Kulon Progo - Ingin wisata yang berbeda? Datanglah ke agrowisata kebun bunga krisan di Kulon Progo. Wisata kebun bunga ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tidak bisa dilewatkan oleh Anda.
Agrowisata Kebun Bunga Krisan terletak di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di Unit Usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Desa Gerbosari ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan bunga warna-warni. Bahkan saat tengah berbunga, pengunjung bisa membawa pulang bunga tersebut. Tentunya dengan membayar terlebih dahulu, dan dengan harga yang terjangkau.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa belajar budi daya bunga krisan, dan juga menikmati
teh serta keripik olahan bunga krisan. Menarik bukan?
Untuk menuju lokasi agrowisata kebun bunga krisan ini sangat mudah. Kalau dari arah
Yogyakarta, ambil jalan ke Godean, lurus terus hingga jembatan Sungai Progo.
Setelahnya akan sampai lampu merah perempatan Nanggulan. Kemudian ambil kanan lurus hingga Dekso di Kalibawang, dan dilanjutkan ke arah kiri. Dengan
Google maps, Anda cukup ambil rute menuju arah Kecamatan Samigaluh. Dengan mudah lokasi agrowisata kebun bunga krisan bisa ditemukan.
"Agrowisata itu ingin dibuat menjadi pintu gerbang masuk Samigaluh, lebih khususnya Gerbosari. Di sini akan ada pemberdayaan masyarakat, baik melalui sektor wisata juga sektor
UMKM,"ujar Febrianto Atmoko, Direksi BUMD Desa Gerbosari saat diwawancarai Tagar, Senin, 29 Juli 2019.
Agrowisata kebun bunga krisan akan bekerja sama dengan Asosiasi Krisan, sehingga diharapkan nantinya akan menjadi tempat wisata Krisan di Gerbosari dan Samigaluh.
Masuk Lokasi Bunga Krisan, pengunjung dikenakan biaya yang sangat murah. Hanya pungutan, istilahnya. Tiket parkir
motor hanya Rp 2.000, mobil Rp 5.000, bus Rp 15.000, dan untuk masuk kubung hanya Rp 5.000. Jika pengunjung ingin membawa pulang bunga krisan, per tangkai hanya dihargai Rp 5.000.
Febrianto mengatakan saat ini jumlah kunjungan belum dicatat. Yang pasti biasanya kunjungan ramai pada akhir pekan.
Banyaknya kunjungan, sebut Febri, karena dilakukan berbagai promosi, seperti melalui
media sosial, khususnya Instagram. Cara ini cukup efektif menarik minat kunjungan.
Melihat bunga itu sangat menyenangkan. Beberapa tangkai bunga, saya bawa pulang ke rumah.
Dua perempuan muda berjalan di antara warna-warni krisan di tempat wisata taman bunga krisan di Kulon Progo, Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Harun Susanto)
Ingin Kembali Lagi
Cantik dan menarik, komentar pertama seorang pengunjung, Sri Isti Yulifah, saat berada di taman bunga krisan ini.
Warga Dusun Dalen Pedukuhan XIII
Desa Karangsewu Galur, Kulon Progo, ini mengatakan perjalanan jauh bersama suami tidak sia-sia karena mendapatkan pemandangan yang bagus.
"Sangat menarik bunganya, ada ragam bunga warna-warni, kuning, putih, merah muda," kata Sri.
"Satu jam perjalanan terbayarkan dengan pemandangan yang menarik," lanjutnya dengan senyum merekah.
Ia berencana kembali lagi suatu hari nanti.
"Melihat bunga itu sangat menyenangkan. Beberapa tangkai bunga, saya bawa pulang ke
rumah. Cukup banyak yang saya bawa karena harganya terjangkau," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Muhammad Aris Nugroho Kepala Dinas Pertanian dan
Pangan Kulon Progo, mengatakan pengembangan taman ini akan terus dilakukan, varietas baru akan ditambah.
"Dari pusat, khususnya Direktorat Tanaman Buah dan Flori Kultura sudah melaksanakan sosialisasi varietas krisan baru, untuk menambah varietas krisan," ujar Aris
.
Ia menambahkan, varietas di
petani kini hanya sekitar 8 jenis bunga krisan. Padahal dari Balai Penelitian Tanaman Hias sudah memproduksi 110 varietas unggul nasional krisan.
"Sudah diujicoba varietas baru bunga krisan ini, dan tengah dikaji mana yang cocok dengan harapan bisa diadopsi," ujarnya.
Ia berharap krisan di Kulon Progo bisa menjadi kawasan agrowisata unggulan dan menjadi salah satu ikon wisata unggulan di Samigaluh. Pengunjung bisa membawa oleh-oleh krisan, dalam bentuk bunga atau olahan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Bunga Krisan Seruni Menoreh Suharso mengatakan permintaan pasar pada bunga krisan masih tinggi.
Bahkan seluruh produksi bunga krisan di Samigaluh belum mampu mencukupi seluruh permintaan pasar. Krisan kuning dan putih menjadi warna favorit.
"Bunga krisan banyak dipakai untuk hiasan
pernikahan, rangkaian karangan bunga, baik itu ucapan duka cita, ucapan selamat datang, dan ucapan lain," ujar Suharso. []