Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


28 May 2019

Empat Pasar Tumpah di Kulon Progo Bisa Picu Kemacetan, Ini Antisipasi dari Dinas Perhubungan





TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu

TRIBUNJOGJA .COM, KULON PROGO - Aktivitas pasar pada sejumlah titik sepanjang jalur jalan di Kulon Progo berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran 2019.

Pasalnya, aktivitas perdagangan pada waktu tertentu kerap meluber hingga bahu jalan atau diistilahkan pasar tumpah.

Dinas Perhubungan Kulon Progo mencatat, ada beberapa potensi pasar tumpah di hampir seluruh kecamatan di wilayahnya.

Lokasi pasar tersebut memang berada di pinggir jalan. Di antaranya Pasar Temon (Kecamatan Temon), Pasar Bendungan dan Pasar Wates (Kecamatan Wates), dan Pasar Dekso (Kecamatan Kalibawang).

Jelang hari raya, biasanya pasar-pasar tersebut ramai pengunjung hingga aktivitasnya tumpah ke jalan atau sering disebut prepegan.


"Pasar tumpah ini bisa menimbulkan kemacetan. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk menata pasar saat musim mudik Lebaran," jelas Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Kulon Progo, Hera Suwanto, Jumat (24/5/2019).

Disdag nantinya akan meminta para pengelola pasar untuk mengimbau para pedagang agar tidak beraktivitas di bahu jalan hingga berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas.


Hera mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk pengaturan lalu lintas di sekitar pasar. Dengan demikian, diharapkan arus lalu lintas tetap lancar. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)
Share:

Bandara YIA Beroperasi, Lalu Lintas Kulon Progo Direkayasa



TEMPO . CO, Yogyakarta - Kepolisian Kabupaten Kulon Progo telah menyiapkan rekayasa lalu lintas khusus di area bandara baru Yogyakarta International Airport (YIA) yang sudah beroperasi penuh pada Lebaran 2019 ini.


“Pertama kami akan terapkan sistem kanalisasi di depan area bandara baru, terutama dari arah jalur Yogyakarta,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Maryanto kepada Tempo, Jumat 24 Mei 2019.

Kanalisasi yanng dimaksud berupa pemasangan pembatas jalan di tengah jalan sepanjang 500 meter. Kanal di area depan bandara di jalur Yogya-Purworejo itu dipasang sejak H-7 hingga H+7 lebaran.

Kanalisasi ini sebagai langkah pertama pemecah arus untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang diprediksi terjadi di kawasan depan area bandara.

Selain itu, ujar Maryanto, pihaknya juga menyiapkan rekayasa untuk membuat kendaraan yang datang dari timur (dari arah Kota Yogya) sejak beberapa kilometer sudah bisa menemukan papan petunjuk untuk menentukan lajur kendaraannya. Misalnya jika hendak ke bandara maka kendaraan bisa mengambil lajur kiri atau lajur lurus jika langsung mengarah ke Purworejo atau Kebumen.

“Kami juga antisipasi jika terjadi kepadatan kendaraan di depan area bandara

sehingga membuat kendaraan tidak bisa menyeberang ke jalur utama, maka dibelokkan ke barat (arah Purworejo) terlebih dahulu,” ujar Maryanto.


Maryanto menuturkan titik-titik menuju Bandara YIA baik dari timur dan barat yang mempunyai potensi kerawanan kepadatan antara lain simpang empat Ngelu dan seputar Karangnongko. Jika sudah terjadi kepadatan di dua simpang itu, akan diberlakukan sistem rekayasa tarik manual estafet antar pos.

“Artinya jika kendaraan sampai tiga kali belum lolos lampu merah, maka kami atur arusnya secara manual, dengan mengabaikan traffic light sementara supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan," ujarnya.

Maryanto mengatakan pengamanan di bandara baru Kulon Progo bakal dilengkapi dengan pendirian dua pos pemantauan. Satu pos di depan area bandara dan satu lagi di simpang empat Congot yang difungsikan untuk rekayasa lalu lintas dari arah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Pelaksana Tugas General Manager Bandara YIA Agus Pandu Purnama sebelumnya menuturkan dalam menghadapi arus mudik maupun balik di bandara baru, mulai 29 Mei akan dioperasionalkan pos terpadu.


Pada masa lebaran, Bandara Kulon Progo akan melayani penerbangan tambahan atau exttra flight sebanyak 13 penerbangan tambahan dari empat maskapai.

Reporter: Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Rahma Tri
https://bisnis.tempo.co/read/1208981/bandara-yia-beroperasi-lalu-lintas-kulon-progo-direkayasa

Share:

Puskesmas dan Rumah Sakit di Kulon Progo yang Buka 24 Jam Selama Lebaran


Oleh Liputan6dotcom pada 27 Mei 2019, 16:00 WIB


Liputan6.com, Kulon Progo - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiagakan 10 puskesmas dan enam rumah sakit yang siap melayani kesehatan pemudik selama arus mudik dan arus balik Lebaran Idulfitri 1440 Hijriah.

Adapun 10 Puskesmas yang siaga 24 jam selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2019, yakni Puskesmas Temon I, Puskesmas Sentolo I, Puskesmas Galur II, Puskesmas Girimulyo II, Puskesmas Samigaluh I, Puskesmas Panjatan I, Puskesmas Panjatan II, Puskesmas Lendah I, Puskesmas Sentolo II, dan Puskesmas Samigaluh II.

Semua puskesmas di Kulon Progo siap memberikan pelayanan kepada pemudik. Sebanyak 10 puskesmas yang disiagakan 24 jam ini berada di jalur mudik dan balik pada Lebaran 2019 dan sudah memiliki pelayanan rawat inap. Kemudian, puskesmas lainnya memberikan pelayanan kesehatan hingga 20.00 WIB.
 
"Kesiapsiagaan ini dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dan pengendalian risiko kesehatan selama Lebaran 2019," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Ananta Kogam di Kulon Progo, Senin (27/5/2019), dilansir Antara.

Ia mengatakan 10 puskesmas yang disiagakan pada arus mudik dan arus balik tetap memberikan pelayanan biasa, sehingga tidak mengganggu warga yang akan berobat di puskesmas. "Kami tetap memberikan pelayanan kesehatan seperti biasa, masyarakat tidak perlu resah," katanya.

Selanjutnya, kata Ananta, ada delapan rumah sakit umum baik negeri dan swasta yang melayani kesehatan pemudik 24 jam, yakni Rumah Sakit Kharisma Paramedika, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wates, Rumah Sakit Rizki Amalia Temon, RSUD Nyi Ageng Serang Sentolo, Rumah Sakit ST Yusuf Boro, RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, dan Rumah Sakit Pura Rahajarja Lendah.

"Rumah sakit negeri dan swasta di Kulon Progo siap memberikan pelayanan kesehatan bagi pemudik yang tinggal dan melewati Kulon Progo," kata Ananta.

Selain itu, lanjut Ananta, Dinas Kesehatan juga mendirikan posko kesehatan di Terminal Wates yang siap melayani kesehatan pemudik dan sopir hingga petugas yang sakit selama menjalankan tugasnya.

"Kami hanya mendirikan satu posko kesehatan di Terminal Wates. Hal ini dikarenakan sepanjang jalur mudik di Kulon Progo banyak terdapat Puskesmas dan rumah sakit yang siap melayani kesehatan pemudik. Posko kesehatan di Terminal Wates ini dikhususkan melayani pengguna jalur darat, dan awak bus," dia menandaskan.
Share:

Disnakertrans Kulon Progo Buka Layanan AK-1 pada H-1 Lebaran - TRIBUNJOGJA.COM

Petugas Polisi Berjaga Di Titik Titik Macet Tol Cipali

Di antaranya terkait pelayanan bagi pemohon kartu kuning atau kartu tanda pencari kerja alias AK-1.

Kepala Disnakertrans Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana mengatakan layanan permohonan AK-1 akan dilayani pada Selasa (4/6/2019) atau H-1 Lebaran.

Hal ini untuk memberi kesempatan bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Terutama, bagi warga yang berniat mencari kerja selepas masa Lebaran.


"Sebetulnya di tanggal itu sudah masuk masa cuti Lebaran bagi instansi pemerintahan namun untuk pelayanan pada masyarakat tetap kami buka. Kami berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebai-baiknya oleh masyarakat,"kata Eko, Minggu (26/5/2019).

Karena sudah dalam masa liburan. pada tanggal pelayanan khusus tersebut pihaknya hanya melayani permohonan AK-1 dari pukul 09.00 hingga pulul 12.00.

Sedangkan setelah itu pelayanan baru akan dibuka kembali pada Senin (10/6/2019) seiring habisnya masa liburan dan normalnya kembali jadwal kerja instansi pemerintahan.

Eko menyebut, di waktu normal, pelayanan permohonan AK-1 dilayani setiap hari kerja yakni Senin sampai dengan Jumat.

Sedikitnya ada 15 orang per hari yang mengakses layanan tersebut.

Adapun angka pengangguran di Kulon Progo tercatat menurun dari tahun ke tahun.

Pada 2015 lalu, Disnakertrans mencatat angka pengangguran mencapai 8.000 orang dengan tingkat pengangguran terbuka 3,7 persen.

Jumlah tersebut berangsur menurun jadi 3.778 orang hingga Agustus 2018 kemarin dengan tingkat pengangguran terbuka 1,49 persen.

Artinya, ada penurunan sekitar 42 persen atau hampir separuhnya.

Dengan angka yang ada saat ini, terdapat tiga orang pengangguran pada setiap 200 orang warga Kulon Progo.

Adapun jumlah angkatan kerja sebanyak 277.000 orang dan setiap tahun rata-rata terdapat 3.000 pencari kerja yang mengajukan AK-1.

Eko menyebut, jumlah pencari kerja pada 2018 lalu sebanyak 3.891 orang dengan 3.205 orang di antaranya telah menjalani penempatan kerja lokal, daerah, maupun antar daerah.

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan angka pengangguran ini seperti pesatnya pembangunan dan perkembangan pariwisata. UMKM juga semakin menjamur dan banyak pelatihan kerja sehingga warga lebih berkompetensi," kata Eko.

(http://jogja.tribunnews.com/2019/05/26/disnakertrans-kulon-progo-buka-layanan-ak-1-pada-h-1-lebaran)

Share:

24 May 2019

Melihat Aspek Geologi Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo

 Melihat Aspek Geologi Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo

Aspek geologi dalam pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) sangat penting untuk diperhatikan guna menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan.

Hal itu mengemuka dalam Kuliah Umum 'Yogyakarta International Airport dari Sudut Pandang Geologi' yang digelar oleh Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) pada Kamis (23/5/2019).

Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara yakni Imam A Sadisun selaku anggota Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Dosen Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran Adjat Sudrajat.


Imam mengatakan, aspek geologi harus diperhatikan dalam konteks infrastruktur untuk menghindari kendala-kendala.


Sebab kata Imam, aspek geologi bisa menjadi kendala, untuk itu harus diwaspadai.

"Aspek geologi yang yang harus diwaspadai seperti likuifaksi. Kita harus pahami dengan baik potensi likuifaksinnya. Sehingga infrastruktur sudah didesain agar tahan dengan potensi likuifaksi," ujarnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Adjat Sudrajat menambahkan, data mengenai geologi sudah tersedia dan diteliti oleh para dosen ITNY.

"ITNY sangat intensif, buktinya secara fisik mendirikan kampus lapangan. Bagi Geologi, kampus lapangan itu mutlak. Itu sudah jadi bukti pengetahuan mengenai Kulon Progo sudah lengkap dengan adanya kampus Geologi lapangan," kata dia.


Sehingga, informasi mengenai jenis batuan yang lunak maupun batuan yang dapat menimbulkan likuifaksi juga sudah diketahui.

Untuk itu, perencanaan pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan seluruh aspek.

"Maka mitigasi atau pengurangan bahaya akan dilakukan, sehingga menuju keamanan sudah diperhitungkan dan sebagian besar sudah diketahui oleh peneliti dari institut ini," jelasnya. (Tribunjogja I Noristera Pawestri)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Melihat Aspek Geologi Pembangunan Bandara YIA Kulon Progo, http://jogja.tribunnews.com/2019/05/23/melihat-aspek-geologi-pembangunan-bandara-yia-kulon-progo.
Penulis: Noristera Pawestri
Editor: has
Share:

Ketika Tukang Becak di Kulon Progo Dapat THR

 

istimewa

Tukang becak di seputaran kota wates mendapat THR alias santunan berupa uang Rp150.000 dan bingkisan yang berasal dari dana zakat infak fan sodakoh yang terkumpul melalui Baznas setempat.


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 134 pengayuh becak di sekitaran Kota Wates mendapatkan 'THR' dari Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Kamis (23/5/2019).

Selain uang tunai senilai Rp150.000, mereka juga mendapatkan bingkisan berupa paket bahan makanan pokok alias sembako.

Pembagian 'THR' itu merupakan realisasi pemberian santunan dari hasil zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS) yang telah dikumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulon Progo.


Dana tersebut berasal dari penyisihan dana dari gaji para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo maupun masyarakat umum melalui Baznas.

Adapun para pengayuh becak itu biasanya mangkal di beberapa titik keramaian publik di Wates.

Antara lain di pasar, stasiun kereta, simpang lima Karangnongko, dan terminal bus.

Senyum bahagia langsung terpancar dari wajah mereka ketika mendapatkan amplop berisi uang tersebut.

"Uangnya nanti untuk berlebaran, njajakke (menraktir) cucu dan anak. Sebagiannya buat perbaiki becak, ada yang perlu dilas," kata Waluya (59), satu di antara pengayuh becak ketika ditemui di depan rumah dinas Bupati Kulon Progo.

Bersamaan acara itu juga digelar Pasar Rakyat Ramadan yang menjajakan berbagai jenis sembako dan barang murah.

Warga Kriyanan, Kelurahan Wates ini mengaku pemberian santunan tersebut sangat berarti bagi dirinya dan rekan-rekan.
Share:

19 May 2019

Dimulai Tahun Ini, Stasiun Kedundang Dibuat Baru



Tribunnews.com/Apfia Tiocony Billy
Presiden Jokowi meresmikan kereta bandara, Selasa (2/1/2018)

TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Kereta api khusus menuju Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) alias Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon, Kabupaten Kulon Progo akan segera dibangun.

Konstruksi fisiknya dimungkinkan berjalan mulai tahun ini.

Kepala PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Eko Purwanto mengatakan informasi terakhir yang didapatkannya dari manajemen pusat, jalur kereta khusus bandara itu akan segera berjalan konstruksinya.


Yakni, pembangunan trase jalur dari Stasiun Kedundang menuju gedung terminal penumpang di Bandara YIA. Tahapan-tahapan pembangunan menurutnya sudah berjalan, termasuk sosialisasi kepada warga yang lahannya bakal terdampak pembangunan jalur kereta tersebut.

Sedangkan pembangunan nantinya akan dilakukan oleh DIrektorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

"Informasinya, tahun ini akan dimulai konstruksinya. Stasiunnya (Kedundang) akan dibuat baru lagi oleh DJKA," kata Eko seusai memantau jalur rel menyambut Lebaran 2019 di Stasiun Wates, Kamis (16/5/2019).


Sementara ini, akses transportasi massal menggunakan kereta api untuk para penumpang penerbangan di YIA dilayani oleh satu rangkaian kereta.

Eko menyebut, KA tersebut dirancang dedicated untuk melayani penumpang YIA dan beroperasi reguler secara rutin setiap harinya.

Titik pemberangkatannya antara lain dari Stasiun Maguwo, Stasiun Tugu, Stasiun Wates, dan titik akhir pemberhentian di Stasiun Wojo, Kabupaten Purworejo.

Skema yang sama juga berlaku untuk mengangkut penumpang dari YIA yang hendak meneruskan perjalanan menggunakan kereta api.

Eko mengatakan, perjalanan kereta bandara itu disusun menyesuaikan jadwal penerbangan di YIA meski sementara ini baru ada satu jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat yakni dari maskapai Citilink.

Sedangkan ke depannya, seiring rencana penambahan penerbangan di bandara tersebut, pihaknya juga akan menyesuikan jadwal kereta. Di antaranya, mengoperasikan kereta api sampai malam jika ada penerbangan malam.

Rekayasa operasi perjalanan dengen menghentikan kereta reguler tertentu di Stasiun Wojo juga akan dilakukan apabila diperlukan.


Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi keterlambatan kereta maupun pesawat sehingga penumpang tetap bisa terangkut.

Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, terutama maskapai penerbangan untuk mensinkronkan jadwal tersebut.

"Kami juga sudah bertemu dengan PT Angkasa Pura I dan manajemen Garuda Indonesia di Yogyakarta. Komunikasi terus kami lakukan supaya sinkron jadwalnya sehingga penumpang bandara bisa terlayani dengan baik," kata Eko. (Tribunjogja I Singgih Wahyu)
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jalur Kereta Bandara YIA Kulonprogo Dimulai Tahun Ini, Stasiun Kedundang Dibuat Baru, http://www.tribunnews.com/regional/2019/05/16/jalur-kereta-bandara-yia-kulonprogo-dimulai-tahun-ini-stasiun-kedundang-dibuat-baru.

Editor: Sugiyarto
Share:

Jalur Mudik Kulon Progo - Purworejo Ambles, Warga Amankan Barang Berharga - suara.com

Jalur Mudik Kulon Progo - Purworejo Ambles, Warga Amankan Barang Berharga
Ruas jalan penghubung Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh ambles sedalam satu meter dan panjang 20 meter.
Supriyono salah satu warga Desa Ngargosari Supriyono mengatakan, amblesnya badan jalan ini selain membahayakan pengendara, juga mengancam tiga rumah warga yang berada di bawah jalan.
"Kami sangat resah karena khawatir tebing setinggi 10 meter yang menopang jalan raya ini akan ambles sewaktu-waktu," kata Supriyono.
Selain ambles, aspal di sekitar lokasi juga mulai retak akibat pergeseran tanah. Amblesnya tanah ini membahayakan aktivitas warga yang melintas. Sebelum ambles, keretakan jalan ini sudah terjadi sejak awal 2017.
Ia menduga amblesnya jalan tersebut karena kondisi tanah yang labil, ditambah aktivitas lalu lintas yang cukup tinggi.
Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM DIY melakukan pembangunan talud di sisi jalan agar tidak terjadi longsor dan membahayakan warga yang tinggal di bawahnya.
"Kami berharap DPU-ESDM DIY segera memperbaiki jalan karena jalan provinsi ini sangat strategis bagi warga di Samigaluh. Selain itu, kondisi jalan yang seperti ini mengancam tiga rumah yang ada di bawahnya.
Warga yang rumahnya terancam dengan amblesnya jalan ini, Sarjiah mengaku khawatir kalau ada hujan mengguyur wilayah tersebut. Hal ini akan meningkatkan potensi amblesnya jalan yang nantinya turut berdampak kepada rumahnya.
"Saya tukut dan khawatir kalau hujan. Kami takut tebing dekat rumah ambrol dan menimpa rumah. Kami sudah menyiapkan barang-barang berharga kalau sewaktu-waktu terjadi hujan deras," katanya.
Ia berharap jalan tersebut segera diperbaiki. Di samping untuk keselamatan warga sekitar, juga demi kelancaran arus lalu lintas. Apalagi sebentar lagi akan memasuki arus mudik dan balik lebaran.
"Jalan vital jadinya kerap dilewati pemudik, semoga nanti sudah ada perbaikan," katanya. (Antara)
Share:

13 May 2019

Detail Outer Ring Road Kulon Progo Belum Jelas




TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Gambaran detail rencana pembangunan jalur lingkar luar (outer ring road) di wilayah Kulon Progo hingga kini belum diketahui secara pasti.

Trase yang akan digunakan hingga saat ini juga belum ditentukan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemerintah DIY untuk pembangunan jalur outer ring road di Kulon Progo tersebut.


Sehingga, perencanaan untuk percepatan pembangunannya juga belum bisa dibuat.

"Proyek tersebut memang ditangani oleh Pemerintah DIY sehingga regulator di tingkat kabupaten belum tahu pasti lokasi maupun rute yang akan digunakan," kata Gusdi, Minggu (12/5/2019).
Disebutnya, rencana pembangunan outer ring road untuk ruas Ngeplang (Sentolo)-Dekso (Kalibawang) lalu tembus ke Magelang dan Godean itu masih dicari formasinya.

Yakni apakah hanya akan memperlebar jalan eksisting atau justru membuat jalur baru.

Demikian juga untuk arah Ngeplang ke selatan sebagai jalan tembus ke Bantul serta kawasan Yogyakarta International Airport (YIA) di Temon masih mencari rutenya.

Opsi yang tersedia adalah bisa langsung ke selatan dari Ngeplang atau mencari rute lain yang tembus ke jalur jalan lintas selatan (JJLS).

Sementara ini, Gusdi menyebut bahwa outer ring road di wilayah utara dimungkinkan masih menggunakan trase lama.

Sedangkan pengembangan outer ring road wilayah selatan belum ditentukan trasenya serta masih dilakukan survei lapangan.

Karena belum ada rencana final, pihaknya juga belum berencana melakukan pembebasan tanah.
"Kalau tetap menggunakan trase lama, berarti tinggal pelebaran saja. Sedangkan jika pakai jalur baru maka pembebasan tanah total. kami belum dapat kesimpulan finalnya rute mana yang ditetapkan," jelas Gusdi.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo menyebut informasi awal outer ring road akan dibangun dari Jalan Magelang-Godean-Dekso-Sentolo-langsung Bantul (Piyungan)-Prambanan.

Hanya saja sampai saat ini memang belum diputuskan jalur atau trase yang akan digunakan, khususnya di wilayah Kulon Progo.

Ia hanya berharap jalur jalan itu nantinya harus bisa mendongkrak perekonomian Kulon Progo dan tidak meninggalkan potensi lokal seperti UMKM.(TRIBUNJOGJA.COM)

Share:

Keluhan Buruh di Kulon Progo soal THR Kini Bisa Diadukan via WhatsApp



Shutterstock Ilustrasi THR

KULON PROGO, KOMPAS com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mempermudah caraburuh mengadu seputar Tunjangan Hari Raya ( THR).

Mereka membuka layanan lewat telepon maupun pesan singkat ke nomor telepon petugas Posko Pengaduan THR Disnakertrans Ritus Widyanurti di nomor 085868542507 dan Hadrianus Widiharyoko di nomor 081804112913.

Selain melalui telepon, pengadu juga bisa datang langsung ke posko THR di kantor mereka di Jalan Sugiman Nomor 03, Wates Kulon Progo.

Kepala Disnakertrans Kulon Progo, Eko Wisnu Wardhana menyatakan, akan menindaklanjuti semua keluhan dan pengaduan seputar Tunjangan Hari Raya 2019 ini.

"Laporan (pengaduan) pekerja akan kami tindaklanjuti dengan datang ke perusahaan. Laporan itu bisa datang langsung (ke posko) atau lewat WA, intinya tersampaikan ke kami," kata Eko Wisnu, di kantor Pemkab, Jumat (10/5/2019).

Posko THR kembali berfungsi untuk menerima persoalan seputar THR. Baik itu yang tidak menerima, terlambat, hingga jumlah yang tidak sesuai dengan ketentuan berlaku.

Disnakertrans memastikan akan mendatangi perusahaan yang diadukan untuk membantu mediasi. Bila mediasi gagal, pihaknya akan melaporkan ke pegawai pengawas ketenagakerjaan.

Pemerintah bahkan sudah mensosialisasikan hal serupa pada 60 dari 80 pengusaha di Kulon Progo.

Mereka ini adalah para pengusaha yang mempekerjakan lebih dari 10 karyawan. "Bahkan, perusahaan yang belum datang akan didatangi," kata dia.

Dalam sosialisasi itu, Disnaker menghimbau agar perusahaan tidak perlu menunggu mendekati hari raya untuk menyalurkan THR. Eko Wisnu mengatakan, perusahaan sejatinya sudah memperhitungkan sejak semula.

Karenanya, masih menurut Eko, bila ada perusahaan belum memberi THR sesuai hak buruh, buruh bisa meminta bantuan mediasi.

"Kita biaa turun ke lapangan ke perusahaan-perusahaan," kata Eko.

Dunia usaha Kulon Progo sebenarnya cukup kondusif dari keluhan buruh soal THR. Disnaker menerima rata-rata 2-3 keluhan di tiap masa penyaluran THR hari raya keagamaan.

Keluhan biasanya terkait buruh terlambat menerima THR.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan Pekerja/ Buruh di Perusahaan memuat bahwa perusahaan wajib membayar THR pada buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan upah.

Bagi pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan THR secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja/12 bulan x 1 bulan upah.

THR bagi pekerja atau buruh di perusahaan swasta, diberikan setidaknya satu minggu (H-7) sebelum Hari Raya Idul Fitri.

PenulisKontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
EditorRobertus Belarminus
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP