Harianjogja.com, KULONPROGO-Naiknya harga cabai di pasaran disambut
kegembiraan petani cabai di Kulonprogo. Mereka mengaku meraup untung
besar.
Suyono, petani cabai di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan mengaku bisa
menjual cabai di pasar lelang kelompok tani seharga Rp19.000 per
kilogram (kg). Harga tersebut memang terus meningkat setelah pekan
lalu mencapai Rp16.000 per kg. "Harganya memang lagi bagus karena
harga cabai di pasaran sekarang juga makin mahal," kata Suyono, Senin
(8/6/2015).
Suyono mengaku produktivitas tanaman cabai miliknya menurun hingga 40
persen. Gangguan hama dan curah hujan yang tinggi diperkirakan menjadi
penyebabnya. Padahal, permintaan pasar mengalami peningkatan.
Menurutnya, kondisi itulah yang kemudian memicu kenaikan harga.
Suyono mengatakan, dia memang harus lebih rajin memupuk dan telaten
merawat tanaman cabai. Meski demikian, harga jual yang tinggi membuat
petani tidak rugi. "Hasilnya [panen] memang kurang bagus. Biasanya
sekali panen bisa sampai dua kuintal, sekarang cuma satu kuintal.
Untungnya kita bisa jual lebih tinggi juga," ujarnya.
Kenaikan harga jual cabai juga menjadi angin segar bagi kalangan buruh
tani. Salah satunya bagi Pateni, buruh tani yang sedang membantu
Suyono. "Sehari dibayar Rp50.000. Biasanaya bisa memetik cabai sampai
40 kg," kata Pateni.
kegembiraan petani cabai di Kulonprogo. Mereka mengaku meraup untung
besar.
Suyono, petani cabai di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan mengaku bisa
menjual cabai di pasar lelang kelompok tani seharga Rp19.000 per
kilogram (kg). Harga tersebut memang terus meningkat setelah pekan
lalu mencapai Rp16.000 per kg. "Harganya memang lagi bagus karena
harga cabai di pasaran sekarang juga makin mahal," kata Suyono, Senin
(8/6/2015).
Suyono mengaku produktivitas tanaman cabai miliknya menurun hingga 40
persen. Gangguan hama dan curah hujan yang tinggi diperkirakan menjadi
penyebabnya. Padahal, permintaan pasar mengalami peningkatan.
Menurutnya, kondisi itulah yang kemudian memicu kenaikan harga.
Suyono mengatakan, dia memang harus lebih rajin memupuk dan telaten
merawat tanaman cabai. Meski demikian, harga jual yang tinggi membuat
petani tidak rugi. "Hasilnya [panen] memang kurang bagus. Biasanya
sekali panen bisa sampai dua kuintal, sekarang cuma satu kuintal.
Untungnya kita bisa jual lebih tinggi juga," ujarnya.
Kenaikan harga jual cabai juga menjadi angin segar bagi kalangan buruh
tani. Salah satunya bagi Pateni, buruh tani yang sedang membantu
Suyono. "Sehari dibayar Rp50.000. Biasanaya bisa memetik cabai sampai
40 kg," kata Pateni.