Harianjogja.com, KULONPROGO-Selama ini kita sudah cukup familiar
dengan Grojogan Sewu di Tawangmangu, Jawa Tengah. Namun, wisata alam
bernama sama ternyata juga ada di Kulonprogo. Meski tidak sebesar yang
di Tawangmangu, Grojogan Sewu ala Kulonprogo ini juga layak masuk
daftar destinasi wisata.
Grojogan Sewu terletak di Dusun Beteng, Desa Jatimulyo, Kecamatan
Girimulyo, Kulonprogo. Wilayah kecamatan tersebut memang cukup kaya
akan wisata curug, diantaranya Curug Setawing, Kedung Pedut, Mudal,
Kembangsoko, dan Sigembor.
"Grojogan Sewu ini baru dibuka untuk umum sejak April tahun kemarin,"
kata pengelola Grojogan Sewu, Pardi kepada Harian Jogja, beberapa
waktu lalu.
Sebelum sampai di Grojogan Sewu, pengunjung perlu berjalan sekitar 300
meter dari tempat parkir. Suara aliran air yang deras membuat kita
makin penasaran saat menuruni jalan setapak. Namun, anda sebaiknya
tidak buru-buru karena kondisi jalan setapak yang cukup licin rawan
membuat pengunjung tergelicir.
Jumlah pengunjung harian di Grojogan Sewu rata-rata mencapai 100
orang. Angka itu bisa bertambah hingga dua atau tiga kali lipat pada
hari libur.
"Pengunjungnya banyak yang dari luar daerah. Orang luar negeri juga
sudah ada yang datang ke sini," ujarnya.
Biaya sebesar Rp3.000 yang harus dikeluarkan setiap pengunjung
terbilang murah jika dibandingkan dengan kesejukan udara dan keindahan
pemandangan di sana.
"Kami juga menyediakan makanan khas geblek dan dawet sambel. Di dekat
Grojogan Sewu juga ada Goa Pleret yang jaraknya hanya 1,5 kilometer,"
ucap Pardi.
Dana yang terkumpul dari para pengunjung digunakan untuk pemeliharaan
Grojogan Sewu, misalnya membenahi jalan setapak dan pengadaan toilet
umum. Warga sekitar pun menyiapkan rumahnya untuk dijadikan home stay.
"Ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar," ungkap
Pardi menambahkan.
Meski demikian, Pardi menyadari akses jalan menuju Grojogan Sewu belum
bisa dikatakan layak. Dia pun telah menerima banyak kritik dari para
pengunjung. "Kami sudah menyampaikan kondisi jalan yang jelek ke
pemerintah. Katanya sudah ada rencana untuk dibangun," katanya.
Nur Rahman, salah satu pengunjung Grojogan Sewu juga berharap
pemerintah setempat bisa membenahi akses jalan pariwisata. "Tempatnya
bagus. Jadi sayang kalau jalannya tidak segera diperbaiki. Kalau
jalannya juga bagus, kami pasti ingin kembali lagi ke sini," ucap pria
asal Ponorogo itu.
dengan Grojogan Sewu di Tawangmangu, Jawa Tengah. Namun, wisata alam
bernama sama ternyata juga ada di Kulonprogo. Meski tidak sebesar yang
di Tawangmangu, Grojogan Sewu ala Kulonprogo ini juga layak masuk
daftar destinasi wisata.
Grojogan Sewu terletak di Dusun Beteng, Desa Jatimulyo, Kecamatan
Girimulyo, Kulonprogo. Wilayah kecamatan tersebut memang cukup kaya
akan wisata curug, diantaranya Curug Setawing, Kedung Pedut, Mudal,
Kembangsoko, dan Sigembor.
"Grojogan Sewu ini baru dibuka untuk umum sejak April tahun kemarin,"
kata pengelola Grojogan Sewu, Pardi kepada Harian Jogja, beberapa
waktu lalu.
Sebelum sampai di Grojogan Sewu, pengunjung perlu berjalan sekitar 300
meter dari tempat parkir. Suara aliran air yang deras membuat kita
makin penasaran saat menuruni jalan setapak. Namun, anda sebaiknya
tidak buru-buru karena kondisi jalan setapak yang cukup licin rawan
membuat pengunjung tergelicir.
Jumlah pengunjung harian di Grojogan Sewu rata-rata mencapai 100
orang. Angka itu bisa bertambah hingga dua atau tiga kali lipat pada
hari libur.
"Pengunjungnya banyak yang dari luar daerah. Orang luar negeri juga
sudah ada yang datang ke sini," ujarnya.
Biaya sebesar Rp3.000 yang harus dikeluarkan setiap pengunjung
terbilang murah jika dibandingkan dengan kesejukan udara dan keindahan
pemandangan di sana.
"Kami juga menyediakan makanan khas geblek dan dawet sambel. Di dekat
Grojogan Sewu juga ada Goa Pleret yang jaraknya hanya 1,5 kilometer,"
ucap Pardi.
Dana yang terkumpul dari para pengunjung digunakan untuk pemeliharaan
Grojogan Sewu, misalnya membenahi jalan setapak dan pengadaan toilet
umum. Warga sekitar pun menyiapkan rumahnya untuk dijadikan home stay.
"Ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar," ungkap
Pardi menambahkan.
Meski demikian, Pardi menyadari akses jalan menuju Grojogan Sewu belum
bisa dikatakan layak. Dia pun telah menerima banyak kritik dari para
pengunjung. "Kami sudah menyampaikan kondisi jalan yang jelek ke
pemerintah. Katanya sudah ada rencana untuk dibangun," katanya.
Nur Rahman, salah satu pengunjung Grojogan Sewu juga berharap
pemerintah setempat bisa membenahi akses jalan pariwisata. "Tempatnya
bagus. Jadi sayang kalau jalannya tidak segera diperbaiki. Kalau
jalannya juga bagus, kami pasti ingin kembali lagi ke sini," ucap pria
asal Ponorogo itu.