Pengepul cengkeh menjemur cengkehnya di sepanjang ruas jalan di Desa Sidomulyo, Pengasih, Kulonprogo, Jumat (29/7/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, KULONPROGO — Menelusuri ruas jalan utama di Dusun Sidomulyo, Pengasih, Kulonprogo maka pengguna jalan akan dimanjakan dengan harum cengkeh yang dijemur di sisi-sisi jalan. Rempah-rempah yang pernah menjadi primadona Bangsa Eropa tersebut menambah nikmat perjalanan menuju kawasan wisata di utara Kulonprogo ini.
Melalui jalur Clereng, para wisatawan dapat mengakses lebih cepat, tetapi jalanan juga lebih menanjak ke kawasan wisata Waduk Sermo dan Kalibiru, Kokap, Kulonprogo. Namun, jika perjalanan diteruskan sedikit ke arah timur, penggunan jalan juga mendapatkan papan informasi menuju air terjun Kedung Pedut yang semakin kondang beberapa waktu terakhir ini.
Sebelum mencapai tujuan akhir, para pengunjung onjek wisata ini juga akan disuguhkan dengan pemandangan alam nan indah dari ketinggian. Sembari menikmati hawa sejuk yang mulai datang, pengendara juga akan menikmati hamparan cengkeh yang dijemur di kanan dan kiri jalan raya. Cengkeh-cengkeh tersebut digelar di atas tenda ataupun terpal hingga berkilo-kilo meter jauhnya.
Banyaknya cengkeh yang dijemur inilah yang kemudian menghadirkan keharuman tipis namun khas ini. Perpaduan antara hawa dingin dan harum bunga cengkeh inilah yang kemudian menjadi penanda pengendara berada di kawasan Sidomulyo, Pengasih, Kulonprogo. Meski demikian, siapa sangka bahwa ternyata daerah ini bahkan tidak mampu memproduksi cengkehnya sendiri.