Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


05 April 2020

Ada Wonder Woman di Lokasi TMMD Kulon Progo - suaramerdeka.com - Suara Merdeka CyberNews



YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Siapa yang tak kenal dengan Wonder Woman. Salah satu tokoh komik besutan Marvel ini digambarkan sebagai sesosok wanita yang dibekali kekuatan super namun baik hati. Nah, di Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo yang merupakan lokasi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-107, ada 'Wonder Woman' yang turut ambil bagian. Tak hanya satu, namun cukup banyak Wonder Woman yang turun ke lokasi.

Namun, Wonder Woman di lokasi TMMD yang diiniasi Kodim 0731/Kulon Progo ini tentu bukanlah Wonder Woman sesungguhnya. Mereka hanya kaum wanita, mayoritas ibu-ibu yang ikut membantu pengerjaan sejumlah sasaran fisik. Entah itu pembangunan talud hingga pengecoran jalan antardusun. Maka tak heran, di beberapa titik sasaran banyak dijumpai ibu-ibu yang tengah memanggul kayu atau bahkan membawa karung-karung pasir.

"Ini semua atas kesadaran dan keinginan warga sendiri termasuk para ibu-ibu ini yang ingin membantu Satgas TMMD," kata Kepala Dukuh Prangkokan, Parmono, Minggu (5/4).

Menurutnya, warga setempat termasuk para ibu-ibunya sudah merasa dekat dengan Satgas TMMD. Keterlibatan kaum hawa ini sebagai bentuk keguyuban dengan personel-personel TNI tersebut.

"Kegiatan TMMD di tempat kami tidak lama lagi akan berakhir, tepatnya 14 April nanti. Keterlibatan warga juga sebagai bentuk percepatan pembangunan agar seluruh sasaran fisik dapat diselesaikan tepat waktu," paparnya.

Cuaca yang tidak menentu bahkan cenderung turun hujan di siang dan sore hari, tidak mengendorkan semangat mereka dalam bekerja. Seolah tak kenal lelah warga Purwosari sejak dimulainya pembangunan 16 Maret lalu, hampir setiap hari meninggalkan rumah dan keluarga, mengesampingkan pekerjaan sehari-hari, untuk mendukung pelaksanakan pembangunan.

"Bahkan warga kami jauh hari sebelum pembukaan secara resmi TMMD sudah mulai bergotong royong dibantu anggota Koramil Girimulyo. Lalu mengadakan gugur gunung melebarkan badan jalan yang belum sesuai ukurannya, dengan mengepras tebing dan meratakannya secara manual dengan menggunakan peralatan seadanya," jelas dia.

Terpisah, Dansatgas TMMD Reguler ke-107 Letkol Inf Dodit Susanto mengucapkan terima kasih sebesarnya atas keterlibatan masyarakat di lokasi TMMD yang sudah mau ikut bergabung dalam menyelesaikan beberapa sasaran fisik.

"Saya lihat sendiri bagaimana kaum pria dan wanita, tua-muda ikut membantu para personel Satgas. Karena kami yakin bersama rakyat, TNI kuat," sambung Dodit.

Pria yang juga Dandim 0731/Kulon Progo itu menambahkan, kini pembangunan infrastruktur di lokasi TMMD tinggal menyisakan beberapa titik sasaran yang harus dimaksimalkan pengerjaannya salah satunya corblok jalan di Pedukuhan Prangkokan.

"Kami melihat warga justru semakin bersemangat, bekerja keras bersama Satgas TMMD untuk menyelesaikan pembangunan. Warga setempat tak lama lagi akan memiliki sarana dan prasarana umum yang bagus dan berkualitas, yang dapat dipergunakan dalam aktifitas sehari-hari dan insyaallah berguna dan dapat dinikmati sampai anak cucu mereka," pungkas Dandim.




Sumber Berita : Ada Wonder Woman di Lokasi TMMD Kulon Progo - suaramerdeka.com - Suara Merdeka CyberNews
Share:

Petani Asal Kulon Progo Temukan Inovasi Penanaman Padi Tanpa Olah Tanah - Tribun Jogja


Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Seorang petani tradisional asal Desa Bendungan, Wates bernama Ngadirin berhasil menemukan satu inovasi penanaman padi tanpa pengolahan tanah.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugraha , yang meninjau lokasi tersebut beberapa waktu yang lalu menyampaikan bahwa penanaman padi tersebut memanfaatkan lahan bekas penanaman cabai di musim tanam ke-3.
"Sekarang ini musim tanam ke-1 dan petani biasanya menanam padi di musim ini," katanya.
  Lanjutnya, di saat itulah Ngadirin mencoba menanam Padi tanpa melepas mulsa atau plastik penutup yang pada musim tanam ke-3 digunakan untuk menanam cabai dan tanpa pengolahan tanah.
"Jadi padi disemai di tempat terpisah, setelah umur 14 hari, padi lalu ditanam di lubang-lubang penanaman cabai. Setiap lubang satu batang padi," katanya.
Padi yang ditanam tersebut merupakan padi hibrida mapan.
Dari penanaman padi dengan metode tersebut, hasilnya cukup memuaskan.
Dari satu batang padi, bisa berkembang menjadi 40 hingga 60 batang per lubang di mulsa.
"Jarak penanamannya sekitar 40 centimeter dengan legowo empat," tambahnya.

Sumber Berita : Petani Asal Kulon Progo Temukan Inovasi Penanaman Padi Tanpa Olah Tanah - Tribun Jogja
Share:

Capai Separuh Target Sensus Penduduk Online, BPS Kulon Progo Sampaikan Perpanjangan Waktu Sensus - Tribun Jogja

  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Hingga Sabtu (4/4/2020), presentase warga Kulon Progo yang sudah mengisi Sensus Penduduk Online (SP Online) mencapai sekitar 9 persen.
    Presentase tersebut menurut Kepala BPS Kulonprogo, Sugeng Utomo, masih cukup jauh dari target yang ditetapkan BPS Kulon Progo, yakni sebesar 19 persen dari total jumlah penduduk di Kulon Progo.
    "Jika diangkakan, 9 persen itu sekitar 14.113 keluarga atau 45.000 lebih orang," katanya.
     Sugeng mengatakan belum tercapainya target SP Online tersebut diakibatkan oleh banyak faktor di lapangan.
    Disebutkan olehnya, tidak semua warga Kulon Progo memiliki atau bisa menggunakan gadget untuk mengakses SP Online yang rencananya berakhir pada 31 Maret 2020.
    Selain itu, Sugeng juga menyampaikan bahwasanya SP Online di Kulon Progo juga akan diperpanjang ditengah merebaknya Covid-19.
    "Saat ini, dari pusat sudah mengeluarkan instruksi bahwa SP Online diperpanjang hingga 29 Mei 2020. Sedangkan pelaksanaan wawancara yang semula 1-31 Juli diundur menjadi 1-30 September 2020," ujarnya.
     Dia pun mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat memberikan ruang bagi warga kulon Progo yang masih belum sempat mengikuti SP Online.
    "Dari data yang kita peroleh, mayoritas warga Kulon Progo mengikuti SP Online di akhir-akhir periode kemarin. Dengan diperpanjangnya SP Online harapannya target 19 persen bisa tercapai," ungkapnya.
    Di sisi lain, Pandemi COVID-19 ternyata juga menjadi kendala tersendiri bagi pelaksanaan SP Online.
    Sebelum merebaknya Covid-19 BPS Kulon Progo telah menggencarkan kegiatan bertajuk mengisi SP Online bareng yang dilaksanakan di sekolah, kalurahan, kapanewon dan instansi pemerintahan.
    Namun, Lanjutnya, setelah mewabahnya virus tersebut dan disusul dengan berbagai protokol pencegahan Corona yang salah satunya menghentikan kegiatan yang mengumpulkan banyak massa, maka program ngisi bareng tersebut pun ikut ditiadakan.
    "Program ngisi bareng SPO ini sebenarnya cukup mendongkrak jumlah warga yang terdata. Mereka mengisi sendiri tapi tetap dalam pendampingan kami, nah setelah adanya Corona, kegiatan itu terpaksa dihentikan," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Sumber Berita :
Capai Separuh Target Sensus Penduduk Online, BPS Kulon Progo Sampaikan Perpanjangan Waktu Sensus - Tribun Jogja

Share:

Kabar Gembira Bagi Warga Kulon Progo, Bayi 4 Bulan di RSUD Wates Dinyatakan Sudah Negatif Corona - Tribun Jogja


  • Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
    TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bayi berusia empat bulan yang sebelumnya dinyatakan positif terjangkit Covid-19 di Kulon Progo, saat ini statusnya sudah dinyatakan negatif.
    Kabar gembira ini disampaikan oleh PLT Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, Sabtu (4/4/2020) melalui sambungan telepon.
    Menurut keterangannya, dari Laporan Hasil Uji dari BBTKL, bayi empat bulan tersebut sudah dinyatakan negatif.
    "Dari hasil uji laporan dari BBTKL hasilnya negatif dua Kali," katanya.
    Ditambahkan oleh Budi, bayi tersebut saat ini masih menjalani observasi kondisi secara keseluruhan.
    "Mungkin masih menunggu 1-2 Hari sampai diperbolehkan untuk pulang," katanya.
    Bayi tersebut, diketahui telah dirawat di RSUD Wates sejak pertengahan Maret 2020 setelah mengalami gejala yang merjuk kepada Covid-19.
    Sebelumnya, bayi tersebut mengalami gejala mirip Covid-19 Setelah berpergian bersama orangtuanya ke salah satu wilayah terdampak di Jawa Tengah. (TRIBUNJOGJA.COM)
Sumber Berita :Kabar Gembira Bagi Warga Kulon Progo, Bayi 4 Bulan di RSUD Wates Dinyatakan Sudah Negatif Corona - Tribun Jogja
Share:

04 April 2020

Warga Kulon Progo Tak Perlu Keluar, 12 Koperasi Bakal Layani Belanja Daring - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Sebanyak 12 koperasi dan empat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) disiapkan Pemkab Kulon Progo untuk menyediakan kebutuhan pokok secara daring selama tanggap darurat bencana COVID-19. Dengan begitu, warga Kulon Progo tak perlu banyak keluar rumah dan bisa tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari sembari terus meminimalisasi risiko tertular maupun menularkan virus corona SARS-CoV-2.
Koordinator Gugus Ekonomi Penanganan COVID-19 Kulon Progo Bambang Tri Budi dmengatakan, 12 koperasi ini terdistribusi di 12 kecamatan, dan BUMDes yang siap melayani kebutuhan pokok yaitu BUMDes di Desa Pagerharjo, Desa Salamrejo, Triharjo, dan Ngentakrejo.
"Masyarakat tidak perlu keluar rumah, tinggal pesan melalui koperasi atau BUMDes," kata Bambang di Kulon Progo, Jumat (3/4/2020).
Dilansir ANTARA, Bambang mengatakan, koperasi dan BUMDes daring ini menyediakan seluruh kebutuhan pokok, sayur-sayuran, dan kebutuhan lainnya. Namun demikian, Bambang belum merinci nama-nama koperasi yang siap melayani kebutuhan pokok secara daring.
"Inovasi ini sangat bagus dalam menggerakkan ekonomi dalam kondisi pembatasan kegiatan kontak sosial," katanya.
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati pun telah meminta Gugus Ekonomi agar segera merealisasikan layanan belanja daring dari 12 koperasi dan empat BUMDes itu, sehingga masyarakat tidak perlu ke pasar dan dimudahkan dengan pelayanan ini.
"Kami siap membantu Pemkab Kulon Progo menyosialisasikan 12 koperasi dan empat BUMDes kepada masyarakat, supaya memanfaatkan pelayanan ini. Hal ini sangat efektif untuk mempercepat pencegahan penyebaran COVID-19 di Kulon Progo," ujar Akhid.
Dirinya juga meminta koperasi melibatkan petani, peternak, pembudi daya, hingga pelaku usaha kecil menengah di wilayah masing-masing, sehingga masyarakat juga terbantu dalam menggerakan ekonomi.
"Kami berharap koperasi dan BUMDes yang menyiapkan kebutuhan pokok secara daring ikut andil dalam menggerakan ekonomi wilayah, sehingga bencana COVID-19 tidak sepenuhnya melumpuhkan perekonomian masyarakat," terang dia.

Sumber Berita : Warga Kulon Progo Tak Perlu Keluar, 12 Koperasi Bakal Layani Belanja Daring - SuaraJogja.ID

Share:

Dinkes Kulon Progo Berikan Materi Penanganan Korban Covid-19 - Tribun Jogja


Laporan reporter tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo memberikan pemahaman penanganan korban Covid-19, kepada Tim Gugus Tugas penanganan penyebaran Covid-19 wilayah Kulon Progo, di Aula Adikarto, kompleks Pemkab Kulon Progo, Jumat (3/4/2020).
Pelatihan ini diikuti oleh segenap perwakilan dari berbagai instansi yakni Polres, Kodim, BPBD, Tagana, Satpol PP Kulon Progo dan PMI cabang Kulon Progo.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Ananta Kogam Dwi Korawan, mengatakan hari ini merupakan koordinasi antara Polres dengan pemerintah daerah, untuk memberikan pemahaman kepada TIM Gugus Tugas untuk bisa menjadi jembatan informasi yang benar kepada masyarakat.
“Intinya adalah terkait penjelasan dan pemahaman terkait penanganan korban, diantaranya sebagai jembatan informasi tentang penanganan COVID-19, pencegahan, gejala penularan, hingga mensosialisasikan agar tidak terjadi penolakan didaerah,” jelasnya.
Dijelaskan olehnya, peran TIM Gugus Tugas adalah untuk menjelasan memeberikan pemahan tentang penaganan korban kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi penolakan karena khawatir akan dampak kesehatan masyarakat jika nantinya ada warga yang menjadi korban Covid-19.
Sementara itu, Kabag Sumda Polres Kulon Progo Kompol Agus Supriyanto mengatakan bahwa melalui kegiatan ini dapat memberikan kepastian kepada Tim Gugus Tugas dalam melangkah di masyarakat.
Selain itu menurutnya, saat ini sedang terjadi peralihan dari masalah kesehatan menjadi masalah sosial.
“Pertemuan ini sebagai langkah awal terkait penanganan korban Covid-19, perlu adanya SOP dalam menangani jenazah, sehingga dapat memberikan masukan untuk Tim Gugus untuk merumuskan, jika terdapat korban Covid-19 yang meninggal,” ujarnya.
Pada akhirnya peran masyarakat, pemerintah pusat sampai pemerintah desa juga sangat penting untuk mendukung penanganan penyebaran COVID-19.
"Adanya kolaborasi, gotong royong sangat diperlukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia," katanya. (TRIBUNJOGJA COM)
Sumber Berita :

Share:

Antisipasi Penolakan Pemudik, 4 Gedung Disiapkan di Kulon Progo - SuaraJogja.ID

Antisipasi Penolakan Pemudik, 4 Gedung Disiapkan di Kulon Progo - SuaraJogja.ID
SuaraJogja,id - Guna mengantisipasi kedatangan pendatang atau pemudik dari luar daerah, Kabupaten Kulon Progo berencana menyediakan gedung karantina yang akan digunakan untuk isolasi mandiri jika memang ditolak oleh masyarakat setempat.
Bupati Kulonprogo, Sutedjo menyatakan, sudah menyiapkan tiga rusunawa dan satu gedung dharmais untuk dijadikan ruang isolasi mandiri untuk pendatang yang tidak diterima di daerah tempat tinggalnya.
"Kalau memang terjadi penolakan dari keluarga atau kampung akan kami siapkan. Kami memang punya fasilitas-fasilitas gedung yang tentunya masih akan dikoordinasikan terlebih dahulu kepada pihak terkait," Kata Sutedjo, saat ditemui di ruangannya, Jumat, (3/4/2020).
Di Kulonprogo sendiri terdapat 3 rumah rusunawa yang belum sepenuhnya digunakan. Ketiga rusunawa tersebut berlokasi di Desa Triharjo, Giripeni dan Tuksono. Sampai saat ini baru Rusunawa di Desa Triharjo yang sudah cukup banyak penghuni, untuk dua lainnya masih sedikit.
Sutedjo juga menambahkan, masih ada juga asrama dharmais yang dapat menampung banyak orang. Meskipun belum ada koordinasi lebih lanjut tentang penggunaannya sebagai ruang karantina.
"Nanti kalau memang terpaksa harus kita sediakan nanti akan koordinasikan. Itu beberapa fasilitas yang bisa kita cadangkan, mudah-mudahan tidak terpakai, tapi kita tetap dipersiapkan," imbuhnya.
Ia berharap, tidak banyak jumlah pendatang atau pemudik datang di tengah wabah COVID-19 yang tengah merebak ini. Namun, apabila masih terdapat kedatangan yang cukup banyak, ia berharap kesadaran dari masing-masing individu untuk mematuhi protokol yang sudah dianjurkan.
Harapannya, para pendatang atau pemudik melapor kepada pihak terkait untuk dilakukan pencatatan dan dapat mematuhi karantina mandiri di rumah selama 14 hari. Begitu juga dengan warga yang tinggal di daerah tersebut, tidak perlu secara sepihak menolak begitu saja warga yang datang.
"Sesungguhnya jika nanti itu bisa dilakukan di keluarga secara mandiri dalam arti keluarga yang didatangi dan yang datang taat dengan Protokol kesehatan yaitu dengan betul-betul karantina mandiri itu sebenernya tidak masalah," tegasnya.
Ditemui secara terpisah, Sekda Kulonprogo, yang juga selaku Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulonprogo, RM. Astungkoro menjelaskan, adanya kemungkinan terburuk yakni menyiapkan ruang karantina untuk pemudik atau pendatang yang ditolak di daerahnya sendiri. Meski itu bukan merupakan opsi yang utama.
"Hal yang akan kita fokuskan adalah edukasi kepada masyarakat. Mestinya mereka bisa menerima, jadi kalau ada gejala macem-macem, langsung kita gunakan protokol covid-19, jadi tidak perlu ditolak. Namun jika sampai hal terjelek yang terjadi nanti kita akan siapkan lokasi-lokasi itu. Penekanan kepada edukasi masyarakat untuk menerima dan pendatang harus mematuhi protokol yang sudah ada," jelasnya.
Sumber Berita :
Share:

Dana Penanganan COVID-19 di Kulon Progo Ditambah Rp4 Miliar - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Terdapat penambahan dana alokasi untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, dari yang sebelumnya sebesar Rp21 miliar, kini menjadi Rp25 miliar. Hal itu dikatakan oleh Sekda Kulon Progo, yang juga selaku Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, RM Astungkara, bahwa memang terdapat penambahan sekitar Rp4 miliar untuk dana penanganan COVID-19.
"Kemarin memang sudah ada surat dari Kemendagri, yang memintai kita untuk redesign anggaran, seperti kebijakan 25% dari SPPD, kebutuhan makan yang selama 1-2 bulan ini tidak bisa direaliasikan kita pangkas, bangunan insfratruktur juga dipangkas. Jadi yang awalnya Rp21 M, tetapi rapat terakhir terkumpul menjadi Rp25 M," kata Astungkara, saat ditemui SuaraJogja.id di kantornya, Jumat, (3/4/2020).
Dana itu diupayakan untuk dibagi pada semua sektor. Tidak hanya di sektor kesehatan saja, tapi dana itu juga dianggarkan untuk permasalahan akibat COVID-19, baik itu yang terdampak langsung maupun tidak langsung.
Untuk sektor kesehatan sendiri, RSUD Wates sudah mengajukan kurang lebih Rp8 miliar untuk menyiapkan penambahan kamar isolasi sebagai prioritas, dengan tambahan konsumsi untuk para medis. Lainnya, RSUD Nyi Ageng Serang sudah mengajukan kurang lebih Rp1 M dari dana Rp4 M yang disiapkan Pemkab, dan Dinas Kesehatan juga sudah mengajukan setengah miliar lebih, yang akan diteruskan ke puskesmas seluruh Kulon Progo.
Terkait bantuan dana kepada sektor sosial, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi. Hal tersebut guna mengantisipasi adanya bantuan ganda dari pemerintah.
"Jadi nanti untuk hal-hal apa yang akan kita tangani, masih menunggu pemerintah pusat agar jangan sampai dobel. Maka, kemarin sudah ada rapat gugus tugas ekonomi, sosial, pendidikan, dan sekretariat di provinsi untuk mencoba merancang hal ini," tuturnya.
Pihaknya sampai saat ini masih melihat dan menunggu skema seperti apa yang akan diterapkan oleh pemerintah pusat. Setelah skema itu muncul, baru pemerintah provinsi dan kabupaten/kota akan mulai menyusun bagian mana yang belum dikerjakan.
Ditemui di tempat terpisah, Bupati Kulon Progo Sutedjo menambahkan, layanan kesehatan di Kulon Progo sudah disiapkan, dari mulai puskesmas hingga RSUD Wates, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan COVID-19.
"Memang hanya RSUD Wates yang menjadi rujukan, tapi Dinkes Kulon Progo juga menyiapkan RSUD Nyi Ageng Serang dan puskesmas-puskesmas di seluruh Kulon Progo, dengan menyiapkan sumber daya manusia dan kebutuhan medis yang dibutuhkan, termasuk prioritasnya untuk menambah ruang isolasi di RSUD WATES, yang semula hanya enam, ditambah 10, jadi total 16 ruang isolasi yang disiapkan," terangnya.
Terkait dengan penempatan ruang isolasi tambahan itu akan di gedung lama atau gedung baru, pihaknya tidak terlalu ambil pusing karena memang RSUD Wates juga baru saja menyelesaikan pembangunan gedung baru, sehingga dari sisi ruangan tidak ada masalah. Pihak RS hanya perlu menambah sekat-sekat dengan menggunakan partisi yang kemudian sudah menjadi ruang isolasi.
"Kita sudah menyiapkan semuanya, kebetulan RSUD Wates ini ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan di Kulon Progo ini, sehingga baik pihak rumah sakit, dibantu pemerintah daerah, juga membantu mempersiapkan segalanya itu," imbuhnya.

Sumber Berita : Dana Penanganan COVID-19 di Kulon Progo Ditambah Rp4 Miliar - SuaraJogja.ID
Share:

03 April 2020

Ekonomi Lesu UMKM di Kulon Progo Beralih Produksi Masker Agar Tetap Eksis - TRIBUNJOGJA.COM



TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kulon Progo harus memutar otak untuk tetap memperoleh penghasilan di tengah lesunya perekonomian akibat Pandemi COVID-19.

Beralih ke produksi barang yang mempunyai potensi penjualan tinggi, layaknya masker, menjadi satu dari beberapa langkah yang dilakukan oleh Widya Pernik.

Widya Ningtyas Virgo Kartika (43) selaku pemilik Widya Pernik, Rabu (1/4/2020) menuturkan bahwa sejak 17 Maret 2020, dirinya mulai memproduksi masker berbahan kain katun premium dan perca.

UMKM yang terletak di Dusun Klebakan, Kalurahan Salamrejo, Kapanewon Sentolo itu menciptakan masker dengan desain yang unik dan menarik, serta berhiaskan aneka motif yakni bunga, batik dan masih banyak lainnya.
 
Widya mengakui bahwa sampai saat ini sudah lebih dari 5.000 masker berhasil diproduksi dan dijualnya.

Harga yang dipatok untuk sebuah masker itupun cukup terjangkau, Rp5.000 untuk satu buah masker berbahan kain perca, Rp8.000 bahan katun dengan tali kain, dan Rp10.000 bahan katun dengan tali karet.

Masker-masker buatannya tersebut, sebagian besar dikirim ke luar daerah karena banyaknya order dari konsumen diluar daerah.

"Puji Tuhan dalam sehari kita bisa menjual sekitar 400 buah masker," ujarnya.

Baginya, dapat memproduksi dan menjual ratusan masker dalam sehari merupakan pencapaian yang luar biasa.


"Produksi masker ini belum lama saya geluti, selama ini kita fokus dalam usaha produksi souvenir," tegasnya.
 
 Menurut penuturannya, keuntungan dari penjualan masker tersebut dapat menjaga eksistensi UMKM yang dikelolanya.

Pada awalnya, akibat wabah ini, sejumlah pesanan souvenir untuk berbagai acara terpaksa ditunda pihak pemesan dan itupun membuat dirinya cukup resah.

"Pada Maret, sebenarnya orderan mulai masuk namun sekarang dipending karena Corona. Padahal kita sudah tahap acc desain. Tapi apa boleh buat karena keadaan, ya mau gimana lagi," ujarnya.

Penundaan itu tak ayal sangat mempengaruhi pemasukan Widya Pernik yang bisa meraup keuntungan bersih hingga Rp10 juta per bulan dari pesanan souvenir.
 
"Dari situlah saya putar otak, nyari apa yang sekiranya bisa dijual, hingga akhirnya saya milih buat masker," katanya.

Widya lantas berinisiatif mengajak ibu-ibu sekitar rumah untuk ikut produksi dan ternyata direspon positif oleh mereka.

Widya mengakui langkah yang diambilnya tersebut bukan hanya sekedar untuk menjaga kelangsungan usahanya, tapi juga sekaligus memberdayakan perempuan di lingkungan rumahnya.

Tercatat ada 12 perempuan yang mayoritas adalah ibu rumah tangga yang dia pekerjakan menjadi penjahit masker.

"Sebagian ada yang jahit di rumah masing-masing, sisanya kami minta jahit di sini," ucap Widya. (TRIBUNJOGJA-COM)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Ekonomi Lesu UMKM di Kulon Progo Beralih Produksi Masker Agar Tetap Eksis, https://jogja.tribunnews.com/2020/04/01/ekonomi-lesu-umkm-di-kulon-progo-beralih-produksi-masker-agar-tetap-eksis.
Penulis: Andreas Desca
Editor: Gaya Lufityanti
Share:

Hujan Abu Juga Dirasakan di Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan, dan Girimulyo, Kulon Progo - tribunjogja.com


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Gunung Merapi Kamis (2/4/2020) siang, sekitar pukul 15.13 wib kembali mengalami erupsi.

Kuwat Risdiyanto warga Karang Jatisarono Nanggulan menyampaikan bahwa Malam ini di wilayah Nanggulan terjadi hujan abu meskipun hanya tipis.

"Tadi bahkan ada pengemudi motor yang sempat berhenti karena merasakan pedas dimatanya," katanya.

Risdiyanto menambahkan hujan abu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB meskipun intensitasnya tipis.

"warga juga sempat merasakan hujan abu dan sempat membuktikan dengan membiarkan Jok sepeda motor mereka kotor untuk membuktikan kalau hujan abu," tururnya.

Panewu Nanggulan Duana Heru S, turut membenarkan bahwa di Nanggulan dan sekitarnya berdasar laporan warga tadi sekitar pukul 19.00 wib, memang terjadi hujan Abu tipis.

• Sebagian Sleman Hingga Klaten Diguyur Abu Vulkanik Merapi

"Ada laporan dari warga jika terjadi hujan abu tipis," katanya.

Sementara itu, Sutarno warga Pendoworejo Girimulyo mengatakan, di wilayah Girimulyo, Kalibawang dan Samigaluh juga terjadi hujan abu tipis.

Dirinya menyadari adanya hujan abu ketika tengah dalam perjalanan.

"Terasa ada yang masuk ke mata, ternyata abu," ungkapnya.

Flaviana Siwi K, warga Kalibawang juga menyadari adanya hujan abu di wilayahnya.

Dia pun mencoba memeriksa atap Mobilnya yang tengah terparkir di halaman untuk memastikan bahwa memang betul ada abu vulkanik yang jatuh.

"Itu tadi ada abu diatap Mobil tapi memang tipis," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Hujan Abu Juga Dirasakan di Kapanewon Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan, dan Girimulyo, Kulon Progo, https://jogja.tribunnews.com/2020/04/02/hujan-abu-juga-dirasakan-di-kapanewon-kalibawang-samigaluh-nanggulan-dan-girimulyo-kulon-progo.
Penulis: Andreas Desca
Editor: Ari Nugroho

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP