02 August 2016
Penyandang Disabilitas di Kulonprogo Dapat Pengobatan Gratis
Pengembangan Wisata Kulon Progo Tunggu Bandara
- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum membuat perencanaan pengembangan objek wisata pantai di wilayah selatan daerah itu karena masih menunggu rencana induk pembangunan bandara.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Senin (1/8), mengatakan sesuai rencana tata ruang wilayah, kawasan selatan sudah banyak program pembangunan skala besar, seperti pasir besi, bandar udara, dan pelabuhan.
"Kami masih merencanakan pengembangan objek wisata Pantai Glagah dan Trisik, tapi tidak dalam waktu dekat," kata Langgeng.
Ia mengatakan pengembangan Pantai Glagah menunggu rencana induk bandara. Bappeda tidak mungkin membuat atau mengubah kawasan Pantai Glagah karena perencanaannya harus menunggu bandara, supaya tidak tumpang tindih kebijakan.
"Kami masih menunggu rencana induk bandara. Setelah itu, kami baru merencanakan langkah selanjutnya," kata dia.
Saat ini, kata Langgeng, Pemkab Kulon Progo akan melakukan pendekatan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) untuk pengembangan tambak udang di Kawasan Pasir Kadilangu dan Pasir Mendit.
Rencananya, lokasi tersebut akan dikembangkan wisata mangrove secara profesional. Sehingga, saat bandara beroperasi menjadi wisata alternatif yang potensial dalam mendorong perekonomian masyarakat.
"Hal ini yang perlu, kami rencanakan sebaik mungkin. Tambak udanb, kami kembangkan menjadi objek wisata baru," kata dia.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo Krissutanto mengatakan rencana detail teknis (DED) kawasan selatan, khususnya Pantai Glagah dan Congot sudah disusun, tapi dengan adanya rencana bandara belum dapat dilaksanakan dan harus direviuw sesuai dengan DED bandara.
"Sampai saat ini, kami masih menunggu DED bandara. Nanti, kalau DED bandara, kami akan menyesuaikan untuk luasan, sarana dan prasarana, serta jalan dari Glagah ke Congot yang terkena bandara. Sehingga kami harus mengulang penyususunan atau mereview DED," kata Krissutanto.
Menurut dia, daya tarik Pantai Glagah dan Congot adalah laguna, pemecah gelombang, pelabuhan samudera, dan tambatan perahu wisata, plus bandara. Harapannya, wisatawan dapat melihat pesawat. Pemkab Kulon Progo berharap pagar bandara dibuat secara transparan.
"Objek wisata pantai tetap hidup, dan akan dikembangkan sesuai ketentuan berlaku," katanya.
ANTARA
30 July 2016
Taman Sungai Mudal, Kesempurnaan Perbukitan Menoreh
Kulonprogo yang berbatasan langsung dengan Perbukitan Menoreh, semakin menunjukkan keindahannya. Warga semakin hari menggali setiap potensi dari alam sekitarnya sebagai tempat wisata yang menarik bagi wisatawan.
Taman Sungai Mudal menyempurnakan keindahan Bukit Menoreh dengan memperkenalkan wisata alam unik di tengah hijaunya pepohonan yang asri. Berkunjung ke wisata alam tersebut, wisatawan akan dimanjakan dengan adanya air terjun, kolam alami serta taman yang sangat indah.
Taman Sungai Mudal terletak di desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Jogja. Nama Mudal sendiri berasal dari nama mata air salah satu gua di Girimulyo yang memancar setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Dari sumber mata air itulah mengalir dengan deras ke bawah membentuk Air Terjun Mudal, Air Terjun Kembang Soka, dan mengalir lagi ke bawah menuju Air Terjun Kedung Pedut.
Wisata alam yang berada sekitar 3 km dari Gua Kiskendo tersebut dapat dikunjugi dengan melewati tanjakan yang cukup tinggi dan jalan berbatu. Meski demikian jalanan dapat dilalui dengan kendaraan beroda dua.
Sebelum sampai Taman Sungai Mudal, wisatawan akan disuguhkan adanya pemandangan hutan pinus yang masih asri. Dan ditemani gemericik air terjun di sisi kanan yang masih sangat alami karena memang belum diolah oleh masyarakat.
Setelah berjibaku dengan terjalnya jalanan, rasa lelah akan hilang bersama aliran Sungai Mudal yang jernih dan pemandangan tebing di kiri kanan sungai. Wisatawan juga dapat menikmati segarnya air pegunungan dengan berenang di sungai tersebut.
Sungai dengan panjang 600 meter tersebut memiliki kedalaman yang cukup dalam yaitu 2-3 meter. Sehingga wisatawan dapat menggunakan ban yang disewakan dengan harga Rp 5.000/ban. Meski demikian jika membawa anak-anak, dihimbau untuk bermain di sungai yang dangkal demi kenyamanan wisatawan.
Setelah lelah bermain air, wisatawan dapat menikmati indahnya taman buatan di sekitar sungai yang sudah ditata sedemikian rupa, sehingga taman tersebut terlihat sangat alami. Dengan latar tebing batu Gunung Kelir menambah keeksotisan wisata alam tersebut.
Tidak jauh dari taman, ada tangga bambu kecil yang akan mengantarkan pada Air Terjun Mudal dan beberapa kolam alami lainnya. Saat musim hujan tiba air terjun tersebut sangatlah indah, saat musim kemarau tiba dengan debit air yang kecil menyebabkan bebatuan di sekitar air terjun nampak indah pula dengan lumut hijau menutupinya.
Selain menikmati pemandangan alam yang sangat mempesona tersebut, wisatawan dapatcamping di area camping ground yang telah disediakan. Atau melakukan rapelling dan water canyoning di Air Terjun Mudal saat musim hujan. Bahkan menguji adrenalin dengan bermain flying fox juga dapat ditemui di wisata tersebut.
Fasilitas yang disediakan cukup lengkap. Mulai dari penjual makanan, kamar mandi, hingga gazebo-gazebo sekedar untuk beristirahat berjajar rapi disana.
Yang unik dari wisata alam tersebut adalah dimana wisatawan dapat menanam atau menyumbangkan benih tanaman bahkan bunga di Taman Sungai Mudal dalam program "Trees of Hope". Hal ini bertujuan agar kelestarian alam Menoreh khususnya Taman Sungai Mudal tetap terjaga.
Nah, menarik bukan? Taman Sungai Mudal wajib ada dalam daftar destinasi kamu selanjutnya. Berlibur bersama keluarga juga lebih asyik.
Jangan lupa tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tetap berhati-hati.
Kontributor – Kurnia Fatchul Ma'rifah
sumber : http://kanaljogja.com/pemkab-kulon-progo-siapkan-5-embung-di-perbukitan-menoreh/
PROYEK BANDARA KULONPROGO Ganti Rugi Bandara Dibayar 15 Agustus
Kulon Progo petakan lokasi-lokasi penopang KSPN Borobudur
Kulon Progo (ANTARA News) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengidentifikasi dan memetakan jalan-jalan dan titik-titik lokasi di Kecamatan Samigaluh yang dapat menjadi penopang Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur, Jawa Tengah.
Semerbak Harum Cengkeh di Sepanjang Jalan Sidomulyo
Kulon Progo petakan lokasi-lokasi penopang KSPN Borobudur
Kulon Progo petakan lokasi-lokasi penopang KSPN Borobudur
29 July 2016
40 KK menolak bandara Kulon Progo
27 July 2016
Pola Konsumsi Masyarakat Kulonprogo Kurang Beragam
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pola konsumsi masyarakat Kulonprogo masih dianggap kurang beragam dari aspek jenis pangan serta keseimbangan gizinya. Karena itu dibutuhkan sosialisi untuk merubah pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan ragam sumber pangan yang ada di Kulonprogo.
Karena itu, lomba sejenis dianggap perlu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Pasalnya, meski konsumsi beras di Kuloprogo kini hanya mencapai 79,2 kilogram per kapita per tahun namun hal tersebut dirasa masih kurang menyeluruh. Angka tersebut turun dari tahun sbeelumnya yang mencapai 83,09 kilogram per kapita pada tahun sebelumnya.
Kepala KP4K Kulonprogo, Maman Sugiri mengatakan bahwa lomba ini diharapkan juga menjadi kesempatan untuk menghasilkan kuliner khas Kulonprogo yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Adapun, lomba tersebut dimenangkan oleh Kecamatan Girimulyo sebagai juara pertama, Kecamatan Kokap sebagai juara kedua, dan Kecamatan Kalibawang sebagai juara ketiga.