Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


28 January 2019

Proyek Underpass Bandara NYIA Kulon Progo Sudah Capai 330 Meter - Tribun Jogja




TIBUNJOGJA.COM - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Underpass Kentungan Satker PJN, Direktorat Jendral Bina Marga Kementrian PUPR, Sidik Hidayat menyebutkan pengerjaan proyek uderpass bandara baru NYIA sudah berjalan hingga 10 segmen atau sekitar 330 meter.

Pihaknya optimistis bisa menyelesaikan hingga 400 meter hingga bulan April 2019 ini.

“Progres pembangunan underpass bandara NYIA sudah berjalan bagus selama dua bulan ini. Sekarang kami bekerja hingga sekitar 10 segmen atau 330 meter,” paparnya kepada Tribunjogja.com, Jumat (25/1/2019) lalu.

Sidik menjelaskan, pengerjaan proyek tersebut dilembur dalam tiga shift selama 24 jam per harinya.


Proyek tersebut meskipun berjalan dengan bagus, namun kendala teknis dan non teknisnya tetap ada.

Diantaranya adalah faktor hujan lebat yang terus mengguyur Yogyakarta.

Hal tersebut berdampak pada pengerjaan proyek.

“Kalau hujan deras tidak berhenti-henti kami tutupin materialnya, khawatirnya memang nanti ada air masuk ke terowongan,” ulasnya.

Pihaknya pun mengatakan jika persoalan teknis dan non teknis sudah bisa diatasi.

Pihaknya pun berencana secepatnya untuk berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata mengenai ornamen yang ada dalam underpass tersebut.

“Kami utamakan untuk budaya lokal tetap bisa diakomodir. Kami akan berkoordinasi secepatnya,” ulasnya. (*)
Share:

Lebih dari Separo Desa di Kulon Progo Belum Anggarkan Dana untuk Perpustakaan Desa - Tribun Jogja



TRIBUNJOGJA.COM - Peran pemerintah desa dalam memajukan Perpustakaan Desa (Perpusdes) dinilai masih sangat kurang.

Dari 87 desa dan satu kelurahan di Kulon Progo, separuhnya belum menganggarkan dana untuk menyokong Perpusdes.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kulon Progo dalam surveinya pada 2018 lalu menemukan data bahwa 57 persen desa belum menganggarkan dana desa untuk pemenuhan sarana dan prasarana perpusdes.

Pemerintah berusaha mendorong partisipasi aktif desa kepada perpusdes dengan terus mensosialisasikan Permendes PDT 2017 yang berisi kewajiban pengembangan perpusdes lewat skema dana desa sebagai program prioritas.

"Kami berusaha terus mendorong eksistensi perpusdes dengan Permendes tersebut meski sekarang rata-rata perpusdes sudah aktif," kata Kepala Bidang Perpustakaan DPK Kulon Progo, Sarjana, Minggu (27/1/2019).

Dari hasil survei, DPK mendapati hanya ada tiga perpusdes yang masuk kategori A atau baik. Yakni Perpusdes Swapustaka di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap; Tunas Bangsa, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo dan Sidodadi, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kokap. Ketiganya dinilai memenuhi tujuh kriteria mulai dari gedung, komputer, akses internet, koleksi buku, tenaga pengelola, jam layanan, serta anggaran.(tribunjogja)
Share:

26 January 2019

Pemkab Klungkung Belajar Ekonomi Kerakyatan hingga ke Kulon Progo, Ini yang Mereka Peroleh - Tribun Bali



TRIBUN-BALI, SEMARAPURA - Pemkab Klungkung dalam beberapa hari belakangan, tengah getol untuk menertibkan toko waralaba berjejaring di wilayahnya.

Setelah sempat menutup beberapa toko waralaba karena izinnya telah lama mati, Pemkab Klungkung berencana akan mengerjasamakan toko-toko itu dengan Koperasi/Bumdes.

Guna memantapkan rencana itu,Bupati Klungkung Nyoman Suwirta beserta beberapa OPD terkait, Jumat (25/1/2019) menyambangi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogjakara untuk belajar pembentukan Tomira (Toko Milik Rakyat).

Dalam kunjungan itu, Pemkab Klungkung diterima langsung Bupati Kulon Progo Dr. H. Hasto Wardoyo.

Dalam penjelasannya, Bupati yang memiliki latar belakang dokter spesialis kandungan itu banyak menekankan tentang ideologi ekononi kerakyatan.

Ia menekankan bagaimana perputaran ekonomi seharusnya berputar di daerah.

"Awalnya apa yang saya lakukan, sempat menjadi pro kontra. Saya melihat jika dibiarkan menjamur, toko waralaba berjejaring ini justru merugikan kita. Perputaran ekonomi tidak ada di daerah, dan keuntungan sepenuhnya lari ke luar (pengusaha)," ungkap Hasto Wardoyo.

Melihat kondisi ini, pihaknya bersama legislatif sejak beberapa tahun lalu membuat Perda yang mengatur kerja sama antara toko waralaba berjejaring dengan koperasi setempat. Melalui kerja sama itu, setiap toko wara laba berjejaring mampu dikelola koperasi dan dinamakan Tomira (Toko Milik Rakyat)

"Melalui toko itu, juga wajib memasarkan hasil UMKM dari masyarakat Kulon Progo. Dulu yang kita hanya jual pucuk teh ke pengepul, sekarang bisa menjual produk teh siap seduh di Tomira. Demikian juga kopi dan lainnnya. UMKM makin produktif, karena didukung dengan pemasaran," jelasnya.

Tidak hanya itu, ideologi ekonomi kerakyatan yang ditekankan Hasto dikonsep dengan sesederhana mungkin.
Share:

Tabloid Indonesia Barokah Dilaporkan Beredar di Kulon Progo - Tribun Jogja




TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kulon Progo menerima laporan adanya peredaran Tabloid Indonesia Barokah di sejumlah wilayah kecamatan.

Peredaran tabloid itu hingga kini masih diselidiki.

Ketua Bawaslu Kulon Progo, Ria Harlinawati menyebut bahwa pihaknya mendapat laporan tersebut pada Rabu (23/1/2019) malam.

Diinformasikan bahwa tabloid itu mulai tersebar di wilayah Nanggulan, Pengasih, dan Samigaluh sejak sekitar pukul 21.00 lalu menyebar cepat hingga hampir ke seluruh wilayah lain.

"Laporan yang kami terima, hanya Kalibawang yang belum ada laporan temuan edaran tabloid tersebut,"kata Ria pada Tribunjogja.com, Kamis (24/1/2019).

Seperti halnya temuan serupa di daerah lain, kata Ria, tabloid dikirimkan melalui Kantor Pos ke sejumlah masjid.

Hanya saja, pihaknya belum bisa memastikan berapa eksemplar tabloid yang beredar saat ini.

Temuan itu akan dikoordinasikan dengan Bawaslu DIY dan pusat untuk penanganannya selain juga berkomunikasi dengan kepolisian terkait pengamanan barang.

"Saat ini kami hanya bisa mengimbau masyarakat yang telah menerima atau membaca tabloid tersebut agar tak terprovokasi isinya," kata Ria.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Anggara Nasution mengaku belum menerima laporan masyarakat atas peredaran tabloid tersebut.

Pihaknya masih berkoordinasi dengan Bawaslu untuk menentukan tindak lanjutnya.

Pasalnya, belum ada pidana yang bisa disangkakan atas peredaran sebuah tabloid.

Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui konten di dalamnya.

"Kita tunggu koordinasi dulu karena kampanye itu ranah Bawaslu,"kata Anggara.(*)
Share:

Kulon Progo selenggarakan pemilihan anggota BPD 2019 - ANTARA



Kulon Progo, Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta segera menyelenggarakan pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) secara serentak 2019 pada 87 desa.

"Pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa akan menggantikan 817 anggota yang masa jabatannya akan berakhir tahun 2019," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDPPKB) Kulon Progo Muhadi, di Kulon Progo, Sabtu.

Ia mengatakan penyelenggaraan pengisian BPD dijadwalkan setelah penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.

Tahapan penjadwalan sedang dalam proses penyusunan di Bidang Pemberdayaaan Pemerintahan Desa. Karena itu, terdapat perbedaan waktu masa jabatan anggota BPD yang berakhir pada 2019.

"Hal ini disebabkan pelantikan anggota BPD enam tahun lalu di masing-masing desa berbeda. Untuk menghindari kekosongan akan ada perpanjangan tugas sampai terbentuk anggota BPD baru," katanya lagi.

Muhadi mengatakan ada banyak perbedaan mekanisme pengisian BPD di tiap desa yang diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2018 mengenai BPD.

Jumlah anggota BPD di tiap desa harus ganjil dan berkisar antara lima, tujuh, dan sembilan meliputi perwakilan perempuan satu orang dan perwakilan wilayah.

Selain itu, dalam pemilihan anggota BPD di Kulon Progo mengalami penurunan jumlah anggota dari 817 menjadi 609 orang atau turun sekitar 208 orang. Jumlah 609 tersebar di 12 kecamatan dan 87 desa.

"Jumlah anggota BPD dibatasi antara tiga sampai lima anggota tergantung dari jumlah penduduk," katanya pula.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah Desa DPMDPPKB Kulon Progo Risdiyanto mengatakan sesuai revisi Perda Nomor 6 Tahun 2007 menjadi Perda Nomor 10 Tahun 2018, anggota BPD meliputi keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan.

"Dua komponen pemilihan BPD harus terpenuhi, sehingga jumlah BPD periode 2019-2023 mengalami penurunan," katanya lagi.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Share:

2 Ekor Elang Dilepasliarkan di Pengasih Kulon Progo - Tribun Jogja


TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dua ekor elang dilepasliarkan di lingkungan Wildlife Rescue Center (WRC) Yogyakarta di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih,Kulon Progo, Jumat (25/1/2019).
Burung langka kategori dilindungi itu merupakan hasil sitaan dari tangan masyarakat.
Kedua elang itu sebelumnya telah menjalani proses rehabilitasi selama beberapa tahun di fasilitas konservasi satwa dilindungi tersebut.
Adapun jenisnya yakni Elang Ular Bido (Spilornis cheela) berkelamin jantan hasil sitaan dari petugas Polsek Kalibawang dan direhabilitasi sejak 2011 dan Elang Alap Jambu (Accipiter trivirgatus) berkelamin betina yang merupakan sitaan Polda Jawa Timur bersama Centre for Orangutan Protection (COP).
Elang alap ini direhabilitasi sejak 2017 lalu dan lebih dulu dilepasliarkan pada hari itu karena faktor cuaca.
Koordinator Bidang Konservasi, WRC Yogyakarta, drg Irhamna Putri mengatakan bahwa proses pelepasliaran kedua elang itu membutuhkan waktu yang panjang, terutama untuk rehabilitasinya secara bertahap. Satwa harus punya perilaku yang cukup layak untuk menghadapi kondisi habitat di alam liar setelah bertahun-tahun mereka jadi peliharaan warga.
Pasalnya, ada perubahan perilaku dari liar menjadi jinak ketika sudah lama dipelihara.
Waktu yang tidak sedikit dibutuhkan untuk menumbuhkan kembali naluri liar satwa jenis raptor (pemangsa) itu.
Di antaranya, kemampuan mengidentifikasi mangsa dan cara memangsa hingga kemampuan terbang dan manuvernya.
Share:

25 January 2019

DPR Cek Infrastruktur Penopang Bandara Kulon Progo - detikFinance



Purworejo - Komisi V DPR kunjungan kerja ke Purworejo, Jawa Tengah. Mereka mengecek infrastrukur pendukung Bandara New Yogyakarta International Airport atau Bandara Kulon Progo.

Mulai dari proyek flyover hinggs sterilisasi sungai untuk mencegah banjir.

"Jadi kunjungan komisi V ke Kabupaten Purworejo ini adalah untuk meninjau pembangunan infastrukur di Kabupaten Purworejo, diantaranya pembangunan bendungan Bener, proyek flyover di Kecamatan Butuh, dan sterilisasi dua sungai besar yakni Bogowonto dan Wawar untuk pengendalian banjir di purworejo. Pembangunan ini tentunya juga untuk menyambut adanya bandara NYIA," kata Anton ketika ditemui detikcom di Pendopo Kabupaten Purworejo, Rabu (23/1/2019).
Sebagai informasi proyek bendungan Bener ditargetkan selesai pada 2023 dengan biaya sebesar Rp 4 triliun. Bendungan Bener akan menjadi yang tertinggi di Indonesia dengan ketinggian sekitar 159 meter, panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah sekitar 290 meter.

Sementara itu, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Edi Nursalam, menjelaskan rencana pembangunan flyover di Desa Tegal Gondo, Kecamatan Butuh. Proyek flyover ini menelan anggaran Rp 15 miliar.

"Pembangunannya akan dimulai Februari bulan depan dan targetnya selama 9 bulan selesai," paparnya.
Perlintasan sebidang Desa Tegalgondo selama ini menjadi akses mobilitas utama sehari-hari warga dari sejumlah desa. Beberapa di antaranya adalah Desa Tegalgondo, Polomarto, Tlogorejo, Kunirejo Kulon, Wonorejo Kulon, Kunirejo Wetan, Lubang Dukuh dan Desa Tunggalroso di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen.

Kehadiran flyover menolong masyarakat bisa melewati rel ganda dengan aman dan tidak harus memutar sejauh 17 kilometer untuk menuju jalan raya.

"Soalnya kan kita bangun double track otomatis intensitas kereta api lewat itu kan semakin tinggi, nah itu yang berbahaya bagi pengguna jalan. Kalau kita bangun flyover atau overpass lebih aman bagi pengguna jalan sekaligus jadi jalan alternatif menuju daerah lain," lanjutnya.
Bupati Purworejo Agus Bastian, SE MM menyambut baik proyek pembangunan infrastruktur tersebut. Dengan pembangunan itu, dia berharap nantinya perekonomian warga masyarakat Purworejo bisa meningkat.

"Terimakasih atas kunjunganya ke Purworejo. Saya berharap dengan pembagunan ini nantinya dapat membantu perkembangan kemajuan ekonomi Purworejo sebagai pintu gerbang dari bandara NYIA Kulonprogo Yogyakarta," kata Agus. (hns/hns)
Share:

Musim Hujan, Kulon Progo Didera Tanah Longsor - Tribun Jogja



TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sekitar 49 peristiwa tanah longsor terjadi di Kulon Progo sepanjang musim hujan yang berlangsung sejak November 2018 hingga awal 2019 ini.

Satu titik longsor hingga kini belum bisa tertangani tuntas.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat, peristiwa tanah longsor banyak terjadi di wilayah Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang.

Penanganan telah dilakukan bersama relawan, polisi, tentara, dan masyarakat.

Namun, titik longsor yang menutup jalan kabupaten di ruas Gedong-Gendu, Desa Purwosari, Girimulyo hinga saat ini belum bisa tuntas tertangani.

Badan jalan dipenuhi longsoran material tanah dan batu hasil longsoran tebing setinggi 15 meter di tepi jalan tersebut.

Jalan tidak bisa dilewati kendaraan sehingga warga yang hendak melintas harus memutar lewat jalur lain.

"Kondisi tanahnya masih labil dan berisiko terjadi potensi longsoran sehingga kami belum bisa membersihkan jalan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Ariadi, Rabu (23/1/2019).

Disebutkannya, kawasan itu memang rawan longsor dan sejak November tercatat sudah empat kali terjadi tanah longsor.

Longsoran awalnya terjadi di area bawah jalan dan bisa diperbaiki namun sekarang giliran bagian atas yang ambrol.
Share:

24 January 2019

Menhub Klaim Bandara Kulon Progo Tahan Gempa - detikFinance





Yogyakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim bandara baru di Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) didesain tahan gempa. Bahkan NYIA diyakini aman dari guncangan gempa berkekuatan 8 SR.

"Ya (mitigasi bandara) Kulon Progo kita buat asumsi gempanya itu dalam delapan skala richter ya," ujar Budi kepada wartawan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (22/1/2019).
Budi menjelaskan, persoalan mitigasi bencana dalam proses pembangunan NYIA di Kulon Progo telah lama dirumuskan dengan melibatkan akademisi sejumlah perguruan tinggi, seperti akademisi UGM dan ITB."Jadi mitigasi yang kita lakukan, hasil diskusi antara UGM, ITB, sama salah satu universitas dari Tokyo. Jadi mitigasi sudah dilakukan. Building pasti kuat dalam delapan skala richter," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga telah menyiapkan semacam barikade. Jarak antara lantai satu dengan lantai II didesain delapan meter. Oleh karenanya, bila sewaktu-waktu tsunami menerjang mereka bisa menyelamatkan diri ke lantai II.

"Jadi dia itu (masyarakat di bandara) bisa melakukan mitigasi atau menyelamatkan diri ke lantai II. Jadi saya yakini bahwa ini sudah dipikirkan secara matang, Insya Allah tsunami atau gempa itu tidak terjadi juga," tutupnya. (hns/hns)
Share:

Gelombang Tinggi Karena Supermoon, Nelayan Kulon Progo Gagal Cari Ikan - Tribun Jogja

 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Fenomena supermoon yang terjadi belakangan ini menyebabkan gelombang laut meninggi.

Warga diminta lebih waspada ketika berada di kawasan pantai.

Koordinator Sarlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulon Progo, Aris Widiatmoko mengatakan bahwa efek supermoon berupa gelombang tinggi sempat terlihat di pesisir pantai wilayah Garongan, Kecamatan Panjatan, Selasa (22/1/2019) pagi.

Gelombang pasang merangsek ke daratan dan sempat terekam kamera warga lalu beredar di media sosial.

Dalam video, terdengar suara seorang pria yang mengatakan bahwa air laut masuk ke daratan sejarak 200 meter dari bibir pantai.

"Itu hoaks. Memang benar terjadi di Garongan namun tidak sejauh itu jaraknya. Kejadiannya hanya sebentar dan saat ini sudah normal kembali. Kawasan pantai sekarang ini relatif dalam kondisi aman," kata Aris pada Tribunjogja.com, Selasa (22/1/2019).

Berdasarkan data BMKG per 22 Januari 2019 pukul 08.15 WIB, tinggi gelombang di pesisir selatan DIY berkisar 2,5 hingga 3,5 meter dengan kecepatan angin dari arah Barat Daya dan Barat 6 - 25 km/jam.

Sementara kelembaban udara mencapai 97 persen.

Adapun potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada sore hari terjadi di Sleman, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul.

Diakui Aris, cuaca saat ini memang sedang tidak bagus dan intensitas hujan cukup tinggi.
 
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP