Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


29 July 2015

Rp750 Juta untuk Pengembangan Kebun Teh di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO-Tahun ini, Pemerintah Desa Ngargosari,
Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo mendapatkan bantuan senilai Rp750 juta
dari Pemda DIY. Dana itu dialokasikan untuk pengembangan kebun teh,
khususnya di Dusun Tritis.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut)
Kabupaten Kulonprogo, Widi Astuti mengatakan, bantuan itu dimanfaatkan
untuk pembelian bibit tanaman teh, pupuk, hingga kegiatan pelatihan
pengolahan teh pasca panen. Sebuah embung untuk menampung air hujan
juga akan segera dibangun. "Embung itu akan mendukung jaringan
pengairan kebun teh," ungkap Widi, Senin (27/7/2015).
Widi menambahkan, potensi pariwisata sektor perkebunan, termasuk kebun
teh Tritis, masih berpeluang besar untuk digali. Banyak orang mulai
berdatangan, terutama saat akhir pekan dan masa liburan.

Oleh karena itu, bantuan dari Pemda DIY juga akan digunakan untuk
mengembangkan beberapa fasilitas pendukung kebun teh sebagai obyek
wisata. Tujuannya demi memberikan kenyamanan kepada para pengunjung.
Widi lalu berharap, Pemda DIY akan kembali mengucurkan bantuan pada
2016 mendatang. "Selain Samigaluh, kami juga ingin mengembangkan
agrowisata di Girimulyo," tambahnya.

Kepala Desa Ngargosari, Surasa mengatakan, bantuan pengembangan kebun
teh Tritis berawal dari kunjungan Gubernur DIY pada Desember 2014
lalu. "Saat itu, beliau merasa terkesan dengan potensi kebun teh kami
lalu memberi kesempatan mengembangkan budi daya tanaman teh," ungkap
Surasa, dikonfirmasi Harian Jogja pada Senin pagi.

Upaya pengembangan diharapkan bisa meningkatkan produktivitas
perkebunan teh. Ia mencontohkan dengan membangun bak penampung air
hujan untuk memenuhi kebutuhan pengairan. "Bentuknya seperti embung
tapi lebih kecil," ujar Surasa.

Surasa berpendapat, pengembangan kebun teh juga akan mendukung
kegiatan pariwisata di sana. Perkebunan dengan luas sekitar 50 hektare
tersebut memang mulai ramai dikunjungi wisatawan. Kondisi tersebut
membuat kebun teh Tritis butuh beberapa fasilitas dan sarana
pendukung.

"Nanti juga akan ada pembangunan panggung terbuka beserta
kelengkapannya di Dusun Tritis dan Trayu. Kelengkapannya itu
menyangkut area parkir, warung-warung, dan kamar mandi," paparnya.
Pengembangan pariwisata di Desa Ngargosari juga didukung dengan aliran
bantuan dana keistimewaan (danais) sebesar Rp24 juta. Mereka
memanfaatkannya untuk mengadakan gelar seni kantong budaya.

"Kami memilliki beberapa lokasi wisata alam yang akan dikelola lebih
profesional. Acara gelar seni diharapkan jadi nilai tambah yang bisa
menarik wisatawan," katanya.

Editor : Nina Atmasari


Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

PAD Obyek Wisata di Kulonprogo Lampaui Target

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Perolehan PAD dari kunjungan objek
wisataselama masa Lebaran di Kulonprogo melampaui target. Dari target
senilai Rp 300 juta, PAD yang masuk Disbudparpora Kulonprogo selama
Lebaran hingga 26 Juli 2015 mencapai Rp 424,103 juta.

Kasi Objek dan Sarana Prasarana Pari wisataDisbudparpora Kulonprogo,
Kuat Tri Utomo, mengatakan pencapaian itu berarti telah lebih dari
target. Tahun lalu, menurutnya, pada periode yang sama selama libur
Lebaran tercapai PAD Rp 280 juta dari target senilai Rp 250 juta.

"Tahun ini target naik menjadi Rp 300 juta. Sekarang pencapaian bahkan
melampaui target," katanya, Selasa (28/7).
Pencapaian terbesar tersebut berasal dari retribusi Pantai Glagah.
Lebih dari Rp 300 juta pendapatan terkumpul karena pengunjung pantai
tersebut cukup padat. Sumber pendapatan objek wisatalainnya dari
Pantai Trisik, Congot, Waduk Sermo, Goa Kiskendo, dan Suroloyo.
Kuat mengatakan selama libur Lebaran tersebut retribusi yang
diterapkan masih berdasarkan aturan lama. Pasalnya, aturan sesuai
perda baru yang menyebutkan tarif masuk dihitung per kepala masih
dalam penggodokan oleh biro hukum Pemda DIY.

Kabid Pengembangan Wisata Disbudparpora Kulonprogo, Totok Subroto,
mengatakan optimisme pencapaian target PAD selama libur Lebaran memang
telah terasa hingga pertengahan pekan lalu. Saat itu, meski
perhitungan PAD belum secara total karena laporan belum semua masuk,
namun perolehannya cukup signifikan.

"Pekan kemarin sebelum masa Lebaran ditutup pendapatan sudah Rp 246
jutaan. Jadi memang optimistis dan akhirnya tercapai." imbuhnya.(*)

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

28 July 2015

Tujuh kecamatan di Kulon Progo terancam kekeringan

Kulon Progo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi 118
dusun di tujuh kecamatan akan mengalami kekeringan dan kesulitan air
bersih selama kemarau 2015.

Kepala BPBD Kulon Progo Untung Waluyo di Kulon Progo, Senin,
mengatakan enam kecamatan tersebut yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh,
Kalibawang, sebagian Sentolo, sebagian Pengasih dan sebagian
Nanggulan.

"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMGK) Yogyakarta kekeringan diperkirakan sampai November. Pada
Agustus, September dam Oktober merupakan puncak kekeringan di Kulon
Progo," kata Untung.

Untuk mengantisipasi kekeringan, kata Untung, pihaknya telah
mengumpulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti PMI,
pemerintah kecamatan, Dinsosnakertrans, dan PDAM. Hasil pertemuan,
mereka siap mendistribusikan air bersih di daerah-daerah yang
membutuhkan air bersih.

"Kami telah menyiapkan lima tangki yang siap mendistribusikan air
bersih," kata dia.

Meski demikian, ia mengatakan, hingga saat ini belum banyak proposal
permintaan air bersih dari masyarakat. Sejauh ini baru 10 titik yang
meminta air bersih sebelum lebaran yakni dari warga Kecamatan Kokap,
Girimulyo, Sentolo satu titik dan Nanggulan satu titik.

"Kami memperkirakan, permintaan air bersih akan naik diperkirakan
terjadi pada Agustus," katanya.
Namun pihaknya belum bisa menetapkan Kulon Progo siaga bencana sebelum
ada surat resmi BMKG Yogyakarta yang menyatakan kemarau panjang.
Ia juga mengatakan bahwa untuk meminimalisir jumlah kekeringan di
Kulon Progo, BPBD DIY telah membangunkan tempat penampungan air dan
pipanisasi di tiga titik yakni Jatimulyo (Girimulyo), Gerbosari
(Samigaluh) dan Sentolo.

Meski demikian, dalam pengoptimalan sumber mata air ini seringkali
juga menghadapi kendala yakni debit air yang masih kecil hingga sumber
mata air di desa tertentu yang dimanfaatkan untuk desa lain.

"Dengan adanya pipanisasi, dropping air ke daerah kekeringan jauh
berkurang, dan daerah kekeringan juga berkurang. Kami berharap, ada
bantuan dari BPBD DIY ataupun BNPB, minimal satu atau dua titik
pipanisasi," katanya.

Dia mengatakan apabila setiap tahun Kabupaten Kulon Progo mendapat
satu atau dua titik pipanisasi, persoalan kekeringan di wilayah ini
akan cepat teratasi.

"Pada 2015, baru satu kecamatan yang telah mengajukan bantuan
pemanfaatan sumber air bersih yakni Kecamatan Kalibawang," katanya.

Editor:Suryanto
COPYRIGHT ©ANTARA2015

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

Pegunungan Menoreh Menyimpan Potensi Batu Akik

Harianjogja.com, KULONPROGO—Kulonprogo ternyata menyimpan beragam
jenis batu akik yang berkualitas tinggi. Batu akik jenis pancawarna
gembor dan fire opal pun menjadi ikon batu mulia Bumi Menoreh.

Pengawas Pertambangan Bidang ESDM Dinas Perindustrian Pertambangan dan
Energi Sumber Daya Mineral Kulonprogo Aris Yamyuri mengungkapkan
potensi batu mulia di kabupaten ini tersebar di hampir semua
kecamatan.
Potensi yang cukup besar hanya ada di beberapa kecamatan, seperti
Girimulyo, Kokap, Samigaluh, dan sebagian Pengasih.

"Potensi tambang terbesar ada di Girimulyo. Belum lama ini telah
ditinjau potensi akik di Dusun Wadas, Desa Giripurwo, Kecamatan
Samigaluh. Potensi akik terbesar ada di Desa Purwoharjo dan Desa
Pagerharjo," ujarnya, Jumat (24/7/2015).

Aris mengatakan Pegunungan Menoreh menyimpan beragam tambang batu
mulia yang menarik. Sampai saat ini upaya menggali potensi tersebut
belum dapat dilakukan maksimal namun ke depannya diharapkan potensi
tambang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pengurus Paguyuban Batu Mulia Giri Sela Aji, Patrika Yuniarta
Wicaksana, mengungkapkan sebelum batu akik naik pamor, Kulonprogo
lebih dulu memperkenalkan batu akik calsedon dan fosil koral sebagai
ikon kabupaten ini.

Perlahan seiring munculnya potensi akik yang ada, kini terdapat dua
jenis batu akik yang ditetapkan sebagai ikon baru batu mulia
Kulonprogo, yakni pancawarna gembor dari Curug Si Gembor, Girimulyo
dan fire opal.

Patrika mengungkapkan kedua jenis batuan tersebut tidak kalah mahal
dengan batuan akik yang tenar saat ini. Batu pancawarna gembor setiap
bongkah dapat bernilai Rp2 juta sampai Rp6 juta per kilogram.

"Kalau sudah dipotong, diasah dan jadi cincin biasanya sampai Rp10
jutaan mungkin," paparnya.

Patrika menegaskan potensi batu mulia Kulonprogo masih sangat besar.
Namun, penambangannya terbilang lamban bila dibandingkan daerah lain
yang lebih dulu dikenal sebagai sentra batu mulia, seperti Pacitan.

"Jika mau digali lagi, potensinya sangat banyak. Saat ini, paguyuban
sedang mengangkat jenis batu mulia baru yang ada di Kulonprogo, yakni
giok air. Warnanya cenderung kuning dan kuning kehijauan," tandasnya.

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com
Share:

27 July 2015

SEKOLAH BERBASIS BUDAYA : Di Kulonprogo, SDN Mendiro Menjadi Sekolah Pertama

Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo meresmikan
SD Negeri Mendiro, Lendah sebagai Sekolah Berbasis Budaya, Sabtu
(25/7/2015). Sekolah tersebut menjadi sekolah pertama yang
mendeklarasikan diri sebagai sekolah yang menjunjung tinggi
kebudayaan.

Hasto mengakui, hal tersebut merupakan terobosan yang luar biasa bagi
dunia pendidikan di Kulonprogo. Dia juga bangga akan keterampilan para
siswa sekolah dasar yang pandai membatik.

"Dengan membatik, dapat meningkatkan olah rasa siswa. Karena saat
membatik, harus dengan rasa, tidak sekedar pikir dan skill," ujar
Hasto saat memberikan sambutan di Balaidesa Gulurejo dalam acara
peluncuran Sekolah Berbasis Budaya.

Guna mengoptimal penerapan pendidikan berbasis budaya, Hasto meminta
pihak pemerintah desa maupun sekolah untuk segera melengkapi fasilitas
yang ada. Hasto mengungkapkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan
yakni mencari lokasi untuk digunakan sebagai laboratorium budaya. Dia
berharap, laboratorium tersebut tidak hanya dimanfaatkan sebagai ruang
belajar membatik.

"Harapan kami, laboratorium ini juga dapat menjadi wadah berekspresi,
belajar budaya seperti menari maupun karawitan," jelas Hasto.

Kepala SD Negeri Mendiro Agus Sudarmaji menambahkan, ada banyak
potensi budaya yang terus mencoba digali. Tidak hanya kebudayaan
keterampilan membatik, tetapi juga seni tradisi tari maupun karawitan.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, ada 141 siswa di sekolah tersebut yang
siap dididik untuk mengembangkan budaya yang ada. Namun, dia mengaku,
saat ini pengembangan belum dapat dilakukan secara maksimal.

"Karena belum mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak. Kami berharap
adanya sekolah ini nantinya dapat mencetak generasi berpendidikan
sekaligus berbudaya," jelas Agus.

Lihat arsip:
http://kwkp.blogspot.com

http://infokwkp.blogspot.com
Share:

15 Kelompok Meriahkan Festival Atraksi Kreasi Angguk di Waduk Sermo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebanyak 15 kelompok memeriahkan Festival
Atraksi Kreasi Angguk se-DIY di kawasan obyek wisata Waduk Sermo,
Kulonprogo, Minggu(26/7/2015).

Selain melestarikan kesenian daerah, kegiatan itu juga diharapkan
mampu menarik wisatawan untuk berlibur ke Kulonprogo, khususnya Waduk
Sermo.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga
(Disbudparpora) Kabupaten Kulonprogo, Krissutanto mengatakan, festival
yang baru digelar pertama kali itu merupakan inisiatif Pemda DIY.
Selain 13 kelompok lokal, ajang kreasi tari tradisional unggulan
Kulonprogo itu juga diikuti dua kelompok asal Sleman dan satu kelompok
dari Bantul.

Setiap kelompok menunjukkan inovasi dan penampilan terbaiknya dalam
membawakan tari angguk. Tidak hanya melalui gerakan tari, kreatifitas
mereka juga terlihat dari kostum yang dikenakan. Meski demikian,
atraksi masing-masing peserta harus tetap mengacu pada beberapa dasar
dan pakem seni tari angguk.

"Jadi ini memodifikasi tanpa meninggalkan gerakan tari angguk
aslinya," kata Krissutanto.
Krissutanto lalu menambahkan, Festival Atraksi Kreasi Angguk memang
sengaja digelar di Waduk Sermo agar bisa sekaligus dimanfaatkan
sebagai sarana promosi Waduk Sermo maupun obyek wisata lain di
sekitarnya. Pihaknya lalu berupaya agar kegiatan seni budaya lainnya
juga bisa diadakan di kawasan wisata.

"Kami ingin mengintegrasikan event seni budaya dengan upaya
peningkatan angka kunjungan wisata," paparnya.
ementara itu, salah satu peserta bernama Ipung Purwitaningrum mengaku
senang bisa ikut berpartisipasi. Anggota kelompok Bugar Saliro asal
Desa Hargomulyo, Kokap, Kulonprogo itu berpendapat, Festival Atraksi
Kreasi Angguk sukses menjadi ajang unjuk kreatifitas antar seniman
angguk maupun kelompok senam angguk.

"Misalnya buat kelompok kami yang beranggotakan ibu-ibu PKK. Beberapa
diantaranya ada yang penari angguk dari sanggar Sri Panglaras," ungkap
Ipung.
Perempuan berusia 33 tahun tersebut lalu mengatakan kelompoknya pernah
mengikuti beberapa kali lomba senam angguk di tinggat kecamatan. Dia
juga merasa bangga pernah menjadi juara pertama. Namun, ikut festival
tingkat propinsi adalah pengalaman pertama.

"Kami mengkreasikan senam angguk dengan melakukan memperbanyak
gerakan-gerakan tari angguk. Seperti pada goyangan pinggul, gerakan
bahu, dan anggukannya," jelas Ipung kemudian.

Arsip: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

25 July 2015

Pengembangan Pantai Glagah, Seperti Apa Desainnya?

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kawasan Pantai Glagah perlu rancangan
perkembangan pariwisata. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kulonprogo mendesak agar pemerintah daerah segera membuat Detail
Engineering Design (DED) untuk kawasan wisata itu.

Menurut anggota dewan dari Fraksi Gerindra Suprapto, pembuatan rencana
DED tersebut perlu dilakukan mengingat kawasan Pantai Glagah berada di
luar lokasi pembangunan bandara. Dia mengatakan, selama ini Pantai
Glagah merupakan salah satu potensi wisata unggulan yang ada di
Kulonprogo.

"Bahkan, Pantai Glagah adalah satu-satunya objek wisata yang
memberikan kontribusi retribusi paling banyak bagi Kulonprogo. Maka
dari itu, pengembangan pantai ini sangat diperlukan untuk mempercepat
pertumbuhan pariwisata di wilayah ini," ujar Suprapto, Rabu
(22/7/2015).

Sementara itu, Anggota dewan dari Fraksi PDIP Ridwan Heri Mahmudi
menambahkan, program pengembangan pariwisata harus dapat berjalan
bersamaan. Jika program pengembangan wisata dilakukan secara parsial,
maka tidak akan optimal.

Ridwan menandaskan, pengembangan pariwisata juga harus diimbangi
dengan berbagai upaya. Di antaranya, harus dibarengi dengan promosi,
industri pariwisata dan kelembagaan pariwisata.

"Namun, untuk saat ini, objek wisata yang perlu diprioritaskan
pengembangannya adalah Puncak Suroloyo dan Sendangsono. Baru
selanjutnya, pemkab menyusun program strategis untuk pengembangan
sektor wisata lain," tandas Heri.

Heri menegaskan, dalam melaksanakan progam pengembangan pariwisata,
salah satunya harus dimatangkan lebih dahulu. Harapannya, jangan
sampai pariwisata Kulonprogo mengalami ketertinggalan dari daerah
lain.

Daya tarik wisata Pantai Glagah tidak hanya mampu menarik pengunjung
dari berbagai daerah saja. Namun, objek wisata ini juga telah mampu
menarik sejumlah investor untuk mengembangkan potensi wisata tersebut
menjadi lebih baik lagi.
Editor: Nina Atmasari
Share:

Bupati Minta Ponpes Jaga Kerukunan Umat Beragama

http://img.krjogja.com/thumbhead/622e9dd37a748d4ab94c026c219e2a29_thumb.jpgB
upati silaturahmi di ponpes. (Foto : Widiastuti)

0
inShare <javascript:void(0);>

KULONPROGO (KRjogja.com) - Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K),
Wabup Drs H Sutedjo, Forkompinda, Kemenag dan Kepala SKPD melakukan
silaturahmi pada tiga pondok pesantren di wilayah Kulonprogo, Jumat
(24/07/2015). Bupati minta para pengasuh pondok pesantren untuk tetap
menjaga kerukunan umat beragama, agar kejadian seperti di Papua (Tolikara)
tidak muncul lagi di masyarakat.

"Kami juga minta pengasuh mendoakan pemerintah agar dalam menjalankan amanah
pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan, karena pembangunan yang
dilakukan pemerintah daerah banyak manfaatnya. Kami juga menyampaikan terima
kasih karena pondok pesantren telah ikut mendidik dan menumbuhkan karakter
masyarakat Kulonprogo menjadi lebih baik lagi," kata Hasto.

Dalam silaturahmi, bupati menyalurkan bantuan Rp 24 juta untuk 3 pondok
yakni Pondok Pesantren An-Nadwah (Wates), Al-Maunah (Panjatan) dan Al-Manar
(Galur). Masing-masing pondok mendapat Rp 8 juta, berasal dari Bazda Rp 5
juta, CSR Rp 2 juta, dan PT Bank BPD DIY Rp 1 juta, untuk bantuan
pembangunan dan penyelenggaraan pondok.

Di Pondok An-Nadwah Bendungan Wates bupati beserta rombongan diterima
Pengasuh KH Saefudin, di Al-Maunah Bojong Panjatan oleh Pengasuh KH Suhadi
Ishomulhadi dan di Pondok Modern Al Manar Muhammadiyah Boarding School
Brosot Galur diterima pengasuh Ustad Ismail Taufiq. Di Bojong, KH Suhadi
Ishomulhadi menyampaikan dengan silaturahim semoga dapat maunah. "Tidak
hanya saya, tapi juga rakyat ada kesalahan, dengan silaturahim semoga
dilebur dosanya," ujar KH Suhadi.

Di Bendungan Wates, KH Saefudin menyatakan, dengan silaturahmin dapat
memberikan barokah. Umaro dan ulama kebaikannya sangat diharapkan
masyarakat. Umaro dan Ulama, ibarat seperti uang koin, dua sisi yang sama
harganya. Dengan bersatu, akan menentramkan masyarakat.

Di Klampok Brosot Galur, Ustad Ismail Taufik mengungkapkan, di Pondok Al
Manar dengan sistem boarding school atau tinggal di pondok , saat ini ada 74
santri, yang berasal dari 9 provinsi yang paling barat Bengkulu, Sumsel dan
paling timur dari NTT, yang sekaligus sekolah di SMP dan SMA.

"Unggulannya adalah hafalan Alquran, lulus SMP wajib 3 juz, SMA wajib 6 juz.
Tertinggi lulusan SMP 7 juz siswa dari Buleleng Bali. Lulusan SMA disini
juga ada yang diterima di Fakultas Kedokteran UMY melalui jalur prestasi,"
kata Ismail.

Kepada Ustad Ismail Taufiq, bupati menyampaikan terima kasih, karena selain
mendidik masyarakat Kulonprogo juga dari provinsi lain di Indonesia. Selain
membawa nama baik Kulonprogo, juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. (Wid)
Share:

Antisipasi Kerusuhan, Polisi Siaga

_____


http://img.krjogja.com/thumbhead/a8a0ee7dc296b7d76b63202ac1dbb49a_thumb.jpg



PENGASIH (KRjogja.com) - Petugas kepolisian dikerahkan menjaga keamanan di
sejumlah tempat ibadah terutama gereja di wilayah hukum Polres Kulonprogo.
Tindakan prefentif tersebut diambil untuk mengantisipasi agar kekerasan
berupa pembakaran tempat ibadah tidak berdampak luas ke kabupaten ini.
Apalagi secara geografif wilayah Kabupaten Kulonprogo berbatasan langsung
dengan wilayah Jawa Tengah.

"Menindaklanjuti arahan pak kapolres, kami telah menyebar petugas untuk
mengamankan sejumlah tempat ibadah terutama gereja-gereja," kata Kasubag
Humas Polres Kulonoprogo Iptu Heru Meiyanto, Jumat (24/7/2015).

Ditegaskan, antisipasi pengamanan tidak hanya sebatas pada tempat-tempat
ibadah bagi umat non muslim atau gereja saja. Tapi masjid pun ikut diamankan
petugas. Guna memaksimalkan pengamanan, setiap malam ada anggota yang
berjaga di sejumlah gereja. "Sejumlah petugas jaga di Pos Pengamanan
(Pospam) Lebaran juga disebar di beberapa masjid untuk melaksanakan shalat
Jumat sekaligus memantau situasi," terangnya menambahkan pihaknya juga
meningkatkan patroli di titik-titik tertentu.

Secara terpisah Kapolsek Kalibawang Kompol Joko Sumarah menjelaskan, di
wilayahnya ada dua gereja masing-masing Gereja Promasan dan Gereja Boro yang
menjadi prioritas pengamanan. Setiap malam petugas Badan Pembinaan Keamanan
Dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) berjaga di dua lokasi tersebut
dengan ditemani anggota piket Sabhara.
"Untuk pengamanan di tempat ibadah, kami selalu koordinasi dengan pengurus
gereja," jelasnya. (Rul)
Share:

23 July 2015

Kisruh Bandara Kulon Progo, Ini Kata Menteri Jonan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan
tidak punya kewenangan untuk campur tangan ihwal kisruh calon lokasi
bandar udara baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.

"Saya enggak punya otoritas untuk mengintervensi. Terserah masyarakat
dan pemerintah DIY," kata Jonan ketika mengecek kesiapan penanganan
arus balik Lebaran 2015 di Bandar Udara Adisutjipto, Selasa, 21 Juli
2015.

Jonan mengatakan kemenangan warga Kulon Progo yang menggugat
penerbitan izin penetapan lokasi bandara adalah keputusan hakim di
pengadilan. Pemerintah DIY saat ini menjadi pihak yang kalah.
Dia meminta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencari solusi
mengenai rencana tata ruang dan wilayah yang menjadi persoalan
pembangunan bandara baru ini.
Menurut Jonan, pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kulon
Progo, ataupun di lokasi lain harus melewati pengecekan yang serius.

Jonan menegaskan, keberadaan bandara baru di Yogyakarta sangat
mendesak. Sebab Bandara Adisutjipto terlalu kecil. "Bandara ini sangat
padat penumpang, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Idul
Fitri," kata Jonan.
Ketika ada perayaan hari besar Bandara Adisutjipto semrawut. Orang
berkerumun menunggu pesawat di ruang tunggu, pintu kedatangan pesawat,
pintu keberangkatan, dan selasar bandara. Penumpang juga harus antre
panjang untukcheck-in.

Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta telah mengabulkan
tuntutan pembatasan izin penempatan lokasi yang tertuang dalam
keputusan Gubernur DIY. Tim kuasa hukum Gubernur DIY sedang mengajukan
permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Kasasi dilakukan karena majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Yogyakarta memutuskan Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 68/KEP/2015
tentang izin penetapan lokasi bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo,
itu harus dicabut.

SHINTA MAHARANI


lihat arsip berita kp lainnya: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP