Kulon Progo (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengidentifikasi dan memetakan jalan-jalan dan titik-titik lokasi di Kecamatan Samigaluh yang dapat menjadi penopang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur, Jawa Tengah.
Kepala Bappeda Kulon Progo Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Bappeda juga mencari posisi yang menarik untuk melihat Borobudur dari atas.
"Setelah identifikasi dan pemetaan, kami akan usulkan kepada tim percepatan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur untuk mendapat persetujuan dan dibiayai pembangunannya," kata Langgeng.
Ia mengatakan identifikasi dan pemetaan menindaklanjuti ditetapkannya Salaman, Bener, dan Tritis (Samigaluh) sebagai kawasan penopang KSPN Borobudur oleh Kemenko Maritim dan Sumber Daya.
Langgeng mengatakan KSPN Borobudur ada dua kawasan, yakni kawasan otorita dan kawasan koordinatif. Kawasan otorita sudah disepakati meliputi tiga kabupaten yakni Magelang di wilayah Kecamatan Salaman, Kulon Progo di Samigaluh, dan Purworejo di Bener.
"Prinsipnya Candi Borobudur merupakan cagar budaya yang dilindungi oleh UNESCO karena termasuk 10 keajaiban dunia. Dengan kondisi itu, ada ketentuan maksimal jumlah pengunjung, sehingga perlu ada kawasan di luarnya yang menjadi otorita pemerintah dalam pengembangan KSPN Borobudur," kata dia.
Terkait program pembangunan jalan Bedah Menoreh, kata Langgeng, akan tetap jalan karena sudah sinkron dengan program KSPN Borobudur. Program bedah menoreh sendiri berfungsi untuk menghubungkan akses bandara dengan Yogyakarta wilayah utara dan wilayah perbatasan Jawa Tengah, sebagai akses bandara menuju Borobudur, dan untuk mengembangkan potensi wisata di kawasan Pegunungan Menoreh.
"Meskipun dalam perencanaan nasional di Kementerian PU-PR belum masuk perencanaan, 2017, tapi secara bertahap dialokasikan di APBD. Ide program ini juga ansih dari Kulon Progo, tapi harapannya ke depan mendapat dukungan dari Pemda DIY dan Pusat," imbuhnya.
Bupati Kulon Progo asto Wardoyo mengatakan untuk menunjang ketersediaan air bersih di wilayah utara termasuk Samigaluh, pemkab melalui PDAM sudah menaikkan air dengan kapasitas 50 liter per detik. Air baku berasal dari Sungai Progo yang pengolahannya di Banjaroya Kalibawang dengan kapsaitas 100 liter per detik.
Upaya penyediaan kebutuhan air bersih tersebut sekaligus bisa menjadi pendukung pengembangan kawasan strategis Borobudur.
"Sekarang jaringannya sudah sampai wilayah Kota Kecamatan Samigaluh. Kami akan naikkan lagi ke Gunung Kucir yang merupakan lokasi tertinggi, sehingga akan bisa menjangkau seluruh wilayah," imbuhnya.
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2016