Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


07 March 2017

Korban Hanyut di Magelang Ditemukan di Pantai Trisik Kulonprogo



MAGELANG, KOMPAS.com - Salah satu korban yang amblas di Sungai Sono Magelang, Syamsul Ma'rif (30), ditemukan terdampar di bibir pantai Trisik, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/3/2017), kurang lebih pukul 16.00 WIB.

Lokasi penemuan berjarak lebih dari 70 kilometer dari lokasi amblas di Sungai Sono, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Jenazah Syamsul ditemukan oleh Robingun (43), warga yang sedang memancing di kurang lebih pertemuan ajaran Sungai Progo dengan pantai Trisik. Penemuan itu dilaporkan terhadap tim SAR Kokam Kulonprogo yang kemudian diteruskan terhadap tim SAR perpaduan di Magelang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto menjelaskan, korban ditemukan telah tak bernyawa dan tanpa busana. Tidakhanya itu, ada berbagai luka lebab di tahap tubuhnya diduga dampak  benturan-benturan di sepanjang sungai.

Ciri-ciri fisik pada jenazah tersebut diketahui identik dengan Syamsul, bagai pada tinggi badan, rambut, tato pada lengan dan paha dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban.

"Setelah ada info penemuan jenazah di pantai Trisik, kita segera kroscek ke pihak keluarga dan nyatanya terbukti benar jenazah tersebut adalah korban atas nama Syamsul," ucap Edi, Jumat (3/3/2017) malam.

Selanjutnya, perwakilan keluarga didampingi anak buah tim SAR Magelang menuju Kulonprogo untuk serah terima jenazah yang telah disemayamkan di RSUD Wates. Jenazah segera dibawa menggunakan_dengan ambulans dan tiba di rumah duka di Dusun Banyuurip I, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, kurang lebih pukul 22.15 WIB.

Menurut Kepala Dusun Banyuurip I, Ma'arif, jenazah tiba di rumah duka langsung dimandikan untuk kemudian dimakamkan dengan-cara pantas di pemakanan dusun setempat. Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Syamsul sebagai musibah jadi meminta jenazah segera dimakamkan.

"Kondisi jenazah juga telah tak baik, telah berbau, jadi diputuskan untuk dimakamkan Jumat malam ini," kata Ma'arif.

Dengan ditemukannya korban Syamsul, kata Edi, maka tetap ada satu lagi korban atas nama Azis Muslim (20) yang belum ditemukan. Pihaknya tetap bakal melakukan pencarian dan penyisiran mulai di sepanjang Sungai Sono, Elo sampai  Progo.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan tim SAR yang ada di Kulonprogo untuk mengantisipasi penemuan korban di lokasi yang sama dengan korban sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, lima orang amblas di Sungai Sono yang adalah anak sungai Elo, Desa Banyuurip, waktu sedang bermain river tubing. Arus Sungai Sono waktu itu sedang banjir besar itu dikarenakan usai diguyur hujan deras pada, Kamis (2/3/2017) sore.

Dua orang sanggup menyelamatkan diri dari terjangan arus, yakni Cahyo (18) dan Wildan (18), warga Banyuurip. Seorang lagi bernama Agus Setiawan (30) ditemukan meninggal dunia tersangkut ranting-ranting tanaman di Dusun Sorobayanatau kurang lebih 2 kilometer dari titik start river Tubing.

Saat ditemukan korban tetap menggunakan_dengan helm pengaman dan kaki terbelit pada ban. Adapun korban Syamsul telah ditemukan di pantai Trisik Kulonprogo. Waktu ini tim SAR perpaduan tetap melakukan upaya pencarian.

Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Baca Halaman sumber.....
Share:

02 March 2017

DPRD Surabaya Tertarik Program Bela Beli



RADARJOGJA.CO.ID – Anak buah DPRD Kota Surabaya berminat program Bela Beli Kulonprogo. Mereka bernecana meminta Pemkot Surabaya meniru gerakan tersebut kendati dengan nama beda.

“Tidak harus sama namanya, namun dapat mencontoh semangatnya. Pemkot Surabaya harus dapat perbuat ini,” kata Anak buah Komisi A DPRD Kota Surabaya Lutfiah usai mendengarkan penjelasan Bela Beli Kulonprogo oleh Kabag Rumah Tangga Setda Kulonprogo Bowo Pristiyanto.

Bowo membahas Bela Beli Kulonprogo berubah semangat Pemkab serta masyarakat mengembangkan ekonomi kerakyatan. Pemkab bersama masyarakat berupaya membeli serta menggunakan_dengan barang-barang orisinil Kulonprogo. Bahkan di sektor industri serta pertanian juga mempunyai jargon Iso gawe ngopo tuku, iso nandur ngopo tuku (bisa membikin mengapa beli, dapat menanam kenapa beli).

“Wujud nyata Bela Beli Kulonprogo salah satunya produk batik geblek renteng yang harus dikenakan di sekolah serta instansi pemerintahan pada Kamis. PNS harus menggunakan_dengan beras Rasda, tergolong menggunakan_dengan batu andesit Kulonprogo untuk lantai serta trotoar, PNS juga sadar ikut menolong program robek rumah,” kata Bowo.

Menurut Lutfiah gerakan ini amatlah aplikatif. Minimal dapat memutar uang di Kulonprogo tanpa harus keluar, bakal menebalkan ketahanan pangan serta ekonomi masyarakat.

Di Surabaya, sebenarnya telah ada berbagai barang buatan sendiri, antara lain sepatu, tas serta batik. Namun belum tersentuh dengan gerakan bela-beli bagai di Kulonprogo.

Rombongan dipimpin Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya Gofar Ismail, Ketua Komisi A Herlina serta Wakil Ketua Adi. Kunjungan kerja juga untuk menggali info pengelolaan kehumasan. (tom/iwa/mar)

Baca Halaman sumber.....
Share:

Jogja International Airshow Menyapa Kulonprogo



Solopos.com, KULONPROGO-Kulonprogo bakal dilibatkan dalam Jogja International Airshow 2017 pada akhir April mendatang. Pemkab Kulonprogo tetap mengkaji titik kawasan yang berpotensi dijadikan pusat lokasi kegiatan.

Komandan Lanud Adisutjipto, Marsekal Pertama Novyan Samyoga mengatakan, Jogja International Airport rencananya digelar pada 26-30 April nanti. Sebelumnya, ajang tersebut dipusatkan di Bantul. Namun, konsep tak sama diangkat tahun ini. Rangkaian agenda bakal dilakukan di seluruh kabupaten/kota di DIY.

“Tujuannya meningkatkan ketertarikan masyarakat kepada kedirgantaraan. Ini bakal lebih mendekatkan angkatan udara dengan masyarakat,” ungkap dirinya usai menemui Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono di Rumit Kantor Bupati Kulonprogo, Rabu (1/3/2017).


Novyan memaparkan, Jogja International Airshow 2017 dijadwalkan menyapa masyarakat Kulonprogo pada hari ketiga. Rencananya, kegiatan itu diramaikan dengan pertunjukan aero akrobatik, aksi terjun payung, serta aero modelling.

Novyan berharap, Pemkab Kulonprogo bersedia berpartisipasi dengan menyiapkan kegiatan pendukung. Dengan demikian, masyarakat tak cuma datang untuk menyaksikan pertujukan di udara, tetapi juga memperoleh pengalaman lainnya.

“Siapa tahu kelak bisa kombinasi dengan kegiatan, umpama temu pelajar,” kata Novyan.

Sementara itu, Budi Antono menyambut bagus adanya rencana pelibatan Kulonprogo dalam Jogja International Airshow 2017. Dirinya berpendapat, agenda itu bisa menghibur sekaligus meningkatkan wawasan masyarakat Kulonprogo tentang kedirgantaraan.

Dia menyebutkan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyiapkan kegiatan pendukung. “Mungkin kelak ada siswa-siswa yang ikut menghadiri sehingga sekalian sosialisasi masuk ke TNI AU,” ucap Budi


Baca Halaman sumber.....
Share:

Proyek Rp400 juta Mangkrak Sejak Desember



Solopos.com, WATES-Proyek pembangunan ruas jalan Sedan-Jekeling di Sidorejo, Lendah mengkrak sejak Desember 2016 lalu. Pekerjaan senilai Rp400 juta tersebut ditinggalkan begitu saja oleh pihak rekanan dengan tumpukan material berserakan.

Pembangunan jalan sepanjang 500 meter menyisakan material berupa pasir, batu split, serta mesin molen begitu saja di segi jalan. Bahkan, mesin molen sebelumnya berada di tengah jalan hinggakemudian digeser oleh warga setempat itu dikarenakan menggangu lalu lintas. Triatmi, salah satu warga Sedan, menerangkan apabila proyek tersebut dimulai kurang lebih Juli tahun 2016. “Mereka[Pekerja] mulai berhenti bekerja sehari menjelang Natal tapi hinggasekarang tak sempat kembali,”ujarnya pada Rabu(1/3/2017).

Saat itu, pekerjaan belum berakhir serta baru hinggatahap pengecoran sampai-pada berbagai meter. Ia berbicara hujan lebat mulai turun waktu proses pengecoran jadi menyebabkan jalan yang telah dicor tergerus air. Wahyono, warga lainnya, berbicara pasca fenomena itulah para pekerja proyek selanjutnya tak kembali lagi. Sejumlah material, pasir serta batu split, serta alat yang dipakai turut ditinggalkan tanpa dirapikan sama sekali. Namun, warga setempat tak mengenal dengan tentu itu dikarenakan proyek tersebut ditinggalkan begitu saja.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, serta Wilayah Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo membenarkan apabila proyek tersebut tak beres . Adapun, proyek tersebut seharusnya dikerjakan dalamwaktu 90 hari kalender terhitung dari 19 Juli 2016. “Proyek itu dikerjakan oleh CV Bintang Sembilan serta harusnya berakhir Oktober tahun 2016,”jelasnya.

Adapun, pengerjaan jalan tersebut adalah proyek senilai Rp391 juta. Zahram menyebutkan pihaknya berharap rekanan segera menyelesaikan pekerjaan tersebut itu dikarenakan seharusnya waktu ini telah mulai masuk bagian pemeliharaan.

Sementara itu, Ajrudin Akbar, anak buah DPRD Kulonprogo berbicara mandeknya proyek ini menunjukkan tak ada rasa tanggung jawab dari pihak ketiga. “Warga mengeluhkan proyek tersebut tak rampung serta kondisi jalan rusak parah,”ujar anak buah dewan asal Kecamatan Lendah. Ia bersama Proyo Santoso, anak buah DPRD dari Fraksi PAN juga sempat meninjau langsung ke lokasi serta mendapati faktor serupa yang diuraikan warga. Ditambahkan pula apabila tetap ada berbagai meter ruas jalan yang belum dicor serta diaspal.
Baca Halaman sumber.....
Share:

Tolak Konsinyasi Dana Ganti Rugi Lahan Bandara, Massa WTT Geruduk PN Kulonprogo



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Kelompok warga penolak pembangunan bandara baru di Temon, Waha Tri Tunggal (WTT) melakukan aksi demo di Pengadilan Negeri (PN) Kulonprogo, Wates, Kamis (2/3/2017).

Ratusan warga turut dalam aksi ini serta mengangkat spanduk berisi tulisan "Konsinyasi Batal Itu dikarenakan Cacat Hukum".

Hal ini sebagai bentuk penolakan mereka kepada pembangunan bandara inilah langkah konsinyasi dana ganti menyesal pembebasan atas lahan mereka.
Konsinyasi dilakukan PT Antariksa Pura I ke PN Kulonprogo itu dikarenakan adanya konflik waktu pembebasan berbagai bidang lahan.

Aksi ini mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian yang berjaga di pintu masuk PN Kulonprogo.

Warga cuma diizinkan untuk berorasi di luar pagar gedung pengadilan serta lalu menggelar doa bersama. Sedangkan berbagai perwakilan warga saat ini tengaj ditemui pihak PN Kulonprogo di dalam gedung.(*)
Baca Halaman sumber.....
Share:

01 March 2017

NYIA Beroperasi, Ini Dampak yang Ditimbulkan



Solopos.com, JOGJA — Dibangunnya bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, bakal memberi akibatpada pertumbuhan wisatawan mancanegara yang datang ke DIY.

Hal itu disampaikan Ketua Perhimbunan Hotel serta Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M. Danunagoro. Istidjab berbicara bandara tersebut adalah ketiga paling besar di Indonesia sehabis Bandara Kualanamu serta Bandara Soekarno Hatta. Penerbangan langsung bakal dibuka, jadi memungkinkan wisatawan mancanegara bisa langsung landing di Jogja serta menikmati destinasi di DIY serta kota sekitarnya.

“Penerbangan langsung ke Jogja bakal terus tak sedikit serta penumpangnya lebih luas lagi. Andai kini direct flight baru ke Kuala Lumpur saja,” ucap Istidjab, Selasa (28/2/2017).

Kendati demikian, Jogja tetap berubah destinasi favorit para turis asing. Setiap tahun kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Gudeg ini terus tumbuh.
Share:

Beras Operasi Pasar Tidak Habis Terjual



Solopos.com, KULONPROGO-Dinas Perdagangan Kulonprogo mengadakan Operasi Pasar Murni (OPM) beras di empat kawasan kecamatan pada pekan lalu. Namun, masyarakat kurang lebih cenderung tak lebih antusias kepada kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Bulog DIY itu.

Kepala Dinas Perdagangan Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, OPM dilaksanakan dalam tiga hari. Tim mendatangi dua lokasi pada hari pertama, Senin (20/7/2017) pekan lalu, yaitu di kawasan Kalibawang serta Samigaluh.

Petugas menyiapkan beras sebanyak lima kuintal untuk Kalibawang serta satu ton untuk Samigaluh. “Beras yang didistribusikan ke masyarakat kemarin jenisnya C4,” ucap Niken, Selasa (28/2/2017).

Niken memaparkan, OPM hari kedua dilaksanakan di Girimulyo dengan stok beras sebanyak satu ton. Sebanyak satu ton beras juga disiapkan untuk OPM terbaru  yang berjalan di Kokap. Beras tersebut dipasarkan dalam kemasan plastik lima kilogram (kg) seharga Rp36.500.

Menurut Niken, OPM berfungsi menjaga kestabilan harga beras di Kulonprogo. Dirinya juga berharap masyarakat bisa mengonsumsi beras nilai bagus dengan harga terjangkau, yaitu cuma Rp7.300 per kg.

Niken lalu mengungkapkan, sebanyak lima kuintal beras yang didistribusikan ke Kalibawang habis terjual. Masyarakat antusias membeli beras terjangkau dari Bulog. “Selain dipasarkan dengan harga di bawah harga pasaran, nilai beras Bulog juga lumayan baik,” kata Niken.

Kondisi tak sama terjadi di Samigaluh, Girimulyo, serta Kokap. Beras yang disediakan tak ludes diserbu masyarakat bagai di Kalibawang. Beras yang laku di Samigaluh cuma sebanyak 3,5 kuintal, 3,4 kuintal di Girimulyo, serta 2,15 kuintal di Kokap.

“Wilayah-wilayah tersebut sedang memasuki masa panen jadi masyarakat tak lebih antusias membeli beras dari Bulog,” ungkap Niken.
Share:

Operasi Simpatik, Polres Kulonprogo Terjunkan 140 Personel



 KULONPROGO, suaramerdeka.com – Polres Kulonprogo menerjunkan 140 personil untuk pelaksanaan Operasi Simpatik Progo Tahun 2017 yang berjalan 1-21 Maret. Dengan pelaksanaan operasi ini diinginkan dapat meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Simpatik 2017 ini ada berbagai pelanggaran yang berubah target operasi, yakni masyarakat yang melanggar lalu-lintas berpotensi menyebabkan terjadinya fatalitas kecelakaan lalu-lintas. Pelanggaran-pelanggaran tersebut antara lain melawan arus lalu-lintas terutama kendaraan roda dua, pelanggaran rambu-rambu lalu-lintas, dan pelanggaran batas kecepatan.

“Jadi melanggar batas kecepatan, melanggar marka jalan, tergolong juga melanggar APIL, ini kelak berubah target prioritas kami,21 hari ke depan wajib dapat menekan jumlah lakalantas,” kata AKBP Nanang, usai apel gelar pasukan Operasi Simpatik Progo 2017 di halaman Mapolres Kulonprogo, Rabu (1/3).

Dalam pelaksanaan operasi, upaya peningkatan disiplin lalu-lintas dilakukan dengan memberi tau imbauan, pendidikan di sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman mengenai tertib berlalu-lintas sejak usia dini.

Adapun upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu-lintas juga telah mulai dilakukan sejak berbagai hari lalu dengan mengaktifkan Satgas preventif untuk memberi imbauan dan peringatan terhadap pengemudi, terutama pengemudi dari luar kota supaya mengurangi kecepatan pada jalur-jalur rawan.

Sebanyak 140 personel yang dilibatkan dalam operasi dibagi dalam berbagai Satgas, antara lain Satgas satu, Satgas Preventif, Satga Preemtif, Satgas Penindakan dan Pelanggaran, dan Satgas Bantuan. Menurut Nanang, kecelakaan yang terjadi di titik-titik rawan tersebut rata-rataakibat hal human error.

“Sasaran Operasi Simpatik Progo 2017 juga difokuskan di wilayah tertib lalu-lintas (KTL) yakni di Jalan Brigjen Katamso dan di Jalan Diponegoro Wates,” imbuhnya.
(Panuju Triangga/CN41/SMNetwork)
Share:

8 Desa di Kulonprogo Terapkan Jagawarga



Solopos.com, KULONPROGO-Sebanyak delapan desa di Kulonprogo ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program jagawarga. Masyarakat diinginkan bisa berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban dan memperhatikan kondisi kesejahteraan sosial di lingkungan masing-masing.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kulonprogo, Tri Wahyudi mengatakan, desa yang ditunjuk antara lain Giripeni dan Bendungan di Wates, Karangsari, Tawangsari, dan Margosari di Pengasih, Kedundang di Temon, Hargorejo di Kokap, dan Pendoworejo di Girimulyo. Jagawarga diterapkan setiap dusun di desa-desa tersebut.

“Tujuannya menambah ikut dan masyarakat dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan maupun kesejahteraan warga sekitar,” ujar Tri usai sosialisasi jagawarga di Gedung Binangun, Wates, Kulonprogo, Selasa (28/2/2017).

Menurut Tri, tingginya tingkat kerawanan maupun potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat bisa mengganggu kelancaran pembangunan daerah. Masyarakat hendaknya lebih peduli, setidaknya dengan menjaga kawasan sekitarnya masih kondusif. Faktor serupa juga berlaku pada persoalan kesejahteraan sosial yang butuh memperoleh perhatian khusus.

Tri lalu mengungkapkan, jagawarga diinginkan manjur/tepat meningkat ikut dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan dan kondusif. Masyarakat paling tak bisa menginformasikan beberapa kasus yang terjadi terhadap instansi terkait.

“Kalau bisa diselesaikan sendiri itu lebih baik, umpama waktu ada konflik antar warga. Andai tidak, bisa disampaikan ke instansi terkait, umpama ke kepolisian andai itu perbuatan pidana,” ujar dirinya menerangkan.

Tri menambahkan, jumlah desa yang menerapkan jagawarga diproyeksikan bertambah tahun ini. Dirinya berharap jagawarga pada pada akhirnya bisa dilaksanakan semua desa di Kulonprogo meskipun dengan-cara bertahap.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Kulonprogo, AKP Sumina memaparkan, keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Jagawarga bakal memperoleh pendampingan supaya sangatlah sanggup menambah kepedulian masyarakat, minimal terhadap wilayahnya sendiri.

Masyarakat diinginkan lebih peka terhadap kasus yang bisa mengganggu stabilitas daerah, bagai premanisme, narkoba, konflik antarwarga, sampai  soal kesejahteraan sosial. Sumina berpendapat, masyarakat bisa melakukan musyawarah untuk mencari solusi dari kasus yang terjadi.

Mereka juga bisa melakukan upaya preventif. Namun, persoalan itu wajib segera dilaporkan terhadap intansi terkait apabila masyarakat terjadi sesuatu kesulitan. “Masyarakat bakal lebih aktif supaya desanya lebih maju,” kata Sumina.
Share:

Sambut Kehadiran Bandara NYIA, Pemkab Kulonprogo Gelar Latih Kerja



YOGYAKARTA - Pemkab Kulonprogo menyiapkan 27 paket pelatihan gratis untuk masyarakat supaya mempunyai keterampilan. Program ini diinginkan sanggup mengentaskan kemiskinan serta pengangguran, terutama menghadapi keberadaan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

Kepala Dinas Tenaga Kerja serta Transmigrasi Eko Wisnu Wardhana mengatakan, pada 2017 setidaknya ada 27 paket pelatihan yang bisa diikuti. Empat paket didanai dari APBD Kulonprogo serta selebihnya dengan APBN.

Setiap paketnya ada 16 siswa dengan kurun saat pelatihan kurang lebih satu bulan. Bagi peserta yang lulus juga bakal menjalani uji kompetensi serta diberikan sertifikat supaya bisa dipakai menikahi pekerjaan.

“Program pelatihan ini telah selalu  dilaksanakan setiap tahun. Program untuk memberikan modal performa serta keterampilan bagi warga yang bakal bekerja ataupun membuka usaha. Ini untuk menambah kompensi tenaga kerja serta membekali yang ingin berwirausaha,” katanya, Selasa (28/2/2017).

Program yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) ini lumayan diminati masyarakat. Mereka wajib melakukan seleksi, itu dikarenakan kuota setiap programnya amatlah terbatas, bagai pelatihan tampilan grafis, tata boga, ataupun las lanjutan

Baca Halaman sumber.....
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP