Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


25 July 2015

Bupati Minta Ponpes Jaga Kerukunan Umat Beragama

http://img.krjogja.com/thumbhead/622e9dd37a748d4ab94c026c219e2a29_thumb.jpgB
upati silaturahmi di ponpes. (Foto : Widiastuti)

0
inShare <javascript:void(0);>

KULONPROGO (KRjogja.com) - Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K),
Wabup Drs H Sutedjo, Forkompinda, Kemenag dan Kepala SKPD melakukan
silaturahmi pada tiga pondok pesantren di wilayah Kulonprogo, Jumat
(24/07/2015). Bupati minta para pengasuh pondok pesantren untuk tetap
menjaga kerukunan umat beragama, agar kejadian seperti di Papua (Tolikara)
tidak muncul lagi di masyarakat.

"Kami juga minta pengasuh mendoakan pemerintah agar dalam menjalankan amanah
pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan, karena pembangunan yang
dilakukan pemerintah daerah banyak manfaatnya. Kami juga menyampaikan terima
kasih karena pondok pesantren telah ikut mendidik dan menumbuhkan karakter
masyarakat Kulonprogo menjadi lebih baik lagi," kata Hasto.

Dalam silaturahmi, bupati menyalurkan bantuan Rp 24 juta untuk 3 pondok
yakni Pondok Pesantren An-Nadwah (Wates), Al-Maunah (Panjatan) dan Al-Manar
(Galur). Masing-masing pondok mendapat Rp 8 juta, berasal dari Bazda Rp 5
juta, CSR Rp 2 juta, dan PT Bank BPD DIY Rp 1 juta, untuk bantuan
pembangunan dan penyelenggaraan pondok.

Di Pondok An-Nadwah Bendungan Wates bupati beserta rombongan diterima
Pengasuh KH Saefudin, di Al-Maunah Bojong Panjatan oleh Pengasuh KH Suhadi
Ishomulhadi dan di Pondok Modern Al Manar Muhammadiyah Boarding School
Brosot Galur diterima pengasuh Ustad Ismail Taufiq. Di Bojong, KH Suhadi
Ishomulhadi menyampaikan dengan silaturahim semoga dapat maunah. "Tidak
hanya saya, tapi juga rakyat ada kesalahan, dengan silaturahim semoga
dilebur dosanya," ujar KH Suhadi.

Di Bendungan Wates, KH Saefudin menyatakan, dengan silaturahmin dapat
memberikan barokah. Umaro dan ulama kebaikannya sangat diharapkan
masyarakat. Umaro dan Ulama, ibarat seperti uang koin, dua sisi yang sama
harganya. Dengan bersatu, akan menentramkan masyarakat.

Di Klampok Brosot Galur, Ustad Ismail Taufik mengungkapkan, di Pondok Al
Manar dengan sistem boarding school atau tinggal di pondok , saat ini ada 74
santri, yang berasal dari 9 provinsi yang paling barat Bengkulu, Sumsel dan
paling timur dari NTT, yang sekaligus sekolah di SMP dan SMA.

"Unggulannya adalah hafalan Alquran, lulus SMP wajib 3 juz, SMA wajib 6 juz.
Tertinggi lulusan SMP 7 juz siswa dari Buleleng Bali. Lulusan SMA disini
juga ada yang diterima di Fakultas Kedokteran UMY melalui jalur prestasi,"
kata Ismail.

Kepada Ustad Ismail Taufiq, bupati menyampaikan terima kasih, karena selain
mendidik masyarakat Kulonprogo juga dari provinsi lain di Indonesia. Selain
membawa nama baik Kulonprogo, juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. (Wid)
Share:

Antisipasi Kerusuhan, Polisi Siaga

_____


http://img.krjogja.com/thumbhead/a8a0ee7dc296b7d76b63202ac1dbb49a_thumb.jpg



PENGASIH (KRjogja.com) - Petugas kepolisian dikerahkan menjaga keamanan di
sejumlah tempat ibadah terutama gereja di wilayah hukum Polres Kulonprogo.
Tindakan prefentif tersebut diambil untuk mengantisipasi agar kekerasan
berupa pembakaran tempat ibadah tidak berdampak luas ke kabupaten ini.
Apalagi secara geografif wilayah Kabupaten Kulonprogo berbatasan langsung
dengan wilayah Jawa Tengah.

"Menindaklanjuti arahan pak kapolres, kami telah menyebar petugas untuk
mengamankan sejumlah tempat ibadah terutama gereja-gereja," kata Kasubag
Humas Polres Kulonoprogo Iptu Heru Meiyanto, Jumat (24/7/2015).

Ditegaskan, antisipasi pengamanan tidak hanya sebatas pada tempat-tempat
ibadah bagi umat non muslim atau gereja saja. Tapi masjid pun ikut diamankan
petugas. Guna memaksimalkan pengamanan, setiap malam ada anggota yang
berjaga di sejumlah gereja. "Sejumlah petugas jaga di Pos Pengamanan
(Pospam) Lebaran juga disebar di beberapa masjid untuk melaksanakan shalat
Jumat sekaligus memantau situasi," terangnya menambahkan pihaknya juga
meningkatkan patroli di titik-titik tertentu.

Secara terpisah Kapolsek Kalibawang Kompol Joko Sumarah menjelaskan, di
wilayahnya ada dua gereja masing-masing Gereja Promasan dan Gereja Boro yang
menjadi prioritas pengamanan. Setiap malam petugas Badan Pembinaan Keamanan
Dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) berjaga di dua lokasi tersebut
dengan ditemani anggota piket Sabhara.
"Untuk pengamanan di tempat ibadah, kami selalu koordinasi dengan pengurus
gereja," jelasnya. (Rul)
Share:

23 July 2015

Kisruh Bandara Kulon Progo, Ini Kata Menteri Jonan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan
tidak punya kewenangan untuk campur tangan ihwal kisruh calon lokasi
bandar udara baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta.

"Saya enggak punya otoritas untuk mengintervensi. Terserah masyarakat
dan pemerintah DIY," kata Jonan ketika mengecek kesiapan penanganan
arus balik Lebaran 2015 di Bandar Udara Adisutjipto, Selasa, 21 Juli
2015.

Jonan mengatakan kemenangan warga Kulon Progo yang menggugat
penerbitan izin penetapan lokasi bandara adalah keputusan hakim di
pengadilan. Pemerintah DIY saat ini menjadi pihak yang kalah.
Dia meminta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencari solusi
mengenai rencana tata ruang dan wilayah yang menjadi persoalan
pembangunan bandara baru ini.
Menurut Jonan, pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kulon
Progo, ataupun di lokasi lain harus melewati pengecekan yang serius.

Jonan menegaskan, keberadaan bandara baru di Yogyakarta sangat
mendesak. Sebab Bandara Adisutjipto terlalu kecil. "Bandara ini sangat
padat penumpang, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Idul
Fitri," kata Jonan.
Ketika ada perayaan hari besar Bandara Adisutjipto semrawut. Orang
berkerumun menunggu pesawat di ruang tunggu, pintu kedatangan pesawat,
pintu keberangkatan, dan selasar bandara. Penumpang juga harus antre
panjang untukcheck-in.

Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta telah mengabulkan
tuntutan pembatasan izin penempatan lokasi yang tertuang dalam
keputusan Gubernur DIY. Tim kuasa hukum Gubernur DIY sedang mengajukan
permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Kasasi dilakukan karena majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara
Yogyakarta memutuskan Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 68/KEP/2015
tentang izin penetapan lokasi bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo,
itu harus dicabut.

SHINTA MAHARANI


lihat arsip berita kp lainnya: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Undur-Undur Krispi, Laris Manis….

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Sejumlah pedagang undur-undur krispi di
kawasan Pantai Glagah Kecamatan Temon Kulonprogo sedang meneguk
untung. Pasalnya, libur Lebaran yang mendatangkan banyak pengunjung di
objek wisata andalan Kulonprogo tersebut, juga mendatangkan banyak
pembeli bagi pedagang undur-undur krispi.

Salah satu pedagang undur-undur krispi di Pantai Glagah, Ngatinah
menyampaikan, pada hari biasa dirinya hanya mampu menjual sekitar lima
kilogram undur-undur krispi. Namun saat libur Lebaran, 25 kilogram pun
tetap habis.

"Jumlah penjualan memang meningkat hingga lima kali lipat. Kami jadi
kebanjiran rezeki," kata Ngatinah, saat dijumpai wartawan, Rabu
(22/07/2015).

Meski jumlah penjualan meningkat signifikan, namun Ngatinah enggan
menaikkan harga. Ia tetap menjual undur-undur krispi dengan harga Rp
4.000 per bungkus.

"Kalau dinaikkan, takut wisatawan pada kapok," imbuhnya.

Selama ini, Ngatinah memperoleh bahan dari para pencari undur-undur di
sepanjang pesisir Pantai Glagah. Namun sayang, mereka tidak bisa
ditarget untuk pencarian yang lebih banyak.

Salah satu pembeli, Surati berniat memborong undur-undur krispi untuk
dijadikan oleh-oleh. Sebab menurutnya, camilan ini sangat pas untuk
buah tangan, karena merupakan makanan khas daerah pantai.

"Rasanya lezat dan kandungan gizinya banyak. Apalagi, harga
undur-undur krispi terbilang murah, cuma Rp 4.000 per bungkus,"
katanya.(Unt)

arsip info kwkp: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

20 July 2015

Jenang Madu Sirat, Gula Kethak & Gula Semut Asli Wates

Jenang Madu Sirat
Jenang madu sirat termasuk kuliner khas Kulonprogo yang produsennya
sudah semakin jarang. Makanan manis berbahan baku gula jawa, parutan
kelapa, dan tepung ketan ini memiliki tekstur yang lebih kering dan
tidak lengket seperti jenang lainnya. Parutan kelapanya memberikan
efek gurih yang membuat rasa jenang ini makin khas.
Beberapa toko oleh-oleh di Kulonprogo memang ada yang menyediakan
jenang madu sirat. Namun, tidak ada salahnya berkunjung ke toko
sekaligus rumah produksi milik Hadiwiyono di sebelah timur Pasar
Wates. Nenek berusia 69 tahun itu masih setia melestarikan jenang madu
sirat dan meneruskan usaha itu kepada anaknya.
Jenis makanan kemasan moderen berkembang pesat. Meski begitu, makanan
bermerek Jenang Madu Sirat Bu Hadi ini tetap memiliki pelanggan setia.
Kebanyakan adalah perantau asal Kulonprogo yang merasa wajib membeli
jenang madu sirat sebagai oleh-oleh.
"Jenang kemasan boks harganya Rp13.000, sedangnya yang kemasan plastik
Rp12.000. Isinya sama, sekitar 17 potong. Hanya bungkusnya yang beda,"
kata Sri, salah satu anggota keluarga Hadiwiyono kepada
Harianjogja.com, Selasa (7/7/2015).0

Gula Kethak
Masih di sekitar Kota Wates, anda bisa lanjut berburu makanan
tradisional lainnya di depan Terminal Wates. Gula Kethak, begitulah
makanan yang terbuat dari ampas minyak kelapa dan gula jawa itu
disebut. Bentuknya unik karena dibalut dengan daun pisang kering.
Albani, salah satu pembuat gula kethak di depan Terminal Wates
mengatakan, pembuatan gula kethak bisa menghabiskan waktu hingga tiga
jam. Namun, proses yang lebih memakan waktu adalah pengeringan daun
pisang. "Pengeringannya alami, mengandalkan panas matahari," ujarnya.
Albani menambahkan, gula kethak buatannya sudah dipasarkan ke beberapa
toko oleh-oleh di Jogja. Satu ikat berisi 10 bungkus dijual dengan
harga bervariasi. "Sampai toko harganya bisa berbeda-beda. Kalau di
sekitar sini, rata-rata harganya Rp9.000," ucapnya.

Gula Semut
Satu lagi makanan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Saat bertamasya di
kawasan Waduk Sermo, kunjungilah kelompok perajin gula kelapa Jatisari
di Dusun Sekendal, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo. Mereka menjual gula
semut dengan berbagai varian rasa. Ada rasa original, jahe, kencur,
temulawak, kunir, secang, vanila, dan durian. Harganya berkisar antara
Rp16.000 hingga Rp17.500 per kilogram.
Byartono, salah satu perajin gula semut mengungkapkan, olahan nira itu
sudah semakin populer dan merambah pasar Australia serta Eropa.
"Kemarin ada orang Jerman yang suka rasa jahe," katanya.

Arsip: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

18 July 2015

Lepas Balon Jalin Persatuan Sebelum Ziarah

Bisnis.com, KULONPROGO–Ada yang unik diperayaan Hari Raya Idul Fitri
di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih. Usai salat id ratusan warga
Dusun Paingan menggelar tradisi lepas balon udara di halaman Makam
Paingan Tengah, Jumat (17/7/2015).
Setelah menggelar salat id dan bersalam-salaman, dengan berjalan kaki
ratusan warga berbondong-bondong menuju makam leluhur desa yang
berjarak sekitar 500 meter. Sampai di pelataran makam, sejumlah warga
membawa sebuah balon udara yang terbuat dari plastik.
"Tradisi ini sudah kami lakukan selama belasan tahun. Awalnya hanya
dilakukan untuk menarik minat warga, terutama anak muda untuk
berziarah ke makam leluhur," ujar Kepala Dusun Paingan Maryadi.
Maryadi mengungkapkan, acara lepas balon udara semula mengadopsi
tradisi warga masyarakat Magelang, Jawa Tengah. Kini, tradisi lepas
balon ini telah menjadi salah satu momen yang dinanti dan menjadi alat
pemersatu warga Dusun Paingan saat perayaan Lebaran.
"Balon tersebut dibuat atas inisiatif para pemuda karang taruna di
desa setempat. Kurang lebih dibuat selama tiga hari dengan diameter
lima meter dan tinggi tujuh meter," jelas Maryadi.
Ketua RT 09 Dusun Paingan Ngasiyo menambahkan, tradisi tersebut
digelar setiap 1 Syawal. Acara yang telah dimulai sejak tahun 1998
itu, diikuti kurang lebih tiga RT di desa tersebut atau dua jamaah
masjid yakni Masjid Al Furqon dan Ar Rahman. Pelepasan balon dimaknai
sebagai pelepasan hawa nafsu dan menyimbolkan perayaan di hari
kemenangan ini.
"Setelah melepas balon, dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri
atau cikal bakal dari desa kami. Selain ke makam Mbah Bedel , warga
juga ziarah ke makam keluarganya masing-masing," imbuh Ngasiyo.

Editor : Mediani Dyah Natalia



lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Berbagai Atraksi Digelar Di Objek Wisata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Berbagai atraksi wisata digelar dalam
rangka libur Lebaran oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo bersama masyarakat di berbagai
objek wisata.

Dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito SSn
MA, atraksi wisata digelar mulai Minggu (19/07/2015) yakni di Waduk
Sermo, Pantai Glagah, Puncak Suroloyo, Pantai Congot dengan kesenian
tradisional, sedangkan di Gua Kiskendo ditampilkan Sendratari Sugriwa
Subali.
Senin (20/07/2015) di Gua Kiskendo, Waduk Sermo, Pantai Trisik, dan
Pantai Congot diselenggarakan kesenian tradisional. Selasa
(21/07/2015) di Pantai Glagah, Waduk Sermo, Pantai Congot, Pantai
Trisik, dan Gua Kieskendo juga digelar kesenian tradisional.

"Atraksi wisata tersebut ada yang dengan dana keistimewaan (danais)
ataupun APBD DIY dan Kabupaten. Kegiatan ini dalam upaya menampilkan
kebudayaan dan kesenian khas Kulonprogo agar lebih dikenal masyarakat
baik Kulonprogo maupun luar Kulonprogo serta memberikan hiburan kepada
wisatawan yang datang ke Kulonprogo untuk berwisata," kata Joko, Jumat
(17/07/2015).(Wid)

lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

17 July 2015

UGM gandeng Kulon Progo kembangkan "technopark"

Kulon Progo (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa
Yogyakarta, mengembangkan "technopark" berbasis agroindustri dan
manufaktur.

Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Jumat
mengatakan UGM Yogyakarta menyiapkan kerja sama secara luas, di
antaranya technopark.

"Technopark ini akan kami sinergikan antara industri yang mengolah
massal produk-produk penelitian UGM dengan sekolah pembelajaran
vokasi. Hal ini untuk mendekatkan sekolah vokasi dengan teaching
materials," kata Dwikorita.
Selain technopark, pihaknya juga bekerja sama dengan mengelola
produk-produk yang ada di Kulon Progo, seperti gula semut, padi
premium, durian, kakao, dan teh. Produksinya sudah berjalan, tapi
sifatnya masih curah, belum sampai industri hilir dan belum sampai
pengembangan produk-produk kemasan yang siap dijual di pasar.

Menurut dia, kerja sama antara UGM dan Kulon Progo adalah meningkatkan
produk-produk yang masih curah atau bahan mentah menjadi produk-produk
yang siap dipasarkan, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.

"Secara umum kami membuat dua rencana besar yakni technopark yang
mengintegrasikan antara teaching sekolah vokasi dengan industri dan
pengolahan hasil-hasil yang sudah ada dari bahan dasar menjadi siap
pakai," kata Dwikorita.

Tanah yang boleh dimanfaatkan oleh UGM, lanjut Dwikorita, adalah tanah
sultan ground (SG). Hal itu sesuai dengan rekomendasi Bappenas.

"Kami berharap program ini bisa terwujud sehingga bisa menjadi proyek
percontohan untuk daerah lain," kata dia.

Menanggapi rencana pengembangan technopark, Bupati Kulon Progo Hasto
Wardoyo menyatakan akan mendukung upaya kerja sama yang sudah
disepakati kedua pihak sejak beberapa waktu lalu itu.

"Kami menindaklanjutinya dengan menjadi fasilitator yang baik," katanya.


Editor:B Kunto Wibisono

COPYRIGHT ©ANTARA2015
Share:

Akan Mandi, Kucing pun Antri Panjang

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Menjelang Idul Fitri 1436 H, Animal's
Health Care & Petshop dipenuhi pesanan penitipan kucing ataupun
anjing. Bahkan untuk grooming atau mandi, harus menolak puluhan
kucing, karena sudah full booked sejak sepekan lalu.

Pemilik Animal's Health Care & Petshop "Savannah" Ruko Gawok Wates,
Wahyu Krisnantoro dan drh Sari Karunia Dewati, mengungkapkan, untuk
grooming pihaknya terpaksa menolak permintaan sejak beberapa hari ini.
Karena grooming sudah penuh sejak Senin hingga Kamis.

"Kami tidak memaksakan menerima banyak kucing yang akan mandi, karena
kasihan kucingnya kalau harus antri banyak," ujar Wahyu, Kamis
(16/7/2015).
Dijelaskan Wahyu, pemesanan untuk grooming kucing sudah terjadi sejak
sepekan lalu. Pihaknya dalam melakukan grooming sehari membatasi
maksimal 10 ekor kucing saja. Karena meski udara panas, namun
memandikan kucing hanya dibatasi sampai pukul 14.00 WIB. Dalam
menentukan tarif grooming satu kucing dengan lainnya berbeda, karena
tergantung berat badannya.

Diakui Wahyu, saat ini masyarakat sudah sangat care dengan hewan
peliharaannya. Sehingga sudah mulai memperhatikan kondisi kesehatan,
makanan, dan sebagainya. "Kebetulan yang praktek kesehatan hewan istri
saya, drh Sari. Untuk hewan peliharaan sudah banyak yang divaksin,
obat cacing, serta rutin cek kesehatan hewannya," kata Wahyu.

Sementara itu untuk penitipan hewan, lanjut Wahyu, meski sudah ada
beberapa, namun masih menerima penitipan. "Kalau anjing untuk
penitipan ataupun memandikan saya taruh di rumah, karena kalau
dicampur dengan kucing kasihan kucingnya jadi takut. Saat ini sudah
ada 3 anjing besar yang dititipkan oleh pemiliknya karena akan mudik
dan kucing ada 7 ekor. Lonjakan penitipan terjadi saat H-1 Lebaran dan
biasanya mendadak. Penitipan disarankan membawa perlengkapan sendiri
(kandang dan lainnya), hal ini untuk mengurangi stres pada hewan,"
kata Wahyu yang tetap buka pada Jumat, Sabtu, maupun Minggu ini.(Wid)
Share:

Takbir Keliling di Kulonprogo Meriah

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Peserta lomba takbir keliling jalan kaki
dilepas Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K), Kapolres AKBP
Yulianto, anggota DPRD Ponimin, Kadinas Budparpora Krissutanto, serta
jajaran Pengurus Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) dan ' Aisyiyah
(PDA) di halaman pemkab, Kamis (16/07/2015) malam. Lomba yang digelar
PHBI PCM Wates Kota diikuti 27 peserta, jumlah tersebut meningkat bila
dibanding tahun sebelumnya.
Ketua Panitia Lomba Takbir Jalan Keliling Ginong menyatakan peserta
memang meningkat bila dibandingkan tahun 2014 lalu yang hanya mencapai
17 peserta. Kepesertaan ini meliputi Taman Pendidikan Alquran (TPA)
dan umum, namun terbanyak adalah TPA dari kecamatan-kecamatan yang ada
di Kulonprogo. "Untuk rute start dari halaman pemkab, teteg barat,
pertigaan Driyan ke kiri, depan pasar atau jalan Diponegoro, teteg
timur ke kiri dan finish di halaman pemkab," ujar Ginong.
Bupati menyambut baik pelaksanaan takbir keliling jalan kaki, selain
sebagai bagian dari ibadah untuk mengagungkan Allah SWT, juga sebagai
sarana persatuan dan persatuan antar umat, serta ajang silaturahmi.
Juga sebagai ajang kreasi seni, karena pembuatan lampion atau replika
masjid banyak yang kreatif dan inovatif.
Sementara itu berdasar pemantauan, pelaksanaan Idul Fitri 1436 H yang
telah ditetapkan pemerintah Jumat (17/07/2015) membuat takbir makin
semarak dan khidmat, karena selain takbir keliling jalan kaki,
masyarakat terutama para remaja melakukan pula takbir dengan motor
berkeliling. Selain itu takbir juga berkumandang dari
masjid-masjid.(Wid)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP