian ini.

"23 Januari mudah mudahan bapak presiden bersedia. Minta presiden hadir semoga bersedia. Semoga sebelum groundbreaking sudah selesai semua," ujarnya di Kepatihan Yogya Kamis (12/1/2017).

Polana mengatakan, saat ini pengerjaan bandara baru sudah dimulai begitu pula dengan penataan kawasan. Sementara itu lahan relokasi akan segera diramingkan. Menurutnya pembangunan bandara baru dimulai dari pembangunan landasan bandara atau air side. Keputusan lokasi groundbreaking masih dalam koordinasi dengan Paspampres.

"Penentuan groundbreaking bukan kami tapi Paspampres dari aspek security-nya paspampres. Groundbreaking ada di lahan kami ada pinggir jalan, dll belum diputuskan," ujarnya.

Sementara itu Pimpinan Proyek bandara baru Kulonprogo R Sujiastana mengatakan ada dua tempat yang disiapkan sebagai lokasi groundbreaking. Lokasinya ada di Jalan Wates yang berdekatan dengan satradar di sekitar Jangkaran. Satu lagi ada di Jalan negara Wates - Purworejo. Menurutnya semua lokasi yang disediakan itu merupakan milik Angkasa Pura.

"Satradar ga masalah. Di sebelahnya Satradar. Opsi jangan banyak nanti bingung. Kalau di jalan kan bisa dilihat warga juga. Kasus hukum tidak menghambat groundbreaking," katanya. (Yanuar H)
Share:

12 January 2017

Semua SMP/MTs di Kulonprogo Gelar Ujian Berbasis Komputer


KULONPROGO - Semua SMP dan MTs di Kulonprogo menjadi penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo meminta pihak sekolah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung kelancaran UNBK
Kepala Dinas Dikpora Kulonprogo Sumarsana mengatakan, sebelumnya UNBK hanya dilaksanakan dua SMP, yaitu SMP Negeri 1 Wates dan SMP Negeri 1 Galur. Hal itu dianggap wajar mengingat 2016 adalah tahun pertama bagi UNBK jenjang SMP di Kulonprogo.
Dia memahami jika sekolah membutuhkan waktu untuk pengadaan fasilitas pendukung sesuai standar UNBK. Walau begitu, Sumarsana tetap menargetkan jumlah penyelenggara UNBK SMP bisa bertambah banyak di tahun berikutnya.
“Setidaknya ada satu sekolah di setiap kecamatan yang mampu dan bersedia melaksanakan UNBK,” ujar Sumarsana seperti mengutip Harian Jogja, Kamis (12/1/2017
Namun, jumlah penyelenggara UNBK SMP ternyata bertambah signifikan di tahun 2017. Seluruh SMP/MTs negeri maupun swasta di Kulonprogo dinyatakan siap melaksanakan UNBK. Jumlahnya mencapai 79 sekolah. Sumarsana lalu mengungkapkan, sosialisasi tahap awal sudah digelar pada 9 Januari 2017.
“Kami mengundang semua kepala UPTD, koordinator pengawas, 66 kepala SMP negeri dan swasta, serta 13 kepala MTs negeri dan swasta,” ucap dia.
Share:

16 Titik Wilayah Kulonprogo Alami Kerusakan

Dozens of damage caused by bad weather in some parts of Kulonprogro barely past week. The worst damage to the attraction Cave Kiskendo, Girimulyo and irrigation canals in Sentolo. Head of the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Kulonprogro, Gusdi Hartono said there were at least 16 points of damage that have occurred since January 7, 2017 and due to bad weather.

Belasan kerusakan ditimbulkan akibat cuaca kurang baik di sejumlah daerah di Kulonprogo nyaris sepekan terbaru . Terparah yakni kerusakan pada objek wisata Gua Kiskendo, Girimulyo serta saluran pengairan di Sentolo.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Gusdi Hartono berbicara tersedia paling tak 16 titik kerusakan yang terjadi sejak 7 Januari 2017 lalu akibat cuaca buruk.

Sejumlah lokasi tersebut sudah ditangani oleh warga setempat serta anak buah Tim Reaksi Cepat (TRC). “Ada 2 lokasi yang kami anggap paling tak sedikit kerugiannya serta belum terkondisikan,” jelasnya bagai mengutip Harian Jogja, Kamis (12/1/2017).

Gua Kiskendo terjadi sesuatu kerusakan pada pagar sampai  26 meter yang ambruk akibat terkena hujan deras. Gusdi menerangkan apabila ajaran air datang dari segi jalan yang selanjutnya menghantam pagar. Kerusakan ini dianggap membahayakan itu dikarenakan lokasinya yang adalah objek wisata jadi membahayakan wisatawan.

Terlebih lagi, curah hujan tetap lumayan tinggi jadi membikin pagar sepanjang 100 meter tersebut. Gusdi berbicara koordinasi sudah dilakukan supaya dinas terkait segera melakukan perbaikan.

Adapun, pagar tersebut berada di bawah kewenang Dinas Pariwisata DIY namun kenyataannya jalannya adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Wilayah Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo.

Sementara kerusakan di saluran pengairan sendiri cuma berkisar 15 meter. Namun, kerusakan ini dirasa bakal memberi akibatbesar pada 120 hektar lahan pertanian di sekitarnya. Jaringan pengairan ini juga berubah kewenangan DPUPKP Kulonprogo jadi pembetulan bakal segera ditangani.

Sementara itu, jembatan di Dusun Klendrekan, Banjarsari, Samigaluh juga jebol pasca diguyur hujan lebat sehari sebelumnya. Jembatan ini adalah penghubung antara Dusun Klendrekan serta Waru jadi menyebabkan warga terpaksa wajib memutar kurang lebih 3 kilometer melewati jalur alternatif.

Selain itu, jembatan ini juga berubah jalan masuk bagi warga yang bakal menuju Kecamatan Samigaluh maupun pusat kabupaten. Surajio, warga setempat berbicara jembatan ini juga bertujuan sebagai bendungan pengairan bagi puluhan hektar sawah milik warga setempat.

“Jembatannya retak diikuti suara berderak semakin langsung amblas,” ujarnya.

Selain itu, tebing dengantinggi 10 meter dengan lebar 5 meter menimpa salah satu rumah warga yang berada di Wonosari, Purwosaro, Girimulyo pada Selasa (10/1/2017) siang. Akibatnya, tembok rumah warga bergeser sejauh 5 cm.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP