Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


14 September 2016

Belum Punya KTP Elektronik, Calon Pemilih Bisa Pakai KK




KULONPROGO-Upaya pemutakhiran data pemilih telah dimulai sejak Kamis (8/9/2016) pekan lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo meminta calon pemilih yang belum memiliki KTP eletronik tidak khawatir bakal kehilangan hak pilih karena bisa diakomodasi dengan kartu keluarga (KK).

Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kulonprogo, Panggih Widodo mengungkapkan, informasi seputar kepemilikan KTP elektronik sebagai syarat penggunaan hak pemilih telah diterangkan dalam sebuah surat edaran dari KPU RI.

Warga yang memenuhi syarat sebagai calon pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 diminta menunjukkan KTP elektronik atau surat keterangan terkait dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kulonprogo pada saat pemutakhiran data pemilih.

“Kalau tidak punya KTP elektronik atau surat dari Dukcapil Kulonprogo tapi yang bersangkutan lahir dan tinggal di Kulonprogo sampai sekarang, itu diakomodasi dengan kartu keluarga. Apalagi kalau jelas ada di daftar pemilih,” kata Panggih, Selasa (13/9/2016).

Panggih memaparkan, Panitia Pemutakhiran  Data Pemilih (PPDP) akan merekap calon pemilih yang belum memiliki KTP elektronik atau surat keterangan perekaman data dari Dinas Dukcapil Kulonprogo.

Data tersebut lalu ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan Dinas Dukcapil Kulonprogo yang diharapkan memfasilitasi dengan membuat surat keterangan bahwa yang bersangkutan adalah penduduk Kulonprogo.

“Nanti kita coret dari daftar pemilih kalau dinas tidak bisa memberikan surat keterangan, misalnya karena orang itu memang sudah pindah kependudukan,” ujar Panggih.

Panggih lalu menambahkan, pemutakhiran data pemilih berlangsung hingga 7 Oktober mendatang. PPDP bergerak mencocokkan dan mengonfirmasi data setiap warga yang tercantum dalam daftar pemilih Pilkada 2017.

Apabila menemui warga kebutuhan khusus, tim juga mesti menyantumkan kondisi dan jenis disabilitasnya. Warga yang memenuhi persyaratan tapi belum masuk daftar pemilih pun bakal didata.

Sebelumnya, Kepala Dinas Dukcapil Kulonprogo, Djulistya menyatakan siap memfasilitasi  kebutuhan administrasi kependukan terkait Pilkada 2017. Jika calon pemilih belum memiliki KTP elektronik, mereka bisa mengakses surat telah melakukan perekaman data.

Editor: Nina Atmasari | Harianjogja.com 
Share:

Jembatan Kalidengen Direnovasi, Pengunjung Pantai Glagah Bingung




Calon pengunjung kawasan obyek wisata Pantai Glagah merasa kebingungan dengan adanya perbaikan Jembatan Kalidengen di Temon, Kulonprogo. Proyek tersebut membuat salah satu jalan utama menuju obyek wisata andalan Kulonprogo itu ditutup.

 Pantauan Harianjogja.com, Senin (12/9/2016), sebuah papan petunjuk terkait pengalihan jalan telah terpasang di tikungan menuju Jembatan Kalidengen. Pemberitahuan tersebut dibuat cukup jelas dan dapat terbaca dengan mudah dari tepi Jalan Wates-Purworejo.

Sejumlah pengendara roda dua maupun empat tampak berhenti sejenak untuk membaca dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan mengikuti arahan yang ada. Namun, ada pula yang mengabaikannya meski akhirnya putar balik setelah memastikan jalan ditutup total.

Perbaikan Jembatan Kalidengen diketahui sudah berjalan selama sepekan terakhir.

 “Kalau motor sebenarnya masih bisa lewat. Cuma mungkin bingung juga kalau bukan orang yang sering ke sini karena blusuk,” kata seorang petani bernama Yadi.

Meski merupakan warga Brosot Galur, Yadi mengaku sering melewati Jembatan Kalidengen untuk menuju lahan budi daya melon miliknya di wilayah Glagah.

Meski begitu, dia sendiri merasa tidak terganggu dengan adanya proyek renovasi jembatan. Sejak jembatan itu diperbaiki, Yadi mencari jalan lain dengan melewati area lahan pertanian.

Yadi juga sering menjadi pemandu jalan bagi wisatawan. Dia tidak keberatan walau harus berkali-kali menjelaskan kepada orang-orang yang berhenti di depan papan petunjuk dan tampak kebingungan.

Dia mencoba meyakinkan bahwa mereka hanya perlu meneruskan perjalanan ke arah barat sejauh kira-kira 500 meter hingga Pasar Temon lalu belok kiri untuk menuju pantai. “Enggak jauh kok,” ujar Yadi.

Seorang pengunjung bernama Roni mengaku sempat tidak yakin dengan papan petunjuk yang terpasang. Walau begitu, pada akhirnya dia juga berbalik arah setelah melihat sendiri kondisi jembatan yang sedang diperbaiki. “Agak kecewa juga tapi ternyata memang tidak ada jalan sama sekali,” ucap Roni.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kulonprogo, Krissutanto meminta wisatawan memaklumi penutupan jalan akibat perbaikan Jembatan Kalidengen.

Dia berharap wisatawan bisa memperhatikan papan petunjuk yang telah disiapkan. “Sementara ini kalau mau ke Glagah, melingkar lewat Temon dulu,” ungkap dia.

Editor: Nina Atmasari Harianjogja.com, KULONPROGO-
Share:

Prancis Impor Bahan Baku Parfum dari Kulon Progo



TEMPO.COYOGYA - Prancis tertarik pada bahan baku wewangian asal Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Negara yang dikenal sebagai penghasil parfum itu malah mengimpor minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian dari daerah ini. Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan ekspor komoditas ini ke Prancis meningkat pada 2016 sebesar 94,2 persen dibanding pada 2015.

Bahkan, sepanjang Januari-Juli 2016, nilai ekspor komoditas itu mencapai US$ 5,74 juta. Sedangkan pada Januari-Juli 2015, nilai ekspor mencapai US$ 2,95 juta. “Minyak atsiri dari daun cengkeh dan biji nilam produksi Kulon Progo digunakan sebagai campuran bahan parfum Prancis,” kata Kepala BPS DIY, Bambang Kristianto, kemarin.

Menurut Bambang Kristianto, minyak atsiri, kosmetik, dan wewangian termasuk dalam sepuluh komoditas unggulan yang dikirim ke negara-negara tujuan utama ekspor. Prancis berada di urutan negara teratas yang mengimpor minyak atsiri, yakni 63,08 persen. Negara pengimpor minyak atsiri berikutnya adalah Amerika Serikat sebesar 7,98 persen, Inggris 4,94 persen, Belanda 4,41 persen, dan Jepang 0,14 persen.

Minyak atsiri dihasilkan dari ekstrak alami daun, bunga, kayu, biji-bijian, dan putik bunga. Sentra penghasil minyak atsiri di DIY terbesar berada di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Mereka merupakan puluhan kelompok usaha yang memproduksi minyak dari hasil penyulingan daun cengkeh kering. Bahan baku berupa daun cengkeh kering biasanya hanya tersedia pada musim kemarau. Minyak atsiri jenis ini banyak digunakan untuk wewangian, penyedap masakan, dan industri farmasi.

Menurut Bambang, minyak dari hasil penyulingan daun cengkeh dan biji nilam produksi kelompok usaha Kulon Progo disetor ke PT Eksotik Aromatika yang berada di Jalan Solo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Minyak atsiri dari penyulingan daun cengkeh dan biji nilam itu kemudian diekspor ke sejumlah negara Eropa.

Pengusaha PT Eksotik Aromatika, Ridwan Raharjo, mengatakan negara-negara Eropa umumnya menggemari minyak atsiri yang punya aroma khas, di antaranya dari daun cengkeh, damar, biji nilam, mawar, dan melati. “Prancis pangsa pasar tersendiri. Mereka menyukai minyak atsiri dari cengkeh dan nilam,” kata Ridwan.

Dia mengatakan bisnis minyak atsiri dari tanaman nilam cukup menjanjikan dan diminati negara-negara Eropa. Untuk pasar dalam negeri, minyak atsiri dari daun nilam juga bagus. Harga minyak atsiri dari daun nilam per kilogram mencapai Rp 800 ribu. Menurut Ridwan, ekspor minyak atsiri meningkat hingga 20 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Selain negara-negara Eropa, minyak atsiri dari Indonesia disukai negara-negara Timur Tengah untuk wewangian. Timur Tengah lebih menyukai minyak atsiri dari kayu gaharu. “Wewangian minyak jenis ini tahan lama,” kata Ridwan.

SHINTA MAHARANI
Share:

Yogya Bidik 5 Pasar Wisata Baru ASEAN via Bandara Kulonprogo



TEMPO.COYogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membidik lima negara ASEAN untuk membuka pasar wisatawan baru lewat bandara internasional di Kabupaten Kulonprogo yang mulai dibangun 2017 mendatang. Negara-negara yang jadi sasaran wisatawan baru itu adalah Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Thailand, dan Laos.

“Dari Bandara Kulonprogo itu kami upayakan dapat mendorong maskapai-maskapai membuka jalur penerbangan langsung dari negara-negara Asean lebih banyak,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Aris Riyanta, Selasa 13 September 2016.

Baca:
Parangtritis Dikunjungi 158.158 Wisatawan Selama Lebaran 
Yogyakarta Andalkan Wisata Kuliner Selama Ramadan 
Candi Palgading Ditargetkan Jadi Obyek Wisata pada Oktober

Aris mengatakan saat ini Yogya dengan Bandara Adi Sutjipto hanya mampu menyediakan penerbangan langsung ke dua negara ASEAN, yaitu  Malayasia dan Singapura. Hal ini dinilai turut menyebabkan sumbangan kunjungan wisatawan mancanegara masih cenderung stagnan di angka 300 ribu orang tiap tahunnya.
 


Aris mengatakan bandara internasional baru di Kulonprogo menjadi salah satu sarana utama yang menjadi perhatian pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pariwisata, untuk berperan menggerek terpenuhinya target jumlah wisatawan manca.

Dari target pemerintah pusat untuk menaikkan kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 20 juta orang pada 2019, wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah ditarget dapat menyumbang 2 juta kunjungan pada 2019 nanti.

“Untuk kunjungan domestik DIY sudah tak masalah, karena pergerakan wisatawannya sudah rata-rata 19 juta orang per tahun, tinggal menggenjot yang mancanegara,” ujarnya.

Untuk ikon wisata di Yogya dan Jawa Tengah telah ditetapkan kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sebagai sumbunya. Borobudur sebagai penopang menggeliatkan sektor wisata di wilayah Joglosemar yang merupakan kepanjangan Jogja, Solo, dan Semarang.

“Bandara Kulonprogo ditempatkan sebagai akses utama penopang baru untuk kawasan wisata Joglosemar ini,” ujar Aris. Selain bandara Adi Sumarmo di Solo dan Bandara Ahmad Yani di Semarang.

Aris mengatakan agar wisatawan mancanegara tak hanya menyasar Brobudur sebagai destinasi utama melalui bandara Kulonprogo, kini sedang disiapkan pembangunan kawasan pegunungan Menoreh yang dilintasi jalur bandara ke Bobobudur itu. “Kawasan Menoreh harus hidup agar paket wisata itu berkembang dan menetes keuntungannya bagi warga di situ,” ujarnya.

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta Herman Tony mengatakan proyek bandara internasional di Kulonprogo itu sebenarnya menjadi momentum pertumbuhan investasi bidang properti, terutama resort maupun hotel di kawasan pesisir yang selama ini minim.

“Adanya bandara itu bisa menjadi peluang mengalihkan minat investor tak lagi membangun properti hotel yang hanya menyasar Kabupaten Sleman dan Kota Yogya,” ujarnya.

Namun, menurut Tony, pemerintah daerah pun perlu menyiapkan regulasi penjamin agar investasi properti komersial bisa merespons hadirnya bandara.  "Investor perlu kepastian, regulasi pemerintah daerah yang mendukung agar mereka tak khawatir investasinya rugi," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO

Share:

13 September 2016

Ratusan Lowongan Pekerjaan Meriahkan Jobfair Kulonprogo



Harianjogja.com, KULONPROGO — Belasan perusahaan berskala lokal hingga nasional ditargetkan berpartisipasi dalam jobfair di SMK Negeri 2 Pengasih, Kulonprogo pada Jumat (16/9/2016) dan Sabtu (17/9/2016) pekan ini. Beberapa diantara akan langsung menggelar seleksi perekrutan tenaga kerja.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Sosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Eko Pranyata mengatakan timnya masih melakukan konfirmasi terhadap sejumlah perusahaan calon peserta jobfair. Meski demikian, dia memastikan lowongan pekerjaan yang tersedia akan sangat beragam.
“Harapannya ada sekitar 12 sampai 15 perusahaan,” ujar Eko, Senin (12/9/2016).
Eko mengungkapkan, lulusan SMA/SMK hingga sarjana dapat menemukan ratusan lowongan pekerjaan yang disediakan peserta jobfair. Sejumlah perusahaan barang kali hanya membuka pendaftaran karena baru membutuhkan perekrutan tenaga kerja pada Oktober atau September mendatang. Meski begitu, para pencari kerja tetap bisa mencari informasi terkait lowongan pekerjaan, sekaligus melakukan konsultasi dengan perusahaan yang diminati.
Namun, beberapa perusahaan lain diketahui bakal menggelar seleksi di tempat. Mereka berusaha mengoptimalkan waktu penyelenggaraan yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. “Ada yang langsung rekrutmen atau seleksi,” ucap Eko.
Eko lalu mengaku banyak persiapan yang perlu dilakukan Dinas Sosnakertrans Kulonprogo karena baru pertama kali menggelar jobfair. Timnya juga berkoordinasi dengan sekolah-sekolah agar mendorong peserta didik masing-masing untuk mendatangi jobfair. Walau belum bisa ikut mendaftar dan mengikuti seleksi, kegiatan itu tetap dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan dunia kerja sejak dini.
“Saya berharap para pencari kerja bisa datang, terutama yang masih dalam usia produktif,” kata Eko.
Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosnakertrans Kulonprogo, Heri Darmawan mengatakan angka pengangguran di Kulonprogo pada 2015 mencapai 3,72 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2014 yang tercatat 2,88 persen. Pemkab Kulonprogo berupaya menurunkan angka tersebut dengan membuka jalan dan kesempatan seluasnya kepada masyarakat untuk mengakses lowongan kerja berskala lokal maupun nasional.
Kerja sama dengan berbagai perusahaan lokal dan nasional terus dijalin. Pemkab Kulonprogo pun bersedia memfasilitasi perekrutan tenaga kerja, mulai dari mengumumkan lowongan pekerjaan sampai menyediakan tempat untuk proses seleksi. Heri berharap hal tersebut selalu mendapatkan respon positif dari masyarakat sehingga mendukung upaya penekanan angka pengangguran. “Semuanya kami fasilitasi secara gratis alias tanpa dipungut biaya,” ungkap Heri.
Editor:  |
Share:

12 September 2016

Tujuh Gugatan Petambak Udang Dikabulkan




Harianjogja.com, KULONPROGO-Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Wates mengabulkan gugatan tujuh pemilik tambak udang atas Sarana Pendukung lainnya (SPL) yang berada di atas lokasi PAG terdampak Bandara Temon. Atas kemenangan ini, para petambak ini berhak mendapat ganti rugi untuk modal yang dikeluarkan guna pembuatan tambak dan alat-alatnya.

 
Salah satu gugatan tersebut atas nama Lidya Safitriningsih dikabulkan oleh hakim menjelis PN Wates, Nur Kholida Dwi Wati dalam sidang yang digelar pada Jumat (9/9/2016) petang. Selain gugatan tersebut, adapula 6 gugatan lainnya yang juga telah dikabulkan oleh hakim dalam sidang putusan yang berbeda.

Dalam persidangan tersebut, Nur Kholida Dwi Wati, hakim majelis mengatakan bahwa gugatan dikabulkan dengan pertimbangan rasa keadilan bagi masyarakat berkenaan dengan tujuan pembangunan bandara. "Mengabulkan sebagian gugatan dengan nilai Rp113 juta," ujarnya ketika membacakan putusan.

Dengan demikian, tergugat yang terdiri dari BPN dan PT Angkasa Pura diminta membayar ganti rugi dengan jumlah tersebut. Meski mengakui keberadaan tambak merupakan hal yang ilegal namun keputusan diberikan dengan asas keadilan untuk biaya yang dikeluarkan masyarakat. Apalagi, pengaturan zonasi di kawasan tersebut juga muncul belakangan.


 
Hadir pada sidang putusan itu antara lain para kuasa hukum BPN dan PT AP I sebagai tergugat yang didampingi perwakilan kejaksaan tinggi DIY. Selain itu, hadir pula kuasa hukum pemohon gugatan yaitu Muslim dan rekan.

Kuasa hukum dari pihak tergugat, Nur Wijaya dari Kejati DIY, menyatakan masih akan pikir-pikir apakah akan mengajukan kasasi atau tidak. Hakim sendiri memberikan waktu 14 hari untuk menyatakan kasasi atau sudah menerima putusan.

Dalam sidang yang digelar di ruang berbeda, gugatan atas nama Imam Wakiki juga dikabulkan oleh majelis hakim Matheus Sukusno Aji dengan pertimbangan yang nyaris serupa. BPN dan PT Angkasa Pura I agar diminta melaksanakan pembayaran terhadap petambak Imam Wakidi sebesar Rp234 juta.

Selain 2 gugatan tersebut, 5 gugatan lainnya yakni atas nama Tri Bagas dengan nilai ganti rugi tambak Rp275 juta, Cori Laura Bogia Rp140 juta, Wakijo Rp115 juta, Witono Rp80 juta, dan Karyadi Rp 60 juta. Pulung Raharjo, perwakilan warga yang mendampingi jalannya sidang mengatakan bahwa semua nilai gugatan dikabulkan seusai dengan besaran dalam tuntutan.

Terdapat sekitar 45 pemilik tambak di Desa Palihan, Sindutan, Jangkaran, dan Glagah yang mengajukan gugatan dan saat ini sedang menjalani prosesnya masing-masing. Adapun, para pemilik tambak sebelumnya tidak mendapatkan ganti rugi sama sekali atas aset yang dimilikinya. Hal ini didasarkan atas legal opinion (LO) yang dikeluarkan oleh Kejaksaaan yang menyatakan bawa tambak tersebut ilegal.

Selain itu, keberadaan tambak udang juga dianggap menyalahi aturan tata ruang yang ditujukan sebagai kawasan pariwisata. Setelah sebelumnya sempat melakukan aksi protes ketika proses musyawarah, para petambak udang ini kemudian mengajukan gugatan resmi di pengadilan dengan diwakili oleh pengacara.

Sementara itu, Project Manager Kantor Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti dan menghargai apapun putusan dari pengadilan.

Meski demikian, sebagai perusahaan negara maka Angkasa Pura akan melaksanakan upaya yang maksimal untuk mencegah pengeluaran negara. "Sebagai negara hukum artinya apapun putusan pengadilan maka akan kita ikuti," ujarnya ketika dihubungi, Sabtu (10/9/2016).

Editor: Nina Atmasari |
Share:

BRI Siap Tampung Pencairan Ganti Rugi Proyek Bandara

Suasana pengundian hadiah Untung Beliung Britama IX di Atrium Hartono Mall, Minggu (4/9/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)


 Harianjogja.com, JOGJA–Bank BRI Wilayah Jogja siap menjadi bank penampung pencairan uang ganti rugi proyek Bandara Internasional New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

 
Pemimpin Wilayah BRI Yogyakarta Widodo Januarso mengatakan, persiapan BRI untuk turut menampung dana pencairan ganti rugi proyek bandara sudah dilakukan jauh-jauh hari. Pihak bank juga intens melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencairan ganti rugi dan bagaimana manajemen keuangan.

"Kami aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menyimpan dananya di bank karena lebih aman," kata dia, Kamis (8/9/2016).

Ia menyarankan kepada masyarakat untuk segera menyimpan uang dalam bank dan memilih bank terdekat dengan rumah karena mereka akan membawa uang dalam jumlah besar. Ia pun berharap, masyarakat akan memilih untuk menyimpan uangnya di BRI karena memiliki jaringan yang bisa menjangkau masyarakat hingga tingkat pedesaan.

 
"Kami memperbanyak cabang dan jaringan hingga ke pelosok, tujuannya agar mudah dijangkau masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan, mengenai pilihan cara penyimpanan, pihak bank akan menyediakan dan siap melayani berapapun masyarakat yang akan membuka rekening di BRI. Masyarakat akan diarahkan ke tabungan yang lebih cepat prosesnya. Setelah memiliki rekening tabungan, masyarakat bisa mengarahkan dananya untuk deposito.

"Ini semua pilihan masyarakat. Namun, kami sudah siap dari jauh-jauh hari untuk menampung dana pencairan ganti rugi proyek bandara di Kulonprogo," kata dia.

Editor: Nina Atmasari |
Share:

Pencairan Ganti Rugi Lahan Dipastikan Tepat Waktu




Harianjogja.com, JOGJA-Pada 14 September nanti, PT Angkasa Pura I akan merealisasikan janjinya untuk membayar ganti rugi lahan bakal bandara kepada warga terdampak pembangunan bandara baru di Kulonprogo. Pencairan akan dilakukan sesuai jadwal.

 
"Kita akan sesuaikan jadwal yang sudah kita tentukan. Awalnya 18 Agustus kan jadi 14 September, ya kita sudah prepare," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, ditemui di SMA Angkasa Adisutjipto seusai menjadi pemateri dalam kegiatan BUMN Mengajar, Kamis (8/9/2016).

Pihak Angkasa Pura bahkan mengadakan rapat khusus di  Hotel Eastparc pada Kamis kemarin yang salah satunya untuk membahas proses pencairan ganti rugi ini. Menurut Pandu, proses pembagian uang ganti rugi untuk pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat.

"Kami sudah sinergi dengan aparat keamanan dan bank milik pemerintah [BRI, BNI, dan Mandiri]," kata Pandu.
 
Ia juga sempat menyampaikan besarnya ganti rugi kepada para siswa SMA Angkasa Adisutjipto. Harga tanah yang tiba-tiba melambung, dari harga normal Rp20.000 per meter persegi kemudian mendadak jadi Rp1 juta, membuat anggaran pengadaan lahan bandara bengkak.

Pihaknya mengakui, sejak awal, untuk pengadaan lahan bakal bandara telah disiapkan Rp1,2 triliun tetapi karena harga tanah yang begitu tinggi, anggaran yang dikeluarkan pun menjadi Rp4,1 triliun. "Harga begitu tinggi. Ada satu orang yang dapat Rp120 miliar," kata dia.

Editor: Nina Atmasari |  
Share:

11 September 2016

Mencicipi Tahu Kenyal Nan Gurih dari Wonobroto



Harianjogja.com, KULONPROGO –– Dusun Wonobroto, Tuksono, Sentolo dikenal sebagai sentra produksi tahu di kawasan Kulonprogo. Berbeda dari biasanya, tahu putih ini dijamin kenyal dan bebas dari rasa asam.


Terdapat sekitar 108 produsen tahu putih yang ada di dusun ini. Setiap produsen paling tidak menggunakan 500 kilogram hingga 1 kuintal kedelai untuk memproduksi tahu setiap harinya. Ponimin, Ketua Kelompok Tahu Murni mengatakan bahwa dengan bahan baku sekitar 5 kilogram kedelai maka akan bisa didaptkan 169 buah tahu dengan ukuran standar. “

Tahu diproduksi dengan membersihkan, menghaluskan dan memasak kedelai yang telah dipilih. Setelah dirasa cukup matang, kedelai kemudian disaring dan dimasukkan ke cetakan. Ponimin mengatakan bahwa rasa yang kenyal dan tidak asam dikarenakan air kecutan yang menjadi biang dari pembuatan tahu. Air kecutan tersebut tidak boleh digunakan lebih dari 2 hari. Bahkan ada sejumlah produsen tahu yang mengganti air kecutan tahunya setiap hari.


Ponimin juga menjamin jika seluruh bahan baku tahu di dusun tersebut alami. Hal ini terbukti dengan daya tahan tahu ini yang hanya mencapai 3 hari. Meski daya tahannya akan lebih panjang jika dimasukkan ke lemari es, Ponimin sendiri tidak menyarankan hal tersebut.

“Akan lebih baik jika dimasak dan disantap segar,”ujarnya. Menurutnya, tidak ada kendala berarti dalam produksi tahu kecuali ketersediaan air bersih ketika musim kemarau.

Editor: Mediani Dyah Natalia | 
Share:

Mencicipi Tahu Kenyal Nan Gurih dari Wonobroto



Harianjogja.com, KULONPROGO –– Dusun Wonobroto, Tuksono, Sentolo dikenal sebagai sentra produksi tahu di kawasan Kulonprogo. Berbeda dari biasanya, tahu putih ini dijamin kenyal dan bebas dari rasa asam.


Terdapat sekitar 108 produsen tahu putih yang ada di dusun ini. Setiap produsen paling tidak menggunakan 500 kilogram hingga 1 kuintal kedelai untuk memproduksi tahu setiap harinya. Ponimin, Ketua Kelompok Tahu Murni mengatakan bahwa dengan bahan baku sekitar 5 kilogram kedelai maka akan bisa didaptkan 169 buah tahu dengan ukuran standar. “

Tahu diproduksi dengan membersihkan, menghaluskan dan memasak kedelai yang telah dipilih. Setelah dirasa cukup matang, kedelai kemudian disaring dan dimasukkan ke cetakan. Ponimin mengatakan bahwa rasa yang kenyal dan tidak asam dikarenakan air kecutan yang menjadi biang dari pembuatan tahu. Air kecutan tersebut tidak boleh digunakan lebih dari 2 hari. Bahkan ada sejumlah produsen tahu yang mengganti air kecutan tahunya setiap hari.


Ponimin juga menjamin jika seluruh bahan baku tahu di dusun tersebut alami. Hal ini terbukti dengan daya tahan tahu ini yang hanya mencapai 3 hari. Meski daya tahannya akan lebih panjang jika dimasukkan ke lemari es, Ponimin sendiri tidak menyarankan hal tersebut.

“Akan lebih baik jika dimasak dan disantap segar,”ujarnya. Menurutnya, tidak ada kendala berarti dalam produksi tahu kecuali ketersediaan air bersih ketika musim kemarau.

Editor: Mediani Dyah Natalia | 
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP