Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


21 February 2017

DPRD Kulonprogo Kembangkan Layanan AspirasiKu



Solopos.com, KULONPROGO-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kulonprogo mengembangkan sistem layanan berbasis aplikasi AspirasiKu. Masyarakat bisa mengaksesnya untuk menyalurkan aspirasi terkait pembangunan daerah.

Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati berpendapat, antusiasme masyarakat Kulonprogo untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah sudah cukup tinggi. Banyak aspirasi yang diterima anggota Dewan dan ditindaklanjuti sebagai bahan pertimbangan penyusunan kebijakan daerah.

Namun, dia yakin masih banyak aspirasi yang belum tersampaikan karena kesempatan untuk bertemu langsung juga terbatas. “Jadi kami membangun sistem khusus yang bisa diakses seluruh masyarakat kapanpun,” kata Akhid, Senin (20/2/2017).

Akhid memaparkan, AspirasiKu memungkinkan masyarakat menyampaikan aspirasinya kepada DPRD Kulonprogo tanpa harus melalui pertemuan resmi yang terkadang butuh jadwal khusus. Aspirasi itu bisa berbentuk laporan, keluhan, hingga saran konstruktif.

Semuanya akan ditampung dan ditindaklanjuti, termasuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembahasan alokasi anggaran daerah. “Kami terus berbenah diri agar seluruh masyarakat bisa berpartisipasi aktif dan ikut mewarnai proses pembangunan Kulonprogo,” ujar dia.

Sekretaris DPRD Kulonprogo, Yohanes Irianta memaparkan, AspirasiKu adalah salah satu wujud komitmen anggota Dewan untuk lebih dekat dan menampung sebanyak mungkin aspirasi masyarakat.

Aspirasi yang masuk selanjutnya disusun sesuai daerah pemilihan (dapil) anggota Dewan agar memudahkan penentuan langkah tindak lanjut. “Aspirasi itu direkap setiap masa reses di bulan Januari, Juli, dan Oktober,” ucap Irianta.

Irianta mengungkapkan, sosialisasi layanan AspirasiKu bakal dilakukan melalui berbagai media, mulai dari surat pemberitahuan, brosur, hingga laman resmi DPRD Kulonprogo. Menurutnya, seluruh masyarakat Kulonprogo berhak mengetahui informasi mengenai adanya kemudahan dalam penyampaian aspirasi.

Dia berharap banyak masyarakat yang kemudian tertarik berpartisipasi dalam pembangunan daerah dengan memanfaatkan AspirasiKu.

Sosialisasi juga bakal dilakukan langsung oleh para anggota Dewan. Hal itu misalnya saat mereka turun ke lapangan untuk mengawasi atau mengevaluasi program dan kebijakan pemerintah daerah.

“Nanti ada rencana Dewan datang ke kecamatan sesuai dapil masing-masing. Itu sekalian untuk sosialisasi AspirasiKu,” ungkap Irianta menambahkan.
Baca Halaman sumber 
Share:

Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas - Solopos.com

Solopos.com, KULONPROGO-Peningkatan kualitas infrastruktur menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah pada 2018 nanti. Kondisi infrastuktur yang lebih baik dianggap dapat mempercepat tumbuhan daerah di berbagai daerah.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah Kulonprogo, Astungkoro pada konsultasi publik rencana awal Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018 di Gedung Kaca, Wates, Kulonprogo, Senin (20/2/2017). “Upaya peningkatan infrastruktur di tahun 2016 kemarin ternyata belum tercapai maksimal,” kata Astungkoro.

Astungkoro memaparkan, sebanyak 20 juta orang akan keluar dan masuk Kulonprogo dalam dua hingga tiga tahun mendatang seiring dengan adanya pembangunan bandara baru. Kulonprogo dituntut menyesuaikan diri agar megaproyek tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Salah satunya adalah dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur.

Bentuk peningkatan infrastruktur antara lain dengan membangun dan memperbaiki kualitas jalan, jembatan, maupun fasilitas publik lain. Astungkoro lalu berpendapat jika kualitas infrastruktur juga berpengaruh terhadap kelancaran pembangunan di bidang lain. “Kita bisa membangun sektor pariwisata dengan dukungan infrastruktur itu, misalnya melalui pembangunan jalan menuju tempat wisata,” ujar dia
Baca Halaman sumber.....
Share:

Pemkab Siapkan Rp 27 Miliar untuk Sempurnakan Taman Budaya Kulonprogo



TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Taman Budaya Kulonprogo tahun ini akan menjalani penyempurnaan sebelum mulai bisa digunakan secara resmi.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo sudah menyiapkan anggaran hingga Rp27 miliar untuk proses penyempurnaan tersebut.

Kepala Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Zahram Azzurawan mengatakan, rancang bangun Taman Budaya Kulonprogo dibagi jadi tiga konsep ruang pertun jukkan.

Yakni, gedung hall utama, gedung galeri seni, dan juga teater terbuka. Adapun yang sudah dibangun saat ini barulah gedung hall yang sudah memasuki tahap akhir sebelum digunakan.

“Bangunannya sudah jadi dan tahun ini juga bisa digunakan. Kami akan memulai pekerjaan penyempurnaannya dengan penataan landscape, pembangunan joglo, pagar, fasilitas mushola, juga pengurukan akses jalannya,” kata Zahram, Minggu (19/2/2017).

Anggaran untuk penyempurnaan tersebut mencapai Rp27 miliar yang diambilkan dari Dana Keistimewaan.

Meski begitu, belum diketahui kapan pekerjaan penyempurnaan itu akan mulai dilakukan.
Namun, Zahram memastikan bahwa pekerjaan dilakukan tahun ini sehingga di akhir tahun nanti gedung sudah bisa digunakan.

“Kalau landscape dan pagar berikut joglonya selesai, sudah langsung bisa digunakan. Sedangkan dua gedung pertunjukan lainnya akan dibangun pada tahun anggaran berikutnya secara bertahap,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Untung Waluyo berharap Taman Budaya Kulonprogo bisa segera dituntaskan pembangunannya pada tahun ini juga.

Nantinya, Taman Budaya itu akan digunakan untuk mengakomodasi pentas seni maupun kegiatan kebudayaan di Kulonprogo.

Pihaknya sudah menginventarisir beberapa event rutin di Kulonprogo yang nantinya bisa dialihkan lokasi penyelenggaraannya ke Taman Budaya tersebut.

Di antaranya Festival Budaya Menoreh, Festival Kesenian Yogyakarta, hingga Manunggal Fair.
“Karena sudah rutin, diharapkan bisa dikonsentrasikan ke situ, tidak di Alun-alun lagi. Ini sekaligus membuka wawasan baru pengembangan perekonomian di Kulonprogo,” kata dia. (*)
Baca Halaman sumber.....
Share:

Kapal Nelayan Pantai Gesing Terbalik di Kulonprogo - TRIBUN JOGJA


GUNUNGKIDUL – Dua anak buah kapal (ABK) menjadi korban ganasnya ombak laut selatan. Mereka berhasil selamat ke daratan dengan merangkul jeriken.


Kecelakaan terjadi Minggu (19/2) dinihari. Saat kapal nelayan dari Pantai Gesing, Ponjomulyo, Girikarto, Panggang melaut. Kapal yang dinakhodai Turyono, dan ABK Tumin, warga Majingklak, Kalipucang, Pangandaran Jabar bertolak dari Pantai Gesing. Mereka hendak menangkap ikan di perairan Pantai Glagah Kulonprogo.
Gelombang besar datang menghantam dan kapal terbalik. Berbekal merangkul jeriken, dua awak kapal tersebut berenang ke pantai dan akhirnya selamat.
“Kedua korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Korban mengalami luka memar pada lengan sebelah kanan akibat terhantam badan kapal,” kata Koordinator SAR Wilayah II Pantai Baron Marjono.

Bangkai kapal berhasil dievakusi Tim SAR Wilayah IV Pantai Glagah. Sementara kedua nelayan telah kembali ke kampung halaman.
“Hingga sekarang, kapal dan mesin masih kami titipkan di Pantai Kuwaru karena mengalami kerusakan,” ujarnya. (gun/iwa/mg1)

Baca Halaman sumber.....
Share:

19 February 2017

Pemkab Berharap Nelayan Naik Kelas Pakai Kalam di Atas 10 GT



Solopos.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan nelayan setempat naik kelas, sehingga mampu mengoperasikan kapal-kapal di atas 10 grosston.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Sudarna di Kulonprogo, mengatakan jumlah nelayan tradisional Kulonprogo sebanyak 648 orang.

“Kami berharap mereka naik kelas, meski nanti kewenangannya beralih ke provinsi. Tapi kami tetap mereka naik kelas dengan mengoperasikan kapal di atas 5 grosston,” kata Sudarna seperti dikutip Antara, Sabtu (18/2/2017).

Ia mengatakan nelayan tradisional itu hanya mampu mengoperasikan kapal perahu tempel. Mereka melaut juga masih mengandalkan kondisi cuaca.

“Kami sudah memberikan pelatihan kepada nelayan bagaimana mengoperasikan kapal ukuran besar. Mereka, kami ikut pelatihan di Cilacap dan Pacitan, tapi setelah kembali mereka tetap memilih mengoperasikan kapal motor tempel,” katanya.

Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKPP) Kulon Progo Prabowo Sugondo mengatakan profesi nelayan di Kulon Progo ini masih sambilan.

“Selama pertanian masih menguntungkan, nelayan akan bertani. Selain itu, sebagian nelayan juga beralih profesi menjadi pembudi daya udang,” kata Prabowo.

Ia mengatakan turunnya produksi perikanan tangkap laut juga dikarenakan produksi perikanan tangkap menggunakan perahu motor tempel sangat tergantung oleh cuaca, angin, gelombang, posisi bulan, dan pasang surut.

Selain itu, terjadinya kemarau panjang menyebabkan suplai dari sungai ke laut menurun sehingga kandungan nutrisi air lau di jalur satu yang menjadikan kelimpahan fitoplankton menurun.

“Kami optimistis, produksi perikanan tangkap akan kembali meningkat pada 2017,” katanya.
Baca Halaman sumber.....
Share:

Mencicipi Growol Versi Modern



Growol merupakan satu dari sederet makanan tradisional khas Kulonprogo yang patut diicipi. Growol bahkan sudah memiliki versi trendi yang cukup mudah ditemukan di sejumlah toko modern di Kulonprogo.

Growol terbuat dari singkong. Sebelum digiling dan dikukus hingga matang, singkong yang telah dikupas harus direndam dalam air selama sekitar tiga hari. Pada zaman dahulu, growol yang rasanya hambar ini sering dijadikan pengganti nasi.

Namun, bentuk makanan khas Kulonprogo ini dianggap cenderung tidak menarik sehingga tidak cocok dijadikan oleh-oleh. Selain itu, tidak semua orang mampu menerima cita rasa yang ditawarkan growol.

“Growol itu baunya dianggap tidak enak jadi tidak semua kalangan bisa menikmati growol. Sekarang orang Kulonprogo sendiri saja belum tentu doyan,” kata Desti, beberapa waktu lalu.

Sejak April 2016, Desti dan ibunya, Sri Puji Astuti merintis usaha stik growol di rumah mereka, Dusun Karangwuluh Lor, Desa Karangwuluh, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Keduanya mencoba berinovasi agar growol dapat dinikmati semuanya kalangan.

Pembuatan stik growol dimulai dari mengukus growol selama beberapa menit. Growol kemudian dicampur dengan berbagai bahan seperti tepung terigu, maizena, mentega, serta bumbu pendukung sesuai rasa yang diinginkan. Ada enam rasa yang ditawarkan, yaitu original, bawang, pedas, stroberi, keju, dan barbeque.

Adonan lalu dicetak dengan mesin penggiling hingga berbentuk seperti mie dengan panjang sekitar 10 sentimeter. Goreng hingga kering dan jadilah stik growol yang siap santap.

Sri sendiri merupakan salah satu anggota aktif Koperasi HJKP Manunggal. Setelah melalui serangkaian proses, stik growol mendapatkan akses untuk dijual di Toko Milik Rakyat (Tomira) yang dikelola koperasi.

Namun, stik growol saat juga sudah masuk beberapa toko moderen lain sehingga semakin memudahkan konsumen. Mereka juga menggunakan sistem penjualan online sehingga konsumen stik growol juga berdatangan dari wilayah Jogja, Jawa Tengah, Kalimantan, bahkan Papua.

Sri menambahkan, growol aman dikonsumsi penderita diabetes karena mempunyai kandungan gula yang rendah. “Harganya Rp10.000 per kemasan. Cocok untuk oleh-oleh,” ucap dia.
Share:

16 February 2017

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Magelang-Kulon Progo Telah Dibuka




MAGELANG, KOMPAS.com - Akses jalan Magelang-Kulon Progo, tepatnya di Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, sudah dapat dilalui setelah sempat tertutup material longsor sejak Selasa (14/2/2017) malam.

Jalan dibuka sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (15/2/2017).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Magelang Edi Susanto mengatakan, petugas dibantu masyarakat sempat mengalami kesulitan saat membersihkan material tanah karena terkendala hujan dan medan yang gelap. Saat membersihkan pun sempat terjadi longsor susulan pada Selasa malam.

"Kegiatan pembersihan kemudian kami lanjutkan Rabu pagi, dengan mendatangkan alat berat agar lebih cepat," ujar Edi, Rabu siang.

Edi menuturkan, longsor di jalur alternatif wisata Borobudur itu terjadi akibat hukan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa jam. Tanah menjadi labil, dan menyebabkan tebing setinggi 15 meter, lebar 10 meter, dan tebal 1,5 meter runtuh.

"Selain menutup jalan, longsor juga sempat menimpa tiga orang pengendara sepeda motor. Namun, mereka tidak mengalami luka, hanya trauma," ungkap Edi.

Baca juga: Longsor di Jalur Magelang-Kulon Progo, 3 Orang Tertimbun

Kepala Desa Sambeng, Sugiyarto, mengungkapkan bahwa longsor di lokasi tersebut adalah yang keempat sejak beberap waktu terakhir. Hal itu karena adanya rekahan tanah di atas tebing, serta kondisi tanah yang mudah sekali longsor jika terkena hujan deras.

“Longsoran ini sudah keempat kalinya. Setiap musim hujan di sini sering longsor,” jelas Sugiyarto.

Camat Borobudur, Nanda Cahyadi Pribadi, menyebutkan, di wilayah Borobudur ada beberapa desa yang rawan longsor, seperti Desa Kenalan, Desa Giritengah, dan Desa Giripurno.

Bahkan, hujan deras kemarin juga mengakibatkan longsor dan nyaris menimpa rumah warga di Dusun Kemiriombo, Desa Giripurno.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor agar tetap waspada mengingat curah hujan masih berintensitas tinggi.

“Apabila terjadi hujan deras segera mencari tempat yang lebih aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbau Nanda.

Sementara itu, dari hasil pantauan BPBD Kabupaten Magelang, sejak Selasa (14/2/2017), telah terjadi longsor di empat titik di Kabupaten Magelang, antara lain dua titik di Kecamatan Borobudur dan dua titik di Salaman.

Selain itu, terjadi pula angin kencang yang menyebabkan sebuah rumah di Dusun Tempuksari, Desa Candisari, Kecamatan Secang.

Sebagai antisipasi longsor susulan, pihaknya bersama masyarakat segera menutup rekahan dan mengeruk tanah yang masih berpotensi longsor jika terjadi hujan.

Penulis : Kontributor Magelang, Ika Fitriana
Editor : Farid Assifa 
Share:

Penggugat Paku Alam Ground di Lokasi Bandara Kulonprogo Dilaporkan ke Polisi




TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Polemik perebutan hak kepemilikan yang menyelimuti lahan Paku Alam Ground (PAG), lokasi calon pembangunan bandara baru di Temon, Kulonprogo kian panas.

Pihak yang menggugat Puro Pakualaman atas klaim tanah tersebut kini justru dilaporkan ke polisi.
Sebelumnya ada 8 orang yang menyebut diri sebagai cucu dan cicit dari PB X dan BRAy Moersoedarinah yang diklaim merupakan pemilik sah lahan tersebut.

Para penggugat itu antara lain Suwarsi, Eko Wijanarko, Endah Prihatini, Hekso Leksmono Purnomowati, Nugroho Budiyanto, Rangga Eko Saputro, Diah Putri Anggraini dan Ida Ayuningtyas.

Adapun pihak tergugat yakni Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X dan Direksi PT Angkasa Pura I.
Isi gugatan tersebut memperkarakan perbuatan melawan hukum terkait lahan yang diklaim milik tergugat tanpa disertai alas hak yang benar menurut hukum.

Belakangan, gugatan intervensi dilayangkan atas perkara perdata tersebut oleh tiga orang yang mengaku sebagai ahli waris sah dari BRAy Moersoedarinah yang merupakan permaisuri PB X.

Ketiganya yakni BRAY Koes Siti Marlia, M Munier Tjakraningrat, dan M Malikul Adil Tjakraningrat. Kubu ini mengklaim sebagai ahli waris sah dari perkawinan Moersoedarinah dan PB X.

Kubu inilah yang kini mengajukan laporan pidana atas pihak penggugat pertama atau kubu Suwarsi.
Pelaporan disampaikan di Mapolres Kulonprogo melalui berkas pengaduan bernomor Reg/13/II/2017/SPKT pada Rabu (15/2/2017) kemarin.



Halaman
123

Share:

Pilkada Kulonprogo, Hasto Menang Telak


WATES (KRjogja.com) - Hasil penghitungan perolehan suara sementara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kulonprogo 2017, menempatkan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 2, dr H Hasto Wardoyo SpOG(K)-Drs H Sutedjo sebagai pemenang. Pasangan 'Sedulur Hasto-Tedjo' (Sehat) berdasarkan perolehan suara sementara menang telak mengalahkan Paslon Nomor Urut 1, Drs H Zuhadmono Azhari-BRAy Hj Iriani Pramastuti (Hadir).

Hasto bersyukur atas hasil sementara yang memenangkannya, dan akan menjalin komunikasi serta silaturahmi dengan Paslon Hadir, termasuk mengakomodir program-program mereka. Sementara Zuhadmono menyatakan legawa dan menerima kekalahan ini.

Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Pedukuhan Klepu Desa Hargowilis, Kokap tempat Hasto menggunakan hak pilihnya, Paslon Sehat meraih kemenangan mutlak dengan 245 suara sedangkan Paslon Hadir hanya kebagian empat suara. Demikian pula di TPS 01 Pedukuhan Temanggal, Wijimulyo, Nanggulan, tempat Cawabup Drs H Sutedjo nyoblos, Paslon Sehat menang telak dengan mendulang 428 suara sementara Hadir hanya satu suara.

Bahkan Zuhadmono kalah di kandang sendiri (TPS 07 Jogoyudan). Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut tercatat 239 plus 4 (pindahan 3 dan tambahan 1), total 243. Tapi yang menggunakan hak pilihnya 189 orang. Perolehan suara Paslon Hadir hanya 52 suara sementara Paslon Sehat 135 suara. Sedangkan dua suara tidak sah.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 13 Klepu, Sukirdi mengatakan, DPT di TPS tersebut 316 orang, yang menggunakan hak pilih 251 orang dengan dua suara tidak sah. "Hasto-Tedjo dapat 245 suara, Zuhad-Iriani hanya empat suara," tegasnya.

Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Wates, Kepala Rutan Soleh Joko Sutopo AMD IP SH MH mengatakan, TPS 32 khusus untuk warga binaan dan pegawai Rutan. DPT Rutan (TPS 32) sebanyak 83 orang, yang hadir 60 dan tidak hadir karena sudah bebas maupun pindah memilih di dekat rumah. Perolehan suara di Rutan dengan kehadiran 60 orang, Paslon 1 mendapat 11 suara dan Paslon 2 sebanyak 49 suara.

Penghitungan cepat Tim Pemenangan Paslon Hasto Wardoyo-Sutedjo baik di Rumah Klepu Hargowilis Kokap maupun Sekretariat Bersama (Sekber) Pendapa Nanggulan serta DPC PDI Perjuangan setempat menunjukkan Paslon Sehat meraih kemenangan sementara mencapai 86,12 persen. Sedangkan Paslon Zuhadmono Azhari-Iriani Pramastuti 13,88 persen.

Quick count atau penghitungan cepat di rumah Hasto, Klepu disaksikan keluarga dan Tim Pemenangan. Satu persatu laporan dari TPS di seluruh Kulonprogo dimasukkan data, hasil suara sementara Paslon Sehat jauh di atas rival mereka yakni Hadir. "Kami sangat bersyukur terhadap hasil perolehan suara sementara. Sungguh 86 persen di luar ekspektasi saya," kata Hasto usai proses hitung cepat.

Hasto menilai, perolehan 86 persen suara jauh lebih bagus dengan nilai 70 persen diperkirakannya. Diakuinya, dengan hasil memuaskan tersebut justru mengandung konsekuensi tanggung jawab yang lebih besar. Masyarakat memberikan dukungan dan kepercayaan untuk membangun Kulonprogo.
"Kemenangan ini menjadi tugas yang tidak ringan. Pasangan Hasto-Tedjo harus bekerja keras untuk memenuhi keinginan dan tuntutan masyarakat. Sehingga syukur dan istigfar akan dilakukan agar diberikan kekuatan dan bisa amanah. Terlepas dari itu kami tetap harus menunggu penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujarnya.

Paslon Sehat berjanji akan tetap menjaga tali silaturahmi dan komunikasi dengan masyarakat. Termasuk dengan Pasangan Hadir. Bahkan visi dan misi mereka saat kampanye akan diakomodir dalam program kerja nanti.

Kemenangan Paslon Sehat mendapat respons positif dari para pendukung dan sejumlah anggota DPRD Kulonprogo serta DIY. Termasuk Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Bambang Praswanto.

Pasangan Hasto-Tedjo juga memenangkan perolehan suara di TPS kawasan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Baru (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kecamatan Temon. Dari hasil penghitungan sementara yang berhasil dihimpun dari 54 TPS di Temon, Zuhadmono-Iriani meraih sekitar 12,3 persen dari jumlah 21.187 pemilih. Sedangkan Hasto-Tedjo sekitar 60,2 persen.

Dalam pemantauan TPS di Kecamatan Temon, termasuk TPS di kawasan pembangunan NYIA, pemungutan suara berlangsung lancar. Keamanan tetap kondusif dan kekhawatiran adanya gangguan pada penyelenggaraan pemungutan suara tidak terjadi. (Rul/Wid/Ras/*-32)

http://krjogja.com/web/news/read/24640/Pilkada_Kulonprogo_Hasto_Menang_Telak
Baca Halaman sumber.....
Share:

14 February 2017

2 Kecamatan Terdampak Bandara Rawan Konflik

 



Solopos.com, KULONPROGO-Polres Kulonprogo mengantisipasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah terdampak pembangunan bandara dan pabrik pasir besi. Kedua lokasi tersebut dianggap memiliki potensi konflik karena adanya gejolak masyarakat kepada program pemerintah.

AKP Heru Meiyanto, Kasubag Humas Polres Kulonprogo, menjelaskan jajaran Polres Kulonprogo telah menyelesaikan pengarahan pengamanan di berbagai TPS pada hari pelaksanaan pemungutan suara pada 15 Februari mendatang.

“Kita sudah memiliki SOP pengamanan dan penanganan potensi konflik di TPS yang rawan,” ujarnya pada Harianjogja.com pada Sabtu (11/2/2017).

Selain 2 lokasi yang disebutkan di atas, dikatakan tidak ada tempat lainnya yang mendapat perhatian khusus untuk potensi konflik. Menurutnya, nyaris tidak permasalahan berarti karena persiapan dan pemetaan yang dilakukan sudah cukup matang. Hanya saja, masih ada kendala terkait koordinasi dan komunikasi personil dengan kondisi geografis yang ada.

Heru menyebutkan komunikasi cenerung sulit dilakukan di TPS yang berlokasi di areal perbatasan Purworejo, Jawa Tengah seperti Kokap dan Temon. Hal serupa juga berlaku untuk sejumlah TPS di kawasan perbatasan Magelang areal pegunungan Menoreh seperti Samigaluh dan Kalibawang. Namun, jajaran kepolisian telah mengantisipasi hal itu dengan menyiapkan komunikasi sistem lokal yakni dengan HT.

Harapannya, komunikasi bisa tetap dijalin dengan koordinasi terpusat. Persiapan yang dilakukan juga diklaim sudah mencapai 100%. Heru menerangkan pergeseran pasukan pengamanan menuju ke lokasi masing-masing akan dilakukan sehari sebelum hari H.

Terpisah, Kapolres Kulonprogo, AKBP Nanang Djunaedi mengatakan telah menghimpun informasi berkenaan pencegahan praktik money politik. Pola pengamanan yang dilakukan pada 15 Februari mendatang juga akan disesuaikan dengan jumlah kerawanan.

Data TPS rawan milik Polres Kulonprogo akan disingkronkan dengan data dari Panwaslu. Nanang menyebutkan TPS yang rawan juga tak sebatas konflik namun juga rawan bencana alam seperti longsor
Baca Halaman sumber.....
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP