Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


01 March 2017

NYIA Beroperasi, Ini Dampak yang Ditimbulkan



Solopos.com, JOGJA — Dibangunnya bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo, bakal memberi akibatpada pertumbuhan wisatawan mancanegara yang datang ke DIY.

Hal itu disampaikan Ketua Perhimbunan Hotel serta Restauran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab M. Danunagoro. Istidjab berbicara bandara tersebut adalah ketiga paling besar di Indonesia sehabis Bandara Kualanamu serta Bandara Soekarno Hatta. Penerbangan langsung bakal dibuka, jadi memungkinkan wisatawan mancanegara bisa langsung landing di Jogja serta menikmati destinasi di DIY serta kota sekitarnya.

“Penerbangan langsung ke Jogja bakal terus tak sedikit serta penumpangnya lebih luas lagi. Andai kini direct flight baru ke Kuala Lumpur saja,” ucap Istidjab, Selasa (28/2/2017).

Kendati demikian, Jogja tetap berubah destinasi favorit para turis asing. Setiap tahun kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Gudeg ini terus tumbuh.
Share:

Beras Operasi Pasar Tidak Habis Terjual



Solopos.com, KULONPROGO-Dinas Perdagangan Kulonprogo mengadakan Operasi Pasar Murni (OPM) beras di empat kawasan kecamatan pada pekan lalu. Namun, masyarakat kurang lebih cenderung tak lebih antusias kepada kegiatan yang digelar bekerja sama dengan Bulog DIY itu.

Kepala Dinas Perdagangan Kulonprogo, Niken Probo Laras mengatakan, OPM dilaksanakan dalam tiga hari. Tim mendatangi dua lokasi pada hari pertama, Senin (20/7/2017) pekan lalu, yaitu di kawasan Kalibawang serta Samigaluh.

Petugas menyiapkan beras sebanyak lima kuintal untuk Kalibawang serta satu ton untuk Samigaluh. “Beras yang didistribusikan ke masyarakat kemarin jenisnya C4,” ucap Niken, Selasa (28/2/2017).

Niken memaparkan, OPM hari kedua dilaksanakan di Girimulyo dengan stok beras sebanyak satu ton. Sebanyak satu ton beras juga disiapkan untuk OPM terbaru  yang berjalan di Kokap. Beras tersebut dipasarkan dalam kemasan plastik lima kilogram (kg) seharga Rp36.500.

Menurut Niken, OPM berfungsi menjaga kestabilan harga beras di Kulonprogo. Dirinya juga berharap masyarakat bisa mengonsumsi beras nilai bagus dengan harga terjangkau, yaitu cuma Rp7.300 per kg.

Niken lalu mengungkapkan, sebanyak lima kuintal beras yang didistribusikan ke Kalibawang habis terjual. Masyarakat antusias membeli beras terjangkau dari Bulog. “Selain dipasarkan dengan harga di bawah harga pasaran, nilai beras Bulog juga lumayan baik,” kata Niken.

Kondisi tak sama terjadi di Samigaluh, Girimulyo, serta Kokap. Beras yang disediakan tak ludes diserbu masyarakat bagai di Kalibawang. Beras yang laku di Samigaluh cuma sebanyak 3,5 kuintal, 3,4 kuintal di Girimulyo, serta 2,15 kuintal di Kokap.

“Wilayah-wilayah tersebut sedang memasuki masa panen jadi masyarakat tak lebih antusias membeli beras dari Bulog,” ungkap Niken.
Share:

Operasi Simpatik, Polres Kulonprogo Terjunkan 140 Personel



 KULONPROGO, suaramerdeka.com – Polres Kulonprogo menerjunkan 140 personil untuk pelaksanaan Operasi Simpatik Progo Tahun 2017 yang berjalan 1-21 Maret. Dengan pelaksanaan operasi ini diinginkan dapat meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Simpatik 2017 ini ada berbagai pelanggaran yang berubah target operasi, yakni masyarakat yang melanggar lalu-lintas berpotensi menyebabkan terjadinya fatalitas kecelakaan lalu-lintas. Pelanggaran-pelanggaran tersebut antara lain melawan arus lalu-lintas terutama kendaraan roda dua, pelanggaran rambu-rambu lalu-lintas, dan pelanggaran batas kecepatan.

“Jadi melanggar batas kecepatan, melanggar marka jalan, tergolong juga melanggar APIL, ini kelak berubah target prioritas kami,21 hari ke depan wajib dapat menekan jumlah lakalantas,” kata AKBP Nanang, usai apel gelar pasukan Operasi Simpatik Progo 2017 di halaman Mapolres Kulonprogo, Rabu (1/3).

Dalam pelaksanaan operasi, upaya peningkatan disiplin lalu-lintas dilakukan dengan memberi tau imbauan, pendidikan di sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman mengenai tertib berlalu-lintas sejak usia dini.

Adapun upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu-lintas juga telah mulai dilakukan sejak berbagai hari lalu dengan mengaktifkan Satgas preventif untuk memberi imbauan dan peringatan terhadap pengemudi, terutama pengemudi dari luar kota supaya mengurangi kecepatan pada jalur-jalur rawan.

Sebanyak 140 personel yang dilibatkan dalam operasi dibagi dalam berbagai Satgas, antara lain Satgas satu, Satgas Preventif, Satga Preemtif, Satgas Penindakan dan Pelanggaran, dan Satgas Bantuan. Menurut Nanang, kecelakaan yang terjadi di titik-titik rawan tersebut rata-rataakibat hal human error.

“Sasaran Operasi Simpatik Progo 2017 juga difokuskan di wilayah tertib lalu-lintas (KTL) yakni di Jalan Brigjen Katamso dan di Jalan Diponegoro Wates,” imbuhnya.
(Panuju Triangga/CN41/SMNetwork)
Share:

8 Desa di Kulonprogo Terapkan Jagawarga



Solopos.com, KULONPROGO-Sebanyak delapan desa di Kulonprogo ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program jagawarga. Masyarakat diinginkan bisa berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban dan memperhatikan kondisi kesejahteraan sosial di lingkungan masing-masing.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kulonprogo, Tri Wahyudi mengatakan, desa yang ditunjuk antara lain Giripeni dan Bendungan di Wates, Karangsari, Tawangsari, dan Margosari di Pengasih, Kedundang di Temon, Hargorejo di Kokap, dan Pendoworejo di Girimulyo. Jagawarga diterapkan setiap dusun di desa-desa tersebut.

“Tujuannya menambah ikut dan masyarakat dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan maupun kesejahteraan warga sekitar,” ujar Tri usai sosialisasi jagawarga di Gedung Binangun, Wates, Kulonprogo, Selasa (28/2/2017).

Menurut Tri, tingginya tingkat kerawanan maupun potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat bisa mengganggu kelancaran pembangunan daerah. Masyarakat hendaknya lebih peduli, setidaknya dengan menjaga kawasan sekitarnya masih kondusif. Faktor serupa juga berlaku pada persoalan kesejahteraan sosial yang butuh memperoleh perhatian khusus.

Tri lalu mengungkapkan, jagawarga diinginkan manjur/tepat meningkat ikut dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan dan kondusif. Masyarakat paling tak bisa menginformasikan beberapa kasus yang terjadi terhadap instansi terkait.

“Kalau bisa diselesaikan sendiri itu lebih baik, umpama waktu ada konflik antar warga. Andai tidak, bisa disampaikan ke instansi terkait, umpama ke kepolisian andai itu perbuatan pidana,” ujar dirinya menerangkan.

Tri menambahkan, jumlah desa yang menerapkan jagawarga diproyeksikan bertambah tahun ini. Dirinya berharap jagawarga pada pada akhirnya bisa dilaksanakan semua desa di Kulonprogo meskipun dengan-cara bertahap.

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Kulonprogo, AKP Sumina memaparkan, keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Jagawarga bakal memperoleh pendampingan supaya sangatlah sanggup menambah kepedulian masyarakat, minimal terhadap wilayahnya sendiri.

Masyarakat diinginkan lebih peka terhadap kasus yang bisa mengganggu stabilitas daerah, bagai premanisme, narkoba, konflik antarwarga, sampai  soal kesejahteraan sosial. Sumina berpendapat, masyarakat bisa melakukan musyawarah untuk mencari solusi dari kasus yang terjadi.

Mereka juga bisa melakukan upaya preventif. Namun, persoalan itu wajib segera dilaporkan terhadap intansi terkait apabila masyarakat terjadi sesuatu kesulitan. “Masyarakat bakal lebih aktif supaya desanya lebih maju,” kata Sumina.
Share:

Sambut Kehadiran Bandara NYIA, Pemkab Kulonprogo Gelar Latih Kerja



YOGYAKARTA - Pemkab Kulonprogo menyiapkan 27 paket pelatihan gratis untuk masyarakat supaya mempunyai keterampilan. Program ini diinginkan sanggup mengentaskan kemiskinan serta pengangguran, terutama menghadapi keberadaan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo.

Kepala Dinas Tenaga Kerja serta Transmigrasi Eko Wisnu Wardhana mengatakan, pada 2017 setidaknya ada 27 paket pelatihan yang bisa diikuti. Empat paket didanai dari APBD Kulonprogo serta selebihnya dengan APBN.

Setiap paketnya ada 16 siswa dengan kurun saat pelatihan kurang lebih satu bulan. Bagi peserta yang lulus juga bakal menjalani uji kompetensi serta diberikan sertifikat supaya bisa dipakai menikahi pekerjaan.

“Program pelatihan ini telah selalu  dilaksanakan setiap tahun. Program untuk memberikan modal performa serta keterampilan bagi warga yang bakal bekerja ataupun membuka usaha. Ini untuk menambah kompensi tenaga kerja serta membekali yang ingin berwirausaha,” katanya, Selasa (28/2/2017).

Program yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) ini lumayan diminati masyarakat. Mereka wajib melakukan seleksi, itu dikarenakan kuota setiap programnya amatlah terbatas, bagai pelatihan tampilan grafis, tata boga, ataupun las lanjutan

Baca Halaman sumber.....
Share:

27 February 2017

Beredar Info Palsu Lowongan Kerja



Solopos.com, KULONPROGO-PT Antariksa Pura I menegaskan belum dilakukan penerimaan tenaga kerja maupun pekerjaan proyek terkait Bandara Temon. Faktor ini terkait dengan santer beredarnya informasi palsu terkait kehadiran lowongan pekerjaan di beberapa sosial media.

Didik Catur, Humas Proyek Pembangunan Bandara NYIA, berbicara ada sejumlah pihak yang menghubungi PT Antariksa Pura 1 guna mengkonfirmasi adanya lowongan pekerjaan terkait bandara.


Kemudian diketahui ada sejumlah pesan yang viral beredar di sosial media maupun grup-grup masyarakat. “Kabarnya juga telah ada [masyarakat] yang sempat dikumpulkan di Glagah,” ujarnya saat/ketika dihubungi pada Minggu (26/2/2017).

Padahal, pekerjaan proyek maupun penerimaan tenaga kerja di bandara sama sekali belum dimulai. Sejauh ini baru dilakukan pemasangan pagar bandara yang dikerjakan oleh sejumlah pekerja rekrutan dari desa setempat. Proses pengurukan lahan relokasi juga baru mulai dilakukan serta ditangani oleh pemerintah daerah.

Ia berbicara beberapa orang telah sempat tertipu meskipun selanjutnya sempat dicegah. Sasaran penipuan ini bukan cuma sekedar warga terdampak bandara semata namun juga masyarakat luas. Menurutnya, PT Antariksa Pura juga telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk meverifikasi berita tersebut.

Didik menerangkan apabila informasi rekruitmen cuma bakal diumumkan melewati laman dalam jaringan (daring) perusahaan serta media massa terkemuka. Dipastikan pula apabila proses perekrutan PT Antariksa Pura tak memungut anggaran apapun serta untuk keperluan apapun.

Selain itu, Antariksa Pura juga tak sempat menunjuk perusahaan jasa pariwisata tertentu untuk transportasi serta akomodasi peserta interview di setiap proses rekruitmen.

Sebelumnya, R Sujiastono, Project Manager Kantor Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Antariksa Pura I membahas apabila pelelangan untuk konsultan perencanaan serta penglihatan maupun kontraktor pengerjaan tetap berlangsung di Jakarta.
Baca Halaman sumber.....
Share:

24 February 2017

Belasan Sekolah Tunda Simulasi UNBK



Solopos.com, KULONPROGO-Simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP/MTs 2017 bakal diselenggarakan pada awal pekan depan di Kulonprogo. Namun, terdapat 12 sekolah yang dipastikan absen karena masih menunggu realisasi pengadaan komputer.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo, Jujur Santosa mengatakan, simulasi UNBK 2017 akan diselenggarakan pada Senin (27/2) dan Selasa (28/2) pekan depan. Kegiatan itu semestinya diikuti seluruh peserta UNBK yang berasal dari 79 sekolah. Namun, sebanyak 12 sekolah ternyata perlu menunda simulasi karena terkendala sarana dan prasarana komputer yang masih kurang. “Pengadaan komputer kita belum siap sehingga akan ada penjadwalan simulasi susulan,” ungkap Jujur, Kamis (23/2).


Jujur memaparkan, UNBK memang akan dilaksanakan oleh semua SMP/MTs di Kulonprogo. Namun, hanya 15 sekolah yang mampu menyelenggarakannya secara mandiri. Sebanyak 64 lain akan melaksanakan ujian di SMA/SMK terdekat karena keterbatasan fasilitas komputer.

Pemkab Kulonprogo berusaha mengatasi permasalahan kekurangan komputer dengan mengalokasikan Rp1,068 miliar untuk pengadaan enam paket komputer dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. Namun, pengadaan tersebut hanya cukup untuk menggenapkan jumlah komputer di 12 sekolah. Sebenarnya, Pemkab Kulonprogo juga mendapatkan program pengadaan komputer sebanyak 18 paket dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp150 juta per paket. Namun, belum ada kepastian mengenai realisasinya.

Jujur lalu mengungkapkan, pengadaan komputer dari alokasi APBD 2017 diperkirakan baru terealisasi pada pekan depan. Pihak sekolah tentunya juga masih membutuhkan waktu untuk melakukan perakitan dan persiapan lainnya. Kondisi itu lah yang membuat mereka menunda simulasi UNBK. “Tempat simulasi sekaligus menjadi lokasi penyelenggaraan UNBK. Jadi selain yang sudah bisa menyelenggarakan sendiri, lainnya menumpang di SMA/SMK,” kata Jujur.

UNBK SMP/MTs 2017 akan dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 2, 3, 4, dan 15 Mei 2017, sedangkan gelombang kedua pada 8, 9, 10, 16 Mei 2017. Kepala Dinas Dikpora Kulonprogo, Sumarsana mengimbau sekolah mematangkan persiapan dengan membiasakan peserta ujian latihan mengerjakan soal dengan sistem computer based test (CBT).

Sumarsana menambahkan, beberapa sekolah diketahui sudah membiasakan peserta didiknya dengan sistem CBT, misalnya pada ujian semester. Namun, dia pun memahami jika masih banyak yang belum familiar dengan sistem tersebut sehingga perlu memperbanyak latihan ujian. “Kalau ada peserta didik yang punya laptop, bisa diinstalkan aplikasi simulasi UNBK juga untuk latihan di sekolah,” ujar Sumarsana.

Baca Halaman sumber.....
Share:

Bantuan 100 Unit Rumah, Pendaftar Hanya 46 KK



Solopos.com, JOGJA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY memperoleh bantuan 100 unit rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) yang disediakan bagi relokasi warga yang bermukim di tanah Magersari terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo. Adapun kualitas anggaran setiap unit rumah berkapasitas jenis 36 itu kurang lebih Rp79 juta per unitnya. Meski demikian, baru 46 kepala keluarga (KK) yang mendaftar untuk memperoleh rumah tersebut.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUP-ESDM DIY Muhammad Mansur membahas bantuan rumah dengan ukuran jenis 36 itu diberikan oleh Kementrian PUPR sebanyak 100 unit. Meski demikian, hasil pemantauan sampai  pertengahan Februari 2017, masyarakat yang mendaftarkan diri bakal menempati relokasi magersari baru tercatat antara 46 kepala keluarga (KK) sampai  48 KK.


“Pusat kan bakal memberi 100 [unit rumah tiper 36] ya, tetapi kami butuhnya cuma kurang lebih 46, pokoknya di bawah 50 yang mendaftar,” ujarnya, Kamis (23/2/2017).

Adapun besaran anggaran per unit rumah ukuran 36 meter persegi kurang lebih Rp79,2 juta. Dengan hitungan anggaran per meter persegi setiap unit sebesar Rp2,2 juta dengan menyesuaikan harga material waktu ini. Apabila cuma 46 unit rumah sesuai jumlah KK yang mendaftar maka bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp3,64 miliar. Namun Kementrian PUPR sudah menganggarkan 100 unit rumah yang diperkirakan total Rp7,92 miliar.

“Per rumah andai per meter standar itu Rp2,2 juta, tinggal mengalikan saja [jumlah 100 unit]. Standar kami itu [hitungannya], tapi itu kira-kira ya,” jelasnya.

Mengingat yang mengajukan rumah tak lebih dari 50 unit, lanjut Mansur, pihaknya bakal mengupayakan untuk meminta sisa anggaran tersebut supaya dapat dipakai untuk pembangunan fasilitas umum serta fasilitas sosial di pemukiman relokasi magersari. “Rencana Pemda DIY andai terbukti yang minta tak lebih dari 50 [unit] ya yang lain masih dananya kami minta, kelak diwujudkan dengan fasum, fasos andai dibolehkan ya. Tetapi itu usulan saja, kelak andai tak diperbolehkan ya kelak bagaimana lah kebijakannya,” kata Mansur.

Ia menambahkan, belum mengenal dengan-cara tentu waktu dimulainya pembangunan rumah di relokasi magersari. Pembangunan sepenuhnya bakal dilakukan pemerintah pusat. Adapun lokasi yang berubah opsi antara di Desa Kulur maupun Desa Kaligintung, yang keduanya berada di Kecamatan Temon, Kulonprogo. Mansur menegaskan, tak tahu menahu terkait syarat warga yang bakal menempati rumah tersebut, entah dipungut anggaran bisa juga tidak. Itu dikarenakan sepenuhnya pengelolaan bakal diserahkan ke Pemkab Kulonprogo. “Itu kebijakan Pemkab Kulonprogo, andai Kementrian PUPR cuma menyediakan fasilitas rumah, aturan main diserahkan Kulonprogo,” tegasnya.

Baca Halaman sumber.....
Share:

23 February 2017

Sultan Ingin NYIA Jadi Bandara Transit Internasional



Solopos.com, JOGJA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo kelak tidak sekedar menjadi bandara tujuan dari penerbangan internasional. Namun Raja Ngayogyakarta ini juga menyarankan kepada pihak terkait agar NYIA juga bisa menjadi bandara transit untuk rute internasional.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura mengoperasikan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada 2016 silam sebagai bandara transit penerbangan internasional untuk mengimbangi keberadaan Changi di Singapura.


HB X menegaskan, ia lebih setuju jika DIY tidak sekadar menjadi bandara tujuan, namun juga sebagai tempat transit penerbangan seluruh dunia setelah nanti NYIA beroperasi pada 2019. “Kalau saya ya, Jogja itu tidak sekedar [menjadi] destination, tempat tujuan tapi juga transit,” ungkapnya seusai menemui Dubes RI untuk Singapura di Kepatihan, Rabu (22/2/2017)

“Dalam arti entah penerbangan dari mana [saja] bisa ke Jogja, direct flight, tapi juga ke Australia. Jadi mungkin dari Singpaura ke Jogja tapi juga bisa ke Australia. Sehingga dari Australia pun transit di Jogja [dulu] baru ke Singapura,” imbuh Sultan lagi saat menjelaskan kemungkinan bisa dijadikan DIY sebagai transit internasional.

Sultan menambahkan, ide menjadikan DIY sebagai bandara transit internasional bisa menjadi pertimbangan pemerintah maupun pihak terkait. Menurutnya ide itu seharusnya menjadi isu saat ini. Sehingga ada pilihan-pilihan untuk memberikan layanan transit bagi penerbangan dunia, salahsatunya di Jogja.

“Jadi misalnya penumpang dari Amerika yang mau lewat barat itu apakah semuanya kan berhenti di Dubai atau Emirat, dari situ akan [ada pilihan] apakah lewat Malaysia, Singapura atau Jogja, bisa jadi pilihan,” kata Sultan.

Meski demikian hal itu harus dipertimbangan menyangkut fasilitas. Sultan berharap, PT Angkasa Pura I tidak sekedar menjadi Jogja sebagai tempat destinasi semata namun juga sebagai transit antar kota di dunia. Jika hal itu bisa dilakukan akan ada keuntangan yang besar. Tetapi, bandara yang dibangun perlengkapan harus memadai serta pelayanan yang sesuai standar internasional.

“Sekarang bagaimana fasilitas yang disediakan Angkasa Pura, tapi harapan saya tidak sekedar Jogja sebagai destinasi juga dimungkinkan jadi transit. Jelas lebih menguntungkan, perputaran duitnya kan mestinya lebih besar,” jelasnya.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya melihat ada potensi besar khususnya dalam investasi dari Singapura ke DIY. Selain bidang wisata, namun juga ekspor produk unggulan dari DIY. Investasi yang sekarang menjadi minat Singapura antara lain pengembangan digital ekonomi atau industri kreatif serta industri animasi, investasi bidang infrastruktur dan pengembangan smart city.

Ia tidak menampik, keberadaan NYIA di Kulonprogo akan memberikan sumbangsih besar akan masuknya investasi maupun perkembangan wisatawan ke DIY. “Ya saya kira memang dukungan utama peningkatan pariwisata adalah konektivitas, [dengan ada NYIA] itu penerbangan langsung dari Singapura ke Jogja akan signifikan. Kami kembangkan join destination, jadi orang datang ke Singapura, nanti pilihannya, Singapura dengan mana, salahsatunya bisa memilih Jogja, khususnya Borobudur dan Prambanan,” jelasnya.
Baca Halaman sumber.....
Share:

Siap-Siap, Pemkab Kulonprogo Rekrut Guru Non-ASN



KULONPROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo akan merekrut tenaga guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam waktu dekat. Langkah itu diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan guru, khususnya jenjang SD.

Pemkab Kulonprogo mencoba menyusun formulasi baru dengan merekrut tenaga guru non-ASN. Program itu akan diterapkan di jenjang SD dengan dukungan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo. Sumarsana mengatakan, saat ini timnya sedang melakukan pendataan terbaru mengenai kebutuhan guru terbaru, termasuk menghitung jumlah guru yang pensiun pada 2018 mendatang.

Proses perekrutan rencananya mulai dilakukan pada Maret nanti. “Kami usahakan guru jenjang SD tidak akan kurang mulai tahun 2017, baik guru kelas, PAI, maupun guru Penjas Orkes,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo, Sumarsana, seperti mengutip Harian Jogja, Kamis (23/22017).

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro mengungkapkan, peningkatan kualitas pendidikan termasuk hal yang diprioritaskan dalam program pembangunan daerah yang tercantum pada Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018. Menurut dia, kebutuhan tenaga pendidik atau guru memang perlu mendapatkan perhatian khusus. Kekurangan guru yang terjadi selama ini dianggap membuat proses belajar mengajar menjadi tidak optimal.

Astungkoro sepakat jika perekrutan guru melalui jalur seleksi calon ASN tidak bisa dijadikan andalan. Jika ada usulan formasi yang disetujui, jumlahnya juga sangat terbatas. Itulah mengapa Pemkab Kulonprogo memutuskan untuk mengambil kebijakan khusus. “Jadi ada pola khusus di layanan pendidikan. Kita akan lakukan perekrutan secara terbatas untuk bisa memenuhi jumlah guru di sekolah,” ucap Astungkoro.

(ran)
Baca Halaman sumber.....
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP