Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


09 November 2015

Festival Dalang Cilik Peringati Hari Wayang Sedunia di Kulonprogo

Festival Dalang Cilik Peringati Hari Wayang Sedunia di Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebanyak 22 dalang cilik asal DIY - Jawa Tengah unjuk kebolehan dalam Festival Dalang Cilik memeringati Hari Wayang Sedunia, di Sanggar Bodronoyo wilayah Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Minggu (8/11/2015).

Festival dalang cilik dalam rangka peringatan hari Wayang Sedunia, sebagaimana ditetapkan Unesco, ini sekaligus juga untuk melestarikan budaya adiluhung.
Secara keseluruhan, meski penampilan peserta kebanyakan hanya didukung para kerabatnya, mereka tampil maksimal dan mampu menjiwai lakon.
Selain dari Sleman, mereka juga tampil sebagai wakil dari Kulonprogo, Kota Yogyakarta, Bantul, Gunungkidul, Solo, Boyolali, dan beberapa daerah lain di Jawa Tengah.


Pemilik Sanggar Bodronoyo, Mulyono, mengatakan festival tersebut sebagai kesempatan bagi generasi muda termasuk anak-anak untuk mengembangkan kemampuannya.
Menurutnya, pengalaman pentas merupakan bekal untuk menjadi lebih terampil sebagai dalang.


"Kami sangat mendukung festival seperti ini. Anak-anak dan para generasi muda memang harus memiliki kesempatan tampil atau pentas agar lebih baik," kata pemerhati wayang ini.


Ketua Panitia festival tersebut, Guntur Songgo Langit, mengatakan pengembangan keterampilan mendalang sekaligus untuk membentuk karakter anak sehingga menjadi bertanggungjawab dan pemberani.
Menurutnya, festival itu juga memiliki latarbelakang keprihatinan minimnya generasi dalang belakangan ini.


"Sebab itu kami tergugah untuk merintis dalang muda," kata Guntur.
Adapun festival tersebut digelar selama tiga pekan sejak 25 Oktober lalu. Penampilan dalang cilik pada Minggu ini merupakan yang terakhir.
Harapannya, mereka menemukan ruang berkreasi dan berekspresi sehingga potensi terpendam dapat dimunculkan dan dilestarikan sebagai bagian budaya adiluhung. (tribunjogja.com)


Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP

Archive