Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


31 August 2018

Permintaan Menteri, Bandara Kulonprogo Akan Beroperasi Lebih ...



Project Manager NYIA Sujiastono memaparkan perkembangan pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Airport kepada Komisi DPR RI VI, Rabu (2/5/2018). - Harian Jogja/Beny  

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah merencanakan pengoperasian New Yogyakarta International Airport (NYIA) maju sebulan dari target sebelumnya. Pemkab Kulonprogo menegaskan target maju sebulan itu memungkinkan terpenuhi dengan melihat perkembangan pembangunan NYIA saat ini.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menjelaskan permintaan memajukan pengoperasia bandara NYIA sebulan lebih awal atau pada Maret 2019, disampaikan secara lisan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan saat di Kulonprogo, Rabu (29/8/2018).
 
Ia mengatakan secara fisik hal itu bisa terealisasi karena hingga akhir Agustus 2018 ini pembangunan landasan sudah mencapai 500 meter sehingga untuk mencapai 3.200 butuh waktu tidak lama. "Kalau fisik saja untuk operasional saya sampaikan bisa dimajukan," terangnya di Kepatihan, Kamis (30/8/2018).

Akantetapi untuk kelengkapan kereta api dari Kedundang ke NYIA dipastikan belum bisa beroperasi bersamaan dengan bandara.

Pihaknya sudah berkonsultasi dengan Menteri Perhubungan terkait pembangunan jalur kereta dan disarankan untuk melayang karena untuk pelintasan sebidang tidak memungkinkan karena jika harus pengadaan tanah harus cepat mengingat prosesnya butuh waktu pembebasan.

"Kalau saya, kalau ditekan [Maret 2019] saya kira bisa, ini masalah fisik kebetulan tidak renovasi kalau membangun baru itu kan cepat. Saya optimistis bisa maju sebulan lebih awal dari target," ujarnya 

Share:

Lahah untuk Embarkasi Haji di Kulonprogo tidak Sulit




Yusuf Assidiq.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo.


IHRAM.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sarana embarkasi haji diharapkan dapat dibangun di Kabupaten Kulonprogo, DIY. Terkait hal ini, Dirjen Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama sebelumnya pernah menyampaikan tentang wacana pembangunan embarkasi haji tersebut.

‘’Saya mendorong adanya embarkasi haji di Kulonprogo yang memang didukung Kementerian Agama,’’ kata Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, di Kepatihan Yogyakarta, Kamis (30/8).

Ia menuturkan, lahan untuk lokasi embarkasi haji itu tidak terlalu sulit didapatkan. "Insya Allah tidak sulit, bisa di Karangwuni, Panjatan, atau Pakualaman Ground yang dekat bandara NYIA. Seperti apa yang dikehendaki Menteri Agama, bisa memilih tanah milik warga, tanah atau Pakualaman Ground, tinggal dilakukan kajian-kajian dan kami membantu mediasi,’’ katanya.

Wakil ketua DPRD DIY Arif Noor Hartanto mengatakan pihaknya turut mendorong pembangunan embarkasi di kawasan NYIA. Menurutnya, wacana embarkasi haji di Kulonprogo juga sempat dibahas di Komisi D DPRD DIY.

Mengenai lahahnya, disarankan tidak jauh dengan kawasan NYIA. Tetapi pengadaan lahan tidak bisa ditanggung oleh Kementerian Agama karena dananya cukup besar.

"Sehingga harus ada pihak lain yang membantu. Selain itu juga perlu dipikirkan tentang pemanfaatan gedung ketika tidak musim haji, agar embarkasi haji tersebut bisa tetap terawat," katanya.

Secara terpisah, Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY, M Lutfi Hamid, mengatakan pada dasarnya dari Kementerian Agama setuju apabila di Kulonprogo ada embarkasi haji.

"Namun masalahnya sekarang dari Kementerian Agama masih moratorium untuk pembelian tanah," ujar Lutfi.

Redaktur : Yusuf Assidiq
Reporter : Neni Ridarineni
Share:

Dana Kompensasi Bandara Kulonprogo Dicairkan, PN Wates ...




Pencairan dana kompensasi bandara senilai Rp701 M oleh Pengadilan Negeri (PN) Wates yang masih menjadi sengketa dinilai ceroboh. Ahli waris GKR Pembajoen, Suwarsi dkk akan melaporkan hal itu ke MA, KY dan juga KPK.

Kuasa Hukum Suwarsi dkk, Muhammad Iqbal menilai pencairan dana konsinyasi sebesar Rp 701 M untuk Pakualaman Groud (PAG) oleh PN Wates dinilai bentuk kecerobohan. Alasannya, ada surat mengikat jika pencairan dana tersebut tidak bisa dilakukan sebelum perkara sengketa memiliki kekuatan hukum yang tetap (inkrah).

"PN Wates melanggar Perma No.3/2016. Kami masih berperkara. Baik di PN Wates dan PN Yogya, semua masih proses banding. Masih ada perkara kenapa diizinkan dicairkan," katanya kepada kumparan.com/tugujogja, Kamis (30/8/2018).

Yang membuat ahli waris berang, selain tidak ada pemberitahuan resmi terkait pencairan dana tersebut ada surat yang dikeluarkan oleh PN Wates sendiri jika dana tersebut tidak akan dicairkan sebelum kasus hukumnya inkrah. PN Wates, katanya pada 11 Juli 2017 mengirim surat jika dana tidak bisa dicarikan ketika masih ada perkara.

Dasarnya adalah Perma No.3/2016. Selain itu, ada surat Pengadilan Tinggi Jogja pada 29 September 2017 dana juga tidak bisa dicairkan karena masih ada perkara. 

"Kami masih mengikuti sidang perkara pada 7 Juni, tapi dana dicairkan pada 5 Juni. Ini kan ceroboh. Kami sayangkan langkah PN Wates apalagi kami tahu pencairan dana dari media," katanya.
Pihaknya mengaku sudah mengirim surat ke PN Wates untuk meminta bukti tertulis pencairan dana tersebut. Sayangnya, hingga kini PN Wates belum mengirimkan bukti tersebut.
"Kami memiliki bukti eigendom dan verponding sebagai pemilik sah (tanah calon bandara),” jelasnya.

Atas kecerobohan PN Wates tersebut, pihaknya akan melaporkan PN Wates ke Mahkamah Agung, Komisi Yudisial dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "PN Wates sepertinya menyepelekan Perma 3/2016. Laporan ke KPK juga kami sampaikan karena dugaaan penyalahgunaan kekuasaan. Ada prosedur yang tidak sesuai terkait pencairan dana itu," katanya.

Bambang Hadi Supriyanto kuasa hukun Suwarsi dkk lainnya menggatakan Suwarsi dkk merupakan ahli waris Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pembajoen yang sah. Pembajoen memiliki nama kecil Sekar Kedhaton. Sekar Kedhaton ini menikah dengan Raden Mas Wugu Harjo Sutirto.

Sebelumnya, Juru Bicara PN Wates Edy Sameaputty menjelaskan, pencairan tersebut dilakukan langsung oleh KGPAA Paku Alam X, pada 5 Juni 2018 dengan nominal lebih kurang Rp701,5 miliar. Pencairan dilakukan bersama dengan sejumlah saksi. Edy beralasan, pencairan dilakukan karena perkara atas tanah PAG yang dikonsinyasi dengan nomor perkara 195/2016/Pdt.G/PN WAT dan 197/Pdt.G/PN WAT sudah berkekuatan hukum tetap di PN Wates. Selain itu, tidak ada upaya hukum yang dilakukan dan terdaftar ke PN Wates. 

Saat pencairan, pihak yang mencairkan juga sudah membawa surat pengantar dari panitia pengadaan tanah, sesuai dengan yang sudah diatur pasal 35, termasuk pasal 32 dalam Peraturan Mahkamah Agung No.3/2016 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan Penitipan Ganti Kerugian ke Pengadilan Negeri Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. (atx/fra)

Berita ini disalin dari Dana Kompensasi Bandara Kulonprogo Dicairkan, PN Wates ... kumparan.com 
Share:

30 August 2018

Kemenkominfo Apresiasi Marketplace Kulonprogo belabeliku.com




Tribun Jogja/ Singgih Wahyu

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan dan Bupati Kulonprogo dalam pelatihan marketplace belabeliku.com, Kamis (30/8/2018) di hall Kings Hotel Wates.


TRIBUNJOGJA.COM - Keberadaan belabeliku.com diapresiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Marketplace (pasar daring) itu dinilai bisa mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kulonprogo lebih melek digital sekaligus mengembangkan usahanya.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam pembinaan UMKM dengan membuat marketplace tersebut.


Ini sejalan dengan program transformasi bisnis oleh kementerian agar daerah bisa memiliki marketplace sendiri untuk mempromosikan barang dan jasa di wilayahnya.

Terutama dalam mendorong tumbuh kembang sektor UMKM secara digital sehingga tidak tertinggal oleh perubahan teknologi dan informatika saat ini.

"Ini unik karena dilakukan bersama oleh pemerintah, sektor bisnis, dan UMKM. Saya apresiasi yang dilakukan Kulonprogo dan bisa jadi percontohan yang bagus. Dari Kulonprogo, semua produknya bisa terpasarkan secara menyeluruh ke Indonesia,"kata Semuel di sela pelatihan marketplace belabeliku.com bagi UMKM Kulonprogo, Kamis (30/8/2018) di hall Kings Hotel Wates.

Untuk diketahui, belabeliku.com merupakan marketplace yag digagas Pemkab Kulonprogo untuk menampung pemasaran dan penjualan produk UMKM di wilayahnya.

Situs e-commerce itu dijalankan oleh Sumber Aneka Usaha yang merupakan kerja sama operasional (KSO) antara Perusahaan Daerah Aneka Usaha dengan PT Sumber Utama Fiber Indonesia (SUFI).

Keuntungan dari transaksi online menurutnya adalah semua transaksinya tercatat sehingga didapatkan data yang bisa diolah untuk mengetahui keinginan pasar.

Data tersebut menjadi masukan bagi para produsen dalam perbaikan dan peningkatan kualitas maupun ragam produknya.

Hal ini dipandangnya sangat cocok dengan upaya pengembangan UMKM dan sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan nilai transaksi online pada 2020 bisa tembus Rp1.800 triliun atau USD 130 miliar secara nasional. Saat ini, nilainya baru di kisaran Rp60 triliun dan diharapkan terus bertambah. (tribunjogja)


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kemenkominfo Apresiasi Marketplace Kulonprogo belabeliku.com, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/30/kemenkominfo-apresiasi-marketplace-kulonprogo-belabelikucom.

Penulis: ing
Editor: has 
Share:

Tim KKN UMY Kembangkan Produk Keripik di Kulonprogo

  

Tim KKN UMY bersama produk keripik yang dikembangkan.
Foto: Dokumen.
Pemberdayaan potensi lokal dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan.



REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Potensi lokal yang ada di Dusun Sebatang, Kokap, Hargotirto, Kabupaten Kulonprogo, DIY, cukup berlimpah dan belum digunakan secara maksimal oleh warga setempat. Kurangnya kesadaran terhadap pemberdayaan potensi lokal inilah yang kemudian menginisiasi para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 185 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memberdayakan potensi lokal yang ada di Dusun Sebatang.

Hal tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menyadari dan memanfaatkan potensi yang ada untuk bisa menghasilkan produk yang siap berkompetisi di Kulonprogo dan Desa Hargotirto khsususnya. Akmal Hamedan Bashoni selaku ketua dari tim KKN 185 UMY mengungkapkan bahwa pemberdayaan potensi lokal yang dilakukan timnya dilakukan melalui penyuluhan dan pelatihan.

Pemberdayaan itu berupa pengolahan kelapa dan talas sebagai potensi lokal yang dominan keberadaannya di Dusun Sebatang. “Olahan dari kelapa dan talas ini nantinya akan dimanfaatkan untuk pembuatan wingko dan keripik talas. Harapannya wingko dan kripik talas tersebut bisa dijadikan sebagai produk olahan khas Dusun Sebatang,” kata Akmal, Rabu (29/8).

Program ini dikemas dalam penyuluhan dan pelatihan yang bertemakan 'Pemberdayaan Potensi Lokal Untuk Mewujudkan Perekonomian Sebatang yang Berkemajuan'. Menurutnya, penyuluhan dan pelatihan tersebut dilakukan di rumah Ketua Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pedukuhan Sebatang, Ibu Islamiyati pada 20-21 Agustus yang lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 orang perwakilan dari setiap RT di Dusun Sebatang.

Ia menilai, peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias dan mengapresiasi kegiatan yang kami selenggarakan. “Bahkan mereka juga berharap agar nantinya produk yang kami hasilkan melalui penyuluhan dan pelatihan ini bisa menjadi produk yang berkelanjutan,” ujarnya.

Tak hanya pada program penyuluhan dan pelatihan saja, Akmal juga menyebutkan keberlanjutan produk juga dijajal dengan menjual produk olahan dari kripik talas di pasaran yang telah mereka lakukan pada Senin (27/08). Kripik talas dengan berat bersih 150 gram dijual seharga Rp 13 ribu. Terdapat tiga varian rasa yaitu original, jagung manis, dan balado untuk sementara ini.

Percobaan pasar pertama dilakukan di Pasar Wates dan terbukti mendapat respons baik dari pasar. “Kami berharap program penyuluhan dan pelatihan pemaberdayaan potensi lokal ini tidak hanya untuk formalitas semata, namun warga juga dapat melanjutkan program ini sehingga nantinya bisa meningkatkan perekonomian warga,” ujarnya.

Dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut juga didatangkan pembicara dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Kulonprogo, Dinas Perdagangan Kabupaten Kulonprogo. Selain itu, program ini juga menghadirkan Denik praktisi yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Kulonprogo.


Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tim KKN UMY Kembangkan Produk Keripik di Kulonprogo Republika Online  - Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq

Share:

Angkasa Pura I Mulai Pembangunan Masjid Al-Hidayah yang ...

 


Pembangunan masjid Al-Hidayah diproyeksi akan selesai dalam 2 bulan kedepan. Bangunan masjid Al-Hidayah 3 kali lebih besar dari pada masjid yang sebelumnya berada di proyek bandara NYIA.


Liputan6.com, Kulon Progo Bertempat di Relokasi Desa Palihan, Temon, Bupati Kulonprogo, General Manager Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Project Manager Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Ketua DPRD Kulonprogo melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al-Hidayah.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran Pemerintah Kulonprogo, Kepala Kementerian Agama Kulonprogo, Kapolsek Temon, Ketua PC NU Kulonprogo dan jajaran instansi terkait lainnya serta seluruh masyarakat di lima desa terdampak Proyek Pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

"Saya atas nama Pemkab Kulonprogo juga berterimakasih kepada AP I atas komitmennya mendampingi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport," terang Hasto.

Pembangunan masjid ini diproyeksi akan selesai dalam 2 bulan kedepan. Adapun luas lahan masjid yang akan dibangun yaitu 788,2 m2, yaitu hampir 3x lipat dari bangunan masjid Al-Hidayah lama yang berada di dalam area IPL bandara.

"Rencananya kami bahu membahu, saling bergotong royong bersama masyarakat sekitar untuk membangun masjid ini menjadi dua lantai lengkap dengan fasilitas didalamnya," jelas Agus Pandu Purnama, Juru Bicara Proyek NYIA.

"Peletakan batu pertama ini merupakan awal dari perjalanan untuk membangun sebuah tempat ibadah yang nantinya dapat mempererat tali silaturahmi kita, maka dari itu mari kita bersama sama memakmurkan masjid ini sebagai tempat ibadah," tutup Pandu dalam sambutannya 

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Angkasa Pura I Mulai Pembangunan Masjid Al-Hidayah yang ... Liputan6.com  oleh : Gilar Ramdhani
Share:

Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo




Tribun Jogja/ Singgih Wahyu

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi menginspeksi Jembatan Timbang Kulwaru, Wates, Kulonprogo, Rabu (29/8/2018).


TRIBUNJOGJA.COM - Kepadatan lalu lintas kendaraan umum dan angkutan barang di jalan nasional menuju lokasi bandara baru di Temon, Kulonprogo diperkirakan bakal meningkat drastis dalam beberapa tahun ke depan.

Pengaktifan kembali jembatan timbang dipandang penting untuk pengendalian beban jalan dan mencegah kerusakan infrastruktur.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan konektivitas darat menjadi hal penting sebagai bagian dari penunjang keberadaan bandara di Kulonprogo.

Ini menjadi tanggung jawab banyak pihak, tidak hanya Kemenhub. Kepadatan lalu lintas kendaraan di jalanan wilayah Kulonprogo menuju bandara diprediksinya bisa meningkat hingga 20 persen dari kondisi saat ini dalam tiga tahun ke depan.

"Karena sudah pasti, kendaraan dari wilayah sekitar seperti Purworejo dan Magelang (Jawa Tengah) juga akan meningkat. Dua atau tiga tahun bisa meningkat 15-20 persen dan di tahun-tahun berikutnya bisa jauh lebih banyak dari itu. Pembangunan jalan mustinya berorientasi untuk 25 tahun ke depan," ujar Budi saat inspeksi ke Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan (UPPKB) atau Jembatan Timbang Kulwaru, Rabu (29/8/2018).

"Jelang Lebaran, pemerintah juga masih harus menggelar proyek perbaikan. Maka, kami aktifkan lagi jembatan timbang. Hingga September 2018 ini akan ada 48 jembatan timbang yang aktif kembali di seluruh Indonesia dan akhir tahun ini akan ada 92 jembatan timbang yang beroperasi," imbuhnya. (tribunjogja)


Artikel ini sebelumnya telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/29/bandara-baru-picu-peningkatan-beban-jalan-di-kulonprogo.

Penulis: ing
Editor: has 

Baca Selengkapnya pada Bandara Baru Picu Peningkatan Beban Jalan di Kulonprogo Tribun Jogja

Share:

Luhut Minta Warga Lokal Bisa Kerja di Bandara Kulon Progo

Foto: Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan (Matius Alfons/detikcom)

Sleman - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meminta warga lokal diberi peluang lebih banyak lagi bisa bekerja di Bandara Kulon Progo / New Yogyakarta International Airport (NYIA). Diketahui proyek Bandara Kulon Progo saat ini masuk tahap konstruksi fisik dan direncanakan akan diresmikan operasionalnya tahun depan.

"NYIA akan diresmikan Presiden Maret (2019) depan, karena semua persiapan sudah jalan. Yang menarik, rakyat yang di situ diberi pekerjaan, misalnya 70 orang jadi steward, ada security dilatih di sana," kata Luhut, saat jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam akselerasi pengembangan destinasi pariwisata prioritas, di Hotel Ambarrukmo, Rabu (29/8/2018).

Selain itu warga lokal bisa berkesempatan bekerja di dalam Bandara Kulon Progo. "Saya juga minta jangan hanya security, tapi juga masukkan ke air traffic control (ATC), itu juga dimasukkan," sebutnya.


Tak hanya itu, Luhut juga berharap warga diberi kemudahan pencarian modal usaha. Dia mencontohkan jika ada warga yang akan membuka tempat usaha sebagai penunjang keberadaan Bandara Kulon Progo, bisa diberi semacam program KUR. 

"Ini supaya warga bisa menikmati perkembangan di sana. Juga pasokan air dari bukit Menoreh, wajib hukumnya pakai air produk lokal tapi dengan pH yang diperkaya. Hal detail ini Presiden minta agar masyarakat bisa menikmati sehingga jangan ada yang bilang neolib.. apa itu neolib?" tandasnya.

Menurut Luhut format pembangunan infrastruktur beriringan dengan pemberdayaan potensi lokal sudah diterapkan di berbagai tempat.

"Ada yang usul daripada Starbuck dibikin Starprogo, karena katanya kopinya bagus di sana (Kulon Progo), semua kita buat cari nama nama itu untuk promosikan Indonesia hebat. Kalau nggak kita yang promosikan siapa lagi, jadi kita bangga dengan republik kita ini," sambungnya.

Beberapa pernyataan Luhut itu berkaitan dengan upaya pemerintah mendorong pengembangan destinasi pariwisata prioritas. Dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satunya.

"Pariwisata salah satu penyumbang devisa yang baik, membuka lapangan kerja, jadi kami (pemerintah) bekerja dengan detail, semua peluang kita perhatikan dengan baik," pungkasnya. (hns/hns)

Share:

Jika Terbukti Lakukan Pungli, Hasto Akan Tindak Tegas Aparatur ...




IST

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengajukan permohonan penambahan penggunaan tanah Magersari usai menghadap Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam X, di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (25/6/2018)

TRIBUNJOGJA.COM - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku belum menerima laporan adanya dugaan pungutan liar (pungli) dan penyunatan dana kompensasi pembebasan lahan pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Desa Glagah, Kecamatan Temon oleh pemerintah desa setempat.

Ia berjanji bakal ambil tindakan tegas jika dugaan itu terbukti nyata.

Hasto yang juga pembina tim Sapu Bersih Pungli (Saber Pungli) Kulonprogo ini mengatakan sampai saat ini belum melakukan klarifikasi langsung kepada Pemerintah Desa Glagah atas dugaan pungli tersebut.

Ia akan mengkoordinasikannya melalui Tim Saber Pungli yang mempunyai kewenangan khusus atas permasalahan itu.

Orang nomor satu di Kulonprogo tersebut memastikan bakal mengambil tindakan tegas apabila ada unsur pemerintah desa yang terbukti melakukan pungli.

Terlebih, dalam lima tahun terakhir, sedikitnya ada tiga kepala desa yang terbukti menyalahgunakan dana tertentu dan telah dieksekusi melalui putusan yang inkrah.

"Kita akan tindak tegas seandainya ada perangkat desa yang berani nakal. Tidak boleh ada yang main-main. Kalau tidak, akan menyusul (seperti kasus sebelumnya)," kata Hasto, Rabu (29/8/2018). (tribunjogja)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jika Terbukti Lakukan Pungli, Hasto Akan Tindak Tegas Aparatur Desa Glagah, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/29/jika-terbukti-lakukan-pungli-hasto-akan-tindak-tegas-aparatur-desa-glagah.
Share:

29 August 2018

Kulon Progo Berperluang Jadi Penghasil Gula Semut


Gula semut


Kulon Progo, Gesuri.id - Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, kebutuhan dunia akan gula semut Indonesia masih tinggi. Bahkan, nilai ekspor Indonesia mencapai 48.000 dolar AS pada 2017 dari sebelumnya pada 2014 hanya 34,7 ribu dolar AS.

“Hal ini tentunya merupakan peluang bagi Kulon Progo sebagai daerah penghasil gula semut di Indonesia,” terang Hasto dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Optimalisasi Keberlangsungan Industri Gula Semut Kulon Progo, Selasa (28/8).

Berdasarkan data statistik Dinas Pertanian dan Pangan serta Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017, realisasi produksi gula semut mencapai 4.621 ton. Hasil produksi gula semut yang diekspor melalui Kabupaten Kulon Progo sebesar 1.696 ton dengan nilai ekspor Rp47,8 miliar, sedangkan produksi gula semut sejumlah 2.925 ton diekspor melalui Kabupaten Bantul dan Purworejo.

Adapun negara-negara tujuan ekspor gula semut Kabupaten Kulon Progo terbesar antara lain negara-negara Eropa, Australia, Amerika, dan Jepang.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan UMKM Iwan Faidi menuturkan, Kabupaten Kulon Progo memiliki komoditas unggulan di sektor pertanian dan telah memiliki Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian, yaitu industri gula semut.

“Produk gula semut sebagai produk unggulan daerah Kabupaten Kulon Progo memiliki potensi pasar luar negeri yang sangat tinggi, terlebih dengan kondisi pertumbuhan permintaan dunia terhadap produk gula semut sebesar 10%-15% setiap tahun,” tutur Iwan.

Artikel ini Sebelumnya telah tayang di  Kulon Progo Berperluang Jadi Penghasil Gula Semut www.gesuri.id (Siaran Pers) 
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP