-
Wisata Kulonprogo kali ini petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruna.Harianjogja.com, KULONPROGO — Petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruni terletak di Dusun X Beran, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kulonprogo. Warga sekitar berusaha terus melestarikannya dan rutin menyelenggarakan upacara adat suran di sana setiap tahun.Kiai Daruno dan Ni Daruni dikenal sebagai pengawal Pangeran Diponegoro yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825 hingga 1830 lalu. Suatu hari, para pendukung Pangeran Diponegoro berpencar ke berbagai wilayah yang dianggap sulit dijangkau pasukan Belanda. “Ketika dikejar Belanda, mereka sembunyi di dusun ini,” kata Prawoto Wiyono, tokoh masyarakat Dusun X Beran, Selasa (1/11/2016) pekan lalu.Prawoto mengungkapkan, tempat yang sekarang merupakan Dusun X Beran dianggap aman untuk menyimpan benda pusaka. Saat itu tanah sekitar diketahui dalam kondisi gembur karena berada di wilayah rawa-rawa. Kiai Daruno dan Ni Daruni kemudian menyimpan benda pusaka berupa tombak beserta landeannya dengan cara ditimbun lumpur dan rumput.Tempat penyimpanan benda pusaka saat ini dijadikan sebuah petilasan. Sebuah pohon asam tumbuh besar di tengah petilasan tersebut. Prawoto mengatakan, petilasan itu digunakan untuk mengenang sejarah dan mengingat perjuangan pahlawan pada masa penjajahan, khususnya Kiai Daruno dan Ni Daruni.Warga Dusun X Beran juga rutin menyelenggarakan upacara adat suran di Petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruni setiap tahun. Prawoto menjelaskan, kegiatan itu merupakan wujud syukur warga atas segala berkah dari Tuhan. Mereka berharap bisa terus menikmati kemakmuran itu dan terhindar dari musibah. Tradisi itu juga dipertahankan untuk mempererat silaturahmi antarwarga. Prawoto menambahkan, upacara adat suran juga menjadi ajang mengenang jasa Kiai Daruno dan Ni Daruni.Kepala Bidang Warisan Budaya, Adat, dan Tradisi Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Singgih Hapsoro mengapresiasi komitmen warga Bugel dalam menjaga kelestarian upacara adat suran. Selain mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa-doa yang dipanjatkan bersama, warga juga diajak untuk tetap menjunjung tinggi budaya gotong royong dan kebersamaan. “Petilasan yang merupakan peninggalan leluhur ini juga harus dijaga kelestarian,” ungkap dia kemudian.References
- Pemkab Kulonprogo untuk Porkab dimenangkan Sentolo. - Harian Jogja
Pemkab Kulonprogo untuk Porkab dimenangkan Sentolo.Harianjogja.com, KULONPROGO — Kontingen asal Kecamatan Sentolo berhasil menjadi juara umum dalam Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Kulonprogo yang resmi ditutup pada Kamis(10/11) kemarin. Sentolo berhasil meraih 31 emas, 23 perak, dan 18 perunggu.Pesta olaharaga yang diadakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kulonprogo itu dilangsungkan sejak 3-10 November 2016. Penutupan dilaksanakan di Stadion Cangkring dengan penyerahan trofi bergilir bupati oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Eko Wisnu Wardhana.Trofi juara diserahkan kepada Camat Sentolo, Widodo untuk hasil kemenangan atlet dari daerahnya. Pada posisi kedua diisi oleh Kecamatan Wates dengan 24 emas, 24 perak, dan 24 perunggu. Posisi ketiga diraih oleh kontingen dari Kecamatan Pengasih dengan 19 emas, 17 perak, dan 25 perunggu.Ketua Panitia Porkab 2016, Sukimin mengatakan bahwa pelaksanaan pesta olahraga ini sekaligus ajang latihan bagi pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Bantul pada 2017 mendatang.
“Berikutnya menyeleksi atlet yang mewakili Kulonprogo dalam Porda,”katanya.Tercatat, porkab tahun ini diikuti oleh 1.840 atlet dan 544 official yang berlaga dalam 17 cabang olahraga (cabor). - Ini Tanah yang Disiapkan untuk Relokasi Warga Terdampak Bandara Kulonprogo - Tribun Jogja[unable to retrieve full-text content]
Tribun Jogja
Ini Tanah yang Disiapkan untuk Relokasi Warga Terdampak Bandara Kulonprogo
Tribun Jogja
COM JOGJA - Seiring dengan berjalannya proses ganti rugi lahan warga yang terdampak Bandara Kulonprogo, Pemkab Kulonprogo menyiapkan beberapa desa untuk tempat relokasi. "Kita sudah siapkan beberapa desa, dan kebanyakan memang dekat ...
Tiga Instansi Bangunkan Hunian Warga Terdampak Proyek Bandara KulonprogoTribunnews
all 3 news articles »
14 November 2016
WISATA KULONPROGO Menjaga Kelestarian Petilasan Kiai Daruno dan Ni Daruni - Harian Jogja
Empat Tujuan Dalam 12 Jam: Perjalanan ke Kulon Progo, Yogyakarta
Di Indonesia Yogyakarta memiliki banyak tempat indah dan menarik yang dapat Anda kunjungi. Anda akan membutuhkan lebih dari seminggu jika Anda ingin sepenuhnya mengeksplorasi Yogyakarta. Tetapi jika Anda hanya memiliki satu hari, Anda dapat mengunjungi beberapa tempat yang berada di dekatnya, seperti Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Kulon Progo baru-baru menjadi dikenal sebagai permata Jawa dan juga menjadi daerah populer yang memiliki banyak tujuan wisata. Ini untuk kedua Gunung Kidul Region. Gunung Kidul terkenal untuk beberapa pantai terdekat yang, sedangkan Kulon Progo memiliki tujuan wisata yang lebih beragam seperti pantai, desa wisata, taman alam, hutan, dan banyak lagi.
Dalam 12 jam, Anda dapat mengunjungi empat tujuan terdekat di Kulon Progo. Mulai dari Kedung Pedut Waterfall, Anda dapat terus Desa Wisata Kalibiru, kemudian kepala ke Waduk Sermo, dan berakhir di Pantai Glagah. Jika Anda mulai dari Bandara Internasional Yogyakarta, itu akan membawa Anda 50 menit dengan mobil (tanpa lalu lintas) untuk sampai ke Karang Pedut, yang terletak di Desa Girimulyo. Dari Karang Pedut, itu adalah sekitar 37 menit ke Desa Wisata Kalibiru, maka lain 35 menit untuk Waduk Sermo, dan akhirnya sekitar 1 jam dan 23 menit untuk pergi ke Pantai Glagah untuk menonton matahari terbenam.
Berikut ini adalah ikhtisar dari masing-masing tujuan besar:
Baca juga:
Kedung Pedut Waterfall
Tujuan pertama adalah Kedung Pedut Waterfall. Air terjun ini merupakan tujuan baru populer di Kulon Progo dan 15 meter (49 kaki) tinggi. Tinggal siapkan 3.000 IDR (sekitar 0,23 USD) untuk tiket masuk dan 5.000 IDR (sekitar 0,38 USD) untuk tiket parkir mobil.
Sebelum Anda sampai ke air terjun utama Anda akan melewati dua air terjun kecil yang disebut Kedung Merak (2 meter / 6,6 kaki) dan Kedung Lanang (5 meter / 16,4 kaki tinggi). Kedung Pedut memiliki warna biru-biru kehijauan yang indah yang memberikan kesan sejuk dan mengundang Anda untuk berenang di dalamnya. Anda bisa merasakan kesegaran dan kesejukan setelah Anda terjun ke dalam air!
Lihat daftar lengkap hotel yang direkomendasikan di Yogyakarta.
Desa Wisata Kalibiru
Tujuan kedua adalah Desa Kalibiru Pariwisata (Desa Wisata Kalibiru), tempat wisata alam di Kulon Progo. Perjalanan membutuhkan mobil atau motor dalam kondisi baik dan driver ahli untuk sampai ke sana karena jalan sangat curam dan sempit dengan tikungan tajam.
Terletak di Menoreh Hills, 450 meter (1.746 kaki) di atas permukaan laut, ia menyediakan pemandangan bagi semua orang yang mengunjungi. Desa Wisata Kalibiru menyediakan villa bagi pengunjung, dan kegiatan juga di luar ruangan seperti flying fox; Anda hanya perlu membayar Rp 2.000 (sekitar 0,15 USD) untuk tiket masuk.
Sebuah hal yang populer untuk dilakukan adalah untuk mengambil gambar dari pohon pinus. Anda dapat mengambil gambar romantis dengan kekasih Anda, atau mendapatkan snap besar anak-anak Anda di salah satu papan kayu dipasang di sekitar pohon pinus. Tiket untuk naik pohon pinus adalah Rp 10.000 (sekitar 0,76 USD) dan fotografer akan mengambil beberapa gambar dari Anda; Anda dapat memilih minimal 4 gambar, dan harga untuk satu gambar adalah 5.000 IDR (sekitar 0,38 USD).
Lihat daftar lengkap hotel yang direkomendasikan di Yogyakarta.
Waduk Sermo
Waduk Sermo memiliki luas permukaan air lebih dari 157 hektar (388 are) dan dapat menampung hingga 25 juta meter kubik (883.000.000 kaki kubik) air. Bagian terdalam waduk mencapai lebih dari 60 meter (197 kaki). Ada dua cara untuk menikmati Waduk Sermo sebagai tujuan wisata. Yang pertama adalah untuk mengunjungi di sore hari dan menunggu untuk menonton pemandangan indah matahari terbenam. Pilihan kedua adalah untuk menyewa perahu untuk 100.000 IDR (sekitar 7,62 USD) hingga 10 orang. Berlayar di sekitar waduk selama satu jam, membiarkan air menyentuh tangan Anda, merasakan angin pada wajah Anda, dan menikmati pemandangan pepohonan hijau terhadap biru air.
Untuk memasukkan Waduk Sermo, Anda hanya membayar Rp 3.000 (sekitar 0,23 USD) dan 5.000 IDR (sekitar 0,38 USD) untuk tiket parkir.
Lihat daftar lengkap hotel yang direkomendasikan di Yogyakarta.
Pantai Glagah
Perjalanan berakhir di Pantai Glagah. Pantai ini memiliki laguna dan ratusan tetrapoda (gelombang-pelanggar dengan empat "senjata") ke barat. tetrapoda ini menjinakkan gelombang keras di pantai laut selatan Yogyakarta. Hitam-pantai pasir menjadi tempat populer untuk menonton matahari terbenam dan mengambil gambar dari pantai yang indah. Tiket masuk hanya 4.000 IDR (sekitar 0,31 USD), dan itu adalah Rp 5.000 (sekitar 0,38 USD) untuk tiket parkir.
Lihat daftar lengkap hotel yang direkomendasikan di Yogyakarta.
Harga yang terjangkau untuk satu hari perjalanan
Anda akan menghabiskan tidak lebih dari 150.000 IDR (sekitar 11,50 USD) untuk mengunjungi empat tujuan dalam satu hari (biaya masuk dan parkir), tapi untuk sebuah perjalanan lebih mudah untuk driver kurang percaya diri, saya akan merekomendasikan menyewa mobil dengan sopir untuk 600.000 IDR (sekitar 45,80 USD). Bahkan setelah kembali ke Yogyakarta, Anda akan menemukan bahwa Anda masih punya waktu untuk membeli beberapa souvenir!
Hotel Terbaik di Yogyakarta
Riana adalah seorang ibu dari tiga anak perempuan. Dia suka mengambil anak-anaknya untuk mengunjungi berbagai tujuan wisata lokal dan internasional. Dia percaya bahwa aktivitas luar ruangan di setiap tujuan ... Baca lebih lanjut dibawa ke anda oleh. Penuh RSS ReaderGVK untuk Mengembangkan Bandara Internasional Baru di Yogyakarta
GVK yakin bandara baru di Yogyakarta akan menjadi investasi yang menguntungkan sebagai lalu lintas udara dan pertumbuhan penumpang udara di Indonesia tinggi, terutama disediakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali di atas 5 persen tingkat tahun-ke-tahun. Gajendran mengatakan bandara internasional baru di Yogyakarta dirancang untuk menangani 20 juta penumpang pesawat per tahun. Bandara baru akan menggantikan Adisucipto yang ada (atau Adisutjipto) Bandara Internasional di Yogyakarta karena masalah kapasitas dan terbatasnya ketersediaan lahan di sekitar bandara.
Saat ini, GVK berencana untuk membahas durasi konsesi dengan pemerintah Indonesia. Gajendran mengatakan di India konsesi untuk operator bandara bisa naik ke 60 tahun. Namun, dia tidak tahu durasi untuk konsesi bandara di Indonesia belum. Dia menambahkan bahwa GVK siap untuk mematuhi peraturan yang ada.
GVK adalah konglomerat terkemuka di India dengan beragam kepentingan di sejumlah sektor termasuk energi, sumber daya, bandara, transportasi, perhotelan dan ilmu kehidupan. Salah satu proyek yang sukses adalah Bandar Udara Internasional Chhatrapati Shivaji di Bangalore (India).
Angkasa Pura I telah menyiapkan rencana untuk bandara internasional baru sejak beberapa tahun. Mengumumkan bahwa baru bandara Kulon Progo akan menjadi yang pertama banda
Sejalan dengan UU No. Indonesia 1/2009 tentang Penerbangan, investor asing tidak dapat memra Indonesia yang akan dibangun tanpa bantuan keuangan dari pemerintah.iliki saham mayoritas di bandara Indonesia. Namun, manajemen bandara Indonesia dapat mayoritas sahamnya dimiliki oleh asing. GVK dan Angkasa Pura I sudah bekerja sama untuk modernisasi dan perluasan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali (selesai tahun 2013). Berikut GVK memegang saham 65 persen sebagai operator (tidak pemilik bandara) Bandara.
Sejalan dengan UU No. Indonesia 1/2009 tentang Penerbangan, investor asing tidak dapat memra Indonesia yang akan dibangun tanpa bantuan keuangan dari pemerintah.iliki saham mayoritas di bandara Indonesia. Namun, manajemen bandara Indonesia dapat mayoritas sahamnya dimiliki oleh asing. GVK dan Angkasa Pura I sudah bekerja sama untuk modernisasi dan perluasan Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali (selesai tahun 2013). Berikut GVK memegang saham 65 persen sebagai operator (tidak pemilik bandara) Bandara.
09 November 2016
BANDARA KULONPROGO - Harian Jogja
BANDARA KULONPROGO - Harian Jogja |
Posted: 08 Nov 2016 07:07 PM PST
| ||
Sebagian Warga di Kulonprogo Masih Gunakan Air Hujan untuk ... - Okezone Posted: 06 Nov 2016 10:20 PM PST
|
24 October 2016
Kulonprogo Usulkan Bawang Merah Sri Kayang Sebagai Varietas Unggulan - Tribun Jogja
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Satu varietas lokal bawang merah diKulonprogo kini tengah disiapkan sebagai unggulan nasional.
Jika usulan disetujui KementerianPertanian, bawang merah yang dinamakan Sri Kayang itu bakal menjadi kekhasan tersendiri bagi kabupaten tersebut.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Kulonprogo, Bambang Tri Budi mengatakan, berdasarkan pengujian dari sekian banyak varietas yang ditanam petani di wilayah Kulonprogo, pihaknya menemukan fakta baha varietas ini memiliki kekhasan ciri struktur DNA dibanding lainnya.
Aromanya pun lebih harum dan tajam serta lebih tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Pengujian oleh dinas sendiri sudah dilakukan sejak 2014 silam.
"Struktur DNA-nya memang beda dengan yang lain. Ini juga bukan dari daerah lain, asli tumbuh diKulonprogo. Maka itu lalu kami usulkan ke kementerian untuk jadi varietas unggulan," kata Bambang, Minggu (23/10).
Dari sisi warna, rasa, dan tingkat kepedasan bawang merah tersebut menurutnya tidak begitu signifikan. Dalam artian, dilihat dari ketiga faktor tersebut, Sri Kayang tidak terlalu jauh berbeda dari varietas bawang lainnya secara umum.
Namun, perbedaan struktur DNA jelas mencirikan perbedaan bawang merah Sri Kayang dari varietas lain.
Kehadiran bawang merah Sri Kayang diharapkan bisa mendongkrak nilai produksi pertanian dan perkebunan dari Kulonprogo.
"Kalau disetujui kan berarti menambah jumlah plasma nutfah asliKulonprogo. Ini akan membawa keuntungan tersendiri bagi kita," kata dia. (*)
© 2016 TRIBUNnews.com All Right Reserved
http://jogja.tribunnews.com/2016/10/23/kulonprogo-usulkan-bawang-merah-sri-kayang-sebagai-varietas-unggulan
23 September 2016
Hari Pertama Pendaftaran Masih Nihil
Harianjogja.com, KULONPROGO — Pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 masih nihil pendaftar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo hanya melayani sejumlah perwakilan partai maupun gabungan partai yang datang untuk melakukan konsultasi seputar syarat pencalonan.
Hal itu diungkapkan Divisi Teknis KPU DIY, Guno Tri Tjahjoko usai melakukan pemantauan di kantor KPU Kulonprogo, Rabu (21/9/2016) sore.
“Sampai hari ini belum ada yang mendaftar tapi beberapa tim sudah berkonsultasi menanyakan prosedur pencalonan,” kata Guno.
Guno memaparkan, pemantauan oleh tim KPU DIY bakal dilaksanakan selama masa pendaftaran pasangan calon. Tim harus memastikan proses tahapan tersebut berjalan sesuai regulasi, termasuk kelengkapan syarat pendaftaran yang dibagi dalam dua kategori, yaitu syarat pencalonan dan syarat dari pihak calon.
Syarat pencalonan dari partai politik (parpol) atau gabungan parpol pengusung pasangan calon diantaranya berupa surat keputusan atau rekomendasi dari pengurus pusat masing-masing parpol, surat keputusan terkait kesepakatan koalisi dan kesepakatan antara parpol atau gabungan parpol dengan pasangan calon, keterangan jumlah kursi atau suara dari parpol pengusung, serta naskah visi misi pasangan calon. “Syarat pencalonan harus ada pada saat mendaftar,” ujar Guno.
Guno melanjutkan, syarat yang perlu dipenuhi calon bupati dan wakil bupati terdiri dari 19 item. Beberapa diantaranya adalah surat keterangan bebas korupsi dan bebas hutang. Berbeda dengan syarat pencalonan, berkas dari calon bupati dan wakil bupati bisa diperbaiki atau dilengkapi pada Kamis (29/9/2016) hingga Sabtu (1/10/2016) pekan depan.
Masa pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Kulonprogo dimulai sejak Rabu hingga Jumat (23/9) besok. Pada hari terakhir, KPU Kulonprogo bakal membuka layanan pendaftaran sampai pukul 24.00 WIB.
“Kalau sampai kita tutup hanya ada satu pasangan calon, kita akan perpanjang [masa pendaftaran] maksimal tiga hari,” ucap Ketua KPU Kulonprogo, Isnaini.
Sementara itu, salah satu staf sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kulonprogo, Chozin Suhaini menyatakan belum ada rekomendasi dari pusat mengenai pasangan calon yang akan diusung dalam Pilkada 2017. Meski begitu, partainya tetap bersiap melakukan pendaftaran. “Ini konsultasi dengan KPU soal persyaratan pendaftaran dan apa yang harus disiapkan,” ungkap dia.
Editor: Mediani Dyah Natalia |
21 September 2016
Ganti Rugi Rp 4,1 T, Warga Kulon Progo Diminta Tak Konsumtif
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo akan membantu warga penerima dana ganti rugi lahan bandara dalam memanfaatkan uangnya dan tidak bersikap konsumtif. “Akan kami bantu selama setahun ke depan," ujar Sekretaris Daerah Kulon Progo R.M. Astungkoro seusai pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY, Senin, 19 September 2016.
Sejumlah warga yang lahannya terkena proyek pembangunan bandara banyak yang beralih profesi dari petani ke pekerjaan jasa lainnya, seperti bisnis taksi. Bagi yang mendapat uang ganti rugi dalam jumlah besar, mereka akan membeli lahan untuk bertani lagi.
Pimpinan Proyek PT Angkasa Pura I (Persero) R. Sujiastono mengatakan sebagian besar warga dari lima desa memilih pembayaran ganti rugi berbentuk uang tunai (cash). "Ada 80 persen menghendaki dibayar uang cash, sisanya tanah dan relokasi rumah," ujar Sujiastono.
Proses pencairan dana ganti rugi lahan proyek pembangunan bandar udara di Kulon Progo mendapat perhatian dari para dealer mobil di Yogyakarta. PT Angkasa Pura I mulai memberikan uang ganti rugi dari 14 September hingga 4 Oktober 2016.
Angkasa Pura I menyiapkan dana ganti rugi dalam jumlah Rp 4,1 triliun atau setara dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DIY selama setahun. Duit itu dibayarkan melalui transfer bank mulai kemarin.
Aprinita Wulani, sales marketing dealer Suzuki Sumber Baru Mobil, mengatakan sebelum proses pembayaran dilakukan, sudah ada 25 warga Temon yang memesan mobil ke dealer Suzuki di Kabupaten Bantul. “Mereka yang inden itu sudah mendapat kepastian pembayaran lahan,” katanya.
Menurut Aprinita, warga yang sudah memesan mobil baru itu tidak membeli dengan cara kredit tapi dengan uang tunai. Sebagian besar warga memesan mobil jenis Suzuki Ertiga keluaran terbaru yang dibanderol di atas Rp 200 juta. “Mau dibuat usaha taksi katanya,” ujarnya.
Ia menjelaskan jumlah pemesanan mobil pada bulan ini merupakan rekor bagi Suzuki Sumber Baru Mobil. Mereka pun gencar menawarkan paket promosi uang kembali (cashback).
Kepala Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulon Progo, Agus Parmono, mengatakan dari musyawarah ganti rugi, ada warga yang mendapat ganti rugi sampai Rp 170 miliar,” ujar Agus. Warga asli Glagah Temon itu, kata Agus, bermukim di Jakarta. “Yang bersangkutan pekerjaannya memang berdagang tanah,” katanya.
PRIBADI WICAKSONO - TEMPO.CO -
Siapkan Bukti, Angkasa Pura Ajukan Kasasi Gugatan Tambak Udang
\
Harianjogja.com, KULONPROGO — PT Angkasa Pura I akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) terkait putusan atas gugatan para petambak udang di atas PAG yang terdampak pembangunan Bandara Temon. Sementara itu, sedikitnya 48 gugatan petambak udang dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Wates hingga Senin(19/9/2016).
Robet Panjaitan, Kepala Seksi Perdata Kejati yang merupakan Kuasa dari PT Angkasa Pura 1 mengatakan pengajuan kasasi akan dilakukan secara bertahap. Meski demikian, kasasi akan diajukan setelah putusan persidangan yang diagendakan pada pekan ini.
“Kami akan menguraikan fakta persidangan yang menguatkan sebagai bukti,”jelasnya ketika ditemui di Balai Desa Palihan, Temon pada Senin(19/9/2016).
Pengajuan kasasi sendiri diperkenakan sebagai upaya hukum sesuai dengan Perma No3/2016 tentang Tata Cara Syarat Pengajuan Keberatan Ganti Kerugian Pembebasan Tanah Untuk Kepentingan Publik. Menurut Robet, pihaknya akan menekankan kembali poin mengenai izin yang tidak dikantongi oleh tambak udang yang berada di pesisir tersebut. Selain itu, keberadaan tambak udang sendiri berada di luar zonasi peruntukkan sesuai yang diatur oleh Pemkab Kulonprogo. Upaya pengajuan kasasi sendiri dilakukan sebagai upaya PT Angkasa Pura 1 menekan pengeluaran negara dalam realisasi pembangunan Bandara Temon ini.
Sementara itu, berdasarkan data dari PN Wates, sekitar 34 gugatan warga telah diputuskan hingga Jumat(16/9) lalu. Jumlah ini ditambah dengan 14 kasus yang dikabulkan sebagian poin gugatannya pada Senin(19/9/2016). Dengan demikian, petambak udang yang semula mendapatkan ganti rugi Rp0 akan mendapatkan ganti rugi sesuai dengan yang diputuskan hakim.
Winarsih, warga Jangkaran yang merupakan salah satu penggugat mengatakan rasa syukurnya atas gugatannya yang dikabulkan. Ia sendiri memiliki tambak udang seluas 3.450 meter persegi yang berada di atas lahan PAG. “Modalnya besar sampai berhutang ke bank apalagi kami akan ikut kehilangan mata pencaharian,”jelasnya ketika ditemui seusai persidangan.
Putusan hakim sendiri menyatakan ia akan mendapat ganti rugi sebesar Rp241juta. Ia sendiri berharap agar seluruh gugatannya dikabulkan. Selain itu, Winarsih sebagaiaman petambak lainnya menduga bahwa PT Angkasa Pura 1 pasti akan melakukan kasasi atas hasil persidangan ini.
Sidang terkait warga petambak udang dipimpin ileh 2 majelis hakim di waktu dan ruangan yang berbeda. Salah satu Ketua Majelis, Nur Kholida Dwiwati juga mengabulkan gugatan yang diajukan oleh petambak dari Jangkaran, Suyanto. “Diputuskan akan mendapat ganti rugi sebesar Rp60juta,”ujarnya ketika pembacaan putusan.
Keputusan didasarkan dengan pertimbangan yang serupa sebagaimana gugatan sebelumnya. Majelis hakim menyatakan bahwa azaz keadilan harus diberikan kepada warga yang telah mengeluarkan biaya pembuatan tambak. Hasil perhitungan panen tambak sendiri tidak dihitung sebagai nilai yang harus diganti rugi.
Editor: Mediani Dyah Natalia |
Harianjogja.com, KULONPROGO — PT Angkasa Pura I akan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA) terkait putusan atas gugatan para petambak udang di atas PAG yang terdampak pembangunan Bandara Temon. Sementara itu, sedikitnya 48 gugatan petambak udang dikabulkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Wates hingga Senin(19/9/2016).
Robet Panjaitan, Kepala Seksi Perdata Kejati yang merupakan Kuasa dari PT Angkasa Pura 1 mengatakan pengajuan kasasi akan dilakukan secara bertahap. Meski demikian, kasasi akan diajukan setelah putusan persidangan yang diagendakan pada pekan ini.
“Kami akan menguraikan fakta persidangan yang menguatkan sebagai bukti,”jelasnya ketika ditemui di Balai Desa Palihan, Temon pada Senin(19/9/2016).
Pengajuan kasasi sendiri diperkenakan sebagai upaya hukum sesuai dengan Perma No3/2016 tentang Tata Cara Syarat Pengajuan Keberatan Ganti Kerugian Pembebasan Tanah Untuk Kepentingan Publik. Menurut Robet, pihaknya akan menekankan kembali poin mengenai izin yang tidak dikantongi oleh tambak udang yang berada di pesisir tersebut. Selain itu, keberadaan tambak udang sendiri berada di luar zonasi peruntukkan sesuai yang diatur oleh Pemkab Kulonprogo. Upaya pengajuan kasasi sendiri dilakukan sebagai upaya PT Angkasa Pura 1 menekan pengeluaran negara dalam realisasi pembangunan Bandara Temon ini.
Sementara itu, berdasarkan data dari PN Wates, sekitar 34 gugatan warga telah diputuskan hingga Jumat(16/9) lalu. Jumlah ini ditambah dengan 14 kasus yang dikabulkan sebagian poin gugatannya pada Senin(19/9/2016). Dengan demikian, petambak udang yang semula mendapatkan ganti rugi Rp0 akan mendapatkan ganti rugi sesuai dengan yang diputuskan hakim.
Winarsih, warga Jangkaran yang merupakan salah satu penggugat mengatakan rasa syukurnya atas gugatannya yang dikabulkan. Ia sendiri memiliki tambak udang seluas 3.450 meter persegi yang berada di atas lahan PAG. “Modalnya besar sampai berhutang ke bank apalagi kami akan ikut kehilangan mata pencaharian,”jelasnya ketika ditemui seusai persidangan.
Putusan hakim sendiri menyatakan ia akan mendapat ganti rugi sebesar Rp241juta. Ia sendiri berharap agar seluruh gugatannya dikabulkan. Selain itu, Winarsih sebagaiaman petambak lainnya menduga bahwa PT Angkasa Pura 1 pasti akan melakukan kasasi atas hasil persidangan ini.
Sidang terkait warga petambak udang dipimpin ileh 2 majelis hakim di waktu dan ruangan yang berbeda. Salah satu Ketua Majelis, Nur Kholida Dwiwati juga mengabulkan gugatan yang diajukan oleh petambak dari Jangkaran, Suyanto. “Diputuskan akan mendapat ganti rugi sebesar Rp60juta,”ujarnya ketika pembacaan putusan.
Keputusan didasarkan dengan pertimbangan yang serupa sebagaimana gugatan sebelumnya. Majelis hakim menyatakan bahwa azaz keadilan harus diberikan kepada warga yang telah mengeluarkan biaya pembuatan tambak. Hasil perhitungan panen tambak sendiri tidak dihitung sebagai nilai yang harus diganti rugi.
Editor: Mediani Dyah Natalia |
14 September 2016
Belum Punya KTP Elektronik, Calon Pemilih Bisa Pakai KK
KULONPROGO-Upaya pemutakhiran data pemilih telah dimulai sejak Kamis (8/9/2016) pekan lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo meminta calon pemilih yang belum memiliki KTP eletronik tidak khawatir bakal kehilangan hak pilih karena bisa diakomodasi dengan kartu keluarga (KK).
Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kulonprogo, Panggih Widodo mengungkapkan, informasi seputar kepemilikan KTP elektronik sebagai syarat penggunaan hak pemilih telah diterangkan dalam sebuah surat edaran dari KPU RI.
Warga yang memenuhi syarat sebagai calon pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 diminta menunjukkan KTP elektronik atau surat keterangan terkait dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Kulonprogo pada saat pemutakhiran data pemilih.
“Kalau tidak punya KTP elektronik atau surat dari Dukcapil Kulonprogo tapi yang bersangkutan lahir dan tinggal di Kulonprogo sampai sekarang, itu diakomodasi dengan kartu keluarga. Apalagi kalau jelas ada di daftar pemilih,” kata Panggih, Selasa (13/9/2016).
Panggih memaparkan, Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) akan merekap calon pemilih yang belum memiliki KTP elektronik atau surat keterangan perekaman data dari Dinas Dukcapil Kulonprogo.
Data tersebut lalu ditindaklanjuti melalui koordinasi dengan Dinas Dukcapil Kulonprogo yang diharapkan memfasilitasi dengan membuat surat keterangan bahwa yang bersangkutan adalah penduduk Kulonprogo.
“Nanti kita coret dari daftar pemilih kalau dinas tidak bisa memberikan surat keterangan, misalnya karena orang itu memang sudah pindah kependudukan,” ujar Panggih.
Panggih lalu menambahkan, pemutakhiran data pemilih berlangsung hingga 7 Oktober mendatang. PPDP bergerak mencocokkan dan mengonfirmasi data setiap warga yang tercantum dalam daftar pemilih Pilkada 2017.
Apabila menemui warga kebutuhan khusus, tim juga mesti menyantumkan kondisi dan jenis disabilitasnya. Warga yang memenuhi persyaratan tapi belum masuk daftar pemilih pun bakal didata.
Sebelumnya, Kepala Dinas Dukcapil Kulonprogo, Djulistya menyatakan siap memfasilitasi kebutuhan administrasi kependukan terkait Pilkada 2017. Jika calon pemilih belum memiliki KTP elektronik, mereka bisa mengakses surat telah melakukan perekaman data.
Editor: Nina Atmasari | Harianjogja.com
Jembatan Kalidengen Direnovasi, Pengunjung Pantai Glagah Bingung
Calon pengunjung kawasan obyek wisata Pantai Glagah merasa kebingungan dengan adanya perbaikan Jembatan Kalidengen di Temon, Kulonprogo. Proyek tersebut membuat salah satu jalan utama menuju obyek wisata andalan Kulonprogo itu ditutup.
Pantauan Harianjogja.com, Senin (12/9/2016), sebuah papan petunjuk terkait pengalihan jalan telah terpasang di tikungan menuju Jembatan Kalidengen. Pemberitahuan tersebut dibuat cukup jelas dan dapat terbaca dengan mudah dari tepi Jalan Wates-Purworejo.
Sejumlah pengendara roda dua maupun empat tampak berhenti sejenak untuk membaca dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan mengikuti arahan yang ada. Namun, ada pula yang mengabaikannya meski akhirnya putar balik setelah memastikan jalan ditutup total.
Perbaikan Jembatan Kalidengen diketahui sudah berjalan selama sepekan terakhir.
“Kalau motor sebenarnya masih bisa lewat. Cuma mungkin bingung juga kalau bukan orang yang sering ke sini karena blusuk,” kata seorang petani bernama Yadi.
Meski merupakan warga Brosot Galur, Yadi mengaku sering melewati Jembatan Kalidengen untuk menuju lahan budi daya melon miliknya di wilayah Glagah.
Meski begitu, dia sendiri merasa tidak terganggu dengan adanya proyek renovasi jembatan. Sejak jembatan itu diperbaiki, Yadi mencari jalan lain dengan melewati area lahan pertanian.
Yadi juga sering menjadi pemandu jalan bagi wisatawan. Dia tidak keberatan walau harus berkali-kali menjelaskan kepada orang-orang yang berhenti di depan papan petunjuk dan tampak kebingungan.
Dia mencoba meyakinkan bahwa mereka hanya perlu meneruskan perjalanan ke arah barat sejauh kira-kira 500 meter hingga Pasar Temon lalu belok kiri untuk menuju pantai. “Enggak jauh kok,” ujar Yadi.
Seorang pengunjung bernama Roni mengaku sempat tidak yakin dengan papan petunjuk yang terpasang. Walau begitu, pada akhirnya dia juga berbalik arah setelah melihat sendiri kondisi jembatan yang sedang diperbaiki. “Agak kecewa juga tapi ternyata memang tidak ada jalan sama sekali,” ucap Roni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kulonprogo, Krissutanto meminta wisatawan memaklumi penutupan jalan akibat perbaikan Jembatan Kalidengen.
Dia berharap wisatawan bisa memperhatikan papan petunjuk yang telah disiapkan. “Sementara ini kalau mau ke Glagah, melingkar lewat Temon dulu,” ungkap dia.
Editor: Nina Atmasari Harianjogja.com, KULONPROGO-
Prancis Impor Bahan Baku Parfum dari Kulon Progo
TEMPO.CO, YOGYA - Prancis tertarik pada bahan baku wewangian asal Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Negara yang dikenal sebagai penghasil parfum itu malah mengimpor minyak atsiri, kosmetik, dan wangi-wangian dari daerah ini. Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan ekspor komoditas ini ke Prancis meningkat pada 2016 sebesar 94,2 persen dibanding pada 2015.
Bahkan, sepanjang Januari-Juli 2016, nilai ekspor komoditas itu mencapai US$ 5,74 juta. Sedangkan pada Januari-Juli 2015, nilai ekspor mencapai US$ 2,95 juta. “Minyak atsiri dari daun cengkeh dan biji nilam produksi Kulon Progo digunakan sebagai campuran bahan parfum Prancis,” kata Kepala BPS DIY, Bambang Kristianto, kemarin.
Menurut Bambang Kristianto, minyak atsiri, kosmetik, dan wewangian termasuk dalam sepuluh komoditas unggulan yang dikirim ke negara-negara tujuan utama ekspor. Prancis berada di urutan negara teratas yang mengimpor minyak atsiri, yakni 63,08 persen. Negara pengimpor minyak atsiri berikutnya adalah Amerika Serikat sebesar 7,98 persen, Inggris 4,94 persen, Belanda 4,41 persen, dan Jepang 0,14 persen.
Minyak atsiri dihasilkan dari ekstrak alami daun, bunga, kayu, biji-bijian, dan putik bunga. Sentra penghasil minyak atsiri di DIY terbesar berada di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Mereka merupakan puluhan kelompok usaha yang memproduksi minyak dari hasil penyulingan daun cengkeh kering. Bahan baku berupa daun cengkeh kering biasanya hanya tersedia pada musim kemarau. Minyak atsiri jenis ini banyak digunakan untuk wewangian, penyedap masakan, dan industri farmasi.
Menurut Bambang, minyak dari hasil penyulingan daun cengkeh dan biji nilam produksi kelompok usaha Kulon Progo disetor ke PT Eksotik Aromatika yang berada di Jalan Solo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Minyak atsiri dari penyulingan daun cengkeh dan biji nilam itu kemudian diekspor ke sejumlah negara Eropa.
Pengusaha PT Eksotik Aromatika, Ridwan Raharjo, mengatakan negara-negara Eropa umumnya menggemari minyak atsiri yang punya aroma khas, di antaranya dari daun cengkeh, damar, biji nilam, mawar, dan melati. “Prancis pangsa pasar tersendiri. Mereka menyukai minyak atsiri dari cengkeh dan nilam,” kata Ridwan.
Dia mengatakan bisnis minyak atsiri dari tanaman nilam cukup menjanjikan dan diminati negara-negara Eropa. Untuk pasar dalam negeri, minyak atsiri dari daun nilam juga bagus. Harga minyak atsiri dari daun nilam per kilogram mencapai Rp 800 ribu. Menurut Ridwan, ekspor minyak atsiri meningkat hingga 20 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Selain negara-negara Eropa, minyak atsiri dari Indonesia disukai negara-negara Timur Tengah untuk wewangian. Timur Tengah lebih menyukai minyak atsiri dari kayu gaharu. “Wewangian minyak jenis ini tahan lama,” kata Ridwan.
SHINTA MAHARANI
Bahkan, sepanjang Januari-Juli 2016, nilai ekspor komoditas itu mencapai US$ 5,74 juta. Sedangkan pada Januari-Juli 2015, nilai ekspor mencapai US$ 2,95 juta. “Minyak atsiri dari daun cengkeh dan biji nilam produksi Kulon Progo digunakan sebagai campuran bahan parfum Prancis,” kata Kepala BPS DIY, Bambang Kristianto, kemarin.
Menurut Bambang Kristianto, minyak atsiri, kosmetik, dan wewangian termasuk dalam sepuluh komoditas unggulan yang dikirim ke negara-negara tujuan utama ekspor. Prancis berada di urutan negara teratas yang mengimpor minyak atsiri, yakni 63,08 persen. Negara pengimpor minyak atsiri berikutnya adalah Amerika Serikat sebesar 7,98 persen, Inggris 4,94 persen, Belanda 4,41 persen, dan Jepang 0,14 persen.
Minyak atsiri dihasilkan dari ekstrak alami daun, bunga, kayu, biji-bijian, dan putik bunga. Sentra penghasil minyak atsiri di DIY terbesar berada di Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Mereka merupakan puluhan kelompok usaha yang memproduksi minyak dari hasil penyulingan daun cengkeh kering. Bahan baku berupa daun cengkeh kering biasanya hanya tersedia pada musim kemarau. Minyak atsiri jenis ini banyak digunakan untuk wewangian, penyedap masakan, dan industri farmasi.
Menurut Bambang, minyak dari hasil penyulingan daun cengkeh dan biji nilam produksi kelompok usaha Kulon Progo disetor ke PT Eksotik Aromatika yang berada di Jalan Solo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Minyak atsiri dari penyulingan daun cengkeh dan biji nilam itu kemudian diekspor ke sejumlah negara Eropa.
Pengusaha PT Eksotik Aromatika, Ridwan Raharjo, mengatakan negara-negara Eropa umumnya menggemari minyak atsiri yang punya aroma khas, di antaranya dari daun cengkeh, damar, biji nilam, mawar, dan melati. “Prancis pangsa pasar tersendiri. Mereka menyukai minyak atsiri dari cengkeh dan nilam,” kata Ridwan.
Dia mengatakan bisnis minyak atsiri dari tanaman nilam cukup menjanjikan dan diminati negara-negara Eropa. Untuk pasar dalam negeri, minyak atsiri dari daun nilam juga bagus. Harga minyak atsiri dari daun nilam per kilogram mencapai Rp 800 ribu. Menurut Ridwan, ekspor minyak atsiri meningkat hingga 20 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Selain negara-negara Eropa, minyak atsiri dari Indonesia disukai negara-negara Timur Tengah untuk wewangian. Timur Tengah lebih menyukai minyak atsiri dari kayu gaharu. “Wewangian minyak jenis ini tahan lama,” kata Ridwan.
SHINTA MAHARANI