KOMPAS.com
KULONPROGO, KOMPAS.com – Tanah longsor yang terjadi dalam sepekan belakangan di Pedukuhan Sabrang Kidul, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, menyebabkan tiga keluarga yang terdiri 11 jiwa mengungsi.
Belasan jiwa yang mengungsi terdiri dari Joko Yuwono, Santoso, dan Suparji, tiga anak-anak dan dua lansia.
“Mereka mengungsi ke rumah Karyorejo tidak jauh dari rumah” kata Panewu Girimulyo, Purwono via telepon, Rabu (11/3/2020).
Sementara, dua rumah yang berada di atas rumah Joko belum ikut mengungsi.
Tanah tebing di atas rumah Joko Yuwono merekah dan terus bergerak sejak Kamis (6/3/2020).
Hal demikian diakibatkan hujan lebat yang berlangsung sejak sepekan terakhir.
“Sekarang mereka masih belum bisa kembali karena material tanah di sana,” kata Purwono.
Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Samarinda, 7.000 Warga Terdampak
Meski demikian, kata Purwono, warga belum bisa kembali ke rumah dikhawatiekan terjadi longsor susulan.
“Hari ini datangkan alat berat. Rencana hari ini atau besok dikerjakan. Hari ini saja hujan lebat kembali terjadi,” kata Purwono.
Dia menambahkan, pihaknya mencatat ada 25 kejadian longsor di Girimulyo, terdiri 10 kejadian mengenai ataulah mengancam rumah.
Sebanyak 15 longsor lain menutup jalan, menumbangkan pohon, menimpa jaringan listrik.
KULONPROGO, KOMPAS.com – Tanah longsor yang terjadi dalam sepekan belakangan di Pedukuhan Sabrang Kidul, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, menyebabkan tiga keluarga yang terdiri 11 jiwa mengungsi.
Belasan jiwa yang mengungsi terdiri dari Joko Yuwono, Santoso, dan Suparji, tiga anak-anak dan dua lansia.
“Mereka mengungsi ke rumah Karyorejo tidak jauh dari rumah” kata Panewu Girimulyo, Purwono via telepon, Rabu (11/3/2020).
Sementara, dua rumah yang berada di atas rumah Joko belum ikut mengungsi.
Tanah tebing di atas rumah Joko Yuwono merekah dan terus bergerak sejak Kamis (6/3/2020).
Hal demikian diakibatkan hujan lebat yang berlangsung sejak sepekan terakhir.
“Sekarang mereka masih belum bisa kembali karena material tanah di sana,” kata Purwono.
Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Samarinda, 7.000 Warga Terdampak
Meski demikian, kata Purwono, warga belum bisa kembali ke rumah dikhawatiekan terjadi longsor susulan.
“Hari ini datangkan alat berat. Rencana hari ini atau besok dikerjakan. Hari ini saja hujan lebat kembali terjadi,” kata Purwono.
Dia menambahkan, pihaknya mencatat ada 25 kejadian longsor di Girimulyo, terdiri 10 kejadian mengenai ataulah mengancam rumah.
Sebanyak 15 longsor lain menutup jalan, menumbangkan pohon, menimpa jaringan listrik.