JAKARTA, KOMPAS.com - Menyambut rencana beroperasinya New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada 2019, Kabupaten Kulon Progo terus bersiap dengan menambah ragam destinasi wisatanya. Keunggulan di bdang budaya dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membangun destinasi bersifat kebudayaan. Salah satunya adalah Taman Kerajaan Nusantara.
Ide ini disampaikan oleh Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo saat meluncurkan KULFEST-Festival Kampung Budaya di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
"Kita juga akan membangun taman mini-nya kerajaan-kerajaan Indonesia. Namanya Taman Kerajaan Nusantara. Seluas 50 hektar, terinspirasi dari Kerajaan Gajah Mada yang ingin mempersatukan Nusantara," ungkap Hasto.
Nantinya, lanjut Hasto, taman kerajaan tersebut akan mempersatukan 43 kerajaan dari seluruh Nusantara yang jaya pada masa lampau.
Wisatawan nantinya bisa mempelajari masa kejayaan tiap kerajaan di Nusantara. Mereka akan disuguhkan kebudayaan khas masing-masing kerajaan, jejak dan bukti sejarahnya, hingga membuat kerajinan khasnya jika ada.
"Tahun ini sudah tahap DED, lalu perencanaan tersebut kita roadshow-kan ke Mendikbud, Menpar, juga bupati dan gubernur. Sementara ini sudah mendapat izin inventaris dari 43 kerajaan Nusantara," ungkap Hasto.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ide tersebut. Ia mengaku tertarik dengan gagasan unik yang memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia.
"Ide tamannya bagus sekali, marketing menjualnya nanti mudah, karena orang akan berkunjung ke daerah-daerah asalnya. Jadi kita dukung sebgai attraction di Kulon Progo," ujar Arief.
Selain itu, demi kesiapan daerahnya di 2019, Kulon Progo berencana membangun destinasi-destinasi lainnya yang berbasis kebudayaan, termasuk prasasti.