Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


08 March 2017

Tabrakan Libatkan Tiga Mobil, Satu Tewas - TRIBUNJOGJA.COM



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO – Satu orang meninggal dunia dalam kecelakaan lalulintas di ruas jalan Wates-Yogyakarta KM 16, Pongangan, Sentolo, Selasa (7/3/2017) dinihari.
Kecelakaan ini melibatkan tiga buah mobil serta satu di antaranya terguling ke jurang jalan sedalam lima meter.

Kejadian bermula saat/ketika Kijang Innova bernomor polisi AB 1585 HH yang dikemudikan Herman Pratmaka (48), warga Sleman meluncur dari arah Purworejo.
Saat tiba di kawasan Pongangan dengan jalan menikung serta miring itu, mobilnya melanggar marka jalan serta masuk ke lajur sebelah kanan.

Sementara, dari arah berlawanan melaju pula mobil boks AB 8480 BU yang dikemudikan Kukuh Yudhistiya (32), warga Sleman. Itu dikarenakan jarak yang telah terlalu dekat, tubrukan keras dua kendaraan itu pun tidak dapat dihindari.

“Innova menikung melebihi marka tidak terputus yang ada di jalan tersebut. Lalu disambar mobil dari arah berlawanan,” jelas Kasat Lantas Polres Kulonprogo, AKP Imam Bukhori.

Tak berselang lama, itu dikarenakan berada di tengah bidang jalan, mobil boks ditubruk dari arah belakang oleh Isuzu Panther AB1302 FB yang dikemudikan Arif Munawar, warga Bantul.
Mobil boks tersebut langsung terguling ke jurang tepi jalan dalam posisi terbalik.

Akibat fenomena ini, satu penumpang Innova, Paikem (86) tewas dampak  benturan yang menyebabkan luka di kepalanya.

Saat kejadian, korban yang juga bunda dari pengemudi Innova itu duduk di belakang kursi sopir lalu terlempar ke depan sehabis terjadi tabrakan.

Tiga penumpang lainnya maupun pengemudi mobik boks serta Panther terjadi sesuatu luka ringan serta dilarikan ke RSUD Wates untuk perawatan intensif.

Polisi sampai  waktu ini tetap melakukan penyidikan atas fenomena tersebut. Dugaan sementara fenomena ini dampak  kelalaian pengemudi Innova yang menikung sampai  melanggar marka jalan.

“Sementara ini kita belum dapat menyimpulkan apakah pengemudi ini mengantuk bisa juga tidak. Yang jelas dirinya melanggar marka jadi terjadi tabrakan. Sopir tetap belum dapat dimintai keterangan itu dikarenakan tetap di rumah sakit,” kata Imam. (*)
Baca Halaman sumber.....
Share:

Pemkab Upayakan Tenggat Pengosongan Lahan Bandara Diperpanjang



Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo meminta target pengosongan lahan bagi warga terdampak bandara yang memilih relokasi bisa diperpanjang. Pasalnya, masyarakat masih belum memiliki tempat tinggal pengganti hingga lahan relokasi selesai digarap.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Zahram Assurawan mengatakan pengosongan lahan bagi warga terdampak masih belum memungkinkan. “Makanya target pengosongan kalau bisa diperpanjang,” ujarnya pada Selasa (7/3/2017).

Pengerjaan pengurukan sendiri seringkali terkendala hujan. Penolakan dari warga juga sempat muncul meski kemudian berusaha diselesaikan oleh pemerintah daerah.

Ditargetkan pengerjaan ini baru akan selesai pada 3 Mei mendatang. Namun, 30 hari terakhir akan digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak karena dilalui truk pengangkut.

Permintaan ini dipastikan akan menggangu proses pembangunan Bandara Temon. Padahal, tenggat waktu operasional pada tahun 2019 sudah ditetapkan langsung oleh Presiden RI.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati menyatakan rasa pesimisnya akan terpenuhi batas waktu tersebut. “Apa bisa selama 2 tahun lebih sedikit mampu membuat bandara sampai operasional, seperti ini kita pesimis target waktu bisa terpenuhi” ujarnya.

Editor: Nina Atmasari | dalam: Kulon Progo |

Baca Halaman sumber.....
Share:

Pra Operasi Sudah Serap 6.000 Tenaga Kerja



Harianjogja.com, JOGJA – Pemda DIY memperkirakan keterserapan tenaga kerja pra pengoperasian New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo mencapai 6.000 orang yang bekerja di bidang industri dan konstruksi pengerjaan fisik. Jumlah itu diprediksi akan meningkat tiga kali lipatnya saat bandara sudah beroperasi. Oleh karena itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigras (Disnakertrans) DIY menggenjot pelatihan bagi kesiapan tenaga kerja.


Kepala Disnakertrans DIY Andung Prihadi menjelaskan, dalam rangka menyiapkan ketenagakerjaan saat pra operasi hingga pengoperasian NYIA di 2019, pihaknya telah mempersiapkan banyak hal. Seperti penguatan tenaga kerja dari sisi skill, dan penguatan dari sisi profesionalitas. “Di sana dibutuhkan berbagai macam tenaga kerja yang sifatnya profesional dan skill jadi kami membagi sebelum bandara beroperasi dan pada saat beroperasi,” terangnya di Kompleks Kepatihan, Selasa (7/3).

Penguatan skill dibutuhkan untuk pekerja saat pembangunan bandara. Salahsatu pelatihan yang diberikan berupa las baja. Kemampuan itu diharapkan bisa diimplementasikan saat proses pembangunan bandara. Pelatihan ini diberikan kepada tenaga kerja dengan lulusan SMA/SMK.

Sedangkan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas menyasar calon tenaga kerja lulus D3 ke atas. Mereka diberikan materi pelatihan seperti airline staf, administrasi penerbangan dan lainnya. Adapun calon tenaga kerja berasal dari seluruh DIY. “Jumlahnya tidak banyak, setiap bidang yang kami tingkatkan skillnya sekitar 100 orang. Karena memang anggaran terbatas. Bukan dari Kulonprogo saja karena mungkin SDM Kulonprogo belum bisa mewakili semua,” kata dia.

Andung mengakui dampak pembangunan NYIA terhadap keterserapan tenaga kerja tergolong besar. Pada pra operasi saja untuk bidang industri diprediksi sekitar 3.389 orang tenaga kerja dan 2.688 orang di bidang konstruksi atau bangunan fisik. Saat ini yang dilatih di Balai Latihan Kerja (BLK) seperti materi instalasi listrik sebanyak 88 orang dan las listrik 108 orang.

Berdasarkan pengkajian dari jumlah prediksi serapan tenaga kerja pra operasi itu, akan meningkat tiga hingga empat kali lipatnya saat nanti bandara sudah beroperasi, mulai dari efek ke pariwisata dan industri. Andung meyakini, keberadaan NYIA bakal mengurangi penganguran di DIY secara signifikan.

“Kita bisa mengurangi pengangguran kalau sekarang 4,07% mungkin bisa sampai 2%, itu pengangguran terbukanya. Kalau 2016 kan 2,5%. Saya kira akan signifikan penurunannya [jumlah pengangguran],” ungkap dia.

Pemda DIY akan mengupayakan warga DIY dapat mengakses pekerjaan di NYIA Kulonprogo. Pemda DIY akan mendorong kabupaten/kota lainnya di DIY selain Kulonprogo, agar menjalin kerjasama dengan PT Angkasa Pura guna memberikan akses warga DIY mendapatkan pekerjaan. Tentunya dengan mempertimbangkan kemampuan masing-masing. Saat ini calon tenaga kerja yang disiapkan, selain dilatih di BLK, ada pula di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta. “Sudah ada MoU untuk Kulonprogo, nanti bisa dikembangkan ke kabupaten/kota. Seperti yang usulan kegiatan, ada untuk cleaning service, airline staf, dan kami siapkan juga untuk sekelas supervisor,” kata dia.

Editor: Sumadiyono | dalam: Kota Jogja |

Editor: Sumadiyono | dalam: Kota Jogja |
Baca Halaman sumber.....
Share:

March 07 2017 Longsor Kembali Terjadi di Kalibawang



RADARJOGJA.CO.ID – Bencana longsor kembali terjadi di Kalibawang, Minggu (5/3) petang. Material longsor menerjang jalan menuju Gereja Santa Maria Lourdes Promasan, Desa Banjaroya, Kalibawang. Dusun Kajoran, Tanjung, serta Semawung di Banjaroya serta Kalisentul juga terkena longsoran.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Banjaroya Esanto berbicara longsor tersebut adalah longsor susulan. Sebelumnya terjadi longsor pada Minggu (26/2) pekan lalu.

“Hujan deras terbukti terjadi berbagai pekan terbaru . Sepekan lalu tanah telah longsor serta Minggu (5/3) itu longsor susulan,” kata Esanto.

Longsor pertama tentang jalan menuju Gereja Santa Maria Loudes Promasan. Material longsor dibersihkan warga bersama relawan serta Taruna Siaga Bencana (Tagana).

“Jalan telah dibuka kembali sehabis ditutup sementara. Namun longsor kembali terjadi, hari ini stabil di lokasi longsor pertama serta kondisinya lebih parah itu dikarenakan material longsor menutup seluruh badan jalan,” kata Esanto.

Empat dusun pernah terisolasi, Kajoran, Tanjung, serta Semawung di Desa Banjaroya serta Kalisentul di Desa Banjarharjo. “Warga telah menyingkirkan material longsor. Jalan wajib dibuka itu dikarenakan adalah jalan utama,” kata Esanto.

Penutupan jalan dilakukan kendati menyulitkan warga yang ingin ke Gereja Santa Maria Lourdes Promasan bisa juga berziarah di Gua Maria Sendangsono. Namun itu untuk mengantisipasi adanya koban jiwa apabila terjadi longsor lagi.

“Mereka wajib memutar dengan selisih 700 meter lebih jauh. Jalannya juga lebih sempit, bagi rombongan peziarah yang datang dengan bus besar wajib diturunkan jauh dari lokasi serta melanjutkan berlangsung kaki,” ucap Esanto.

Salah seorang peziarah Paimin pasrah menghadapai penutupan jalan. “Saya berharap longsor tak terj
Baca Halaman sumber.....
Share:

Tunggu Pengganti Bangunan SDN Glagah 3 Kulonprogo


Satu sekolah terdampak New Yogyakarta International Airport (NYIA) adalah SDN  Glagah 3. Diinginkan bangunan sekolah tetap dapat dimanfaatkan sembari menantikan bangunan baru. SDN Glagah 3 tersedia enam kelas, 120 siswa, dan sembilan guru dan kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kulonporogo Sumarsana berbicara SDN Glagah 3 ada di daerah yang paling tak sedikit dihuni wali siswa terdampak bandara. Namun tak semua orang tua murid ikut direlokasi.

“Menunggu bangunan penggati jadi. Namun apabila terbukti terpaksa wajib pindah siswa dapat dititipkan ke sekolah terdekat bagai SDN Glagah 1 dan SDN Glagah 2,” kata Sumarsana.

SDN Glagah 3 adalah fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) milik pemerintah daerah yang sudah diganti menyesal PT Antariksa Pura 1 senilai Rp 6 miliar. Sekolah di Dusun Kepek, Glagah ini berubah satu-satunya institusi pendidikan yang masuk kawasan bandara.

Terkait pembangunan sekolah pengganti Antariksa Pura I menyebutkan mampu membangun gedung pengganti. Namun pembangunan disesuaikan ketersediaan dana ganti rugi.

“Tidak masalah, kita tinggal mencarikan rekanan pembangunan,” kata Humas Proyek Pembangunan NYIA PT Antariksa Pura I Didik Catur.

Hal tersebut hampir sama dengan pembangunan relokasi bagi warga terdampak bandara. Pihaknya cuma bakal menjembatani dengan berupaya mencarikan lahan yang sesuai.

“Mencarikan tanah dan gedung pengganti bagi fasilitas umum warga terdampak ini perlu waktu. Namun harga lahan di kurang lebih kawasan tersebut dikabarkan meroket,” ucap Didik.

Pemkab Kulonprogo dan PT Antariksa Pura I belum sempat berjumpa terkait rencana pembanguan gedung pengganti SDN Glagah 3. PT Antariksa Pura I tetap fokus melakukan persidangan konsinyasi warga di PN Wates dan petambak udang di lahan bandara di tingkat Mahkamah Konstitusi. (tom/iwa/mar)
Baca Halaman sumber.....
Share:

07 March 2017

Bandara Adi Sumarmo Solo Bakal Terhubung KRL ke Bandara Kulonprogo



TRIBUNSOLO.COM, YOGYA - Bandara Adi Sumarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jateng, bakal terhubung dengan Bandara Baru Kulonprogo, DIY, sampai  Kutoarjo, Jateng, melalui jalur kereta api (KA).

Tepatnya, menggunakan_dengan Kereta Rel Listrik (KRL), yang juga bakal hadir di jalur Yogyakarta.

Manajer Humas PT KAI Daop 6, Eko Budiyanto, membenarkan info bahwa pemerintah bakal membangun proyek tersebut melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia.

Jalur KRL itu bakal menghubungkan titik-titik transportasi serta keramaian.
"Jadi kelak ada sambungan dari Bandara Adi Sumarmo Solo, melalui Stasiun Bandara Adi Sutjipto (Stasiun Maguwo, Red)," ucap Eko, Minggu (5/3/2017), di Yogyakarta.

"Lalu bandara baru di Kulonprogo sampai  ke Kutoarjo," katanya menambahkan.
Namun ia tak dapat membahas dengan-cara rinci perihal proyek tersebut.
Sebab, saat serta biaya proyek berada sepenuhnya di pihak kementerian jadi belum dapat dipublikasikan.

"Saya belum dapat ngomong itu dikarenakan belum tahu tak sedikit serta itu ranahnya ada di kementerian."

"Namun sambungan itu jelas ada serta bakal jalan," ucap Eko.
Adapun sebelumnya, di penghujung tahun 2016 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bakal memboyong KRL untuk jalur kereta api Yogyakarta-Magelang, Jateng. (tribun jogja/ikrar gilang rabbani)

Baca Halaman sumber.....
Share:

Kulon Progo genjot produksi sapi bunting



KULON PROGO. Dinas Pertanian serta Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan 16.800 ekor sapi bunting pada 2017 untuk mendongkrak populasi sapi di daerah ini.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian serta Pangan (DPP) Kulon Progo, Nur Syamsu Hidayat mengatakan, Kementerian Pertanian melewati Dinas Pertanian DIY memberatkan sasaran sapi bunting 16.800 ekor.

Ia berbicara pihaknya menerjunkan 26 insiminator dokter fauna ke keduabelas kecamatan untuk mencapai sasaran tersebut. Sebanyak 26 insiminator tersebut telah mempunyai sertifikat khusus yang dikeluarkan Balai Pelatihan Pertanian Malang Jawa Timur.

Setiap insiminator setiap hari ditargetkan menyuntik lima ekor sapi. Mereka harus melakukan pencatatan serta mengabarkan terhadap koordinator insiminator yang tergabung dalam paguyuban insiminator.

"Koordinator setiap hari melapor ke provinsi serta dilaporkan langsung ke Menteri Pertanian (Mentan) melewati media sosial WhatsApp," katanya.
Ia berbicara tingkat kesuksesan kawin suntik dipengaruhi berbagai hal yakni ketercukupan pakan serta gizi pada sapi. Tidakhanya itu, dipengaruhi oleh tipe indukan.

Program sapi bunting ini juga diikuti dengan gerakan pengembangan pakan berkualitas. Bantuan yang diberikan yakni rumput gajah, legum bisa juga kacang-kacangan. "Pakan ternak ini proteinnya amatlah tinggi, yakni 30% yang diperlukan seekor sapi," katanya.

Salah satu peternak Kecamatan Sentolo Adi Karsono mengatakan, dia merawat sapi simental. Tingkat kesuksesan insiminasi buatan bisa juga kawin suntik amatlah kecil. "Saya telah mengawinkan sapi tiga kali tak ada yang berhasil," kata dia.

(Sutarmi)

Baca Halaman sumber.....
Share:

Gelombang Dinilai Masih Normal, Nelayan Kulonprogo Tetap Nekat Melaut



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Siklon tropis Blance tengah berkecamuk di perairan barat Darwin, Australia serta memicu terjadinya gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Namun begitu, nelayan di pesisir Kulonprogo waktu ini justru sedang dianugerahi gelombang landai yang tepat untuk melaut.

Ketua kelompok nelayan Ngudi Rejeki Karangwuni, Wates, Winarto mengaku tak tahu menahu adanya putaran angin sikon tersebut. Ia justri berbicara dua kali ini cuaca serta kondisi  laut selatan  sedang bagus-bagusnya.

Tinggi gelombang terbilang normal cenderung landai  dengan ombak yang minim jadi nelayan dengan bebas dapat mengarahkan kapalnya masuk ke laut lepas untuk mencari ikan.

“Ombaknya hampir ngga ada, landai saja. Ibaratnya jalan, kini lagi timbul tol di laut itu dikarenakan gelombangnya normal serta baik buat melaut. Kemarin ada yang dapat bawa pulang tangkapan hinggasatu kuintal,” kata Winarto, Senin (6/3/2017).

Namun begitu, pihaknya masih berusaha niteni kondisi cuaca serta gelombang laut. Khususnya untuk menghindari terjebak badai di tengah laut maupun perahu terbalik waktu menerjang gelmbang laut di pinggiran pantai waktu hendak berangkat. Apabila kondisi cuaca berubah, biasanya gelombang juga bakal meninggi.

Hanya saja, perubahan cuaca serta gelombang kadang tak dapat diprediksi. Cuaca cerah dapat saja berubah berubah hujan deras serta kondisi di luat bakal cepat berubah pula.
“Selama ada lubang gelombang untuk masuk, ya nelayan bakal masih melaut. Andai tak dapat masuk, nelayan ya benerin jaring,” katanya. (*)

Baca Halaman sumber.....
Share:

Korban Hanyut di Magelang Ditemukan di Pantai Trisik Kulonprogo



MAGELANG, KOMPAS.com - Salah satu korban yang amblas di Sungai Sono Magelang, Syamsul Ma'rif (30), ditemukan terdampar di bibir pantai Trisik, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (3/3/2017), kurang lebih pukul 16.00 WIB.

Lokasi penemuan berjarak lebih dari 70 kilometer dari lokasi amblas di Sungai Sono, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Jenazah Syamsul ditemukan oleh Robingun (43), warga yang sedang memancing di kurang lebih pertemuan ajaran Sungai Progo dengan pantai Trisik. Penemuan itu dilaporkan terhadap tim SAR Kokam Kulonprogo yang kemudian diteruskan terhadap tim SAR perpaduan di Magelang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto menjelaskan, korban ditemukan telah tak bernyawa dan tanpa busana. Tidakhanya itu, ada berbagai luka lebab di tahap tubuhnya diduga dampak  benturan-benturan di sepanjang sungai.

Ciri-ciri fisik pada jenazah tersebut diketahui identik dengan Syamsul, bagai pada tinggi badan, rambut, tato pada lengan dan paha dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban.

"Setelah ada info penemuan jenazah di pantai Trisik, kita segera kroscek ke pihak keluarga dan nyatanya terbukti benar jenazah tersebut adalah korban atas nama Syamsul," ucap Edi, Jumat (3/3/2017) malam.

Selanjutnya, perwakilan keluarga didampingi anak buah tim SAR Magelang menuju Kulonprogo untuk serah terima jenazah yang telah disemayamkan di RSUD Wates. Jenazah segera dibawa menggunakan_dengan ambulans dan tiba di rumah duka di Dusun Banyuurip I, Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo, kurang lebih pukul 22.15 WIB.

Menurut Kepala Dusun Banyuurip I, Ma'arif, jenazah tiba di rumah duka langsung dimandikan untuk kemudian dimakamkan dengan-cara pantas di pemakanan dusun setempat. Pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Syamsul sebagai musibah jadi meminta jenazah segera dimakamkan.

"Kondisi jenazah juga telah tak baik, telah berbau, jadi diputuskan untuk dimakamkan Jumat malam ini," kata Ma'arif.

Dengan ditemukannya korban Syamsul, kata Edi, maka tetap ada satu lagi korban atas nama Azis Muslim (20) yang belum ditemukan. Pihaknya tetap bakal melakukan pencarian dan penyisiran mulai di sepanjang Sungai Sono, Elo sampai  Progo.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan tim SAR yang ada di Kulonprogo untuk mengantisipasi penemuan korban di lokasi yang sama dengan korban sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, lima orang amblas di Sungai Sono yang adalah anak sungai Elo, Desa Banyuurip, waktu sedang bermain river tubing. Arus Sungai Sono waktu itu sedang banjir besar itu dikarenakan usai diguyur hujan deras pada, Kamis (2/3/2017) sore.

Dua orang sanggup menyelamatkan diri dari terjangan arus, yakni Cahyo (18) dan Wildan (18), warga Banyuurip. Seorang lagi bernama Agus Setiawan (30) ditemukan meninggal dunia tersangkut ranting-ranting tanaman di Dusun Sorobayanatau kurang lebih 2 kilometer dari titik start river Tubing.

Saat ditemukan korban tetap menggunakan_dengan helm pengaman dan kaki terbelit pada ban. Adapun korban Syamsul telah ditemukan di pantai Trisik Kulonprogo. Waktu ini tim SAR perpaduan tetap melakukan upaya pencarian.

Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Ana Shofiana Syatiri
Baca Halaman sumber.....
Share:

02 March 2017

DPRD Surabaya Tertarik Program Bela Beli



RADARJOGJA.CO.ID – Anak buah DPRD Kota Surabaya berminat program Bela Beli Kulonprogo. Mereka bernecana meminta Pemkot Surabaya meniru gerakan tersebut kendati dengan nama beda.

“Tidak harus sama namanya, namun dapat mencontoh semangatnya. Pemkot Surabaya harus dapat perbuat ini,” kata Anak buah Komisi A DPRD Kota Surabaya Lutfiah usai mendengarkan penjelasan Bela Beli Kulonprogo oleh Kabag Rumah Tangga Setda Kulonprogo Bowo Pristiyanto.

Bowo membahas Bela Beli Kulonprogo berubah semangat Pemkab serta masyarakat mengembangkan ekonomi kerakyatan. Pemkab bersama masyarakat berupaya membeli serta menggunakan_dengan barang-barang orisinil Kulonprogo. Bahkan di sektor industri serta pertanian juga mempunyai jargon Iso gawe ngopo tuku, iso nandur ngopo tuku (bisa membikin mengapa beli, dapat menanam kenapa beli).

“Wujud nyata Bela Beli Kulonprogo salah satunya produk batik geblek renteng yang harus dikenakan di sekolah serta instansi pemerintahan pada Kamis. PNS harus menggunakan_dengan beras Rasda, tergolong menggunakan_dengan batu andesit Kulonprogo untuk lantai serta trotoar, PNS juga sadar ikut menolong program robek rumah,” kata Bowo.

Menurut Lutfiah gerakan ini amatlah aplikatif. Minimal dapat memutar uang di Kulonprogo tanpa harus keluar, bakal menebalkan ketahanan pangan serta ekonomi masyarakat.

Di Surabaya, sebenarnya telah ada berbagai barang buatan sendiri, antara lain sepatu, tas serta batik. Namun belum tersentuh dengan gerakan bela-beli bagai di Kulonprogo.

Rombongan dipimpin Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya Gofar Ismail, Ketua Komisi A Herlina serta Wakil Ketua Adi. Kunjungan kerja juga untuk menggali info pengelolaan kehumasan. (tom/iwa/mar)

Baca Halaman sumber.....
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP