Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


21 May 2020

Bupati Kulon Progo Apresiasi Warganya yang Kembalikan Bantuan Tunai - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Bupati Kulon Progo, Sutedjo, sangat mengapresiasi warganya yang dengan kesadaran tinggi menyerahkan kembali untuk selanjutnya diberikan kepada warga yang lebih membutuhkan.
Pihaknya berharap, hal itu bisa terus menjadi tolok ukur kesadaran masyarakat di Kulon Progo. Jika memang ada warga yang seharusnya tidak mendapatkan bantuan namun justru menerima, langkah pengembalian atau pemberian kepada warga yang lebih membutuhkan bisa menjadi opsi.
“Tentunya hal ini bisa menjadi teladan bagi warga masyarakat Kulon Progo dan masyarakat lain, bagi yang merasa cukup tapi dapat bantuan dapat memberikannya kepada warga lain yang sangat membutuhkanya,” kata Sutedjo, Rabu, (20/5/2020)
Kesadaran warga yang mengembalikan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kulon Progo masih terus bertambah. Hingga Selasa, (19/5/2020) sudah ada tiga warga dari Dusun Bantar Wetan, Kalurahan Banguncipto, Kapanewon Sentolo, memberikan bantuan uang tunai dari Kemensos yang diterimanya kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Salah satu warga, Ahmad Mustaqim merasa ada yang lebih layak menerima bantuan tersebut dibanding dirinya. Ia menyayangkan ketidak tepatan sasaran dalam penyaluran bantuan ini.
Ia tidak memungkiri Covid-19 sangat mempengaruhi keadaan perekonomiannya. Bahkan, Mustaqim mengaku dirinya belum menerima gaji sejak sebulan terakhir.
Meski begitu, ia menganggap masih banyak orang lain yang lebih membutuhkan dibandingkan dirinya. Terlebih, melihat kondisi yang ada rata-rata kalangan usia lanjut dan janda yang belum terdata secara resmi.
Beranjak dari kepedulian itulah ia kemudian memutuskan memberikan bantuan yang diterimanya kepada orang lain. Ia berharap dari tindakannya tersebut dapat memantik pemerintah untuk memperbarui data penerima bantuan.
"Perlu evaluasi dari pemerintah juga, warga yang tak mampu tapi tak dapat BST sudah diajukan namanya ke Dinsos DIY, tapi dalam daftar yang turun malah ngga ada namanya," tegasnya.
Tindakan pengembalian BST yang dilakukan Mustaqim dan dua orang lainnya itu bukan kali pertama ini saja terjadi. Sebelumnya, hal serupa juga dilakukan oleh Ponikem, warga Dusun VIII, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan.
Selain dirinya, masih lagi ada dua orang lagi yang merupakan warga Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih yakni Ila Eka Wahyu Wulandari dan Saudi juga berinisiatif menyerahkan bantuan yang diterimanya itu kepada tetangganya.
Wulan merasa kebutuhannya sudah lumayan tercukupi dengan walau hanya dengan berdagang kaki lima. Ia mengaku ikhlas untuk memberikan bantuan tersebut kepada yang lebih membutuhkan.
"Alhamdulilah saya masih merasa berkecukupan, ada yang lebih membutuhkan dari saya jadi ya kenapa tidak kita membantu sesama," ujar Wulan.
Sumber Berita :

Share:

20 May 2020

Pemkab Kulon Progo Adakan Rapid Test Massal Hari Pertama - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akhirnya menyelenggarakan rapid tes massal selektif Covid-19 untuk pedagang pasar, karyawan swalayan serta beberapa pelanggan di Kulon Progo.
Rapid test ini difokuskan pada lima lokasi berbeda yakni Puskesmas Wates, Puskemas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1 dibantu Puskemas Pengasih 2, Labkesda Dinkes Kabupten Kulon Progo dan Pasar Wates.
Pada pelaksanaan rapid test massal hari pertama ini, Selasa (19/5/2020), terlihat masyarakat sudah mengantre sejak pagi sesuai dengan undangan yang mereka dapat di UPT Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo yang menjadi satu di antara tempat di pelaksanaan rapid test massal.
Undangan bagi warga yang ingin melakukan Rapid Test pun dibagi menjadi dua sesi, yakni pertama pukul 08.00 - 09.00 WIB dan kedua pada pukul 10.30 - 11.30 WIB.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan, pemeriksaan rapid test akan dilakukan selama dua hari yakni Selasa dan Rabu.
Pelaksanaannya sendiri dilakukan secara terbatas hanya kepada 500 warga khususnya pedagang dan karyawan swalayan dan random sampling dari pengunjung atau pembeli.
Menurutnya, total ada tiga pasar tradisional yang akan dilakukan pengetesan yakni di Pasar Wates, Pasar Bendungan, Pasar Sentolo.
Sedangkan terdapat empat lainnya yang merupakan Toko Swalayan besar di Kulon Progo di antaranya Toko Sidoagung, Toko HW,  Toko WS dan Toko Busana Bu Madyo.
"Pemilihan beberapa tempat tersebut bukan apa-apa karena memang pengunjungnya banyak jadi kita mengambil dari sisi risiko penularannya yang cukup besar," katanya.

Sumber Berita :
Pemkab Kulon Progo Adakan Rapid Test Massal Hari Pertama - Tribun Jogja
Share:

19 May 2020

3 Warga Kulon Progo Alihkan Bantuan Tunai untuk Tetangganya yang Sakit - Kompas.com - KOMPAS.com


KULON PROGO, KOMPAS.com- Tiga warga secara sukarela memberikan bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial kepada tetangganya di Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulo Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketiganya melakukan hal ini lantaran mengaku masih mampu menghidupi diri di tengah kesulitan akibat merebaknya Covid-19.
"Warga ini mengalihkan bansos ini kepada warga yang dianggap lebih membutuhkan, yang kebetulan tetangganya sendiri. Mereka (penerima alih dana itu) belum pernah menerima bantuan mana pun," kata Pejabat Lurah Sendangsari, Samsudin di kantornya, Senin (18/5/2020).
Penyaluran BST berlangsung di berbagai kalurahan di Kulon Progo.
Bansos ini merupakan upaya Kemensos memasang jaring pengaman sosial di tengah perekonomian masyarakat yang tertekan semasa pandemi. 
Penyaluran melalui PT Pos Indonesia di Kulon Progo mulai sejak 8 Mei 2019. Penyaluran masih berlangsung kini, termasuk di Sendangsari.
Lebih dari 400 kepala keluarga Sendangsari menerima masing-masing Rp 600.000 per bulan selama tiga bulan ke depan. 
Tiga keluarga di antara penerima bansos kemudian mengalihkan uang itu ke tetangganya yang dianggap lebih membutuhkan.
Hal itu akan berlangsung selama tiga bulan sebagaimana rencana program pemerintah ini. 
Sumber Berita :
Share:

Sebagai Bentuk Kewaspadaan, Pemkab Kulon Progo Akan Lakukan Rapid Test Massal. Ini Sasarannya - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akhirnya memutuskan untuk melaksanakan rapid test massal bagi warga di Kulon Progo.
Rapid test ini akan menyasar kepada para pedagang dan pengunjung di beberapa pasar tradisional yakni pedagang di Pasar Wates, Pasar Bendungan, Pasar Sentolo dan beberapa swalayan terbesar di Kulon Progo.
Selain itu, pengunjung pasar dan swalayan tersebut juga dapat turut mengikuti Rapid test masal yang akan diselenggarakan pada Selasa dan Rabu (19-20/5/2020).
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kulon Progo, Ananta Kogam, Senin (18/5/2020) menyampaikan bahwa rapid test masal tersebut akan dilaksanakan sebagai bentuk Kewaspadaan atas Pandemi Covid-19. 
"Jadi kita melakukan Rapid test sebelum Ada Kasus yang mencuat seperti di Indogrosir, jadi ini untuk kewapadaan," katanya.
Menurut keterangannya, pada rapid test masal yang akan dilaksnakan ini, memiliki target sebanyak 500 spesimen yang dikhususkan bagi pedagang di pasar dan swalayan di Kulon Progo dan juga untuk sebagian pengunjung.
"Ada lima titik yang akan digunakan sebagai lokasi pelaksanaan rapid test," ungkapnya.
Keempat lokasi tersebut yakni di Puskesmas Wates, Puskemas Sentolo 2, Puskesmas Pengasih 1 dan dibantu puskesmas Pengasih 2, serta Labkesda Kabupaten Kulon Progo dan Pasar Wates.
Adapun dari target 500 spesiment tersebut, pihaknya menyampaikan bahwa target utamanya adalah pedagang dan karyawan.

Sumber Berita :
Share:

15 May 2020

Support Pelaku Isolasi Mandiri di Kulon Progo, Fajar Gegana Bagikan Bantuan - Tribun Jogja


  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Fajar Gegana yang merupakan Wakil Bupati Kulon Progo terpilih, sisa periode 2017-2022 terus berfokus dalam penanganan Covid-19 secara informal.
    Salah satunya dengan pembagian sembako bagi Masyarakat yang melakukan isolasi Mandiri yang berjumlah tiga orang di Kalurahan Sendangsari dan Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Kamis (14/5/2020).
    Dalam Penyampaian bantuan berupa logistik tersebut, Fajar Gegana didampingi oleh Lurah Pengasih, pj Lurah Sendangsari dan anggota fraksi PDI Perjuangan, Pancar Topo Driyo.
     "Ini merupakan bentuk dukungan Kita dan juga apresiasi terhadap masyarakat yang sudah melaksanakan isolasi mandiri," katanya.
    Lanjutnya, dirinya ingin menguatkan masyarakat yang melakukan isolasi mandiri agar dapat menjalani masa isolasinya dengan penuh semangat.
    "Kita ingin menyapa mereka agar mereka tidak jenuh dan tetap semangat," tuturnya.
    Pada pelaksanaannya, bantuan ini diserahkan langsung kepada para Pelaku Isolasi mandiri namun tetap memperihatikan protokol kesehatan dengan menggunakan masker.
    Selain penyerahan bantuan kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, Fajar juga menyerahkan bantuan untuk Posko Covid-19 di Kalurahan Pengasih.
    Fajar Gegana yang merupakan golongan dari generasi milenial, setiap harinya juga melakukan kunjungan ke posko-posko Covid-19 masyarakat di Kulon Progo.
    Dalam kunjungannya tersebut, dia menyampaikan edukasi kepada masyarakat mengenai COVID-19 dan juga bantuan berupa Masker kain yang diproduksi langsung oleh warga Kulon Progo. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber Berita :
Share:

10 May 2020

Penerbangan di Bandara Kulon Progo Dibuka, Penumpang Sepi

 
Foto: Sayoto Ashwan

Kulon Progo - Bandara International Airport (YIA) yang terletak di Kabupaten Kulon Progo telah membuka layanan penerbangan sejak Kamis (7/5) kemarin. Namun layanan baru ada hari ini, dengan dua penerbangan.

"Hari ini ada dua flight Garuda dengan rute Jakarta-YIA dan YIA-Jakarta," jelas Pelaksana Tugas Sementara (Pts) General Manager PT Angkasa Pura I Bandara YIA, Agus Pandu Purnama, dalam keterangannya, Sabtu (9/5/2020).

Selama dua hari sebenarnya Kamis dan Jumat sebenarnya rute penerbangan sudah ada. Namun maskapai memilih membatalkan jadwal yang sudah ada. Hari ini, penerbangan dari garuda hanya membawa 14 orang penumpang dan ketika kembali dengan 20 penumpang.

Minimnya penumpang menjadikan suasana di terminal sangat sepi. Tidak ada hilir mudik penumpang, hanya petugas Avsec, recepsionist dan cleaning service yang nampak.
"Kalau jadwal kita ada satu. Kemudian tanggal 10 tidak ada dan pada tanggal 11 ada empat semuanya dari dan ke Jakarta," jelas Petugas Help Desk Garuda, Agung Budi Wibawa.

 Konter Garuda juga melayani konsumen yang hendal melakukan penjadwalan ulang ataupun pengembalian dari pembatalan penerbangan. Namun tidak berupa uang tunai, dan diganti dengan voucher yang bisa dipakai di semua rute penerbangan yang ada.
Customer service Citilink, Bima Indratama mengatakan sesuai jadwal maskapai ini sudah kembali beroperasi. Namun kepastiannya masih menunggu kantor pusat. Seperti pada Jumat kemarin, mereka membatalkan penerbangan.

"Semuanya menunggu pusat, memang ada beberapa yang dibatalkan," terangnya.
Hingga saat ini penggunaan sarana trasnportasi memang masih dibatasi. Diantaranya untuk pejabat pemerintah atau swasta,
dan tamu kenegaraan, repatriasi (pemulangan WNI), cargo dan penerbangan khusus lainnya.

"Kita juga dirikan posko, penumpang yang akan berangkat akan dicek kelengkapan dokumennya," tutur Agus Pandu.

Sumber Berita :

Share:

Abai Protokol Kesehatan, 1.250 Orang Antre Pembagian Bantuan Sosial Tunai di Kulon Progo - Suara Pembaruan


Kulon Progo, Beritasatu.com - Pembagian Bantuan Sosial Tunai Dampak Pandemi Covid-19 dari Kementerian Sosial di Gedung Kesenian Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak memenuhi protokoler kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Hal tersebut diakui oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo bahwa kegiatan tersebut tidak memenuhi protokoler kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
 Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo Irianta di Kulon Progo, Sabtu (9/5/2020), mengatakan pembagian Bantuan Sosial Tunai Dampak Pandemi Covid-19 menyebabkan kerumunan massa, sehingga tidak memperhatikan jarak fisik sesuai anjuran pemerintah.
"Undangan pembagian bantuan yang dibagi ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam jam tertentu, tapi tidak dihiraukan oleh KPM dengan alasan tidak mendapat jatah," kata Irianta.
Pendistribusian yang berlangsung di Gedung Kesenian Wates pada Sabtu (9/5/2020) ini menimbulkan kerumunan dari warga calon penerima bantuan. Bahkan kerumunan ini mulai muncul sejak pukul 08.30 WIB.
Selain menimbulkan kerumunan, sejumlah warga juga terlihat abai terhadap protokol kesehatan untuk memutus penyebaran corona. Sejumlah warga nampak tidak menggunakan masker dan mengabaikan jarak fisik sesuai anjuran pemerintah.
 Aparat keamanan yang berada di lokasi kejadian tak nampak mengatur antrean agar memiliki jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu, petugas dari Dinas Kesehatan Kulon Progo juga tidak nampak di lokasi, sekedar untuk memeriksa suhu tubuh ataupun bersiaga di tempat pendistribusian BST.
"Kami sudah membagikan masker kepada warga yang tidak memakai masker yang telah disiapkan sebelumnya," kilah Irianta.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta Murhardjani mengatakan pembagian BST relatif tertib.
 Menurut laporan ada 1.250 warga menerima BST, sehingga dalam pelaksanaannya mengabaikan protokol kesehatan.
"Namun untuk pelaksanaannya relatif tertib. Ada tiga meja untuk verifikasi, pemotretan dan penyerahan uang,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati menyayangkan kejadian ini. Hal ini akan menimbulkan citra buruk dalam pembagian BST.
"Kami sudah menegur kantor pos, juga protokol pemkab," katanya.

Sumber Berita :
Share:

09 May 2020

Warga Kulon Progo yang Mudik Dikarantina dalam Warung Kosong Pinggir Pantai - Kompas.com - KOMPAS.com



KULON PROGO, KOMPAS.com – Warung-warung kosong di Pantai Wisata Glagah jadi tempat karantina bagi pemudik yang pulang ke kampung halaman di Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 
Warung itu berdinding papan dan beratapkan seng. Ukurannya cukup luas untuk mereka yang menjalani isolasi.
Terdapat puluhan warung seperti ini di Pantai Glagah.
Satuan Tugas Coronavirs Diseases 2019 (Covid-6) Glagah menempatkan para pemudik dan pendatang di sana.

Mereka memasang tali sebagai pembatas area penghuni karantina boleh beraktivitas. 
Lurah Glagah, Agus Parmono mengungkapkan, warung karantina itu mulai dihuni Rabu (6/5/2020) siang oleh dua warga yang pulang kampung.
Pertama, warga Pedukuhan Sangkretan usia 23 tahun yang mengaku kena PHK di Jakarta.
Kedua, seorang pelajar SMK Kelautan Temon yang baru selesai menjalani praktik lapangan dengan bekerja di kapal. 
Satgas Covid-19 Glgah bergiliran menjaga kawasan itu.
“Kedua orang pulang kampung ini masuk sejak kemarin Rabu siang, setibanya di Glagah,” kata Agus saat dihubungi, Kamis (7/5/2020).

Sumber Berita :
Share:

25 April 2020

PAUD di Kulon Progo untuk Karantina Pemudik - tagar.id

 Paud untuk karantina di Kulon Progo

Kulon Progo - Warga Dusun Temonan Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta berinisiatif mengalihfungsikan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi lokasi karantina bagi para pemudik yang pulang kampung ke wilayah tersebut. Inisiatif yang patut diacungi jempol dalam upaya mencegah pennyebaran Covid-19.

Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dusun Temonan, Sarwono mengatakan, bangunan yang dimanfaatkan adalah gedung PAUD Kelompok Bermain Dewi Ratih di RT 01 RW 01 di Dusun Temonan. Aktivitas belajar di gedung tersebut untuk sementara waktu memang ditiadakan sejak pandemi Corona. Para siswa pun belajar di rumah.


Bangunan ini juga dipandang strategis karena berdekatan dengan masjid dan permukiman penduduk. Sehingga pemantauan terhadap pemudik yang dikarantina lebih mudah karena setiap hari juga ada warga yang menjaga. "Tempat karantina ini merupakan upaya untuk membantu program pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona," ujar Sarwono, Selasa 14 April 2020.

Sarwono menjelaskan, karantina di gedung tersebut merupakan opsi bagi pemudik. Mereka yang pulang ke Temonan, bisa melakukan karantina mandiri di rumahnya atau memilih karantina di gedung tersebut.

Bagi yang ingin karantina mandiri di rumah, harus mengikuti aturan yaitu seluruh anggota keluarga tidak boleh keluar dari rumah dan juga harus punya dua kamar mandi, satu untuk pemudik dan satu untuk keluarga. Sementara di gedung PAUD tersebut, semua perlengkapan sudah disediakan semua.

"Ada tiga ruangan. Setiap ruangan bisa diisi maksimal empat orang dengan catatan masih memiliki hubungan keluarga. Juga ada fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK) dan dapur. Cuma untuk kebutuhan pribadi seperti peralatan tidur dan makanan, dari keluarga yang dikarantina," ujar Sarwono.

Sarwono mengatakan, gedung yang difungsikan sebagai tempat karantina pada Senin 13 April ini sudah ditempati seorang warga yang baru mudik dari Tangerang, Jawa Barat. Warga tersebut sebelum mudik, sudah berkomunikasi dulu dengan unsur RT, RW dan Dukuh setempat.

"Dia tidak ada gejala Covid-19, sehingga masuk dalam kategori Orang Dalam Catatan (ODC). Dia tetap karantina setelah sebelumnya membuat surat pernyataan persetujuan melakukan karantina," tutur Sarwono.

Sebelumnya, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan, seluruh warga Kulon Progo yang ada dan tinggal di perantauan, diminta tidak mudik pada saat Lebaran nanti. Mereka yang ada di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sejumlah kota di Jawa Timur, Jawa Barat dan lainnya diminta menetap di lokasi masing-masing.

Menrut Sutedjo, situasi dan kondisi pada saat ini sedang sangat tidak tepat untuk melakukan mudik. "Mobilisasi dari warga perantauan dapat meningkatkan potensi penyebaran Covid-19 kepada masyarakat, keluarga yang ada di Kulon Progo," ucap Sutedjo.

Menurutnya, cukup sulit untuk mengetahui apakah perantau membawa virus atau tidak saat perjalanan mudik. Mereka bisa saja terpapar dari orang lain yang membawa virus.

Dia menambahkan, jika ada pemudik atau pendatang dari luar daerah, maka wajib menyampaikan kepada puskesmas, dukuh, maupun lurah. Mereka juga diminta tidak keluar rumah sampai 14 hari, khususnya dari daerah terjangkit Covid-19. []


Sumber Berita :
https://www.tagar.id/paud-di-kulon-progo-untuk-karantina-pemudik
Share:

Pembatasan Penerbangan, Bandara YIA Kulon Progo Siapkan Kantung Parkir bagi 60 Pesawat - TRIBUNJOGJA.COM

 

TRIBUNJOGJA.COM / Singgih Wahyu

Sejumlah kendaraan tampak melintas di depan area pintu masuk kawasan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon, Kulon Progo, Selasa (3/12/2019).

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah resmi mengeluarkan surat edaran terkait pelayanan jasa penerbangan.

Surat edaran tersebut telah ditanda tangani per 17 April lalu.


Sebagai wujud percepatan penanganan Covid-19, pembatasan moda transportasi pesawat pun dibatasi.

Meski pembatasan penerbangan resmi diberlakukan, dalam surat yang ditanda tangani Dirjen Perhubungan Udara, Novie Riyanto mengarahkan agar menjaga ketersediaan untuk keperluan tertentu.

Misalnya, dalam surat itu menyebut, pergerakan bandara hanya diperbolehkan untuk palayanan in-flight emergency, technical stop, cargo, humanitarian, medical evacuation, repatriation, misi perserikatan bangsa-bangsa, dan keberlangsungan rantai pasokan global.


Arahan itu pun telah menyesuaikan peraturan dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau Internatoonal Civil Aviation Organization (ICAO)

Merespon hal itu, General Manager (GM) PT. Angkasa Pura I Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, pihaknya sudah mengetahui peraturan kementerian tersebut.

PT Angkasa Pura I pun telah menyediakan kantung parkir yang dapat menampung 60 pesawat, untuk merespon pembatasan penerbangan tersebut.

"Karena kalau memang benar-benar Stop Flying akan banyak pesawat parkir. Jadi kami sudah siapkan itu. Kapasitas 60 pesawat," katanya saat dihubungi Tribunjogja.com, Kamis (23/4/2020).

Artikel selengkapnya  telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Pembatasan Penerbangan, Bandara YIA Kulon Progo Siapkan Kantung Parkir bagi 60 Pesawat, https://jogja.tribunnews.com/2020/04/23/pembatasan-penerbangan-bandara-yia-kulon-progo-siapkan-kantung-parkir-bagi-60-pesawat.
Penulis: Miftahul Huda


Editor: Gaya LufityantiSumber Berita :
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP