Kulonprogo, sejumlah pihak menyiapkan jalur khusus. Baik dari Pemkab
Kulonprogohingga perusahaan jasa transportasi seperti Trans Jogja.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya telah menentukan
empat jalur utama menuju bandara.
Mulai dari Yogya ke Karangnongko Wates yang merupakan jalan nasional,
Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Jalan Daendels dan dengan
menggunakan kereta api.
"Jadi (bandara) bisa diakses dengan melalui Jalan Daendels, JJLS,
lewat jalan nasional dan kemudian menggunakan kereta api. Jalan
Daendels itu akhirnya nanti lewat dibawahnya terminal airport," jelas
Hasto, sapaan akrabnya kepada awak media, kemarin.
Dia menjelaskan, saat ini ke empat jalur utama ke bandara tersebut
tengah digarap. Dengan rincian untuk JJLS, sekarang telah dimulai.
Sedang Jalan Daendels, kini juga tengah diperlebar. Sementara untuk
jalan nasional di beberapa titik yang tanahnya luas tengah dibagi dua
jalur.
"Semua jalan nasional kan akan dibuat enam jalur. Sekarang ini jalan
nasional yang beberapa titik tanahnya sudah lebar dibagi dua,"
imbuhnya.
Hasto pun mengungkapkan, rancangan infrastruktur bandara yang
ditetapkan di awal tak jauh berbeda dengan sekarang.
Hanya saja untuk jalur kereta api nantinya harus dipilah antara kereta
untuk barang dan penumpang. Pun akses menuju bandara harus underpass.
"Supaya tidak mengganggu transportasi umum. Juga sebaiknya. Jadi kalau
ada jalan nasional, ada Jalan Daendels yang khusus untuk menuju
bandara itu tidak boleh diganggu kendaraan umum," jelas dia.
Namun demikian sebelum menyelesaikan empat jalur utama itu, Hasto
mengatakan akan menyelesaikan akses menuju Borobudur, Magelang melalui
Kalibawang dengan memperlebar dan memperlurus jalan.
Hal ini guna memudahkan wisatawan menuju Borobudur dari bandara.
"Kemudian untuk proyek nasional akan ada jalan tol antara Cilacap ke
Yogyakarta," sambung Hasto.
Saat disinggung hasil dari pertemuannya dengan Komisi V DPR RI
beberapa hari lalu, dia mengatakan bahwa mereka hanya menekankan agar
Pemkab Kulonprogolebih serius menggarap dan lebih menyiapkan
infrastruktur untuk bandara, jauh-jauh hari.
Pada pertemuan tersebut, lanjutnya, ditargetkan pula bahwa bandara
akan selesai pada 2020.
Untuk saat ini hingga April 2016 dilakukan pemasangan patok dan
penilaian harga tanah oleh appraisal independent. Setelahnya dilakukan
akuisisi dan pembayaran ganti rugi, serta dilanjutkan pembangunan.
"Kami juga membuka investasi. Tapi investasinya tetap mengacu pada
tujuan bahwa kita membuat four connecting transport menuju ke sana
(bandara)," ucap Hasto.( tribunjogja.com)