Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


07 March 2020

Sekolah Libur Akibat Terendam Banjir di Kulon Progo - Tagar News


Kulon Progo - Hujan yang melanda Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, sejak Rabu 4 Maret 2020 pagi hingga Kamis 5 Maret 2020, menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Salah satunya di Kalurahan Jatirejo, Kapanewon Lendah. Sekolah Dasar (SD) Negeri Banasara di daerah tersebut terendam banjir. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar terganggu.
Wali Kelas VI SD Banasara Sukirman, mengatakan air mulai masuk ke lingkungan SD Banasara pada Kamis pukul 04.00 WIB dan menyebabkan 4 ruang kelas, 1 ruang kegiatan dan mushola terendam banjir. Siswa kelas I sampai V, terpaksa tidak masuk sekolah. Mereka diminta belajar di rumah.
Sementara untuk kelas VI, tetap masuk sekolah untuk mengikuti latihan ujian tingkat kecamatan yang pertama. "Ada 20 siswa yang mengikuti latihan ujian hari keempat untuk mata pelajaran Agama Islam. Siswa akhirnya harus memakai ruang kelas V," ujar Sukirman.
Selain banjir, sebuah pohon akasia ambruk dan menimpa sebuah ruang kegiatan di sekolah tersebut. Pohon tumbang ini sudah dibersihkan oleh tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Polsek Lendah, PMI Kulon Progo dan lainnya.
Selain itu kami juga mengamankan buku dan alat elektronik.
Sukirman menjelaskan, banjir di SD Banasara rutin terjadi saat hujan turun dalam jangka waktu yang lama. Tanggul sungai yang ada depan sekolah dinilai kurang tinggi, sehingga saat air meluap dan akhirnya masuk ke sekolah.
Dia mengatakan sebagai antisipasi banjir, pada 2019, sudah dapat bantuan dari dinas untuk meninggikan ruang kelas. "Kami masih menunggu bantuan selanjutnya karena masih ada ruangan yang kurang tinggi. Selain itu kami juga mengamankan buku dan alat elektronik," ungkapnya.
Sementara itu, Staff Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, pihaknya menerjunkan satu tim dan peralatan untuk menangani pohon tumbang tersebut. "Peralatan yang kami bawa, gergaji, tali, sling, dongkrak hingga kampak," tuturnya.
Orang tua siswa, Partini mengatakan, banjir hanya terjadi tidak di SD Banasara saat hujan deras dan berdurasi lama. "Tidak pasti ya, hanya pas deras saja," ungkap Partini.
Partini mengaku, anaknya yang masih kelas III, tetap berangkat sekolah meski terjadi banjir di sekolah. Hal ini karena dirinya tidak mengetahui jika siswa kelas 1 hingga kelas V diminta belajar di rumah akibat banjir tersebut. "Kami datang lebih awal, dan guru belum datang. Setelah datang baru diumumkan agar siswa pulang," tutur Partini. []
Sumber Berita :Sekolah Libur Akibat Terendam Banjir di Kulon Progo - Tagar News
Share:

Longsor di Kulonprogo Rusak Rumah Warga hingga Tutup Akses Jalan - Kompas.com - KOMPAS.com


KULONPROGO, KOMPAS.com -  Longsor yang terjadi di Pedukuhan Selo Barat, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebabkan dinding rumah milik Sumardiyana jebol, Rabu (4/3/2010) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo Edi Wibowo mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, kerugian ditaksir puluhan jutaan rupiah.
"Tanah longsor yang paling besar ya yang ini terjadi semalam, mengenai rumah Sumardiyana di Hargorejo," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulon Progo, Edi Wibowo di kantornya, Kamis (5/3/2020). Dia mengatakan, longsor terjadi lantaran hujan dengan intensitas sedang mengguyur Kulonprogo sejak tiga hari lalu. 
"Ada yang bangunan rumah ada pula yang warung. Lokasinya beragam, namun semuanya masih berada di daerah Perbukitan Menoreh," ujarnya. 
Edi mengaku, pihaknya terus memantau perkembangan bencana di seluruh wilayah. 
Tak hanya merusak atau mengancam bangunan rumah, material longsor menutup akses jalan.
"Kita turut membantu logistik bagi warga yang ikut kerja bakti menyingkirkan material. Tapi ada juga yang sudah lebih dulu diselesaikan warga," kata Edi.
BPBD Kulonprogo mencatat hingga Kamis (5/3/2020) terdapat lebih dari 37 laporan bencana masuk ke BPBD.
Laporan bencana terus diperkirakan akan bertambah sepanjang hujan deras yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga 7 Maret 2020.

Sumber Berita :Longsor di Kulonprogo Rusak Rumah Warga hingga Tutup Akses Jalan - Kompas.com - KOMPAS.com
Share:

Dampak Virus Corona, Jamu di Pasar Wates Kulon Progo Laris Manis - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Kemunculan virus corona juga berdampak pada para penjual jamu di Kulon Progo. Keuntungan penjualan pedagang jamu bahkan mencapai 35% lebih tinggi dibandingkan hari biasa.
"Sejak muncul kabar adanya virus Corona, banyak yang datang ke sini, bahkan kemarin saya dapat pesanan dari Jakarta, mereka pesen jamu tapi yang bentuk bubuk," ujar Siti Munjiah, salah satu penjual jamu di Pasar Wates, Kulonprogo, saat ditemui awak media, Rabu (4/3/2020) pagi.
Melansir dari Harianjogja.com, tingginya permintaan jamu di Pasar Wates membuat beberapa penjual jamu menambah stok dagangan mereka.
Salah satu pedagang, Siti, menjelaskan, jika biasanya dia hanya menyetok 10 hingga 15 galon sehari. Beberapa hari ini dia bisa menjual hingga 18 galon dalam sehari.
"Yang paling laku saat ini adalah jamu kesehatan, untuk jaga imunitas tubuh, nah yang bikin laku keras karena katanya virus Corona bisa diantisipasi dengan meminum jamu ini," ujar Siti.
Jamu yang dijual Siti juga bermacam-macam. Dari yang berbahan temulawak, kunir asem, kencur, jahe, hingga banyak rempah-rempah lainnya.
Beberapa kalangan menilai, rempah-rempah atau empon-empon bisa menangkal virus yang berasal dari wuhan tersebut.
Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mangestuti Agil juga memaparkan, rempah-rempah atau empon-empon bisa mencegah virus tersebut menjangkit ke tubuh.
"Dunia sedang dihebohkan dengan adanya virus corona. Maka, diperlukan kekebalan tubuh yang maksimal agar terhindar dari kemungkinan terkena penyebaran virus corona yang semakin masif yakni dengan empon-empon," kata Prof Mangestuti dikonfirmasi di Surabaya, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, tubuh manusia yang sehat sudah dilengkapi dengan daya imun atau kekebalan tubuh yang baik untuk menjaga dari berbagai penyakit dan virus.
"Namun saat manusia lengah dan daya imun itu turun, maka penyakit dan berbagai virus akan mudah datang serta menyebabkan tubuh menjadi sakit," kata dosen Fakultas Farmasi Unair tersebut.
Salah satu rempah yang cukup diminati, jahe, memang kaya kandungan Gingerol dan shogaol yang mampu menguatkan sistem imun tubuh sehingga tidak mudah terinfeksi oleh bakteri dan atau virus.

Sumber Berita : Dampak Virus Corona, Jamu di Pasar Wates Kulon Progo Laris Manis - SuaraJogja.ID
Share:

Kulon Progo Menjerit Masker Mahal dan Langka - Tagar News


  • Kulon Progo - Sejak virus Corona yang disebut juga Covid-19 atau 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) mewabah dunia, masker menjadi buruan masyarakat. Dampaknya stok masker kosong, jika pun ada harganya melambung. Warga Kulon Progo mengeluhkan harga penutup muka dan hidung tersebut.
    Arum Pratiwi, warga Kapanewon Pengasih mengeluhkan harga masker yang membumbung tinggi. Selain itu, pembeliannya juga dibatasi. Dia hanya bisa membeli maksimal 5 lembar masker disalah satu apotek di Kulon Progo. Itu pun dengan harga yang mahal yaitu Rp 7 ribu per lembar.
    Meski hanya digunakan saat sakit atau saat di suatu keramaian, Arum berharap semuanya segera kembali normal. "Paling tidak, minimal harga masker jangan terlalu mahal biar pun pembeliannya dibatasi," ucap Arum di Kulon Progo pada Selasa, 4 Maret 2020.
    Keluhan yang sama, juga disampaikan oleh Isti Wahyu Pratiwi, yang juga tinggal di Kapanewon Pengasih. Isti mengaku sangat terdampak dengan mahalnya harga masker tersebut. Dia kini melakukan penghematan penggunaan masker.
    Paling tidak, minimal harga masker jangan terlalu mahal biar pun pembeliannya dibatasi.
    Rencananya, stok lima lembar yang masih dimilikinya hanya akan dipakai saat bepergian. "Jika stok sudah habis, rencananya mau pakai masker kain saja untuk menyiasatinya," ungkap Isti.
    Isti berharap isu virus Corona pada saat ini, harga masker bisa lebih murah, bukan malah semakin mahal. Jadi, masyarakat luas bisa membeli masker untuk perlindungan diri sedini mungkin.
    Dalam sebulan terakhir, sejumlah apotek di Kapanewon Wates, Kulon Progo sudah mulai kekurangan bahkan kehabisan stok masker. Bahkan, cairan antiseptik juga mulai sulit didapatkan, setidaknya hingga Selasa 3 Maret 2020.
    Apoteker Apotek Tri Farma, Wates, Media mengatakan, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua WNI yang positif COVID-19 pada Senin 2 Maret 2020, jumlah permintaan cairan antiseptik dan pembersih tangan atau hand sanitizer mengalami peningkatan.
    Sejak senin sore, 2 Maret 2020, masyarakat banyak memburu cairan antiseptik dengan ukuran 500 mililiter yang dihargai Rp 45.000 per botol. Sementara untuk ukuran 5 liter, banyak diborong oleh instansi. "Kami berupaya memesan cairan antiseptik ke berbagai distributor. Untuk masker, kami masih mempertimbangkan stok ulang karena harga yang meningkat fantastis," tutur Medina.
    Staf Yayasan Binangun Kharisma Paramedika selaku pengelola Apotek Kharisma Wates, Luk Luk Syahidah Nur, mengatakan, sejak awal merebaknya isu virus Corona, stok masker untuk publik sudah tidak tersedia. Prioritas pemakai stok masker, adalah untuk tenaga kesehatan di rumah sakit.
    Dia menjelaskan, tenaga kesehatan sangat memerlukan penggunaan masker, agar mereka tidak tertular penyakit dari pasien. Pemakaian masker pada tenaga kesehatan, juga menjadi standar dalam dunia kesehatan.
    Menurut dia selama ini banyak permintaan masker dari masyarakat, seiring virus Corona yang sampai ke Indonesia. Namun karena stok terbatas, pihaknya memilih tidak menjual masker ke publik. "Stok dari distributor dengan jumlah tidak banyak cukup menyulitkan, jadi kalau ada tawaran dari mana saja kami usahakan beli," ungkapnya. []


Sumber Berita :
Kulon Progo Menjerit Masker Mahal dan Langka - Tagar News
Share:

Bandara Kulon Progo Mulai Beroperasi Penuh Akhir Maret - detikFinance


Kulon Progo -
Pembangunan bandara Internasional Yogyakarta atau dikenal dengan Yogyakarta international Airport (YIA) sudah memasuki tahap akhir. Saat ini progress pembangunan mencapai 94 persen. YIA siap full operational pada 29 Maret dan menerima pemindahan penerbangan dari bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
"Progres pembangunannya sudah hampir selesai, sudah sekitar 94 persen," jelas Project Manager Pembangunan Bandara YIA, PT Angkasa Pura I Tauchid Hadi Purnomo, disela media visit terminal bandara YIA Selasa (3/3/2020).
Dengan progres ini, kata dia, pembangunan fisik sudah tidak ada lagi. Yang tersisa tinggal pada finishing pekerjaan saja. Salah satunya di terminal internasional yang dulu dipakai untuk terminal domestik sebelum lantai tiga dioperasionalkan.
"Kita tinggal kejar migrasi di terminal domestok minimum operation yang akan menjadi terminal internasional," jelas Tauchid.
Sedangkan pembangunan gedung lainnya sudah tidak ada. Semuanya sudah selesai, begitu juga untuk sisi air side juga sudah lengkap. Infrastruktur pendukung juga sudah selesai, dan fly over di depan terminal juga sudah bisa digunakan. Begitu pula dengan gedung parkir siap menampung kendaraan penumpang.
"Gedung parkir sudah siap, Cuma karena penumpang masih sedikit kita belum operasionalkan," jelasnya.
Sesuai jadwal yang ada, pembangunan akan selesai pada 14 Maret mendatang. Begitu selesai akan dilakukan verifikasi oleh Dirjend Perhubungan Udaraa. Hasilnya akan ditindaklanjuti dengan penyempurnaan sampai dengan 28 Maret mendatang. Sehingga pada 29 Maret semuanya benar-benar sudah full operation, dan ada ratusan rute penerbangan dari Adisutjipto yang akan dipindah ke YIA.
Pada 28 Maret, nantinya pesawat yang biasa menginap di Adisutjipto untuk penerbangan pagi sudah pindah ke YIA. Esok harinya mereka akan langsung melayani penerbangan dari YIA.
"Jadi 28 malam sudah ada pesawat yang tidur di YIA, untuk terbang pagi harinya," pungkasnya.
 
(dna/dna)

Sumber Berita : Bandara Kulon Progo Mulai Beroperasi Penuh Akhir Maret - detikFinance
Share:

28 February 2020

DPRD Kulon Progo Minta Pemkab Keluarkan Perbup Penggunaan Bantuan Tak Terduga - Suara Pembaruan


Kulon Progo, Beritasatu.com - Komisi III DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong atau meminta pemerintah setempat segera mengeluarkan peraturan bupati (Perbup) tentang penggunaan bantuan tidak terduga untuk mengatasi kebencanaan secara cepat.
Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eny Rahayu di Kulon Progo, Jumat (28/2/2020), mengatakan penggunaan bantuan tidak terduga sebaiknya dapat digunakan untuk penanganan kerusakan akibat bencana tanpa harus menunggu dikeluarkannya status tanggap darurat bencana, seperti jalan di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo yang ambrol separuh jalan.
"Kalau perbaikannya harus menunggu perencanaan selanjutnya lama, padahal akses jalan tersebut sangat strategis bagi masyarakat. Saat ini, karena aturan BTT mempersulit Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengakses anggaran tersebut," kata Nur Eny.
Ia mengatakan perda atau Perbup sangat dibutuhkan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengatasi masalah kebencanaan, khususnya kerusakan infrastruktur dan sarana prasarana umum.
"Kalau menunggu perencanaan anggaran tahun berikutnya, kasihan masyarakat," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Ariadi mengungkapkan anggaran Pemkab Kulon Progo untuk kedaruratan melalui BTT pada 2020 sebesar Rp3,6 miliar.
"Namun, anggaran ini belum digunakan sedikit pun untuk penanggulangan bencana," katanya.
BPBD Kulon Progo mencatat sedikitnya ada 171 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem selama 2020. Kejadian pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang mendominasi catatan bencana di Kulon Progo sepanjang tahun ini, mencapai lebih dari 80 kejadian.
Bencana yang terjadi sepanjang tahun ini dianggap Ariadi tersebar di banyak titik namun intensitasnya kecil sehingga dampaknya masih bisa diatasi secara swadaya. "Seperti pada Senin kemarin yang terjadi di Ngestiharjo, sempat terjadi erosi sungai sehingga aliran irigasi terkikis. Penanganannya pakai alat berat secara mandiri oleh warga," kata Ariadi.
Keberadaan desa tangguh bencana (Destana) yang diatur untuk menganggarkan dana untuk penanggulangan bencana juga dirasa bisa membantu penanganan bencana. Saat ini, sudah ada 43 desa di Kulon Progo yang dideklarasikan menjadi Destana.
Ariadi mengimbau seluruh warga untuk dapat waspada menghadapi puncak musim hujan ini. Tak hanya di wilayah rawan longsor, melainkan juga rawan banjir seperti pinggiran Sungai Serang. "Semuanya saya harap tingkatkan kewaspadaan," harapnya.

Sumber Berita :DPRD Kulon Progo Minta Pemkab Keluarkan Perbup Penggunaan Bantuan Tak Terduga - Suara Pembaruan
Share:

Pit Selawe, Digagas Polres, Didukung Bupati Kulon Progo - SuaraJogja.ID


SuaraJogja.id - Bupati Kulon Progo, Sutedjo mendukung penuh gerakan Pit Selawe yang diluncurkan Polres Kulon Progo.
Pit Selawe yang merupakan akronim dari Pit Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe atau Sepeda Untuk Sekolah dan Bekerja. gerakan ini digagas Polres Kulon Progo guna menekan pelanggaran lalu lintas di kalangan pelajar di Yogyakarta.
"Gerakan ini sangat bermanfaat, kami mendukung penuh," kata Sutedjo saat ditemui langsung di kantornya setelah melakukan promosi Pit Selawe bersama Polres Kulon Progo, Kamis, (27/2/2020) sore.
Program Pit Selawe ini juga bertujuan merangsang minat anak-anak sekolah dan para karyawan kantor serta masyarakat pengguna jalan untuk hidup sehat dengan bersepeda. Kebiasaan itu selain menyehatkan tubuh, juga bermanfaat mendukung upaya Kulon Progo bebas polusi.
Sutedjo menceritakan pengalamannya berdebat dengan salah seorang warga ketika melaksanakan safari tarawih di salah satu kecamatan di Kulon Progo. 
Kala itu, ia menghimbau kepada jemaah untuk tidak mengizinkan putra-putrinya ke sekolah menggunakan kendaran bermotor jika belum punya SIM.
Sutedjo juga menyebut hal tersebut memiliki tujuan mengantisipasi resiko kecelakan. Hal ini karena banyak kalangan yang mengendarai sepeda motor padahal belum cukup umur dan belum memiliki SIM.
"Jadi kalau memang belum cukup umur tentu tidak boleh, hal itu sudah melalui kajian penelitian yang valid, umur-umur yang belum memenuhi syarat pasti jiwanya masih labil. Jadi, terlalu berbahaya untuk mengendarai kendaran bermotor," kenang Sutedjo.
Salah seorang jamaah lantas mendebatnya. Jamaah tersebut  beralasan, para orang tua sibuk dengan pekerjaan dan berbagai hal. Dengan dalih tak ada yang mengantar ke sekolah, lantas mereka mengizinkan anaknya untuk mengendarai sepeda motor sendiri. 
Mendengar cerita dari salah seorang jamaah, Sutedjo kemudian mengatakan, bahwa sebenarnya angkutan umum dulu masih ada.
Tapi karena para orang tua mengizinkan putra-putrinya menggunakan kendaran bermotor secara tak langsung membuat penumpang menurun drastis. Akibatnya, sebagian besar angkutan umum berhenti beroperasi.
"Waktu itu pun Pemda sudah membuat kebijakan memberi subsidi BBM. Tapi tetap saja penumpangnya tidak bertambah. Karena tidak untung juga,akhirnya angkutan umum memilih kukut atau berhenti," kata Sutedjo.
Ia meyakini, berhentinya operasi angkutan umum adalah akibat dari anak-anak sekolah yang kebanyakan lebih memilih menggunakan kendaran pribadi.
"Dengan gerakan Pit Selawe ini, saya tetap mendukung sekali," tegas Sutedjo.
Di lingkungan Pemda, Sutedjo mengatakan, sudah banyak pegawainya yang biasa bersepeda dari rumah menuju kantor. Bahkan ada juga yang bersepeda dari Yogyakarta bahkan Wates meskipun tidak setiap hari.
Sumber Berita :Pit Selawe, Digagas Polres, Didukung Bupati Kulon Progo - SuaraJogja.ID


Share:

Pemkab Kulon Progo Surati Sultan HB X, Minta Underpass Kulur Segera Dituntaskan - Kompas.com - KOMPAS.com


KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mendesak Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) menuntaskan pemanfaatan Underpass Kulur.
Pasalnya, underpass yang berada di Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY, kini tidak berfungsi sama sekali karena tergenang air.
Kondisi ini mengakibatkan bawah tanah itu berisiko tinggi bagi masyarakat sekitar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPU PKP) Kulon Progo, Gusdi Hartono mengungkapkan, desakan dilayangkan Pemkab lewat surat yang ditujukan ke Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (HB X).
"Kami memohon dilakukan percepatan dan penuntasan terhadap genangan air Underpass Kulur secara permanen. Dengan tujuan agar underpass bisa berfungsi optimal," kata Gusdi di ruang kerjanya, Senin (24/2/2020). 
Gusdi mengungkapkan, underpass itu merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DIY lantaran berada pada jalur jalan provinsi sepanjang Klepu hingga Siluwok.
Sebagai bagian dari pekerjaan provinsi maka kewenangan perbaikan hingga optimalisasi masih berada di bawah kewenangan DPU PKP DIY.
Underpass Kulur merupakan salah satu dari 5 underpass yang ada di Kulon Progo. Selain Kulur, ada juga di Tapen, Margosari, Keborejo dan Miri.
Underpass itu dibangun pada 2011-2012, panjangnya sekitar 350 meter, lebar 8 meter.
Pemprov DIY membangun underpass sebagai jalur alternatif dari perlintasan sebidang dengan kereta api.
Namun, underpass malah tergenang air terutama pada musim hujan.
Underpass atau jalan umum di bawah jalur kereta api di Pedukuhan Pulodadi, Desa Kulur, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cekungan itu berubah jadi kolam luas. Warga tetap nekat berenang walau sudah diberi tanda peringatan Dilarang Berenang.

Dalam perjalanannya waktu, underpass kini semakin rusak. Underpass mengalami bocor dari bawah. Debit air dari bawah kuat.
Pemkab Kulon Progo pernah menawarkan solusi untuk menuntaskan persoalan genangan ini yakni dengan cara melokalisir jalan bawah tanah ini dari limpasan air maupun dari curah hujan.
"Usulan perencanaan dan penanganan itu tidak diterima karena (jalur itu) sepenuhnya berada di bawah DPU DIY. Kami berpikir, mungkin karena usulan ini parsial. Sedangkan Pemprov itu memang berpikir luas dan kawasan, tidak hanya parsial underpass saja," kata Gusdi.
Genangan air di underpass pun akhirnya  tetap tergenang. Pemkab Kulon Progo hanya bisa menempatkan peringatan bertuliskan "dilarang mandi, bermain, berenang di underpass".
Pemprov DIY diharapkan tergerak oleh kematian 2 pelajar yang bermain di pinggir tanggul underpas, Sabtu (22/2/2020) sore.
Mereka bercanda tapi mengakibatkan salah satunya jatuh ke air. Hampir semua remaja itu berusaha membantu.
Nahas, 2 tewas 1 kritis dalam peristiwa ini.
Dua pelajar tewas itu, yakni Riyan Hariyanto (15) asal Sogan 2, Wates dan Tegar Kurohman (15) warga Tawangsari, Pengasih.
Sedangkan Ramli (15) pelajar asal Bojong, Kulur, dalam keadaan kritis.
Ini bukan kasus pertama. Seorang lansia pernah juga tewas di genangan ini pada 2017.Sumber  
Share:

BPBD Kulon Progo Sampaikan Kesiapannya terhadap Potensi Kebencanaan di Puncak Musim Hujan - Tribun Jogja




Laporan Reproter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Musim Penghujan di wilayah DIY beberapa waktu lalu diprediksi akan terjadi pada Februari hingga Awal Maret 2020.

Hal ini dikuatkan dengan hujan yang terus mengguyur sebagian wilayah di Kulon Progo beberapa hari terkahir.

Berkaitan dengan hal tersebut, potensi kebencanaan juga meningkat akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo, Ariadi, Kamis (27/2/2020) yang dihubungi terkait potensi kebencanaan di wilayah mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya persiapan sebelumnya.


"Rakor kesiapsiagaan seluruh OPD terkait, TNI, POLRI, Basarnas, Panewu dan Relawan sudah dilaksanakan. Selain itu Polres Kulon juga sudah menggelar Apel Siaga, Sosialisasi dgn Temu Relawan, Rakor FPRB," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa saat ini fokus BPBD Kulon Progo lebih cenderung menuju potensi kebencanaan berupa Longsor, banjir dan angin ribut.

Diketahui sebelumnya, beberapa wilayah di Kulon Progo dalam seminggu terakhir memang mengalami beberapa kejadian berupa tanah longsor dan pohon tumbang akibat cuaca buruk.

Dia pun menghimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dimana mereka tinggal.

"Masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan menjaga agar saluran drainase dan parit bebas dari sampah maupun endapan supaya air dapat mengalir dengan lancar," katanya.
 Di sisi lain, dia meminta kepada masyarakat jika mereka menemukan pohon yang rawan tumbang, bisa dilakukan pemangkasan.

Selain itu kita harus pahami lingkungan.

Bila rawan atau dirasa berbahaya segera menghindar dan berlindung atau pergi ke tempat terdekat yang lebih aman.

lanjutnya, sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah desa maupun relawan setempat jika mendapati lokasi yang rawan ataupun terdapat peristiwa terkait kebencanaan di wilayahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)


Sumber Berita : BPBD Kulon Progo Sampaikan Kesiapannya terhadap Potensi Kebencanaan di Puncak Musim Hujan - Tribun Jogja

Share:

Gadis Cantik di Kulon Progo Jadi Korban Pencurian - Tagar News



Kulon Progo - Gadis cantik bernama Oni Dewanti, 22 tahun, warga Dusun Kepek, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, mengalami nasib apes. Oni harus kehilangan sejumlah barang berharga milik setelah menjadi korban pencurian dengan pemberatan. Mobil miliknya dipecah kacanya pada Kamis 27 Februari 2020 dini hari.
Aksi ini terjadi di dekat rumahnya. Sejumlah barang berharga miliknya dibawa kabur pencuri. Barang tersebut antara lain tas berisikan uang, kalung emas dan peralatan make up, dengan nilai total belasan juta rupiah.
Oni mengatakan mengetahui peristiwa pencurian saat akan mengambil barang-barang di dalam mobilnya sekitar pukul 06.00 WIB. Dia mendapati kaca depan sebelah kiri mobil Honda Jazz merah bernomor polisi AB 1998 C sudah pecah berantakan. Selain itu, baju miliknya yang ada di dalam mobil juga tercecer di jalan depan rumah.
Dia mengatakan tas milik berisi uang Rp 12 juta, kalung emas 10 gram senilai Rp 3,5 juta dan peralatan make up senilai jutan rupiah. "Saya cek ke mobil, barang milik saya sudah raib. Baju di dalam mobil juga sudah tercecer di jalan depan rumah," katanya di rumahnya pada Kamis 27 Februari 2020.
Oni mengatakan, sebelum kejadian pencurian sebenarnya sempat mendengar suara gaduh di depan rumahnya. Namun hal tersebut tidak dihiraukan, karena mengira suara tersebut berasal dari tetangganya yang akan menutup rumah.
Saya cek ke mobil, barang milik saya sudah raib.
"Saya juga mendengar lagi ada suara motor yang digas kenceng. Saya tidak curiga sama sekali, karena saya pikir itu hanya pengendara motor yang lewat," kata Oni.
Pelaksana Harian Wakil Kepala Kepolisian Resort Kulon Progo, Komisaris Polisi Sudarmawan mengatakan kepolisian sudah mendatangi tempat kejadian perkara dan mengumpulkan sejumlah barang bukti. "Salah satu yang diamankan di antaranya serpihan busi, yang diduga dipakai pelaku untuk melancarkan aksinya," ujarnya.
Sudarmawan mengatakan, pihaknya kini masih menyelidiki kasus tersebut, dan sudah menugaskan anggotanya untuk memburu pelaku. Dia juga mengimbau agar warga mengamankan barang berharga miliknya di dalam rumah, bukan menaruhnya di dalam mobil," tuturnya. []
Sumber Berita : Gadis Cantik di Kulon Progo Jadi Korban Pencurian - Tagar News
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP