Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


01 August 2015

TENAGA KERJA KULONPROGO : Jangankan THR, Gaji Saja Terlambat Dua Bulan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo menerima laporan
adanya satu perusahaan yang hingga saat ini belum memberikan tunjangan
hari raya (THR) kepada para karyawan.

Pembayaran gaji karyawan perusahaan tersebut bahkan juga dilaporkan
menunggak dua bulan.

Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo, Eko Pranyata mengungkapkan hal
tersebut saat dijumpai di Gedung Kesenian Wates, Kulonprogo, Kamis
(30/7/2015).

Laporan itu disampaikan sejumlah karyawan perusahaan bersangkutan pada
H-1 lebaran. Saat ini masih dalam proses verifikasi dan klarifikasi.
"Hanya ada satu tapi ini bertingkat. Diduga tidak hanya terlambat
bayar THR tapi juga gaji," kata Eko.

Kepada Harian Jogja, Eko mengatakan telah melakukan langkah
pemeriksaan awal dengan memverifikasi laporan tersebut kepada sejumlah
pekerja lain, baik yang berstatus karyawan tetap maupun pekerja harian
lepas.

Mereka semua memberikan keterangan yang sama dan membenarkan adanya
keterlambatan pembayaran THR serta gaji bulan Juni dan Juli. "Kelompok
pekerja sudah membenarkannya. Minggu depan kami akan memanggil pihak
perusahaan," ujarnya.

Selain meminta keterangan dan penjelasan dari pimpinan perusahaan,
Dinsosnakertrans Kulonprogo juga bakal menyodorkan surat pernyataan
mengenai kepastian pembayaran THR dan gaji. "Gaji adalah suatu hal
yang pokok. Kenapa sampai bisa terlambat? THR juga sampai sekarang
infonya belum dibayar," papar Eko.
Eko masih enggan menyampaikan nama perusahaan yang terletak di wilayah
Kecamatan Sentolo itu. Menurutnya, dia masih perlu melakukan
klarifikasi kepada pimpinan perusahaan dari kantor induk maupun kantor
cabang. "Kalau sudah betul dan lengkap informasinya, akan kami
sebutkan identitas perusahaannya," ungkapnya.
Eko pun ingin masalah itu cepat terselesaikan agar karyawan segera
mendapatkan haknya. Sayangnya, pimpinan perusahaan diketahui berada di
luar daerah sehingga harus ada penyesuaian jadwal. Dia lalu berharap
pihak perusahaan bersikap kooperatif dan tidak mangkir dari pertemuan
pekan depan. "Pertemuannya kami rancang hanya sekali. Mereka juga
sudah diberi waktu sehingga bisa mempersiapkan data-data yang
diperlukan," terangnya.

Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengaku belum menerima
laporan mengenai adanya perusahaan yang diduga terlambat membayar THR
dan gaji karyawan. Dia lalu meminta SKPD terkait segera mengusut
laporan tersebut agar tidak semakin berkepanjangan.

"Saya yakin perusahaan paham bahwa mereka punya tanggung jawab sesuai
aturan Undang-Undang tenaga kerja. Tapi kalau seandainya ada yang
begitu [terlambar bayar THR dan gaji], kami minta bisa ditempuh dengan
mekanisme sesuai ketentuan yang berlaku," kata Hasto.


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Dugaan Pungutan Ijasah Kejar Paket C Muncul di Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Anggota Komisi I DPRD Kulonprogo,
Sudarto, mendesak Dinas Pendidikan untuk mengusut dugaan pungutan liar
pada pengambilan ijasah kejar paket C. Dugaan tersebut, menurutnya,
berdasarkan laporan dua peserta ujian nasional kesetaraan SMA
tersebut.

Menurutnya, dua orang yang mengadu ke dewan tersebut mengatakan setiap
peserta dimintai biaya Rp 500 ribu jika ingin mengambil ijasah kejar
paket C.
Meski demikian, Sudarto tidak membeberkan identitas pelapor tersebut.
Yang jelas, hingga saat ini Dinas Pendidikan melarang adanya pungutan
dan memang belum mengeluarkan ijasah itu.

"Ini berdasarkan aduan yang kami terima dari dua peserta. Mereka
diminta membayar untuk ambil ijasah," katanya, Rabu (29/7/2015).

Sudarto mengatakan dua orang yang mengadu itu pun sampai saat ini
enggan mengurus ijasahnya. Sementara, aduan itu kemudian telah
diteruskan pula ke Komisi IV. Intinya, dugaan berdasarkan aduan itu
harus diusut.

"Usut juga soal sistem dan regulasi kejar paket oleh PKBM," katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kulonprogo, Nurhadi, mengakui telah
mendengar keluhan tersebut. Menurutnya, masalah itu ditangani oleh
Bidang Paud dan Informal Dinas Pendidikan.

Kabid Paudni Dinas Pendidikan Kulonprogo, Tutik Sriyani, mengaku
bahkan telah mengundang PKBM. Menurutnya, dalam pertemuan itu dinas
memberikan pemahaman dan larangan pungutan terhadap peserta ujian.
"Tidak boleh memungut, apalagi dalam pengambilan ijasah," ujarnya.

Menurut Tutik, ijasah kesetaraan itu bahkan memang belum siap
diberikan karena belum ada tandatangan kepala dinas. Selain itu,
menurutnya, terjadi keterlambatan blangko dari pusat


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Bupati Kulonprogo Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Jadi 19 Persen

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo,
menargetkan penurunan angka kemiskinanyang akan diumumkan tahun ini
menjadi 19 persen. Hal itu berdasarkan pencapaian tahun-tahun
sebelumnya yang juga menunjukkan penurunan angka kemiskinan.

Jika pada 2011 lalu angka kemiskinandi Kulonprogo berdasarkan data BPS
mencapai 24,6 persen, hasil pendataan pada 2013 telah turun menjadi
21,3 persen.

"Tahun ini akan diumumkan lagi, kami harap target tercapai bisa turun
menjadi 19 persen," ujar Hasto, Jumat (31/7/2015).

Demi menekan angka kemiskinantersebut, Hasto mengklaim telah
melaksanakan pembangunan sesuai rencana. Meski demikian, Bupati
mengakui masih ada beberapa kekurangan dan kendala.

Namun demikian, beberapa upaya seperti gerakan Bela dan Beli
Kulonprogo, gerakan Bedah Rumah, Gerakan Gotong Royong Masyarakat
Bersatu (Gentong Rembes), dan gerakan pendampingan bagi keluarga
miskin cukup memberikan hasil signifikan. Penurunan angka
kemiskinanpada tahun-tahun lalu pun disebutnya tidak lepas dari
upaya-upaya tersebut.(*)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

31 July 2015

KEMISKINAN DI KULONPROGO : Ditargetkan Turun Jadi 19%, Warga Diminta Siap Megaproyek

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengurangan angka kemiskinan menjadi salah
satu pekerjaan rumah besar yang harus digarap Pemkab Kulonprogo.
Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengklaim berbagai gerakan yang
dijalankan bersama masyarakat sejak 2011 ikut berperan mengurangi
angka kemiskinan secara signifikan.

Hasto memaparkan, angka kemiskinan di Kulonprogo tahun 2013
berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah 21,3%. Angka
tersebut dinilai turun signifikan dibanding tahun 2011 yang mencapai
24,6%. Dia berharap angka kemiskinan tahun 2014 yang akan diumumkan
BPS pada sekitar akhir tahun ini bisa kembali menunjukkan grafik
menurun.

"Kami harap setidaknya bisa menjadi 19 persen," ungkap Hasto pada
acara syawalan bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Gedung Kesenian
Wates, Kulonprogo, Kamis (30/7/2015).

Hasto memaparkan, ada berbagai gerakan yang cukup diandalkan untuk
mengentaskan kemiskinan. Selain Bela Beli Kulonprogo dan bedah rumah,
Kulonprogo juga punya gerakan gotong royong masyarakat bersatu
(gentong rembes) dan gerakan pendampingan bagi kepala keluarga miskin
oleh PNS Pemkab Kulonprogo.

Hasto lalu berpendapat, keberhasilan pembangunan di Kulonprogo tidak
terlepas dari dukungan dan kerja keras berbagai komponen dari unsur
pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.

"Kami juga mohon dukungan dari Gubernur DIY agar proses pembangunan
serta berbagai gerakan yang kami jalankan dapat terselenggara dengan
baik," katanya.

Sri Sultan HB X meminta Pemkab Kulonprogo mengantisipasi pembangunan
megaproyek yang bakal memberikan berbagai dampak, termasuk penambahan
lapangan pekerjaan baru.

Selain infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan
profesional harus disiapkan. Hal itu mutlak diperlukan agar masyarakat
lokal mampu mengisi posisi dan jabatan dengan standar kompetensi
tertentu.

Jika tidak, peluang bisnis dan lapangan pekerjaan yang menjadi buntut
megaproyek pada akhirnya hanya jadi ladang keuntungan bagi perusahaan
dan kalangan profesional asing. "Mengingat akhir tahun 2015, kita
sudah memasuki era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)," tutur Sri Sultan
HB X.

Sri Sultan HB X lalu memaparkan, Pemda DIY mengambil peran mengarahkan
pemanfaatan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien.
Menurutnya, perlu dilakukan pengelompokan mengenai investasi apa yang
bisa menguatkan ketahanan ekonomi daerah atau dinilai bakal bermanfaat
mendukung pemberdayaan masyarakat.

"Juga [perlu dikelompokkan] investasi mana saja yang perlu didorong
karena punya dampak berganda bagi ekonomi daerah sehingga perlu diberi
insentif," ujarnya menambahkan.

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogro Beroperasi Tahun Depan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dapat dioperasikan mulai awal 2016.

Menurutnya, jika pengerukan kolam pelabuhan dan alur sungai yang sedang dilakukan selesai, kapal berbobot 30 gross ton dapat segera masuk dan tertampung di pelabuhan itu.

Pemda DIY tahun ini juga telah mengucurkan dana untuk pembangunan didukung pusat untuk penganggaran fisik pelabuhan yang berada di muara Sungai Serang wilayah Karangwuni Wates tersebut.

"Anggaran sudah ada, jadi pengerukan alur sungai dan kolam pelabuhan harus selesai 2015 ini," katanya, usai acara syawalan di Kulonprogo, Kamis (30/7/2015).

Perihal penahan gelombang yang dianggap kurang panjang, menurutnya, bukan masalah. Pasalnya, masalah tersebut dapat diselesaikan pada tahap berikutnya.

Yang terpenting, menurut Sultan, pelabuhan dapat beroperasi lebih dulu.

"Nanti kan masih akan ada fasilitas pendukung, lihat dulu daya tangkap ikan seperti apa. Nanti akan menarik investor," jelasnya.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan penyelesaian pengerukan kolam pelabuhan ditarget pada 15 Desember 2015. Hal itu sudah sesuai jadwal pekerjaan.

"Desember selesai, Januari 2016 harus beroperasi," katanya.
Adapun kapal milik Kulonprogo, menurutnya, berbobot 30 GT dan 40 GT. Namun saat ini kapal itu dititipkan di luar daerah.

Jika nanti pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal tersebut akan dan harus sudah kembali ke Kulonprogo. "Rencananya Januari kapal pulang Kulonprogo," katanya.

Sementara, kesiapan SDM para nelayan saat ini dimatangkan.
Hasto mengatakan setidaknya 40 nelayan Kulonprogo pernah dilatih dan magang di luar daerah. Ke depan, pemkab akan mendatangkan mentor atau pelatih nelayan ke Kulonprogo.

( tribunjogja.com)
Share:

Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogro Beroperasi Tahun Depan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan
pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dapat dioperasikan mulai awal
2016.

Menurutnya, jika pengerukan kolam pelabuhan dan alur sungai yang
sedang dilakukan selesai, kapal berbobot 30 gross ton dapat segera
masuk dan tertampung di pelabuhan itu.

Pemda DIY tahun ini juga telah mengucurkan dana untuk pembangunan
didukung pusat untuk penganggaran fisik pelabuhan yang berada di muara
Sungai Serang wilayah Karangwuni Wates tersebut.

"Anggaran sudah ada, jadi pengerukan alur sungai dan kolam pelabuhan
harus selesai 2015 ini," katanya, usai acara syawalan di Kulonprogo,
Kamis (30/7/2015).

Perihal penahan gelombang yang dianggap kurang panjang, menurutnya,
bukan masalah. Pasalnya, masalah tersebut dapat diselesaikan pada
tahap berikutnya.

Yang terpenting, menurut Sultan, pelabuhan dapat beroperasi lebih
dulu."Nanti kan masih akan ada fasilitas pendukung, lihat dulu daya
tangkap ikan seperti apa. Nanti akan menarik investor," jelasnya.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan penyelesaian pengerukan
kolam pelabuhan ditarget pada 15 Desember 2015. Hal itu sudah sesuai
jadwal pekerjaan.

"Desember selesai, Januari 2016 harus beroperasi," katanya.
Adapun kapal milik Kulonprogo, menurutnya, berbobot 30 GT dan 40 GT.
Namun saat ini kapal itu dititipkan di luar daerah.

Jika nanti pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal tersebut akan
dan harus sudah kembali ke Kulonprogo. "Rencananya Januari kapal
pulang Kulonprogo," katanya.

Sementara, kesiapan SDM para nelayan saat ini dimatangkan.
Hasto mengatakan setidaknya 40 nelayan Kulonprogo pernah dilatih dan
magang di luar daerah. Ke depan, pemkab akan mendatangkan mentor atau
pelatih nelayan ke Kulonprogo.

( tribunjogja.com)


Lihat arsip:
http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogro Beroperasi Tahun Depan

TRIBUNJOGJA-COM, KULONPROGO -Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan
pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dapat dioperasikan mulai awal
2016.

Menurutnya, jika pengerukan kolam pelabuhan dan alur sungai yang
sedang dilakukan selesai, kapal berbobot 30 gross ton dapat segera
masuk dan tertampung di pelabuhan itu.

Pemda DIY tahun ini juga telah mengucurkan dana untuk pembangunan
didukung pusat untuk penganggaran fisik pelabuhan yang berada di muara
Sungai Serang wilayah Karangwuni Wates tersebut.

"Anggaran sudah ada, jadi pengerukan alur sungai dan kolam pelabuhan
harus selesai 2015 ini," katanya, usai acara syawalan di Kulonprogo,
Kamis (30/7/2015).

Perihal penahan gelombang yang dianggap kurang panjang, menurutnya,
bukan masalah. Pasalnya, masalah tersebut dapat diselesaikan pada
tahap berikutnya.

Yang terpenting, menurut Sultan, pelabuhan dapat beroperasi lebih dulu.

"Nanti kan masih akan ada fasilitas pendukung, lihat dulu daya tangkap
ikan seperti apa. Nanti akan menarik investor," jelasnya.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan penyelesaian pengerukan
kolam pelabuhan ditarget pada 15 Desember 2015. Hal itu sudah sesuai
jadwal pekerjaan.

"Desember selesai, Januari 2016 harus beroperasi," katanya.
Adapun kapal milik Kulonprogo, menurutnya, berbobot 30 GT dan 40 GT.
Namun saat ini kapal itu dititipkan di luar daerah.

Jika nanti pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal tersebut akan
dan harus sudah kembali ke Kulonprogo. "Rencananya Januari kapal
pulang Kulonprogo," katanya.

Sementara, kesiapan SDM para nelayan saat ini dimatangkan.
Hasto mengatakan setidaknya 40 nelayan Kulonprogo pernah dilatih dan
magang di luar daerah. Ke depan, pemkab akan mendatangkan mentor atau
pelatih nelayan ke Kulonprogo.

( tribunjogja,com)


Lihat arsip
http://infokwkp.blogspot.com
Share:

PERTANIAN KULONPROGO : Aman Dari Kekeringan

Harianjogja.com, KULONPROGO– Memasuki musim kemarau, tanaman pangan di
Kulonprogo aman dari bencana kekeringan. Awal Agustus nanti saluran
irigasi di Kalibawang dibuka dan musim tanam baru siap dilakukan.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi
Harsono mengungkapkan, panen baru saja selesai, sehingga ancaman
kekeringan dapat diantisipasi. Dia mengatakan, saat ini memasuki musim
tanam ketiga (MT3), jenis tanaman yang ditanam petani adalah jenis
palawija.

"Kondisi di lapangan belum ada dampak kekeringan terhadap tanaman
pangan di Kulonprogo. kebanyakan petani saat ini memanfaatkan sumur
air tanah dangkal, sehingga kebutuhan hari masih mencukupi," ujar
Bambang, Kamis (30/7/2015).

Bambang mengatakan, meski musim kemarau tiba, namun masyarakat belum
melaporkan adanya kekeringan di lahan mereka. Dia memastikan,
kebutuhan air untuk tanaman pangan masih sangat cukup. Apalagi, tepat
tanggal 1 Agustus nanti, saluran irigasi di Kalibawang akan dibuka
kembali. Aliran air pada irigasi tersebut nantinya akan siap mengaliri
areal pertanian di tujuh kecamatan.

"Harapannya, dibukanya irigasi di Kalibawang tepat waktu. Agar
pengolahan tanah sesuai dengan rencana," jelas Bambang.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, lahan yang akan dialiri irigasi dari
Kalibawang kurang lebih akan mengaliri sekitar 4.000 hektare sampai
4.500 hektare. Selain itu, di awal Agustus saluran irigasi di
Bendungan Sapon juga akan dibuka. Saluran irigasi tersebut nantinya
akan mengaliri areal persawahan di wilayah Galur, Lendah dan Panjatan.
Lahan yang akan teraliri air di wilayah tersebut kurang lebih mencapai
2.000 hektare.

"Kalau irigasi dibuka sesuai jadwal, maka tidak aka nada kekeringan.
Jadi lahan tanaman pangan akan aman dari kekeringan," tandas Bambang.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sidodadi Bingat Sudiyanto
menambahkan, saat ini kekeringan dipastikan tidak akan mengancam lahan
pertanian di Desa Sidomulyo, Pengasih. Pasalnya, desa tersebut
memiliki sumber air Bogaham yang dimanfaatkan untuk mengairi lahan
pertanian. Sumber air di desa tersebut dinilai sangat cukup untuk
mengairi tanaman pangan.
Bingat mengatakan, saat ini musim tanam ketiga, di mana petani mulai
menanam tanaman-tanaman palawija. Di antaranya seperti jagung, kedelai
dan kacang-kacangan. "Kalau palawija tidak terlalu membutuhkan banyak
air. Jadi, sumber air di desa kami sangat cukup untuk menyirami
tanaman di musim kemarau ini," imbuh Bingat

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Rencana pembangunan Bandara Kulon Progo berlanjut

Kulon Progo (Antara) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan
HB X mengatakan rencana pembangunan bandara di Kabupaten Kulon Progo
berlanjut, meskipun ada putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang
memenangkan gugatan Paguyuban Wahana Tri Tunggal.

"Tidak ada putusan yang menyatakan bandara dibatalkan. Artinya rencana
pembangunan bandara tetap jalan," kata Sultan usai Syawalan dan
Silaturahim di Kabupaten Kulon Progo, Kamis.
Ia mengatakan Pemda DIY optimistis akan memenangkan kasasi di Mahkamah
Agung (MA). "Kami optimistis. Yang sidang hanya aspek administrasi,"
katanya.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan pemkab terus melakukan
pendekatan persuasi kepada masyarakat yang belum setuju dengan rencana
pembangunan bandara.

"Sehingga ketika ada 40 warga yang mengajukan gugatan ke PTUN,
kemudian ada sekitar 150 meski dalam catatan ada 202, tetapi ada
sekitar 50 tidak keberatan. Tetapi, di dalam nota catatan karena saat
konsultasi publik belum setuju. Kami terus melakukan pendekatan
persuasi terhadap 150 warga yang belum setuju," kata Hasto.

Ia mengatakan dirinya sering ketemu dengan kelompok-kelopok warga yang
belum setuju bandara, secara perlahan-lahan secara berkelanjutan.

Menurut dia, tafsir terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tentang
pengembangan Bandara Adisutjipto ini sifatnya bisa diperdebatkan,
serta masih dapat diperjuangkan. Selain itu, Perda RTRW memang sudah
waktunya diperbaiki atau ditinjau ulang.

"Inikan masalah administrasi, yang sebenarnya bisa diselesaikan secara
administrasi dalam arti RTRW-nya harus ditinjau ulang. Sehingga RTRW
bisa sesuai dengan Izin Penetapan Lokasi (ILP) bandara," katanya.

Editor:Ruslan Burhani
COPYRIGHT ©ANTARA2015


Lihat arsip:
http://infokwkp.blogspot.com
Share:

30 July 2015

Dua Pesantren Kulonprogo Kembangkan Lele Mutiara

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Dua pondok pesantren, Darul Al-Fallah, Desa
Ngargosari, Kecamatan Samigaluh dan Ponpes Al-Miftah, Desa Jatisarono,
Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) mendapat pelatihan budidaya lele Mutiara yang menggunakan
aplikasi vaksin dan probiotik.

Pelatihan dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan
Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menurut Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Achmad Poernomo, pelatihan dilaksanakan sejak
tanggal 10 April 2015 lalu.

Para santri dan pengasuh dilatih menggunakan bibit lele unggul Mutiara
(mutu tinggi mudah dipelihara). Serta didukung dengan vaksin benih
"HydroVac" anti penyakit aeromonasis dan probiotik kualitas air "Pato
Aero".

"Kegiatan ini telah dikembangkan di delapan lokasi yaitu Malang,
Pacitan (Jawa Timur), Boyolali (Jawa Tengah), Sleman dan Kulonprogo
(DIY), Pandeglang (Jawa Barat) dan Tangerang serta Palembang," kata
Poernomo di Wates, Ahad (27/7).

Lebih lanjut Poernomo mengatakan Lele Mutiara merupakan ikan lele
tumbuh cepat generasi ketiga (G3). Benih lele ini dibentuk melalui
tiga proses seleksi individu pada aspek pertumbuhan selama tahun
2011-2014 di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi.

"Benih ini dibentuk dari gabungan persilangan strain lele Mesir,
Paiton, Sangkuriang dan Dumbo/lokal. Telah dinyatakan lulus pada
Penilaian Pelepasan Jenis/Varietas Unggul Kementerian Kelautan dan
Perikanan pada tanggal 27 Oktober 2014 lalu," kata Poernomo.

Keunggulannya, kata Poernomo, laju pertumbuhan tinggi. Bisa mencapai
20-70 persen lebih tinggi daripada benih-benih lain. Lama pemeliharaan
relatif singkat. Berkisar 45-50 hari pada kolam tanah dari benih tebar
berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm.

Keunggulan lain, keseragaman ukuran relatif tinggi. Tahap produksi
benih diperoleh 80-85 persen benih siap jual dan pemanenan pertama
pada pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi 65-80
persen.

Sedang rasio konversi pakan (FCR) relatif rendah. Berkisar 0,6-0,8
pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran. "Daya tahan terhadap
penyakit relatif tinggi: SR 60-70 persen pada infeksi bakteri
Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik)," katanya.
Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Kabupaten
Kulonprogo, Triyono, berharap pelatihan ini dapat membantu
menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi perekonomian Pondok
Pesantren di wilayah Kulonprogo.
"Masih ada sekitar 40 pondok pesantren yang juga menginginkan dan siap
menerima kegiatan serupa di tahun-tahun yang akan datang," kata
Triyono.

Di Kulonprogo, ungkap Triyono lebih lanjut, budidaya perikanan air
tawar yang dilakukan masyarakat mencapai 56,59 hektare dan luas tambak
53 hektare.
Produksi ikan pada tahun 2013 sebanyak 13.595,6 ton dan pada tahun
2014 mengalami peningkatan sebanyak 14,3 ton. "Saya kita adanya benih
Mutiara produksi akan semakin meningkat lagi," harap Triyono.

Red:Damanhuri Zuhri
Rep:heri purwata

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP