Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


01 October 2017

Kulonprogo-Purworejo Sepakat Kelola Bersama Kawasan Wisata Mangrove



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah Kabuparen Kulonprogo dan Purworejo bersepakat mengembangkan bersama sektor pariwisata di kawasan perbatasan.
Hal ini menyangkut kawasan wisata hutan mangrove di wilayah Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo, DIY.

Akses menuju kawasan tersebut melalui wilayah Desa Jogoboyo dan Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah..

Kondisi tersebut selama ini membawa konflik berkepanjangan di dalam masyarakat.
Yakni terkait pengelolaan wisata dan aksesnya.

Di samping itu, konflik juga terjadi dalam lingkup empat kelompok masyarakat pengelola wisata mangrove.
Pada Selasa (19/9/2017) di kawasan wisata mangrove Wanatirta Jangkaran, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan Bupati Purworejo Agus Bastian menandatangani perjanjian kerjasama atas pengelolaan kawasan wisata tersebut.
Yakni, dibentuknya Sekretariat Bersama (Sekber) Progorejo sebagai lembaga pemersatu pengelolaan wisata di sekitar kawasan hutan mangrove sekaligus berbagi hasil pendapatan.

Dalam hal ini, pembagian pendapatan wisata mangrove dari empat pengelola akan dikumpulkan melalui Sekber.
Selanjutnya, porsi pendapatan 80 persen dikembalikan ke pengelola, 18 persen untuk kontribusi kepada desa, satu persen untuk cetak retribusi, dan satu persen untuk asuransi pengunjung wisata.

"Permasalahan yang terjadi diselesaikan secara kekeluargaan melalui pengelolaan bersama di lapangan. Semoga ini jadi barokah dan mengikat silaturahmi Kulonprogo dan Purworejo, DIY dan Jateng ," jelas Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.
Bupati Purworejo Agus Bastian semua permasalahan yang terjadi berujung pada soal ekonomi masyarakat.

Maka itu, pembentukan sekber pengelolaanb kawasan wsiata mangrove jadi jalan terbaik menyelesaikannya. (TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

23 September 2017

Warga Kragon II Tolak Surat Peringatan III untuk Pengosongan Lahan



Solopos.com, KULONPROGO-Sebagian warga Dusun Kragon II, Desa Palihan menolak menerima Surat Peringatan (SP) III dari PT Angkasa Pura I, untuk mengosongkan lahan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Warga beralasan, penolakan itu karena rumah mereka di lahan relokasi belum selesai dibangun.

Kepala Dusun Kragon II, Wiharto menjelaskan, sejumlah petugas yang berasal dari PT AP I sudah mendatangi warga, untuk memberikan SP III itu, pada Rabu (20/9/2017). Teknis pembagian SP III cukup berbeda, sebelumnya SP I dan SP II diserahkan PT AP I lewat dirinya.

"Warga sudah keberatan kalau pindah saat Sura, karena dianggap sebagai bulan yang sakral bagi masyarakat Jawa, dan bukan waktu yang baik untuk kegiatan pindah rumah. Tradisi Jawa dan kepercayaan seperti itu masih sangat kuat di masyarakat, di tempat saya belum ada yang pindah sama sekali," kata dia, Jumat (22/9/2017).

Akibatnya, dirinya tidak berani membagikan surat itu lagi dan meminta petugas PT AP I untuk memberikannya sendiri kepada warga. Namun ternyata warga tetap belum mau menerimanya. Menurut dia, warga hanya mau menerima SP III, apabila rumah baru sudah selesai dibangun, dan kemudian mereka pindah.

Dijumpai secara terpisah, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo terlihat tidak begitu ambil pusing mengenai adanya warga yang menolak untuk pindah pada hari ini. Karena para prinsipnya SP III sudah didiskusikan dan dirembuk bersama PT AP I.

Hanya saja ia menegaskan, dirinya tetap memegang tanggungjawab penuh atas warga. Dan memegang janji warga, bahwa pembangunan rumah mereka akan selesai usai Muharram (Sura).

"SP III itu kan peringatan, bahwa kalau hari ini belum pindah, berarti sudah terlambat. Jadi harus cepat-cepat, selama Sura ini ngebut, jadi akhir Sura bedol desa. Tapi itu khusus non magersari, kalau yang magersari butuh waktu dua bulan," terangnya.

Hasto menyebutkan, pada sepekan hingga dua pekan ini, PT AP I sudah mulai bisa mengerjakan lahan pembangunan di Desa Jangkaran, tepatnya di lahan yang tak jauh dari markas Satuan Radar 215 Congot.

Menyusul kemudian di lahan bekas permukiman warga yang sudah kosong, dan mendahulukan lahan yang sudah dibersihkan (land clearing-nya selesai). Karena yang terpenting adalah tahapan yang terpenuhi satu per satu, pengerjaan PT AP I tidak terhambat, namun persoalan warga juga teratasi
Share:

Rayuan Bupati Kulonprogo Kepada AP I Buahkan Hasil



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo berhasil merayu PT Angkasa Pura I agar kembali memberi toleransi waktu lagi terkait pengosongan lahan bandara.

Ia mengaku sudah berembug dengan PT Angkasa Pura I terkait hal tersebut sembari memberikan jaminan bahwa warga akan segera mengosongkan lahan dan segera pindah ke hunian relokasi selepas Suro.

"Saya sudah rembugan dengan AP dan saya ikut bertanggungjawab penuh terkait relokasi warga tanpa menghambat pekerjaan Angkasa Pura. Warga juga sudah saya pegang janjinya untuk segera pindah selepas Suro," kata Hasto ditemui di kantornya, Jumat (22/9/2017).

Bulan pengawal tahun dalam sistem kalender Jawa ini meerupakan bulan sakral menurut kepercayaan warga dan bukan waktu baik untuk pindah rumah.
Adapun akhir Suro jika dikonversikan ke sistem kalender Masehi akan jatuh pada pertengahan Oktober mendatang.

Dalam hal ini, pihaknya akan berusaha mengondisikan lahan yang butuh segera dikosongkan karena akan digarap PT AP I untuk landclearing (pembersihan lahan).

Di antaranya, adalah lahan di selatan markas Satradar Congot, Desa Jangkaran.
Saat ini, rumah warga terdampak sudah dikosongkan meski belum semuanya diratakan.
"Titik-titik yang dikosongkan dalam seminggu-dua minggu ini ya di Jangkaran. Nanti menyusul dilakukan untuk rumah yang penghuninya sudah pindah atau sudah dilakukan landclearing. Misal di wilayah Glagah dan tanah-tanah Pakualam (Paku Alam Ground)," beber Hasto.

Terkait Surat Peringatan (SP) 3 pengosongan lahan yang dilayangkan AP I kepada warga, Hasto mengatakan hal itu tak menjadi soal.
Inti persoalan adalah warga keberatan jika harus pindah saat ini juga yang mana masih dalam bulan Suro.

Dia menganggap surat tersebut sebagai bentuk peringatan tertulis yang menandakan bahwa kesempatan warga sebetulnya sudah habis serta harus secepatnya pindah.

"Masalah SP 3, yang terpenting sudah ditembung dan saya bertanggungjawab. Sebulan ini harus ngebut dan setelah Suro harus bedhol desa. Itu target saya. Yang penting, tahapan (pekerjaan) terpenuhi. Mana yang bisa dikerjakan ya kita kerjakan," kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)
Share:

Gelombang Perpindahan Warga ke Lahan Relokasi Dimulai



Solopos.com, KULONPROGO-Gelombang perpindahan warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) dari lahan pembangunan bandara ke kompleks permukiman relokasi, sudah dimulai. Sebagian besar warga mulai hijrah, karena turunnya Surat Peringatan III (SP III).

Kondisi perpindahan warga berbeda-beda di masing-masing kawasan terdampak, kendati isi SP III yang diterbitkan PT Angkasa Pura I (PT AP I) menekankan bahwa, batas akhir masa pengosongan lahan jatuh pada Jumat (22/9/2017).

Misalnya seperti di Desa Jangkaran, dari pantauan di lokasi, di sana terdapat sembilan rumah warga terdampak, kini seluruhnya sudah dalam kondisi kosong. Terlihat ada yang sudah dirubuhkan, namun ada pula rumah yang sudah tak berpintu dan berjendela, tak ada lagi perabotan, namun belum dirubuhkan.
Tak jauh dari markas Satuan radar 215 Congot, ada empat unit rumah milik warga terdampak tadi, yang sedang dibangun. Tahapan pembangunan sudah hampir selesai, meski belum 100% dan masih membutuhkan penyelesaian akhir.

Namun, warga setempat memilih untuk menempati rumah mereka. Selain empat Kepala Keluarga (KK) itu, lima KK lainnya sudah tidak lagi tinggal di Jangkaran, melainkan pindah ke Solo, Purworejo dan daerah lainnya, karena tidak mengikuti program relokasi.

Ketua Kelompok Pemukim Jangkaran, Sukarjo menuturkan, ia sudah menerima surat perintah pengosongan lahan, termasuk tiga kali SP. Sehingga ia berusaha untuk mengikuti instruksi tersebut. Selain itu, perpindahan warga ke kediaman relokasi, sudah dilakukan pada Kamis (21/9/2017) malam, setelah dua hari sebelumnya mereka telah memindahkan barang-barang.

Ia dan warga Jangkaran lainnya tidak memiliki pertimbangan yang berat, untuk pindah di saat Sura, seperti kebanyakan warga terdampak lainnya.

"Niat ingsun saja, karena sudah ikut program relokasi, tanggal sekian harus pergi, kami pergi. Sekarang sudah pindah, ayem," kata dia, dijumpai di halaman rumah barunya, Jumat.
Share:

WTT Tetap Mengharapkan Bantuan Relokasi



Solopos.com, KULONPROGO –Sebanyak delapan kepala keluarga (KK) anggota Wahana Tri Tunggal (WTT) berharap bisa mengakses program relokasi bagi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Namun hingga menjelang batas pengosongan lahan berakhir, belum semuanya mendapat kepastian bisa terfasilitasi.

WTT sebelumnya merupakan kelompok warga terdampak yang menolak pembangunan NYIA. Sebagian dari mereka kemudian bersikap melunak sejak April lalu. Mereka pun bersedia pindah dan merelakan lahannya sebagai lokasi pembangunan megaproyek tersebut.

Hanya saja, ada beberapa warga yang mengaku tidak bisa menyiapkan hunian baru secara mandiri sehingga berharap bisa mengakses program bantuan relokasi dari pemerintah
Ketua WTT, Martono mengatakan, delapan anggotanya yang mengharapkan bantuan relokasi memang tergolong keluarga kurang mampu. Mereka tidak punya cukup dana untuk membangun rumah baru secara mandiri. "Kecenderungan mereka ingin ikut yang magersari [Pakualaman Ground]," ujar Martono, Kamis (21/9/2017).

Martono memaparkan, pihaknya menyadari jika relokasi dengan sistem magersari membutuhkan proses panjang. Realisasinya hampir pasti tidak terjangkau tahun ini.

Di sisi lain, PT Angkasa Pura I sudah mengeluarkan surat perintah agar warga mengosongkan lahannya paling lambat pada Jumat (22/9/2017) besok. Penggusuran paksa bisa saja dilakukan apabila warga tetap bertahan tinggal di kawasan pembangunan bandara.

Meski begitu, Martono tetap berharap Pemkab Kulonprogo berusaha memfasilitasi relokasi anggota WTT. Sembari menunggu, mereka bisa ditampung dulu oleh anggota WTT lainnya atau kerabat masing-masing. "Tidak masalah. Sementara bisa di rumah sanak keluarganya. Kalau tidak, bisa dengan sesama WTT," kata Martono.

Relokasi warga terdampak pembangunan NYIA menggunakan tanah kas desa yang tersebar di lima wilayah, yaitu Jangkaran, Glagah, Palihan, Janten, dan Kebonrejo. Total hunian yang dibangun mencapai 279 unit. Selain itu, ada relokasi dengan sistem magersari bagi 48 KK kurang mampu di wilayah Desa Kedundang, Temon.

Pemkab Kulonprogo berupaya mencari solusi untuk memfasilitasi WTT yang menghendaki adanya program relokasi susulan. Sementara ini, sudah ada tiga KK yang dapat disisipkan untuk menempati lahan relokasi di Glagah. Sedangkan sisanya akan diusahakan menggunakan PAG. Namun, prosesnya tidak akan sebentar sehingga warga diminta bersabar. "Ada beberapa yang minta dan daftar untuk pindah melalui magersari," ucap Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo.

Hasto menambahkan, saat ini timnya juga masih berupaya melakukan pendekatan terhadap sembilan anggota WTT yang bertahan menolak pembangunan bandara. Hasto berharap warga kembali mempertimbangkan sikap penolakannya sehingga tidak perlu ada tindakan pengosongan lahan secara paksa oleh PT Angkasa Pura I. "Meski jumlahnya sedikit, tapi tetap perlu diuwongke [dihargai]," ungkap Hasto.
Share:

FKAM Kulonprogo Beri Pengobatan Gratis di Kanoman



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Forum Komunikasi Amal Masjid (FKAM) Rayon Kulonprogo menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di Desa Kanoman, Kecamatan Panjatan, Kamis (21/9/2017).

Kegiatan itu digelar bekerjasama dengan Forum Aktivis Masjid Kulonprogo.
Sedikitnya 80 orang warga turut memanfaatkan acara itu untuk memeriksa kesehatannya.

Ketua Panitia, Sumiyem, dalam keterangannya, Jumat (22/9/2017) mengatakan, pemeriksaan gratis ini dilaksanakan dengan pertimbangan banyaknya warga lanjut usia (lansia) di Kanoman dan sekitarnya.

Warga yang berumur 50 tahun atau lebih cenderung kerap mengeluhkan kesehatannya terganggu.
"Setiap pasien diperiksa berat badan dan tekanan darahnya. Jika ada keluhan dirasakan, mereka diberi obat," kata Sumiyem.
Ketua Tim FKAM Kulonprogo, Supriyanto mengatakan, kegiatan pengobatan gratis ini sebenarnya rutin dilakukan secara bergilir dan bertepatan peringatan 1 Muharram dilakukan di Kanoman.

Pihaknya tidak menemukan adanya penyakit serius pada masyarakat setempat.
"Kebanyakan hanya sakit pusing, gatal, dan batuk pilek," kata dia.(*)
Share:

Merti Desa, Cara Warga Kulonprogo Bersyukur atas Hasil Bumi dan Lestarikan Budaya



KULONPROGO – Warga Desa Gotakan, Panjatan Kulonprogo menggelar merti desa dengan menggelar kirab gunungan hasil bumi. Peringatan tersebut terasa istimewa lantaran bertepatan dengan Tahun Baru Islam, Kamis (21/9/2017). Segala bentuk seni yang berkembang di masyarakat juga ikut ditampilkan dalam kegiatan yang memutar mengelilingi desa.

"Merti desa ini rutin dilaksanakan, setiap dua tahun sekali untuk melestarikan budaya," jelas Kades Gotakanm, Supriyanto.

Rangkaian tradisi ini digelar oleh seluruh lapisan masyarakat. Mulai daari nguras sendang di beberapa pedukuhan hingga kirab budaya, kenduri dan pentas seni budaya. Ada beberapa potensi seni yang nyarus punah kembali diangkat. Seperti jathilan pong de dan wayang orang.

"Harapan dari merti desa ini masyarakat sehat sejahtera. Ini ungkapan rasa syukur," jelasnya.

Ada dua gunungan hasil bumi yang diarak, yakni gunungan lanang dan wadon. Kedua gunungan ini terdiri dari hasil bumi pertanian yang dikembangkan warga. Begitu tiba di balai desa dan didoakan, gunungan inipun diperebutkan kepada masyarakat. Tidak lebih dari lima menit, kedua gunungan inipun ludes diperebutkan.

"Kami percaya ini menjadi berkah," ujar Warti salah seorang warga.

Uba rampe yang diperoleh dalam rebutan ini, selanjutnya akan dimasa untuk disantap bersama keluarganya. (sym)

Share:

Foto Mobil Dinasnya Bupati Kulon Progo Jadi Perbincangkan Ribuan Warganet, Ada Apa?



TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Mobil pelat merah dengan nomor polisi AB 1 C mendadak menjadi pembicaraan dan menuai komentar positif dari para netizen di media sosial.
Sebab, kendaraan yang diketahui merupakan mobil dinas Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo ini turut berhenti bersama kendaraan lain saat di lampu merah sebelah timur Pasar Tlogorejo, Sleman.
Pemilik akun Facebook Wagiso Pradonggo awalnya mengunduh di grup Facebook Info Cegatan Jogja. Wagiso Pradonggo mengunggah foto mobil Camry warna hitam dengan pelat nomor AB 1 C saat di Jalan Godean, Sleman, Yogyakarta.


Mobil tersebut tampak berhenti bersama kendaraan lainya di lampu merah sebalah Timur Pasar Telogo Rejo Jalan Godean.

Wagiso Pradonggo menulis: "Jos kanggo AB 1 C plat abang. Tanpo pengawalan koyo plat abang liyane sing nomere mung sithik. Lampu abang yo mandheg koyo ngarep ro mburine. Melu ngantri ngenteni lampu ijo. Lokasi bangjo tan pasar telogo rejo jl godean.."

Atau dalam bahasa Indonesia berarti "Jos untuk AB 1 C plat merah. Tanpa pengawalan seperti plat merah lainya yang nomernya sedikit. Lampu merah berhenti seperti yang lainya. Ikut mengantre menunggu lampu hijau. Lokasi lampu merah Timur Pasar Telogo Rejo jl godean.."

Postingan tersebut pun langsung mendapat komentar positif dari para netizen. Pemilik akun Facebook Darma Sanjaya menulis, "Bagi Plat2 yg cantik moga tetep menjunjung tinggi rambu2 lalin. n itu jadi contoh bagi masyarakat".

Adapun akun Facebook Parjeng Saputro berkomentar, "Patut dicontoh pejabat2 yg lain," .

Kemudian akun Facebook Dwi Mmc menulis "Mobil dinas mau diganti yg lebih bagus beliau gak mau mending yg buat ganti mobil mending buat bedah rumah..."

Sementara itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat dihubungi Kompas.com membenarkan mobil berpelat merah AB 1 C itu adalah mobil dinasnya.

"Iya kalau mobil AB 1 C plat merah itu mobil dinas saya," ujar dia, Kamis (24/08/2017).
Hasto mengaku tidak mengetahui saat mobil dinasnya berhenti di lampu merah itu ada yang mengambil gambarnya.
Saat itu dirinya melintas di Jalan Godean menggunakan dinas untuk datang di acara kunjungan Menteri Kesehatan di Sleman hari ini.


"Saya tidak tahu kalau difoto dan menjadi viral," ucapnya.
Menurut dia, selama ini dirinya memang tidak pernah menggunakan mobil patwal saat pergi ke mana pun.
Selain itu, saat berpergian baik dinas maupun non dinas, dirinya memang selalu memposisikan seperti seperti pengguna jalan lainya dengan menaati rambu-rambu lalu lintas.

"Ya itu kan biasa to, saya memang enggak pernah pakai patwal, selama ini kan juga enggak ada mobil patwal untuk bupati," katanya.

Dia menyebutkan, selama menjadi bupati memang belum pernah mengganti mobil dinas. Mobil dinas yang digunakannya saat ini sudah ada sejak dari bupati sebelumnya. Hasto enggan menggantinya dengan mobil baru.
"Itu kan mobil Camry tahun 2006 dari sejak bupati sebelumnya. Kondisinya kan masih bagus," ucapnya. (*)
Share:

Persiapan Pariwisata Kulon Progo Menyambut Bandara Internasional Baru

objek wisata daerah kulon progo, objek wisata di kulon progo yogyakarta, objek wisata kabupaten kulon progo, objek wisata kalibiru kulon progo, objek wisata kulon progo, objek wisata kulon progo jogja, obyek wisata kalibiru kulon progo, obyek wisata kulon progo, obyek wisata kulon progo jogja, obyek wisata kulon progo yogyakarta, paket wisata kulon progo, paket wisata kulon progo 2015, peta objek wisata kulon progo, peta obyek wisata kulon progo, peta wisata kulon progo, peta wisata kulon progo jogja, rute wisata kulon progo, tempat wisata alam kulon progo, tempat wisata curug kulon progo, tempat wisata di kulon progo, tempat wisata di kulon progo 2015, tempat wisata di kulon progo terbaru, tempat wisata indah kulon progo, tempat wisata kulon progo, tempat wisata kulon progo baru, tempat wisata kulon progo diy, tempat wisata kulon progo kalibiru, tempat wisata kulon progo kebun teh, tempat wisata kulon progo yang bagus, tempat wisata pantai kulon progo, video wisata kulon progo, wahana wisata perahu kulon progo, wisata air kulon progo, wisata alam kalibiru kabupaten kulon progo daerah istimewa yogyakarta indonesia, wisata alam kalibiru kulon progo daerah istimewa yogyakarta, wisata alam kalibiru kulon progo daerah istimewa yogyakarta indonesia, wisata alam kalibiru kulon progo diy, wisata alam kalibiru kulon progo indonesia, wisata alam kalibiru kulon progo jogja, wisata alam kalibiru kulon progo regency, wisata alam kalibiru kulon progo regency special region of yogyakarta indonesia, wisata alam kulon progo baru, wisata alam kulon progo jogja, wisata alam kulon progo terbaru, wisata alam kulon progo yogyakarta, wisata alam wates kulon progo, wisata alam watu tekek kulon progo, wisata ancol kulon progo, wisata banyu biru kulon progo, wisata boro kulon progo, wisata bukit menoreh kulon progo, wisata clereng kulon progo, wisata curug di kulon progo, wisata daerah kulon progo, wisata daerah kulon progo yogyakarta, wisata di girimulyo kulon progo, wisata di kulon progo, wisata di kulon progo diy, wisata di kulon progo terbaru, wisata di lendah kulon progo, wisata di nanggulan kulon progo, wisata di samigaluh kulon progo, wisata di wates kulon progo,

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2019 nampaknya akan jadi tahun lonjakan pariwisata di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Pasalnya di tahun tersebut Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mulai beroperasi.

Bersamaan dengan itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan 2019 nanti, Candi Borobudur yang merupakan magnet wisata terdekat resmi menjadi destinasi utama kelas dunia.

"Dari 10 destinasi prioritas ada tiga yang paling utama diprioritaskan menjadi ikon pariwisata kelas dunia di 2019. Salah satunya Borobudur yang dekat dari Kulon Progo," ujar Arief Yahya saat peluncuranKULFEST- Festival Kampung Budaya Kulon Progo, di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (24/8/2017).

wisata dolan ndeso boro kulon progo, wisata durian kulon progo, wisata edukasi kulon progo, wisata embung di kulon progo, wisata embung kleco kulon progo, wisata embung kulon progo, wisata flying fox kulonprogo, wisata grojogan sewu kulon progo, wisata hutan bakau kulon progo, wisata kali biru kulon progo jogjakarta, wisata kalibawang kulon progo, wisata kalibiru di kulon progo jogja, wisata kalibiru kulon progo, wisata kalibiru kulon progo jogja, wisata kalibiru kulon progo yogyakarta, wisata kalibiru wates kulon progo, wisata kuliner kulon progo, wisata kulon progo, wisata kulon progo 2010, wisata kulon progo 2015, wisata kulon progo 2017, wisata kulon progo air terjun, wisata kulon progo air terjun kedung pedut, wisata kulon progo alam, wisata kulon progo apa saja, wisata kulon progo ayunan, wisata kulon progo baru, wisata kulon progo bukit, wisata kulon progo canting mas, wisata kulon progo curug, wisata kulon progo dan sekitarnya, wisata kulon progo diy, wisata kulon progo girimulyo, wisata kulon progo goa kebon, wisata kulon progo gunung, wisata kulon progo gunung gajah, wisata kulon progo gunung ijo, wisata kulon progo gunung kidul, wisata kulon progo gunung kukusan, wisata kulon progo gunung lanang, wisata kulon progo hipwee, wisata kulon progo hits, wisata kulon progo hutan mangrove, wisata kulon progo hutan pinus, wisata kulon progo jawa tengah, wisata kulon progo jogja, wisata kulon progo kalibiru, wisata kulon progo kebun teh, wisata kulon progo kedung pedut, wisata kulon progo kembang soka, wisata kulon progo lengkap, wisata kulon progo mangrove, wisata kulon progo pantai, wisata kulon progo pantai glagah, wisata kulon progo puncak dipowono,

Goa Sikidang di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.(TRIBUN JOGJA/SINGGIH WAHYU)

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo terus mempersiapkan kabupatennya terutama dari segi pariwisata dengan mengembangkan Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi (A3).

1. Akses jalan

"Kita sudah menetapkan dan sudah mulai membangun jalur Bedah Menoreh, yang menghubungkan kawasan wisata Borobudur dengan bandara baru. Ini harus tembus 2019 siap beroperasi," ujar Hasto dalam kesempatan yang sama di Jakarta.

Ia mengatakan tahun ini berjalan proses pelebaran akses-akses dari bandara, terutama jalur Bedah Menoreh tersebut.

Sementara untuk kendaraan umum, menurutnya belum ada. Hanya kendaraan sewa untuk wisata yang selama ini sudah beroperasi, sejenis jeep.


wisata kulon progo puncak suroloyo, wisata kulon progo samigaluh, wisata kulon progo sungai mudal, wisata kulon progo suroloyo, wisata kulon progo terbagus, wisata kulon progo terbaru, wisata kulon progo terdekat, wisata kulon progo terindah, wisata kulon progo terpopuler, wisata kulon progo waduk, wisata kulon progo waduk mini, wisata kulon progo waduk sermo, wisata kulon progo wates, wisata kulon progo yang bagus, wisata kulon progo yang belum terjamah, wisata kulon progo yang indah, wisata kulon progo yang searah, wisata kulon progo yg bagus, wisata kulon progo yogyakarta, wisata kulon progo yogyes, wisata kulon progo.com, Salah satu wisatawan berfoto di spot foto 1 obyek wisata alam Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015). Untuk dapat berfoto di spot foto 1 ini, wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp15.000 dan diberi waktu berfoto selama tiga menit.


Salah satu wisatawan berfoto di spot foto 1 obyek wisata alam Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Sabtu (22/8/2015). Untuk dapat berfoto di spot foto 1 ini, wisatawan dikenakan tarif sebesar Rp15.000 dan diberi waktu berfoto selama tiga menit.(KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo)

2. Kawasan wisatanya dan penginapan

Di jalur Bedah Menoreh tersebut akan menyentuh desa-desa yang terdapat obyek wisata. Ia menjabarkan, antara lain ada Waduk Sermo, Kali Biru, Kedung Pedut, Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Kebun Teh Tritis, Suroloyo, hingga Sendang Sono.

Ke depannya ia akan membangun destinasi-destnasi yang berbasis kebudayaan, termasuk prasasti. Selain karena kekuatan Kulon Progo, menurutnya juga karena merupakan hal yang dicari turis asing ketika berkunjung ke Indonesia.

"Dan kita juga akan membangun taman mininya kerajaan-kerajaan Indonesia. Namanya Taman Kerajaan Nusantara seluas 50 hektar, terinspirasi dari Kerajaan Gajah Mada yang ingin mempersatukan nusantara," ungkap Hasto.

Sementara penginapan bagi wisatawan, menurutnya akan tercukupkan seiring pembangunan bandara yang terus diikuti para investor yang membangun hotel di sekitarnya.


wisata lendah kulon progo, wisata malam kulon progo, wisata menarik kulon progo, wisata menoreh kulon progo, wisata mudal kulon progo, wisata nanggulan kulon progo, wisata nglinggo kulon progo, wisata outbound kulon progo, wisata pantai congot kulon progo, wisata puncak kulon progo, wisata rafting di kulon progo, wisata religi di kulon progo, wisata religi kulon progo, wisata romantis di kulon progo, wisata rumah pohon kulonprogo, wisata sekitar kulon progo, wisata sentolo kulon progo, wisata unik di kulon progo, wisata unik kulon progo, wisata watu tekek kulon progo, wisata wisata kulon progo, wisata yogyakarta kulon progo

Warga berebut isi gunungan yang dilarung dalam tradisi Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Pakualaman di Pantai Glagah Indah, Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu (24/11/2012). Tradisi yang digelar setiap tanggal 10 Muharram atau 10 Sura menurut penanggalan Jawa tersebut untuk memohon kepada Tuhan agar Dwi Tunggal Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman serta seluruh masyarakat DI Yogyakarta dikaruniai berkah, keselamatan, serta kesejahteraan.


Warga berebut isi gunungan yang dilarung dalam tradisi Hajad Dalem Labuhan Kadipaten Pakualaman di Pantai Glagah Indah, Temon, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu (24/11/2012). Tradisi yang digelar setiap tanggal 10 Muharram atau 10 Sura menurut penanggalan Jawa tersebut untuk memohon kepada Tuhan agar Dwi Tunggal Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman serta seluruh masyarakat DI Yogyakarta dikaruniai berkah, keselamatan, serta kesejahteraan. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

3. Mempersiapkan ragam atraksi festival

Dalam hal festival, Kulon Progo juga kian berbenah dengan semakin mengakomodir potensi-potensi festival yang memang telah ada.

Hasto mengatakan, lebih dari 50 festival skala lokal akan dikembangkan untuk mengundang wisatawan lebih besar.

"Sementara ini yang besar dan rutin ada di Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Sendang Sono itu juga ada festival periodik, Wates juga ada, di Sentra Batiknya Sugirwo Subali. Akan kita kembangkan sesuai instruksi Menpar, 52 festival skala nasional," tutur Hasto.

4. Kuliner khas

Sedangkan kuliner, Kulon Progo telah memiliki potensi di kulner laut. Selain itu yang klasik seperti aneka gudeg yang terkenal unik, ada gudeg manggar yang dari bunga kelapa, gudeg tempe bacem, gebleg, dan gula aren khas dari Kulon Progo.


alamat waduk sermo kulon progo, asal mula waduk sermo kulon progo, asal usul waduk sermo kulon progo, foto waduk sermo kulon progo, gambar waduk sermo kulon progo, jalan menuju waduk sermo kulon progo, kedalaman waduk sermo kulon progo, lokasi waduk sermo kulon progo, misteri waduk sermo kulon progo, mitos waduk sermo kulon progo, pengelola waduk sermo kulon progo, permukaan waduk sermo di kalibiru kulon progo, peta waduk sermo kulon progo, rute ke waduk sermo kulon progo, sejarah waduk sermo kulon progo, tempat wisata waduk sermo kulon progo, tiket masuk waduk sermo kulon progo, waduk sermo di kulon progo, waduk sermo hargowilis kabupaten kulon progo daerah istimewa yogyakarta, waduk sermo kabupaten kulon progo, waduk sermo kalibiru kulon progo, waduk sermo kokap kulon progo, waduk sermo kokap kulon progo yogyakarta, waduk sermo kulon progo, waduk sermo kulon progo jogja, waduk sermo kulon progo yogyakarta, waduk sermo kulonprogo dari kalibiru, waduk sermo wates kulon progo, wisata waduk sermo kulon progo

Wisatawan menunggu giliran berfoto dengan latar belakang pemandangan Waduk Sermo di obyek wisata Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jumat (2/12/2016). Obyek wisata itu dikembangkan dan dikelola warga setempat sehingga mampu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di kawasan itu.

Wisatawan menunggu giliran berfoto dengan latar belakang pemandangan Waduk Sermo di obyek wisata Kalibiru, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jumat (2/12/2016). Obyek wisata itu dikembangkan dan dikelola warga setempat sehingga mampu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat di kawasan itu. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO )

5. Mendidik sadar wisata

Untuk mempersiapkan masyarakat yang sadar wisata, pemerintah mencanangkan program subsidi wisata bagi siswa sekolah. Dimana para siswa rutin berwisata dan diberikan subsidi baik tiket dan biaya lainnya.

"Untuk sadar wisata lokal, harus lebih mengenal dulu wisata lokalnya. Untuk berlatih membiasakan dan akhirnya peduli dengan wisata lokal," ujarnya.

Hasto pun menjamin masyarakat Kulon Progo akan lebih sejahtera ketika bandara internasional bernama New Yogyakarta International Airport (NYIA) berdiri.
Share:

Kulon Progo Akan Bangun Taman Mini untuk Kerajaan-kerajaan Nusantara



JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut rencana beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada 2019, Kabupaten Kulon Progo terus bersiap dengan menambah ragam destinasi wisatanya. Keunggulan di bdang budaya dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membangun destinasi bersifat kebudayaan. Salah satunya adalah Taman Kerajaan Nusantara.
Ide ini disampaikan oleh Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo saat meluncurkan KULFEST-Festival Kampung Budaya di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
"Kita juga akan membangun taman mini-nya kerajaan-kerajaan Indonesia. Namanya Taman Kerajaan Nusantara. Seluas 50 hektar, terinspirasi dari Kerajaan Gajah Mada yang ingin mempersatukan Nusantara," ungkap Hasto.

Nantinya, lanjut Hasto, taman kerajaan tersebut akan mempersatukan 43 kerajaan dari seluruh Nusantara yang jaya pada masa lampau.

Wisatawan nantinya bisa mempelajari masa kejayaan tiap kerajaan di Nusantara. Mereka akan disuguhkan kebudayaan khas masing-masing kerajaan, jejak dan bukti sejarahnya, hingga membuat kerajinan khasnya jika ada.

air terjun grojogan sewu kulon progo, alamat air terjun grojogan sewu kulon progo, alamat grojogan sewu kulon progo, arah grojogan sewu kulon progo, arah ke grojogan sewu kulon progo, arah menuju grojogan sewu kulon progo, asal usul grojogan sewu kulon progo, curug grojogan sewu kabupaten kulon progo, curug grojogan sewu kulon progo, denah air terjun grojogan sewu kulon progo, denah grojogan sewu kulon progo, gambar grojogan sewu kulon progo, grojogan sewu di kulon progo, grojogan sewu girimulyo kulon progo, grojogan sewu jatimulyo girimulyo kulon progo, grojogan sewu jatimulyo girimulyo kulon progo yogyakarta, grojogan sewu kulon progo, grojogan sewu kulon progo jogja, grojogan sewu kulon progo yogyakarta, jalan menuju grojogan sewu kulon progo, koordinat grojogan sewu kulon progo, letak grojogan sewu kulon progo, lokasi air terjun grojogan sewu kulon progo, lokasi grojogan sewu kulon progo, peta air terjun grojogan sewu kulon progo, peta grojogan sewu kulon progo, peta lokasi grojogan sewu kulon progo, rute grojogan sewu kulon progo, rute jalan ke grojogan sewu kulon progo, rute ke grojogan sewu kulon progo, rute menuju grojogan sewu kulon progo, tempat wisata grojogan sewu di kulon progo, tempat wisata grojogan sewu kulon progo, wisata grojogan sewu kulon progo,
Grojogan Sewu di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.(TRIBUN JOGJA/GILANG SATMAKA)
Ke-43 kerajaan tersebut dipilih berdasarkan bukti-bukti sejarah yang representatif untuk dikenalkan kepada wisatawan. Semuanya memiliki andil besar di Nusantara, memiliki kearifan lokal yang luar biasa, dan masih lengkap bukti-bukti fisiknya untuk dipamerkan dan dipelajari.


"Tahun ini sudah tahap DED, lalu perencanaan tersebut kita roadshow-kan ke Mendikbud, Menpar, juga bupati dan gubernur. Sementara ini sudah mendapat izin inventaris dari 43 kerajaan Nusantara," ungkap Hasto.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide tersebut. Ia mengaku tertarik dengan gagasan unik yang memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia.
"Ide tamannya bagus sekali, marketing menjualnya nanti mudah, karena orang akan berkunjung ke daerah-daerah asalnya. Jadi kita dukung sebgai attraction di Kulon Progo," ujar Arief.
Selain itu, demi kesiapan daerahnya di 2019, Kulon Progo berencana membangun destinasi-destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan, termasuk prasasti.

Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP