TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Jelang pernikahan, pemuda warga RT 20 RW
11 Dusun Kroco Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Supriyanto (22),
justru mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diridi rumahnya, Selasa
(15/9/2015).
Kejadian ini kali pertama diketahui oleh ibunya, Ngaminem, antara
pukul 10.00 - 11.00. Dugaan sementara, pemuda ini nekat gantung
dirikarena menghadapi suatu persoalan menjelang pernikahan yang akan
digelar setelah idul adha nanti.
Kapolsek Pengasih, Kompol Mulyono, mengatakan sekitar pukul 10.00
pemuda ini diketahui masih mengantar ibunya menggiling padi.
Rencananya, beras hasil penggilingan itu akan digunakan untuk hajatan
pernikahannya.
Namun begitu sampai di penggilingan, Supriyanto pamit pulang lebih
dulu dan meninggalkan ibunya sendirian. Selang sekitar 10 menit ibunya
pun selesai menggiling padi dan langsung pulang menyusul anak
laki-laki semata wayangnya itu.
Tak dinyana, ketika sampai di rumah, Ngaminem justru menemukan anaknya
itu telah tergantung di ruang tamu menggunakan selendang yang biasa
untuk menggendong gabah ke penggilingan.
Hasil identifikasi menunjukkan pemuda itu murni tewas karena gantung
diri. Cirinya antara lain lidah menjulur dan tergigit.
Sementara berdasarkan keterangan saksi kepada polisi menyatakan pemuda
itu rencananya akan menikah dengan seorang gadis setelah idul adha.
Informasi beredar dia merasa kalut dengan persiapan pernikahan itu.
"Kami juga peroleh informasi pemuda ini sebelumnya pernah berusaha
bunuh diri dua kali, tapi gagal," kata Kapolsek.
Kepala Desa Sendangsari, Sumbogo, membenarkan salah seorang warganya
itu memang pernah berusaha bunuh diri sebanyak dua kali.
Pertama adalah dengan berusaha mengajak ibunya menceburkan diri ke
laut di Pantai Bugel, kedua adalah sehari sebelum akhirnya benar-benar
kejadian, yaitu dengan berusaha menceburkan diri ke sumur.
"Dua kali digagalkan ibunya. Tapi kemudian dia gantung dirisaat ibunya
menggiling padi. Dia di rumah sendiri sehingga tidak terselamatkan,"
katanya.
Sumbogo juga menerima informasi, bahwa Supriyanto merasa kalut dengan
persiapan pernikahan serta cemburu karena calon istrinya didekati pria
lain.( tribunjogja.com)
Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
11 Dusun Kroco Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Supriyanto (22),
justru mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diridi rumahnya, Selasa
(15/9/2015).
Kejadian ini kali pertama diketahui oleh ibunya, Ngaminem, antara
pukul 10.00 - 11.00. Dugaan sementara, pemuda ini nekat gantung
dirikarena menghadapi suatu persoalan menjelang pernikahan yang akan
digelar setelah idul adha nanti.
Kapolsek Pengasih, Kompol Mulyono, mengatakan sekitar pukul 10.00
pemuda ini diketahui masih mengantar ibunya menggiling padi.
Rencananya, beras hasil penggilingan itu akan digunakan untuk hajatan
pernikahannya.
Namun begitu sampai di penggilingan, Supriyanto pamit pulang lebih
dulu dan meninggalkan ibunya sendirian. Selang sekitar 10 menit ibunya
pun selesai menggiling padi dan langsung pulang menyusul anak
laki-laki semata wayangnya itu.
Tak dinyana, ketika sampai di rumah, Ngaminem justru menemukan anaknya
itu telah tergantung di ruang tamu menggunakan selendang yang biasa
untuk menggendong gabah ke penggilingan.
Hasil identifikasi menunjukkan pemuda itu murni tewas karena gantung
diri. Cirinya antara lain lidah menjulur dan tergigit.
Sementara berdasarkan keterangan saksi kepada polisi menyatakan pemuda
itu rencananya akan menikah dengan seorang gadis setelah idul adha.
Informasi beredar dia merasa kalut dengan persiapan pernikahan itu.
"Kami juga peroleh informasi pemuda ini sebelumnya pernah berusaha
bunuh diri dua kali, tapi gagal," kata Kapolsek.
Kepala Desa Sendangsari, Sumbogo, membenarkan salah seorang warganya
itu memang pernah berusaha bunuh diri sebanyak dua kali.
Pertama adalah dengan berusaha mengajak ibunya menceburkan diri ke
laut di Pantai Bugel, kedua adalah sehari sebelum akhirnya benar-benar
kejadian, yaitu dengan berusaha menceburkan diri ke sumur.
"Dua kali digagalkan ibunya. Tapi kemudian dia gantung dirisaat ibunya
menggiling padi. Dia di rumah sendiri sehingga tidak terselamatkan,"
katanya.
Sumbogo juga menerima informasi, bahwa Supriyanto merasa kalut dengan
persiapan pernikahan serta cemburu karena calon istrinya didekati pria
lain.( tribunjogja.com)
Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com