Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


17 August 2018

Dana Pembebasan Lahan PAG untuk Bandara Kulonprogo Rp701 ...

Warga melintas di kawasan pembangunan NYIA di Kecamatan Temon, Kulonoprogo, beberapa waktu lalu. 

Harian Jogja/Beny Prasetya

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pengadilan Negeri Wates (PN Wates) memastikan dana pembebasan lahan Paku Alam Ground (PAG) terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) telah dicairkan.

Juru Bicara PN Wates, Edy Sameaputty mengungkapkan, tak mengingat pasti kapan dana itu dicairkan. Edy juga enggan memberikan komentar lebih jauh, saat disinggung perihal tanah PAG yang beberapa waktu sebelumnya diketahui berada dalam status sengketa kepemilikan.

BACA JUGA :
Ini Pidato Lengkap Jokowi Jelang HUT RI
Ribuan Jiwa Korban Kabut Asap Tak Tersentuh Bantuan Kesehatan
TPST Piyungan Ditutup, 10 Truk Penuh Sampah Menginap di Kantor DLH Bantul

"Kalau mereka mengambil [mencairkan dana], berarti sudah ada surat pengantar dari ketua pelaksana pengadaan tanah. Berarti sudah memenuhi syarat [untuk mencairkan]," kata dia, Kamis (16/8/2018).

Ia menjelaskan, perihal mekanisme pencairan dana ganti rugi seperti yang berlaku pada PAG, sudah diatur pula di dalam Peraturan Mahkamah Agung No.3/2016 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan dan Penitipan Ganti Kerugian ke Pengadilan Negeri Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Di dalamnya mengatur pula, tanah yang menjadi objek perkara di pengadilan atau dipersengketakan, bisa diambil pencairan gantinya oleh pihak yang berhak di kepaniteraan pengadilan.

Hal itu dilakukan setelah adanya putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap atau akta perdamaian, disertai surat pengantar dari Ketua Pelaksana pengadaan Tanah atau dalam hal ini, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN DIY) [ada dalam Pasal 32]. Selanjutnya, PN membuat berita acara pengambilan uang yang dititipkan yang ditandatangani pihak yang berhak dan dua orang saksi.

Saat ditanyai jumlah saldo konsinyasi yang kini masih mengendap di PN Wates, Edy menyebut jumlah Rp116,587 miliar. Dari jumlah tersebut, diketahui bahwa jumlah dana konsinyasi PAG yang sebelumnya berjumlah lebih dari Rp700 miliar [Rp701,512 miliar] telah dicairkan.
Share:

Hindari Pemotor, Sebuah Bus Nyungsep ke Parit di Temon ...

 

Tribun Jogja/ Singgih Wahyu Nugraha

Bus PO Putra Mulya nyungsep ke dalam parit pinggir jalan Purworejo-Yogyakarta di wilayah Demen, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Jumat (17/8/2018) pagi.


TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sebuah bus yang berpenumpang lebih dari 30 orang nyungsep ke dalam parit pinggir jalan Purworejo-Yogyakarta di wilayah Demen, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Jumat (17/8) pagi.

Akibat kejadian tersebut, enam orang penumpang dan awak bus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.10 WIB.
Kejadian bermula ketika bus PO Putra Mulya bernomor polisi AB 7677 CD melaju dari arah Purworejo menuju Yogyakarta.

Sesampainya di simpang tiga Demen, bus hendak mendahului sebuah sepeda motor.

Namun, sepeda motor tersebut tiba-tiba bergerak ke kanan hendak menyeberang, meski akhirnya urung menyeberang.

Sementara itu, sopir bus, Adin Saputra (45) warga Ciamis, Jawa Barat sudah terlanjur membanting setir ke lajur kanan agar tidak menyenggol sepeda motor tersebut.

Bus lantas langsung meluncur masuk parit irigasi sedalam sekitar dua meter di sisi kanan jalan.

"Jarak keduanya sudah sangat dekat sehingga sopir bus membanting sopir ke kanan. Setelah itu terdengar suara keras, brakk. Bus masuk parit," jelas Nurohman, warga sekitar lokasi kejadian.

Akibat kejadian ini, enam orang mengalami luka-luka. Antara lain penumpang dan awak bus.

Mereka dibawa ke RS Riski Amalia Temon untuk menjalani perawatan.

Adapun para penumpang lainnya dipindahkan ke bus lain dan sebagian dijemput keluarga.

"Tidak ada korban jiwa. Kejadian ini masih kami tangani," jelas Panit Lantas Polsek Temon, Ipda Toha. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Hindari Pemotor, Sebuah Bus Nyungsep ke Parit di Temon Kulonprogo, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/17/hindari-pemotor-sebuah-bus-nyungsep-ke-parit-di-temon-kulonprogo.
Penulis: ing
Editor: ton
Share:

Posko Bantuan Kemanusiaan Kodim Kulonprogo Kirim Bantuan ke ...


Komandan Kodim 0731/ Kulonprogo Letkol Inf Dodit Susanto memberangkatkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang terkena bencana alam di Lombok NTB. - Ist/Kodim Kulonprogo
 

Harianjogja.com, KULONPROGO- Komandan Kodim 0731/ Kulonprogo Letkol Inf Dodit Susanto memberangkatkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang terkena bencana alam di Lombok NTB.

Bantuan diangkut menggunakan truk dinas Kodim 0731/Kulonprogo, menuju Posko Angkutan di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri seluruh Perwira Staf, Danramil, Anggota Makodim Militer/PNS, serta Mitra Kodim 0731/Kulon Progo yang memberi bantuan kemanusiaan untuk bencana gempa bumi Lombok NTB.

BACA JUGA ( Diharian Jogja) :
Kekeringan Tahun Ini Lebih Parah, Pemohon Bantuan Air Bersih Bertambah
Material SIM di Polres Gunungkidul Habis, Pelayanan Tetap Berjalan
Sudah Pulang Masih Mengurus Email Pekerjaan, Ini Risikonya bagi Kesehatan

Dandim dalam keteranganya menjelaskan bahwa meskipun tanpa adanya pengumuman, imbauan maupun proposal karena sifatnya spontanitas, dapat terkumpul barang untuk bantuan gempa bumi Lombok dari berbagai komunitas dan kelompok mitra.

Bantuan di antaranya datang dari komunitas musik, mitra dari gabungan kelompok tani (gapoktan), masyarakat umum serta seluruh jajaran Kodim 0731/Kulonprogo.

"Secara pribadi maupun sebagai Dandim, saya ucapkan terimakasih atas partisipasinya, dan pagi ini akan kita dorong ke Lanud Adi Sucipto, yang selanjutnya didistribusikan kepada rekan kita di Lombok, semoga menjadi amal bagi kita semua," jelasnya.

Bantuan kemanusiaan yang dihimpun terdiri beras 62 karung (1.550 kg), mi instant 241 dus, biscuit 15 dus, air mineral 15 dus, susu kental manis sachet 3 dus, roti wafer 1 dus, minyak goreng 2 dus, popok dewasa 1 karton, sabun cuci 7 karton, sabun mandi 2 karton, selimut bayi dan pakaian anak-anak 1 karton, pakaian bayi dan celana dalam anak 1 karton, pakaian anak 1 karton, minyak kayu putih dan pakaian dalam wanita 1 karton, tissu 1 karton, selimut dewasa 2 buah, daster wanita 1 dus, handuk 8 dus, popok anak-anak 1 karton, pembalut wanita 2 karton, pasta gigi, sabun dan samphoo 1 dus.  Sumber : Posko Bantuan Kemanusiaan Kodim Kulonprogo Kirim Bantuan ke ... Harian Jogja
Share:

Pembebasan Lahan NYIA Mendapat Sorotan



TRIBUNJOGJA.COM / Hening Wasisto

Upaya pembersihan lahan bandara di Temon, Kulonprogo, pada Kamis (19/7/2018), telah merobohkan sedikitnya 23 rumah milik pegiat Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP).



TRIBUNWOW.COM - Pembebasan lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) oleh PT Angkasa Pura I (Persero) yang sempat mengalami kendala, mendapat perhatian Komisi Nasional (Komnas) Hak Asasi Manusia HAM.

Diwartakan TribunWow.com dari Tribun Jogja, Komisioner Komnas HAM Mochammad Choirul Anam mengatakan, mekanisme kerja PT Angkasa Pura I menjadi perhatian khusus oleh pihaknya.

"Catatan yang paling buruk soal Kulonprogo adalah mekanisme kerjanya yang menjadi evaluasi kita semua," kata Choirul seusai diskusi bersama Pemkab Bantul di ruang kerja Bupati Bantul, Suharsono, Selasa (14/8/2018).



Sempat menengok kondisi warga yang menolak pembangunan NYIA di Temon, Kulon Progo, pada Desember tahun lalu, Choirul mengungkapkan warga diperlakukan tidak layak.

Alumni Lemhanas PPSA XXI Dukung Gerakan Bumi sebagai Rumah Bersama

"Wong itu pembangunannya belum ada kok. Pohon di depan rumah udah ditebangin, tanah di depan rumah dilubangi, begitu-begitu memang persoalan. Oleh karenanya, itu catatan buruk bagi proses (pembangunan NYIA) di Kulonprogo," terang Choirul.

Choirul juga membahas hal ini dengan pihak Gubernur.

"Kemarin kita ngobrol dengan pihak Gubernuran, memang sedang mencari jalan agar sampai titik terakhir ini (lokasi warga bertahan) tidak boleh digeser. Jadi ya kalau bangun runway ya bangunlah di titik nolnya dulu," ujar Choirul sambil memperagakan proses pembangunan bandara.

Choirul berharap warga yang menolak dan bertahan haruslah diperlakukan secara layak dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

"Pengalaman tebang pohon, bikin lubang, matiin lampu, matiin air, mager (bikin pagar) itu sudah semangatnya bukan semangat kemanusiaan. Jadi itu tidak boleh lagi terjadi untuk yang 19 orang (yang saat ini masih bertahan di lokasi bandara)," imbuh dia.

Kominfo Uji Coba Teknologi 5G pada Asian Games 2018

Diberitakan Kompas.com, setelah pengadilan memutuskan pembebasan lahan warga dilegalkan untuk pembangunan NYIA, PT Angkasa Pura I kembali melakukan pembersihan lahan di lokasi Izin Pembangunan Lokasi (IPL) NYIA.

Kunjungi Halaman selanjutnya


Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pembebasan Lahan NYIA Disorot Komnas HAM, http://wow.tribunnews.com/2018/08/16/pembebasan-lahan-nyia-disorot-komnas-ham.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
Share:

Kelola Jalan, Dinas PUPKP Kulonprogo Luncurkan Aplikasi WebGIS - kumparan.com





Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulonprogo meluncurkan aplikasi WebGIS yang merupakan pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk aplikasi Geographic Information System (GIS) atau pemetaan digital yang memanfaatkan jaringan internet sebagai media komunikasi yang berfungsi mendistribusikan, mempublikasikan, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, dan menyediakan informasi dalam bentuk teks, peta digital, serta menjalankan fungsi-fungsi analisis. Aplikasi ini digunakan dalam proses pembuatan jalan Kabupaten Kulonprogo untuk menjawab tantangan masih terbatasnya sumber daya di Dinas tersebut.



Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kulonprogo, Nurcahyo Wibowo mengatakan pengelolaan infrastruktur jalan di Kabupaten Kulonprogo selama ini belum mempunyai arah yang jelas dan belum dilaksanakan sepenuhnya dengan berbasis kebutuhan, akan tetapi lebih cenderung dipengaruhi oleh keinginan. 


"Hal itu mengakibatkan pembangunan infrastruktur jalan disuatu wilayah mengalami ketimpangan dibandingkan dengan wilayah lainnya, seperti kerusakan jalan yang cukup besar, keterlambatan penanganan jalan dan sebagaunya," ujarnya, Kamis (17/8/2018) saat ditemui diruang kerjanya.
Untuk itu lanjut Nurcahyo diperlukan penguatan sistem manajemen penanganan jalan untuk menuju tata kelola jalan yang baik berbasiskan data lengkap dan akurat dengan memanfaatkan teknologi informasi website. "WebGIS jalan Kabupaten Kolonprogo bertujuan agar penanganan jalan dapat diakses oleh stakeholder dan masyarakat demi meningkatkan pemahaman pentingnya data base dalam penanganan jalan serta meningkatkan peran serta stakeholder dan masyarakat dalam penanganan jalan," jelasnya.


Sedangkan manfaat WebGIS, menurutnya dapat memberi kemudahan akses data jalan, yang bisa diakses langsung melalui website resmi Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, yang terintegrasi dengan DPUPKP Kulonprogo, untuk selanjutnya dapat memilih menu WebGIS jalan Kabupaten Kulonprogo.
"Di situ akan terlihat informasi tentang data jalan berupa peta dan tabel, yang meliputi data panjang, lebar jalan, data kelas dan fungsi jalan, serta data jenis pekerjaan kondisi tiap ruas jalan. Dengan diterapkannya sistem ini kedepan harapannya dapar terwujud sistem manajemen penanganan jalan yang efektif, efisien, transparan dan tepat sasaran," tambahnya.

Semua itu dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat di bidang infrastruktur jalan. (cdr/pro) 

Share:

Suka Duka Penambang Emas Kulon Progo



TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy



TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Setidaknya sudah tiga jam lamanya Sutarto (36) berada di bawah tanah sibuk menatah bebatuan, Selasa (26/4). Dengan menggunakan alat sederhana seperti pukul besi dan sebatang besi linggis yang dipotong segeggaman telapak tangan dan dipertajam di salah satu sisinya, ia bersama seorang temannya berusaha mengurut jalur yang diprediksi sebagai urat emas. Penerangan yang digunakan pun sederhana, hanya cukup untuk sebatas menerangi area sekitar radius satu meter.

(TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

Sutarto bersama sekitar lima temannya merupakan sekelompok penambang emas di daerah Sangon 1, Kulon Progo. Lubang tambang berdiameter sekitar 1,3 meter dengan kedalaman 12 meter lebih tersebut telah ia garap selama empat bulan belakangan. Namun sayang waktu berbulan-bulan yang ia tempuh tersebut, belum cukup untuk menghasilkan semili gram emas pun.

(TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)


(TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

Seorang penambang emas lainnya di daerah Sangon 2, Suryanto (31), sudah sejak tahun 2008 menggeluti penambangan emas. "Menjadi penambang emas di daerah Kulon Progo ibaratnya seperti berjudi," ujarnya. "Tidak bisa dipastikan kapan akan mendapatkan emasnya," lanjutnya. Ia bersama kelompoknya sudah beberapa hari terkhir ini tidak mendapatkan emas. Namun berdasarkan pengalamannya, ia pernah mendaparkan emas sebesar 15 gram dalam kurun waktu sebulan.

(TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)


(TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)


Penambangan emas di daerah Kulon Progo, menurut sejumlah penambang, berawal pada tahun 1995. Diawali dengan datangannya penambang dari Tasikmalaya. Namun berangsur-angsur, sekitar tahun 2000 jumlah penambang berkurang drastis. "Sebabnya hasil yang didapat tidak sepadan dengan modal biaya serta waktu yang terbuang untuk menambang," kata Suryanto.

(TRIBUNJOGJA/Bramasto Adhy)

Penambangan emas di Kulon Progo, hingga saat ini sebenarnya masih termasuk ilegal. Walaupun ada wacana dari pemerintah kabupaten untuk melegalkan penambangan emas tersebut. "Meskipun jumlah penambang saat ini sangat sedikit, tapi kita masih berharap agar penambangan emas ini dapat dilegalkan," ujar Suryanto. (bad)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BERITA FOTO : Suka Duka Penambang Emas Kulon Progo, http://jogja.tribunnews.com/2018/08/16/berita-foto-suka-duka-penambang-emas-kulon-progo.
Penulis: bad
Editor: bad

Share:

16 August 2018

Dikukuhkan, ISSI Kulonprogo Hadapi Banyak Tantangan

Wawan Harmawan SE MM (kiri) melantik pengurus ISSI Kulonprogo. (Foto: Dani A)


KULONPROGO, KRJOGJA.com - Pengurus Kabupaten Ikatan Sepeda Sport Indonesia (Pengkab ISSI) Kulonprogo masa bakti 2018-2022 dilantik ketua Pengda ISSI DIY, Wawan Harmawan SE MM di ruang Sadewa Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo, Rabu (15/8/2018) sore.

Acara dihadiri Wabup Drs H Sutedjo, Kepala Disdikpora Kulonprogo Drs Sumarsana, Ketua KONI Kulonprogo Bambang Gunoto SPd dan pengurus ISSI Kulonprogo terpilih. Pelantikan ditandai penyerahan pataka dari Ketua Pengda ISSI DIY kepada Ketua yang baru, Ir Sukoco MM.

Ir Sukoco MM mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan segera membahas program kerja. "Saya berharap kepengurusan baru ini mampu meningkatkan prestasi balap sepeda Kulonprogo. Kepengurusan ISSI Kulonprogo sempat vakum sekitar 1 tahun," katanya.

Sementara Ketua ISSI DIY Wawan Harmawan SE MM berharap, pengurus baru dapat menjalankan organisasi dengan baik, mampu mengembangkan dan memajukan olahraga balap sepeda Kulonprogo.

"Saya berharap muncul atlet balap sepeda andal dari Kulonprogo karena memiliki potensi jalur latihan nomor road race dan MTB. Diharapkan potensi tersebut dapat dikembangkan oleh pengurus baru bekerjasama dengan Pemkab Kulonprogo," ujarnya.(*-32)-
Share:

Kekeringan di Kulonprogo Memburuk, 25 Desa Minta Bantuan Air ...

 Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Kulonprogo terus meluas. Beberapa desa yang sebelumnya tak pernah mengalami krisis air bersih, kini meminta bantuan air bersih dari pemerintah.

Terbaru, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh dan Desa Pengasih di Kecamatan Pengasih mulai mengalami kekeringan. Dua desa tersebut merupakan desa yang tahun lalu tidak mengalami kekeringan. Desa Gerbosari biasanya dapat bertahan di musim kemarau karena memiliki sejumlah sumber air.


Koordinator Dropping Air Tagana Kulonprogo, Ibnu Wibowo, menyatakan kekeringan pada 2018 lebih parah dibanding 2017. Sejumlah desa yang dulunya terbebas dari kekeringan saat ini masuk menjadi wilayah kekeringan dan meminta bantuan air bersih.


"Musim kemarau datang lebih awal. Pengeringan Saluran Irigasi Induk Kalibawang memperluas daerah yang mengalami kekeringan, karena sebagian besar sumur yang ada di sekitar saluran irigasi kering. Setidaknya sudah ada 25 desa yang mengalami kekeringan," kata Ibnu, Rabu (15/8/2018).


Menurut Ibnu, selama ini Desa Gerbosari tak pernah meminta bantuan air bersih, bahkan menyalurkan air bersih ke desa lain. Hal sama juga dialami Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo. Selama ini, Desa Salamrejo tidak pernah mengalami kekeringan. "Di Samigaluh hanya ada satu desa dari delapan desa yang tidak mengalami kekeringan, yakni Desa Pagerharjo," katanya.

Dijelaskan Ibnu, saat ini ada 25 desa yang mengajukan permohonan bantuan air bersih. Kendala yang dihadapi Tagana saat melakukan dropping yakni medan yang sulit, khususnya di sejumlah desa yang ada di Pegunungan Menoreh.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi, menyatakan saat ini ada 23 desa yang menjadi daerah prioritas penanganan bencana kekeringan. Puluhan desa tersebut mengajukan permohonan air bersih sejak beberapa bulan lalu.

Saat ini Pemkab Kulonprogo memiliki enam truk tangki yang digunakan untuk dropping air bersih. Seluruh air saat ini masih diambil dari PDAM Kulonprogo dan menggunakan anggaran dari coorporate social responsibilities dan dana tak terduga milik Pemkab. "Ada truk tangki milik PMI, Tagana, dan BPBD, semua dikerahkan untuk menyalurkan bantuan air bersih," kata Ariyadi.

(kha)
Share:

15 August 2018

Persingkat Layanan Jamkesos, Kulonprogo Luncurkan 'Peluru ...





TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulonprogo meluncurkan Sistem Pelayanan Umum Rujukan Kesehatan Sosial Berbasis Online atau Peluru Jamesbon, Rabu (15/8/2018).

Sistem ini memangkas durasi pelayanan jaminan kesehatan sosial (jamkesos) kepada masyarakat.

Kepala Dinsos P3A Kulonprogo, Eka Pranyata mengatakan, Peluru Jamesbon menjadi bentuk perbaikan sistem pelayanan jamkesos lewat satu pintu.


Yakni, akses pelayanan satu jam dan sudah berkonsep online atau daring.

Adapun selama ini untuk mengurus jamkesos masyarakat harus datang ke Bapeljamkesos di Yogyakarta dan butuh waktu hingga tiga hari. 

"Dengan Peluru Jamesbon, urusan jamkesos nanti hanya butuh waktu 1 jam dan cukup diurus di Dinsos P3A Kulonprogo," kata Eka,

Pihaknya dalam hal ini bekerjasama dengan Bapeljamkesos untuk mewujudkan konsep layanan singkat tersebut.

Apalagi, Kulonprogo menjadi satu di antara 50 kabupaten/kota yang diinsisiasi Kementerian Sosial terkait pelayanan dan rujukan kesejahteraan sosial melalui Sistem Layanan dan rujukan Terpadu.

Kepala Bapeljamkesos DIY, Siti Badriah mengatakan perbaikan sistem menjadi tuntutan bagi aparatur pemerintah mengingat masyarakat sebagai sasaran layanan memang sangat membutuhkannya.

Pihaknya dalam hal ini mendapat kuota coverage jamkesos dari pusat untuk 300.000 masyarakat miskin di DIY.

Beberapa inovasi pelayanan terus dikembangkan untuk percepatan penjaminan sosial kelompok masyarakat tersebut.

Di antaranya program Si Cantik dan One Get Services.

"Dengan adanya peluru Jamesbon, warga Kulonprogo tidak perlu keluar biaya transport lagi untuk ke Yogyakarta. Kami juga sepakat bahwa layanan ini gratis," jelasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Persingkat Layanan Jamkesos, Kulonprogo Luncurkan 'Peluru Jamesbon', http://jogja.tribunnews.com/2018/08/15/persingkat-layanan-jamkesos-kulonprogo-luncurkan-peluru-jamesbon.

Penulis: ing
Editor: Ari Nugroho

Share:

BPBD Belum Dapat Pastikan Kapan Kekeringan di Kulon Progo ...




JawaPos.com - Status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) diprediksi akan berlangsung sampai 30 September 2018 mendatang. Status tersebut dapat berubah hingga waktu yang belum dipastikan.

Hal itu itu diungkapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi. Ariadi mengatakan, status tanggap darurat itu sudah diberlakukan sejak 25 Juli lalu. "Diperpanjang atau tidak, nanti nunggu hasil evaluasi," kata Ariadi, saat dihubungi JawaPos.com, Senin (13/8).

Laporan dampak kekeringan di Kulon Progo sampai saat ini terjadi di 8 kecamatan. Di antaranya, Kalibawang; Samigaluh; Girimulyo; Kokap; Nanggulan; Sentolo; Pengasih dan Lendah yang terdiri dari 32 Desa. Hanya saja jumlah dusunnya yang bertambah. Dari 109 dusun yang terdampak sebelumnya, kini menjadi 117 dusun.

"Droping air bersih juga terus dilakukan. Saat ini telah disalurkan sekitar 600 tangki, sejak Juni lalu sampai pertengahan Agustus. Jika ditotal, ada kisaran 3 juta liter air bersih yang telah diterima masyarakat.

Terpisah, Djoko Budiyono, Kepala kelompok data dan informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta menambahkan, mayoritas wilayah di DIJ akan alami musim hujan pada awal November mendatang.

"Kulon Progo dan Sleman bagian Utara masuk musim hujan di awal November. Kulon Progo Selatan, Bantul, Sleman Timur, Kota Jogjakarta dan Gunungkidul Utara akan masuk musim hujan di pertengahan November. Terakhir Gunungkidul Selatan masuk di akhir November," ucapnya.

Puncak musim kemarau lanjutnya, terjadi pada Agustus ini. Pihaknya mengimbau agar masyarakat melakukan penghematan air, terutama di wilayah tadah hujan.

"Masukan saja bagi instansi terkait, agar mulai mengantisipasi beberapa wilayah akibat kekurangan air atau yang mengalami kekeringan. Terutama wilayah yang merupakan wilayah tadah hujan," ucapnya.

(dho/JPC) 
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP