Mohon perhatiannya, semua isi berita diblog ini adalah disalin dari berbagai sumber. Dan hanya sebagai arsip pribadi dan Group Komunitas Warga Kulon Progo.

Seluruh informasi termasuk iklan diblog ini bukan tanggung jawab kami selaku pemilik blog. Kami hanya Memberikan tempat kepada para pengiklan dan sebagai ,media sharing


 tarif jasa kami
KEMBALI KE HALAMAN AWAL – LC FOTOKOPI  *  TARIF JASA FOTOKOPI, PRINT, SCAN, KETIK, PRINT , DLL.   *   MELAYANI PRINT, PRINT COPY SECARA ONLINE


16 May 2015

Kelulusan CBT, 41 Siswa Dapat Nilai 10

KULONPROGO ( KRjogja'com) - Ujian Nasional (UN) dengan memakai sistem
computer based test (CBT) yakni mengerjakan soal ujian melalui
komputer, ternyata mampu memberikan hasil yang menggembirakan. Dari
hasil CBT SMK N I Pengasih, yang mendapatkan nilai 10 ada 41 siswa,
sedangkan tahun lalu ketika masih memakai paper based test (PBT) nilai
10 sebanyak 32 siswa. Sementara untuk hasil keseluruhan baik CBT
maupun PBT, SMK N I Pengasih untuk hasil kelulusan SMK adalah terbaik
pertama di Kulonprogo dan kedua di DIY.
Hasil UN CBT ini, kata Kepala Sekolah SMK N I Pengasih Tri Subandi,
lebih bagus. "Tahun ini dari 315 siswa lulus 100 persen. Nilai 10
diraih 41 siswa terdiri, matematika ada 39 siswa, bahasa Indonesia 1,
dan Kompetensi 1. Ada satu siswa yang mendapatkan dua nilai 10 yakni
matematika dan kompetensi," kata Tri Subandi, Jumat (15/5/2015).
Pemakaian CBT, dijelaskan Tri Subandi, lebih diuntungkan waktu. Karena
kalau pakai PBT siswa harus membulati, sedangkan CBT langsung klik
saja, ada lebih banyak waktu untuk mengulas soal. "Kendala sementara
ini adalah masalah shift. Kami kemarin masih memakai tiga shift,
seharusnya bisa dua saja. Selain CBT UN, kami juga akan menerapkan
untuk ulangan umum kelas XI mendatang. Hal itu agar siswa terbiasa
dalam menghadapi CBT," ujar Tri sembari berharap nantinya UN tahun
depan sudah banyak yang akan memakai sistem CBT.(Wid)
Share:

Keluarga di Kulonprogo Didata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah
Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kulonprogo melakukan
pendataan keluarga mulai 1 hingga 31 Mei 2015. Karena itu seluruh
warga Kulonprogo diminta untuk membantu mensukseskan pendataan, dengan
siap menyampaikan data keluarga kepada petugas. Dengan memberikan data
yang benar, berarti masyarakat sudah ikut membantu dalam kegiatan ini.
"Pendataan berlaku bagi seluruh masyarakat yang domisili di Kulonprogo
selama 6 bulan berturut-turut. Pendataan secara De Fakto bukan De
Jure, meliputi data kependudukan, data Keluarga Berencana (KB), dan
data pembangunan keluarga. Hasil pendataan akan diketahui jumlah
penduduk, Pasangan Usia Subur (PUS), kepesertaan KB, anak usia
sekolah, termasuk mata pencaharian, tahapan keluarga sejahtera (KS).
Setelah di entry, akan diketahui juga kondisi keluarga apakah masuk
Pra KS, KS 1, KS dan sebagainya," kata Kasubid Pembinaan Ketahanan
Keluarga BPMPDPKB, Woro Kandini Andayani SSos Msi di Wates, Jumat
(15/05/20215).
Dra Kasriyati MM selaku Koordinator Petugas Keluarga Berencana di
Kecamatan Wates menyampaikan, pendataan setiap RT ada 1 kader yang
melakukan pendataan. Hasil pendataan keluarga bakal di-entry petugas
kecamatan, secara online dengan petugas pusat di Jakarta.(Wid)
Share:

15 May 2015

PENGUMUMAN UN : Lulus, Ratusan Siswa MAN 2 Wates Bagikan Nasi Bungkus

Harianjogja.com, KULONPROGO-Lebih dari 2.500 nasi bungkus menjadi
bukti ungkapan syukur 165 siswa kelas XII MAN 2 Wates yang dinyatakan
lulus pada Jumat (15/5/2015).
Didampingi para guru, mereka turun ke jalan untuk membagikan ribuan
nasi bungkus tersebut kepada masyarakat sekitar Wates.
Salah satu guru MAN 2 Wates, Amir Makruf mengatakan, aksi bagi-bagi
nasi bungkus merupakan inisiatif para siswa. Sekolah bahkan tidak
mengeluarkan dana untuk membeli nasi bungkus.
"Siswa membawa nasi sendiri dari rumah. Kemarin sepakat minimal tujuh
bungkus tapi ada yang sampai 10 dan 15 bungkus," ucap pria yang
bertugas sebagai koordinator aksi tersebut.
Para siswa memulai aksinya dengan berjalan kaki dari sekolah sekitar
pukul 08.00 WIB. Mereka menuju sekitar Stasiun Wates, Terminal Wates,
hingga kemudian kembali lagi ke sekolah. "Ini wujud rasa syukur karena
kelulusan tahun ini mencapai 100 persen," kata Amir.
Aksi bagi-bagi nasi bungkus rupanya bukan pertama kali bagi MAN 2
Wates. "Ini sudah tradisi selama tiga tahun belakangan. Syukuran
kelulusan umumnya corat-coret baju dan konvoi. Tapi kami ingin
menyukurinya dan berbagi kebahagian dengan cara yang lebih
bermanfaat," ujar Karina Isnaini Putri, siswa kelas XII MAN 2 Wates.
Ungkapan serupa juga disampaikan siswa lainnya, Ahmad Sofyan Alfi.
Meski kepanasan dan lelah berjalan, Ahmad merasa puas karena bisa
berbagi nasi bungkus bersama teman-temannya. "Saya bawa tujuh bungkus
dari rumah," tutur remaja berusia 19 tahun itu.
Masyarakat yang menerima nasi bungkus dari siswa MAN 2 Wates pun
mengaku terkesan dengan cara perayaan kelulusan itu. Meski sempat
membuat lalu lintas macet, aksi tersebut tetap dianggap lebih terpuji
dibanding konvoi dan corat-coret seragam.
"Memang lebih baik tidak bikin onar. Seragamnya juga jangan dikotori
dan lebih baik disumbangkan," ungka Sudimin, warga Tambak, Triharjo,
Wates
Share:

Arfenda Peserta OSN SMP Tingkat Nasional

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Arfenda Kusumaningrum siswa Kelas 8 SMP N 2
Pengasih Kulonprogo maju dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP
Tingkat Nasional Tahun 2015 di Palu Sulawesi Tengah. Arfenda menjadi
salah satu dari 15 peserta dari DIY, dari Kota Yogyakarta 7 orang,
Bantul 5 orang, Sleman 1 orang, Gunungkidul 1 orang dan Kulonprogo 1
orang. Kategori mata pelajaran IPS 10 orang, Matematika 3 orang dan
IPA 2 orang.
"Berangkat Minggu (17/05/2015) dan kembali Sabtu (23/05/2015)," kata
Arfenda, Jumat (15/05/2015).
Sebelumnya, Arfenda bersama Kepala Sekolah SMP N 2 Pengasih Drs Wakim
dan Kepala Dinas Pendidikan Drs H Sumarsana MSi menghadap Bupati
Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) di rumah dinas dan dalam
kesempatan itu juga memberikan bantuan uang untuk bekal Arfenda.
Kepada Arfenda, bupati berterima kasih, baik atas nama pemerintah
daerah maupun pribadi, karena akan membawa nama baik Kulonprogo. Hasto
memberikan dorongan semangat dan beberapa nasehat kepada Arfenda, agar
tetap berjuang dan berdoa untuk meraih yang terbaik.
Menurut ayah Arfenda, Agus sejak TK dan di SD Muhammadiyah Wora Wari
Sentolo anaknya selalu mendapatkan rangking 1. "Biasanya ikut lomba
IPA, Matematika, tapi sekarang IPS," kata Agus.
Drs Wazim dan Agus menceritakan pula sebelumnya Arfenda sempat akan
mundur dari OSN, karena tidak memiliki laptop untuk presentasi. Namun
akhirnya mau ikut setelah diberikan pinjaman laptop milik kepala
sekolah.
Untuk mendukung Arfenda, Drs Wazim bakal berangkat ke Palu, meskipun
dengan biaya sendiri. Sedangkan Arfenda akan berangkat bersama panitia
lomba.(Wid)
Share:

HASIL UN 2015 : Polres Kulonprogo Siap Berjaga

Harianjogja.com, KULONPROGO-Guna mengamankan pengumuman, Kapolres
Kulonprogo. AKBP Yulianto mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan (Dindik) Kulonprogo dalam upaya pengamanan pengumuman
kelulusan SMA/SMK Sederajat.
"Dindik Kulonprogo sudah mengeluarkan edaran kalau siswa wajib pakai
baju adat Jogja, tidak boleh corat-coret, dan tidak boleh konvoi,"
ungkapnya, Kamis (14/5/2015).
Meski begitu, Polres Kulonprogo tetap akan mengerahkan jajaran anggota
kepolisian untuk memantau keamanan dan ketertiban selama perayaan
kelulusan.
"Petugas kami, baik yang berseragam maupun tidak akan memantau
sekolah-sekolah. Patroli lingkungan sekolah juga akan dilakukan," kata
Yulianto.
UN SMA sederajat telah dilaksanakan pada 13-15 April lalu, sementara
siswa SMK sederajat menjalaninya hingga 16 April. Total peserta di
Kulonprogo mencapai 5.608 orang. Enam orang peserta dinyatakan
mengundurkan diri karena berbagai alasan. Namun, mereka masih diberi
kesempatan untuk mengulang selama satu tahun lalu mengikuti UN 2016
Share:

Ada Kegelisahan Terhadap Globalisasi

KULONPROGO ( KRjogja.com) -Saat ini ada kegelisahan dalam masyarakat
dengan masuknya globalisasi. Sebab semua pengaruh bisa masuk dengan
bebas ke Indonesia. Selain itu patriotisme saat ini mulai luntur,
bukan lagi untuk bangsa dan negara, namun kesetiaan sudah bergeser
pada hal yang lain. Untuk itu perlu adanya kebangkitan umat.
Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) mengemukakan hal itu
ketika membuka Training of Trainers (TOT) Pengembangan Cabang dan
Ranting Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo di Gedung Kaca Wates.
"Tantangan yang dihadapi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) mendatang
makin tidak ringan. Untuk itu harus tetap konsiten membawa organisasi
semakin berperan dalam proses pembangunan. Mari kita isi kegiatan
Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) maupun Ranting (PRM) dengan
kegiatan yang membangun mental generasi muda," katanya.
Lebih lanjut Hasto menyatakan, dalam upaya membentengi generasi muda,
Pemkab bersama DPRD telah membuat Perda Larangan beroperasinya tempat
hiburan malam, dan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
"Sedangkan untuk Perda Pendidikan, nantinya kami mewajibkan kelas 6 SD
khatam Alquran. Dengan nanti disahkannya Perda tersebut maka sekolah
bisa mengeluarkan dana Bosda untuk membiayainya. Rencana kami, setiap
hari diberikan pelajaran agama di sekolah dengan tambahan guru 2 orang
untuk setiap sekolah," imbuhnya.
Ketua Panitia H Wagiran Mada menyatakan, TOT diisi materi pembentukan
korps mubaligh oleh Muhammad Jamaludin Ahmad, manajemen pelatihan
disajikan Muhammad Hamdi dari Lembaga Pengembangan Cabang & Ranting
Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LPCR PPM), serta Tafhimul Mufrodat. (Wid)
Share:

Hindari Konvoi Kelulusan, Siswa Pakai Pakaian Jawa

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Semua siswa SMA/MA/SMK dalam pengumuman
kelulusan, Jumat (15/5/2015) mengenakan pakaian adat Jawa. Ini sebagai
upaya mendukung Jogja Istimewa dan meminimalisir konvoi usai
kelulusan.
"Kami sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah bahwa pengumuman
dilakukan serentak dengan pakaian Jawa, dan tidak boleh konvoi. Dengan
pakaian Jawa, kami mengajak semua pihak untuk mendukung Jogja
Istimewa. Juga sebagai upaya untuk mencegah konvoi yang dilakukan usai
pengumuman," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Drs H Sumarsana
MSi, Kamis (14/5/2015).
Hasil kelulusan tahun ini semua merupakan hak prerogratif sekolah.
"Kami belum tahu berapa persen kelulusan. Karena kelulusan adalah
sekolah yang menentukan, yakni dari ujian sekolah dan rapor semester
3, 4, dan 5. Sedangkan untuk nilai ujian nasional (UN) sebagai syarat
berhak menerima pengumuman kelulusan. Apabila belum mengikuti UN maka
pengumuman belum disampaikan," tandasnya.
Sumarsana menerangkan, hasil CBT justru lebih menggembirakan. Sebab
hasil CBT SMK N I Pengasih lebih bagus daripada ketika memakai paper
based test (PBT) atau dengan kertas. Rata-rata nilai untuk SMK,
rangking 1 hingga 30 diraih SMK N I Pengasih. "Ini diharapkan dapat
menjadi contoh bagi sekolah lain yang belum melaksanakan CBT, sehingga
ke depan diharapkan sudah banyak yang bisa menerapkan CBT," imbuhnya.
Sementara itu, Humas SMK N II Pengasih, Samsu Muin menyatakan hasil
ujian memang meningkat, namun untuk kelulusan pihaknya belum bisa
menyebutkan, karena akan diumumkan Jumat (15/5) pukul 10.00. "Terhadap
pelaksanaan CBT, kami akan melaksanakannya tahun depan, karena
peralatan sudah datang," kata Muin sembari menambahkan bahwa meski
belum ada pengumuman kelulusan, namun banyak siswa yang sudah direkrut
perusahaan dan bahkan banyak yang telah berangkat.(Wid)
Share:

14 May 2015

Buron 6 Tahun, Terpidana Korupsi SPBU Wates Ditangkap

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kejaksaan Negeri Wates Kabupaten
Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menangkap Theresia Herdini
Prasasti Sumekar, terpidana korupsi penyimpangan pengelolaan SPBU
44-55-02 Wates dengan kerugian Rp65 juta pada 2004/2005 yang selama
ini buron.
"Tadi pagi, pada 00.40 WIB, kami dapat menangkap buron tindak pidana
korupsi yang telah menjadi daftar pencarian orang [DPO] selama enam
tahun. Terpidana Herdini diamankan di perumahan Kawasan Banyumanik,
Kota Semarang," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Wates Saring,
Rabu (13/5/2015).
Sebelum melakukan penangkapan, pihaknya telah berkoordinasi dengan
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah.
Sebelumnya, pihaknya telah mengirim tim untuk melacak yang
bersangkutan. Pada Rabu, pukul 00.40 WIB, yang bersangkutan ditangkap,
kemudian dibawa ke Kejari Wates.
Sesampai di Kejari Wates, pihaknya langsung melakukan pemberkasan
administrasi dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Herdini.
Tim dokter dari RSUD Wates memeriksa Herdini mulai dari kesehatan
fisik, psikis, hingga kehamilan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, yang bersangkutan dalam kondisi
sehat dan tidak hamil. Hanya saja, yang bersangkutan masih syok atas
penangkapannya. Setelah pemberkasan selesai, sekitar 10.30 WIB,
terpidana langsung ditahan di Lapas Kelas II Wirogunan," katanya.
Ia mengatakan kasus itu, berawal terpidana sebagai Kepala SPBU Wates.
Pada 21 Januari 2004, di mana pengelolaan SPBU tercantum terjadi
kelebihan pemesanan ataudelivery order(DO). Kemudian oleh terdakwa
dimasukan ke dalam tangki pendam. Terpidana membelinya dari anggaran
operasional SPBU.
"Hal ini menyebabkan kerugian negara Rp65 juta sebagaimana hasil
pemeriksaan BPKP DIY," katanya.
Kasi Intel Kejari Wates Arief Muda mengatakan eksekusi terhadap
Theresia Herdini Prasasti Sumekar seharusnya dilakukan sejak turunnya
putusan MA Nomor 1193/Pid.Sus/2008 yang isinya menolak permohonan
kasasi terdakwa.
Namun, sebelum ada putusan MA, yang bersangkutan bersembunyi dan
berpindah-pindah tempat, serta nomor telepon seluler.
"Kami berhasil menangkap terpidana Theresia Herdini Prasasti Sumekar
dengan melacak media sosial Imei, karena kami tidak bisa melacak
dengan nomor telepon genggam atau pun tempat tinggal," katanya.
Share:

Polres Kulon Progo Tangkap Bandar Judi Online

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Kepolisian Resor Kabupaten Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengamankan satu tersangka bandar
judi online saat melakukan judi di sebuah situs.
Kapolres Kulon Progo AKBP Yuliantoro mengatakan bandar tersebut
berinisial M yang merupakan warga Desa Wates, Kecamatan Wates.
"Berdasarkan informasi, M telah melakukan judi online sejak beberapa
bulan terakhir. Namun, kami baru mendapat laporan dua minggu lalu, dan
kami melalui anggota Polsek Wates langsung melakukan penyelidikan,"
kata Yuliantoro, Rabu (13/5).
Ia mengatakan tersangka diamankan di sebuah warung internet (warnet)
di Kota Wates, saat melakukan judi online sebuah situs. Tersangka
menerima sejumlah uang dari teman-teman dan tetangganya untuk
ditranfer ke nomor rekening bandar judi togel.
Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa slip
transfer uang, rekapan judi manual, sejumlah uang, sepeda motor, dan
telepon genggam.
Modus yang digunakan tersangka M membuka situs judi online. Sebelum
main, tersangka terlebih dahulu mentranfer sejumlah uang ke nomor
rekening yang disediakan bandar. Setelah itu, mereka main secara
online.
"Atas tindakannya, mereka dijerat Pasal 303 KHUP tentang Perjudian,
dengan acaman maksimal 10 tahun penjara," katanya.
Untuk mencegah kasus judi online, kata dia, pihaknya akan
berkoordinasi dengan Polda DIY atau Mabes Polri untuk memblokir
situs-situs judi.
"Kami juga telah meminta pihak bank memblokir rekening-rekening yang
digunakan untuk transaksi," katanya.
Red:Ani Nursalikah
Sumber:antara
Share:

Akses Jalur Alternatif Sleman - Kulonprogo Terancam Putus

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN -Ambrolnya di sayap jembatan Margoyoso,
Sumbermulyo, Minggirmengancam terputusnya jalur alternatif yang
menghubungkan wilayah Sleman sebelah barat, Kota Yogyakarta dengan
Kabupaten Kulonprogo.
Jalur tersebut sering dilalui warga untuk mempersingkat waktu tempuh
untuk menuju ke Kulonprogo dan sebaliknya.
"Terutama saat jalan utama ramai, warga setempat memilih jalur ini.
Apalagi saat lebaran," ujar Camat Minggir, Arif Marwoto, Rabu
(13/5/2015).
Kerusakan diperparah dengan minimnya penerangan pada jalur tersebut
pada malam hari. Kondisi tersebut sangat membahayakan lantaran
jembatan berada tepat di tingkungan jalan.
"Banyak pengendara yang tidak dapat memperkirakan adanya kendaraan di
sisi lain jalan. Meskipun ada penerangan, tapi dengan difungsikan
hanya sebagian jalur, pengendara harus berhati-hati," katanya.
Sebelum ambrolnya sisi selatan, kata Arif, sayap jembatan di sisi
utara juga ambrol. Pihaknya sudah melaporkan kerusakan jembatan
tersebut kepada dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti.
"Untuk sisi utara sudah diperbaiki, namun tidak lama sisi selatan juga
ambrol. Kami sudah menyampaikan baik secara lisan maupun tersurat.
Tapi kami belum mendapatkan kepastian kerusakan akan ditangani,"
paparnya.(*)
Share:

BERITA KULON PROGO TERBARU

SITEMAP