Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


03 February 2017

Warga Tak Akan Terusir Sebelum Rumahnya Jadi

Pemasangan pagar di lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Temon Kulonprogo sudah dimulai kemarin. PT Angkasa Pura I memasang target penanda pembatas lahan bisa selesai sembilan bulan ke depan.

RADARJOGJA.CO.ID – JOGJA – Warga terdampak bandara yang memilih relokasi mandiri masih harus menunggu pematangan lahan atau land clearing. Targetnya, land clearing selesai pertengah Februari ini.

Jika land clearing belum selesai, warga belum bisa membangun rumahnya sendiri secara berkelompok. Dari data terakhir ada 278 kepala keluarga (KK) yang akan menempati lima lahan yang saat ini proses land clearing-nya sudah berjalan. Yakni di Jangkaran, Kebonrejo, Janten, Paliyan, dan Glagah.

Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono mengatakan, terkait land clearing di lima titik lokasi akan diselesaikan pertengahan Februari ini. ”Tapi, kami masih harus mengkonfirmasi ke konsultan pendamping rekompak (Pemukiman Berbasis Komunitas), apakah kapling sudah fix,” ujarnya di Kompleks Kepatihan, kemarin (2/2).

Anton, sapaannya, menuturkan setelah land clearing selesai, warga baru bisa melakukan mobilisasi material. ”Sembari menunggu urusan kapling, sehingga masuknya material sudah sesuai dengan by name dan by address rumah warga yang akan dibangun,” ungkapnya.

Jika pertengahan Februari ini semua selesai, warga yang sudah terbagi dalam kelompok bisa membangun konstruksi rumahnya dengan perkiraan selesai pada Mei 2017. ”Begitu rumah jadi mereka sudah bisa pindah,” ujarnya.

Terkait kekhawatiran warga yang akan terusir sebelum rumah jadi, Anton mengatakan, PT Angkasa Pura (AP) I memang memberikan gambaran bahwa setelah pilkada serentak selesai warga terdampak yang tidak memilih relokasi harus pindah awal Maret 2017. Namun, bagi warga terdampak yang memilih relokasi tertuang dalam salah satu pasal perjanjian kerja sama bahwa dimungkinkan ada kemunduran waktu dua bulan.

”Masih aman. Apalagi AP I mengerjakan runway dulu yang posisinya di Pakualam Grond (PAG) yang mendekati pantai,” ujarnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekprov DIJ Gatot Saptadi mengatakan, konstruksi rumah warga terdampak bandara baru bisa tergantung kesiapan land clearing. Jika Februari selesai, dua hingga tiga bulan pembangunan rumah sudah jadi. Dengan begitu warga bisa segera relokasi fisik.

”Kalau rencana awal itu April selesai, jangan mundur-mundur. Karena itu paralel ya. Artinya, warga tidak terusir sebelum ada rumahnya. Kami akan dampingi pembangunannya hingga jadi,” ujarnya. (dya/ila/ong)
Share:

Kulon Progo Vaksin Hewan Ternak di Kawasan Terkena Antraks


Dokter dan Survailans Yogyakarta Antisipasi AntraksREPUBLIKA.CO.ID, Kulon Progo - Department of Agriculture and Foodstuffs of Kulon Progo, Yogyakarta, began vaccinating livestock in the areas affected by the spread of anthrax virus. The area in question is in the village of Purwosari since Monday (30/1) and is scheduled to continue until the next three months. Head of Department of Agriculture and Food (DPP) Kulon Progo Bambang Tri Budi in Kulon Progo, Friday (3/2) says hamlet that vaccination in Purwosari Village, District Girimulyo, is Ngaglik, Penggung, Ngroto and Hamlet Wonosari, as well as in the region radius of the region. "Until now, the condition of anthrax location is good and not rediscovered their livestock die. Yet, according to standards of operational execution, officers continue to vaccinate in the radius," said Bambang. He said the vaccine will be conducted twice a year. This is to ensure that the region is free of anthrax. Moreover, Bambang said the officers had to work hard and walk to the location of livestock owned by residents. Purwosari field in the village is very steep and away from the road. In fact, there was one officer veterinarian stricken timber stables owned by citizens when carrying out tasks. "We got not bear to see officers in the field who are working hard. We hope people petrified officer carrying out the vaccination," he said. Earlier, Secretary of Kulon Progo Astungkara said district government assistance as much as 17,600 doses of vaccine from the Ministry of Agriculture to address the anthrax in the village Purwosari, District Girimulyo. "We estimate the needs of 17,500 doses of vaccine, but got a shipment of 17,600 doses. We do not yet know whether the vaccine is still lacking or not," said Astungkara. In addition, he said he asked the Department of Agriculture and Livestock (DPP) investigation of the entry pass to Girimulyo anthrax virus. So far, the villagers were never found a case of anthrax. "We asked the team menginvestagasi Ngatijo, owner cows exposed Antrak cow. The cow was obtained from? It needs to be investigated so that anthrax is not widespread," he said.
REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di kawasan yang terkena penyebaran virus antraks. Kawasan yang dimaksud adalah di Desa Purwosari sejak Senin (30/1) dan rencananya akan berlanjut hingga tiga bulan ke depan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulon Progo Bambang Tri Budi di Kulon Progo, Jumat (3/2) mengatakan dusun-dusun yang dilakukan vaksinasi di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, adalah Ngaglik, Penggung, Ngroto dan Dusun Wonosari, serta kawasan di radius wilayah itu.

"Sampai saat ini, kondisi lokasi antraks sudah bagus dan tidak ditemukan kembali adanya hewan ternak mati. Meski demikian, sesuai standar operasional pelaksanaan, petugas terus melakukan vaksinasi di kawasan radius," kata Bambang.

Ia mengatakan vaksin akan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Hal ini untuk memastikan bahwa wilayah tersebut sudah bebas antraks. Selain itu, Bambang mengatakan petugas harus bekerja keras dan berjalan kaki menuju lokasi ternak milik warga. Medan di Desa Purwosari sangat terjal dan jauh dari jalan. Bahkan, ada salah satu petugas dokter hewan yang tertimpa kayu kandang milik warga saat melaksanakan tugas.

"Kami sampai tidak tega melihat petugas di lapangan yang bekerja keras. Kami mengharap masyarakat membatu petugas yang melakukan vaksinasi," katanya.

Sebelumnya, Sekda Kulon Progo Astungkara mengatakan pemkab mendapat bantuan vaksin sebanyak 17.600 dosis dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi antraks di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. "Kami memperkirakan kebutuhan vaksin 17.500 dosis, tapi mendapat kiriman 17.600 dosis. Kami belum mengetahui, apakah vaksin tersebut masih kurang atau tidak," kata Astungkara.

Selain itu, ia mengatakan dirinya meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) melalukan investigasi masuknya virus antraks ke Girimulyo. Sejauh ini, desa itu tidak pernah ditemukan kasus antraks. "Kami minta tim menginvestagasi Ngatijo, pemilik sapi yang sapinya terkena antrak. Sapi tersebut didapat dari mana? Ini perlu diinvestigasi supaya antraks tidak meluas," katanya.
Share:

Mobilisasi Relokasi Masyarakat Terdampak Bandara Kulonprogo Tunggu Data Kavling



TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pertengahan Februari 2017, Pemkab Kulonprogo siap memobilisasi pembangunan rumah relokasi masyarakat terdampak Bandara baru Yogyakarta.
Pengurukan di lima titik kecamatan Temon tersebut masih akan menunggu pengelompokkan atau kavling tanah.

Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono mengatakan, sesuai perencanaan, saat ini sedang tahap pelaksanaan landclearing atau pengurukan di empat titik lokasi, yakni desa Jangkaran, Janten, Kebonrejo, Glagah, dan Paliyan.

Lokasi tersebut akan menjadi tempat tinggal masyarakat terdampak yang memilih relokasi mobilisasi pemerintah.

"Harapannya pertengahan februari bisa dimobilisasi terkait material bangunan bagi masyarakat yang ingin membangun disana," ujar Budi pada Kamis (2/2/2017).

Namun, Budi menyebut bahwa dirinya harus mengkonfirmasi terlebih dahulu kepastian kavling ke konsultan pendamping masyrakat yakni Re-Kompak.

Ia membutuhkan data kavling tanah by name by address dari 278 kepala keluarga yang ada, sehingga memudahkan mobilisasi bahan material.

"Kalau kavling-nya belum ada kepastian, percuma kita memobilisasi bahan-bahan material mau ditempatkan dimana. Apa artinya landclearing sudah siap, tapi kepastian penempatan belum ada," tuturnya.
Ia menjelaskan, pembangunan fisik rumah bisa dilakukan para pertengahan Februari 2017. Namun, proses landclearing sudah bisa dilakukan untuk memudahkan akses jalan.

Budi menyebut, pihak Angkasa Pura (AP) sebelumnya telah memberikan gambaran, usai Pilkada pada 15 Februari 2017, bagi warga terdampak yang tidak memilih relokasi harus pindah.(*)

Share:

01 February 2017

Pemkab Kulonprogo Hapus Aset Bangunan di Glagah



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melakukan penghapusan aset bangunan yang ada di wilayah Pantai Glagah, Rabu (1/2/2017).

Penghapusan dilakukan dengan penghancuran 15 unit bangunan kios berikut beberapa fasilitasnya yang lama mangkrak. Kegiatan dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono dan diikuti proses perataan bangunan yang didirikan pada 2007 itu oleh petugas Satpol PP dan tenaga lain serta mendapat pengawalan dari Polres Kulonprogo serta Kodim 0731/Kulonprogo.

Budi Antono mengatakan, aset ini tidak lagi sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kulonprogo.

Pasalnya, lokasi bangunan berada di areal sempadan pantai yang memang haram untuk berdiri bangunan.
"Sehingga, keberadaan bangunan di sini cenderung tidak aman. Apalagi, nanti wilayah sini juga masuk Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)," kata Budi.
Tindak penghapusan aset ini juga menjadi bentuk show off kewenangan Pemkab dalam mengatur pertumbuhan bangunan di sekitar kawasan Pantai Glagah.

Apalagi, belakang juga marak muncul bangunan liar berupa penginapan di sisi barat tak jauh dari aset Pemkab yang dihapuskan ini.

"Ini (penghapusan aset bangunan Pemkab) jadi peringatan untuk yang lain. Zonasi ini (sempadan dan KKOP) tidak boleh ada bangunan. Kami sudha kirim surat peringatan dua kali dan kalau sampai ketiga kali tidak dihiraukan tentu kita akan sapu bersih," kata Budi. (tribunjogja.com)
Share:

31 January 2017

Ribuan Surat Suara Pilkada di Kulon Progo Rusak

Ribuan surat suara untuk Pilkada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan rusak karean terdapt noda tinta pada kolom. Surat suara yang rusak itu sebanyak 1.705 surat suara, dan direncanakan akan dimintakan ganti ke percetakan di Ngawi, Jawa Timur.


tirto.id - Ribuan surat suara untuk Pilkada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan rusak karean terdapt noda tinta pada kolom. Surat suara yang rusak itu sebanyak 1.705 surat suara, dan direncanakan akan dimintakan ganti ke percetakan di Ngawi, Jawa Timur.

"Kami akan membuat berita acara kerusakan surat suara rusak dan kami minta ganti ke percetakan. Pengajuan pengganti surat suara setelah selesai pengepakan supaya diketahui total keseluruhan kekurangannya," kata Ketua Divisi Logistik Perencanaan dan Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulonprogo Budi Priyana di Kulon Progo, Selasa, (31/1/2017) seperti dikutip dari Antara.

Jumlah surat suara yang rusak sebanyak 1.705 terdiri Kecamatan Pengasih 128, Girimulyo 18, Sentolo 54, Temon 14, Wates 112, Galur 36, Nanggulan 54, Lendah 17, Samigaluh 402, Kokap 269, Panjatan 378, dan Kalibawang 223.

"Surat suara rusak nanti akan dihancurkan dengan mesin, sehingga sudah tidak bisa berfungsi lagi. Penghancuran surat suara dilaksanakan sebelum logistik pilkada didistribusikan pada 14 Februari," katanya.

Dijelaskan bahwa kotak dan surat suara akan didistribusikan pada 14 Februari. Distribusi dibagi dalam dua waktu. Pertama, dilakukan pada shif pagi dengan tujuan Samigaluh, Girimolyo, Kalibawang, Nanggulan, Kokap dan Pengasih. Tahap kedua, wilayah datar di Kecamatan Sentolo, Lendah, Galur, Panjatan, Wates, dan Temon.

"Berdasarkan penyelenggarakan Pilres 2014, distribusi satu hari cukup," kata dia.

Budi mengatakan setelah sortir dan pelipatan surat suara selesai, KPU Kulon Progo akan melakukan tahapan selanjutnya yakni melakukan setting dan pengepakan logistik yang dimulai Senin (30/01/2017) hingga Sabtu (04/02/2017).

"Setting dan pengepakan dilakukan oleh petugas dari masing-masing kecamatan yang berkisar 15 sampai 20 orang per hari," kata dia.

Agenda selengkapnya adalah Senin (30/01/2017) Kecamatan Temon dan Nanggulan, Selasa (31/01/2017) Galur dan Girimulyo, Rabu (01/02/2017) Samigaluh dan Kalibawang, Kamis (02/02/2017) Sentolo dan Pengasih, Jumat (03/02/2017) Lendah dan Wates, serta Sabtu (04/02/2017) Kokap dan Panjatan.

Baca juga artikel terkait KULON PROGO atau tulisan menarik lainnya Mutaya Saroh
(tirto.id - mut/mut)
Share:

Pemasangan Pagar Bandara NYIA Kulonprogo Ditargetkan Selesai Sembilan Bulan

Pemasangan pagar di lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Temon Kulonprogo sudah dimulai kemarin. PT Angkasa Pura I memasang target penanda pembatas lahan bisa selesai sembilan bulan ke depan.

RADARJOGJA.CO.ID – Pemasangan pagar di lahan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Temon Kulonprogo sudah dimulai kemarin. PT Angkasa Pura I memasang target penanda pembatas lahan bisa selesai sembilan bulan ke depan.

Pemagaran awal sebelumnya, dilakukan untuk bidang lahan di dekat jalan Nasional Jogja-Purworejo di perbatasan Desa Kebonrejo dan Desa Palihan. Setelah groundbreaking pekan lalu, pemagaran dilanjutkan untuk bidang lahan Paku Alam Ground (PAG) di wilayah Desa Jangkaran, sisi selatan Satradar Congot menuju ke Desa Glagah di sisi timur.

‘’Bidang tanah yang dipagari ini menjadi bagian dari calon lokasi runway atau landasan pacu bandara yang menjadi prioritas pembangunan bandara,” kata Pengawas lapangan pekerjaan pemagaran dari PT AP I, Eko Budi Sriyanto, kemarin (30/1).

Pemasangan pagar model teralis setinggi dua meter itu sudah mencapai panjang sekitar 200 meter. Akan diteruskan hingga sekeliling lahan dengan panjang pagar keseluruhan mencapai 5.000 meter.

“Pemasangan pagar ini untuk pengamanan aset lahan yang sudah dibebaskan. Sekaligus jadi batas wilayah lahan yang akan dibikin bandara. Targetnya Sembilan bulan selesai,” kata Eko Budi.

Namun pemagaran dimungkinkan terpotong di tengah jalan. Sebab ada beberapa bidang lahan di sisi timur yang belum resmi dibebaskan karena masih ada sengketa. Selain itu, beberapa bidang lahan berpasir itu juga memiliki kontur tanah berbukit dan tidak memungkinkan dipagari langsung.

“Butuh alat berat untuk meratakan tanah berbukit itu sebelum dipasangi pagar. Sementara waktu, pemagaran dialihkan ke ujung barat dan sisi selatan lahan PAG yang berkontur lebih rata. Kalau bidang dekat bibir pantai malah lebih rata jadi bisa langsung dipasang pagar,” kata Eko Budi.

Pekerjaan pemagaran lahan, AP menggandeng kontraktor PT Trimega Semarang. Sedikitnya 17 tenaga kerja dilibatkan menangani pemagaran tersebut, beberapa di antaranya diambilkan dari warga di lokasi.

“Kami sudah bekoordinasi dengan pemerintah desa terdampak pembangunan bandara untuk penyediaan tenaga kerja dengan jumlah menyesuaikan kebutuhan di lapangan,” katanya.

Project Manager Pembangunan Bandara Baru PT AP I Sujiastono mengungkapkan, groundbreaking adalah penanda dimulainya masa pembangunan konstruksi atas. Pekerjaan akan dilakukan secara simultan paralel dari sisi perencanaan dan pembangunan.

“Termasuk di dalamnya tes topografi, pemagaran, dan pembersihan area calon airside (area penerbangan), pemindahan pohon, hingga land clearing. Tahap awal, kami masih fokus pembuatan runway di atas lahan PAG,” ungkap Sujiastono. (tom/iwa/mar)
Share:

27 January 2017

Bandara Kulon Progo Bisa Tampung Penumpang 14 Juta/Tahun



Yogyakarta - Presiden Joko Widodo hari ini memulai pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kulon Progo. Dirut AP I menjelaskan perbandingan bandara ini dengan Bandara Adisutjipto yang ada saat ini.

Proses "Babat Alas Nawung Kridha" yang artinya membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan NYIA.

Acara ini dihadiri pula oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteru PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Direktur Utama PT Angkasa Pusa I Danang S Baskoro.

Danang menjelaskan, saat ini Bandara Adisutjipto berkapasitas 1,2 juta orang pertahun harus melayani 7,2 juta penumpang per tahun. Nantinya NYIA akan mampu menampung 14 juta penumpang per tahun.

Bandara Adisutjipto yang saat ini beroperasi hanya memiliki luas terminal 15 ribu meter persegi. Landasan pacu (runway) Bandara Adisutjipto 2.250 meter dengan apron berkapasitas 8 pesawat.

Nantinya NYIA akan dibangun di atas lahan seluas 587 hektar pada tahap I (2020-2031), akan memiliki runway sepanjang 3.250 meter, apron berkapasitas 35 pesawat.

Pada pengembangan tahap II (2031-2041) terminal NYIA akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi, runway 3.600 meter, apron yang bisa digunakan 45 pesawat dan mampu menampung hingga 20 juta penumpang setiap tahunnya.

Dengan pembangunan NYIA, lanjut Danang, permasalahan lack of capacity akan mampu teratasi. Sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

"Tidak hanya untuk memenuhi standar pelayanan bandara bertaraf internasional di Yogyakarta, tapi juga bisa memberi multiplier effect yang bisa memacu perkembangan perekonomian, aktivitas bisnis, serta mendukung kegiatan pariwisata Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan," urai Danang.

Untuk pembangunan NYIA, PT AP I menyiapkan investasi Rp 9,3 triliun dan ditargetkan akan rampung pada Maret 2019. Selain NYIA, PT AP I juga sedang melakukan pengembangan dua bandara lainnya yaitu Bandara Ahmad Yani Semarang yang ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2018 dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin yang rencananya akan ampung pada tahun 2019.

NYIA akan dikembangkan sejalan dengan misi PT AP I untuk mewujudkan konsep "airport city" di Yogyakarta yaitu memadukan bandara dengan kawasan logistik, kawasan industri, serta kawasan wisata dalam satu kawasan ekonomi terpadu.

"Untuk mendukung konektivitas dengan kota-kota sekitarnya, selain dihubungkan dengan jalan nasional, bandara ini juga akan teintegrasi dengan jalur kereta api untuk mempermudah transportasi dari dan ke bandara," urai Danang. (sip/mkj)

Share:

Tolak NYIA, Massa WTT Mujahadah




Harianjogja.com, KULONPROGO — Sedikitnya 500 warga penolak bandara yang digawangi oleh Wahana Tri Tunggal (WTT) menggelar mujahadah sebagai sikap penolakan atas pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).



Warga tetap berkeras menggelar aksi protes meski tak bisa mendekati lokasi acara. Davit, Humas WTT mengatakan tak peduli meski tak bisa datang langsung ke lokasi.

“Kami tetap berkeras menolak meskipun aksi terbatas hanya sekian meter nanti,”jelasnya kepada Harianjogja.com pada Kamis (27/1/2017).

Massa berkumpul di rumah ketua WTT, Kelik Martono yang terletak di Dusun Kragon, Palihan, Temon. Beberapa juga berdiri di sepanjang sisi jalan Daendels yang merupakan salah satu akses jalan menunju lokasi acara. Davit menerangkan, nantinya warga akan beriringan berjalan bersama ke arah barat.

“Jalan terus ke barat sampai mana kita bisa, karena memang sama polisi ditutup,”ujar dia. Di titik tersebut, massa akan berorasi dan dilanjutkan dengan mujahadah. Ratusan ibu mengenakan busana berwarna putih juga hadir dan siap meramaikan aksi.

Editor: Mediani Dyah Natalia | dalam: Peristiwa |

Share:

Jokowi akan Groundbreaking Bandara Kulon Progo, Penjagaan Diperketat

Yogyakarta - Presiden Joko Widodo akan melaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengamanan diperketat di sejumlah lokasi.

Jokowi rencananya menuju lokasi groundbreaking menggunakan helikopter dari Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Lokasi groundbreaking terletak di sebelah selatan Pusat Radar 215 TNI AU, Congot, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulon Progo. Jokowi akan didampingi Menhub Budi Karya dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono.


Bupati Kulon Progo Budi Antono mengatakan Presiden dan Ibu Negara dijadwalkan hadir untuk melakukan groundbreaking. Presiden juga dijadwalkan memberikan Kartu Indonesia Pintar di SMKN 2 Pengasih, Kulon Progo. 

"Lokasi groundbreaking yang terjadwal di sebelah selatan satuan radar," kata Budi Antono pada rapat koordinasi di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Kamis (26/1).

Dirut PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro mengatakan, setelah groundbreaking, akan langsung dilakukan pembangunan konstruksi besar-besaran dimulai dari runway, apron, dan kemudian terminal bandara. 


Pantauan di lokasi groundbreaking, Jumat (27/1/2017) pagi, setiap tamu harus melalui pemeriksaan metal detector. Penjagaan oleh polisi dan TNI sudah dilakukan di jarak sekitar 2 km dari lokasi. Setiap pengendara ditanyai kepentingannya oleh aparat. 

NYIA digadang-gadang akan menjadi bandara bertaraf internasional yang dapat menampung sekitar 15 ribu penumpang. PT Angkasa Pura I menargetkan bandara ini dapat mulai beroperasi pada Maret 2019. 

Di sisi lain, aksi protes dari kelompok warga penolak pembangunan bandara Wahana Tri Tunggal (WTT) juga disebutkan akan digelar di dekat lokasi groundbreaking. 
(sip/rna)
Share:

26 January 2017

Besok, Presiden Groundbreaking Bandara Baru Yogyakarta



KULONPROGO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), Jumat (27/1) siang. Panitia telah melakukan serangkaian persiapan dengan memasang tenda dan sarana pendukung lain di sekitar lokasi. Sebelumnya presiden dijadwalkan datang pada Senin (23/1) lalu. “Sudah 90% sudah fix, persiapan dan koordinasi terus kami lakukan,” kata Asisten II Sekda Kulonprogo, Triyono, kemarin. Persiapan terus dilakukan baik oleh Pemkab Kulonprogo, Pemda DIY, PT Angkasa Pura I, dan Sekretariat Negara (Sekneg).


Perwakilan dari Sekneg juga sudah melakukan pertemuan dengan Pejabat Bupati Kulonprogo secara tertutup di ruang kerjanya. Bahkan hari ini direncanakan juga akan dilanjutkan koordinasi dengan Pemda DIY guna memastikan urutan acara dan teknis pelaksanaan groundbreakiang. “Besok (hari ini) kami koordinasi teknis dengan Pemda DIY,” kata Triyono. Lokasi groundbreaking dipilihdisisiselatan Sat Radar Congot di kompleks TNI Angkatan udara. Lokasi yang awalnya hamparan lahan kosong telah dibersihkan dan diratakan dengan bulldozer. Bahkan kemarin siang sudah terpasang beberapa tenda, umbul-umbul maupun toilet portabel di lokasi. Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) juga sudah ada di lokasi. Hanya semua pihak yang dikonfirmasi terkait kesiapan tidak ada yang berani berkomentar. “Ini semua sudah di-handle (tangani) Paspampres,” tutur R Sujiastono, Pilot Project Kantor proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, kemarin. Kesiapan tidak hanya dilakukan di lokasi acara saja. Jalan yang akan dilalui oleh rombongan presiden juga sudah ditangani. Termasuk sembilan polisi tidur sudah diratakan. Dalam susunan acara, perhelatan yang dikemas dalam “Bubak Alas Nawung Krido” tersebut Presiden akan datang menggunakan helikopter Super Puma milik TNI Angkatan Udara. Presiden direncanakan akan melakukan peletakan batu pertama dengan pemasangan bata merah di lokasi yang menjadi bagian dari runway bandara. Penjabat Bupati Kulonprogo Budi Antono mengamini rencana groundbreaking akan dihadiri Presiden. Koordinasi intensif sudah dilakukan antara AP I, Pemda DIY, Pemkab Kulonprogo, dan sejumlah kementerian. “Pak Presiden pasti datang. Kalau konsep acaranya masih dikoordinasikan,” tandasnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Danang S Baskoro mengatakan, untuk pertama kalinya perseroan mengembangkan airport city dan aerotropolis di Yogyakarta. “Airport city maupun aerotropolis merupakan kota dengan tata letak, infrastruktur, dan ekonomi berpusat di bandara,” katanya dalam talk show Akselerasi Ekonomi DIY l, Selasa (24/1) malam. Airport city merupakan kawasan yang berada dalam radius 15 menit dari bandara.

Sedangkan radius jarak 15–30 menit dari bandara disebut aerotropolis. Di airport city tetap ada permukiman yang di dalamnya ada penjual berbagai barang produksi lokal. Danang mengungkapkan, untuk groundbreaking NYIA yang akan dilakukan oleh Presiden pengerjaannya ditawarkan kepada pengusaha lokal DIY. Untuk konstruksi besar seperti pembangunan landasan dan terminal bandara dikerjakan perusahaan konstruksi berpengalaman.

“Mereka juga akan menggandeng perusahaan konstruksi lokal untuk pengerjaan bagian tertentu,” ungkapnya. Diproyeksikan NYIA berkapasitas 15 juta penumpang per tahun. Saat ini Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta menampung 7,2 juta orang per tahun.

Padahal kapasitasnya hanya 1,2 juta orang per tahun. Pada kesempatan itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Wihana Kirana Jaya mengatakan, investasi pembangunan NYIA memberikan multiplier effect. Keberadaan bandara baru diyakini bisa mengatasi ketidakmerataan pembangunan antara Jawa bagian utara dengan selatan. Bandara NYIA juga bisa mendongkrak sektor pariwisata.

Langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah meningkatkan konektivitas antara Yogyakarta–Solo– Semarang (Joglosemar). Konektivitas ini memudahkan wisatawan mengunjungi objek wisata di wilayah Joglosemar. “Konektivitas akan membuat lama tinggal wisatawan lebih baik dan panjang,” ujar Wihana. Sementara Komisaris PT Kereta Api Indonesia (KAI),

Danang Parikesit mengatakan, pembangunan NYIA di Kulonprogo tidak sekadar mendongkrak pertumbuhan perekonomian di DIY. Keberadaannya juga mendongkrak Jawa bagian selatan. “Yang jelas akan memperlancar mobilitas di Jawa bagian selatan,” katanya. Lebih lanjut dikatakannya konektivitas antarmoda transportasi sangat vital.

Harapannya kejadian pembangunan Bandara Kualanamu dan Lombok Praya tidak terulang. Dua bandara yang besar dan megah itu untuk konektivitasnya masih lemah. “Kalau hanya mengandalkan jalan raya, warga Klaten, Gunungkidul, pergi ke bandara (NYIA) akan pikir-pikir,” tuturnya. Dia menegaskan, untuk mendukung konektivitas tersebut, PT KAI berencana membangun jalur kereta lintas. Jalur tersebut tidak hanya menuju Kota Yogyakarta, tapi juga daerah lain di sebelah barat bandara NYIA.

Untuk lalu lintas kereta api saat ini masih memungkinkan rangkaian perjalanan khusus. “Yang masih perlu dipikirkan adalah titik pemberhentian dan tarifnya,” katanya.
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP