TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo berhasil merayu PT Angkasa Pura I agar kembali memberi toleransi waktu lagi terkait pengosongan lahan bandara.
Ia mengaku sudah berembug dengan PT Angkasa Pura I terkait hal tersebut sembari memberikan jaminan bahwa warga akan segera mengosongkan lahan dan segera pindah ke hunian relokasi selepas Suro.
"Saya sudah rembugan dengan AP dan saya ikut bertanggungjawab penuh terkait relokasi warga tanpa menghambat pekerjaan Angkasa Pura. Warga juga sudah saya pegang janjinya untuk segera pindah selepas Suro," kata Hasto ditemui di kantornya, Jumat (22/9/2017).
Bulan pengawal tahun dalam sistem kalender Jawa ini meerupakan bulan sakral menurut kepercayaan warga dan bukan waktu baik untuk pindah rumah.
Adapun akhir Suro jika dikonversikan ke sistem kalender Masehi akan jatuh pada pertengahan Oktober mendatang.
Dalam hal ini, pihaknya akan berusaha mengondisikan lahan yang butuh segera dikosongkan karena akan digarap PT AP I untuk landclearing (pembersihan lahan).
Di antaranya, adalah lahan di selatan markas Satradar Congot, Desa Jangkaran.
Saat ini, rumah warga terdampak sudah dikosongkan meski belum semuanya diratakan.
"Titik-titik yang dikosongkan dalam seminggu-dua minggu ini ya di Jangkaran. Nanti menyusul dilakukan untuk rumah yang penghuninya sudah pindah atau sudah dilakukan landclearing. Misal di wilayah Glagah dan tanah-tanah Pakualam (Paku Alam Ground)," beber Hasto.
Terkait Surat Peringatan (SP) 3 pengosongan lahan yang dilayangkan AP I kepada warga, Hasto mengatakan hal itu tak menjadi soal.
Inti persoalan adalah warga keberatan jika harus pindah saat ini juga yang mana masih dalam bulan Suro.
Dia menganggap surat tersebut sebagai bentuk peringatan tertulis yang menandakan bahwa kesempatan warga sebetulnya sudah habis serta harus secepatnya pindah.
"Masalah SP 3, yang terpenting sudah ditembung dan saya bertanggungjawab. Sebulan ini harus ngebut dan setelah Suro harus bedhol desa. Itu target saya. Yang penting, tahapan (pekerjaan) terpenuhi. Mana yang bisa dikerjakan ya kita kerjakan," kata Hasto.(TRIBUNJOGJA.COM)