Kulonprogo, (Tagar 1/4/2019) - Bandara baru di Yogyakarta, New Yogyakarta International Airport (NYIA) April rencananya sudah beroperasi. Pemkab Kulonprogo mengintensifkan pelatihan kerja kepada warganya.
Tujuannya agar warga setempat tidak hanya menjadi penonton terhadap pembangunan bandara yang bernilai investasi Rp 8,8 triliun tersebut.
Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, sejak megaproyek bandara NYIA ditetapkan di Kulonprogo, pemkab sudah menyiapkan pelatihan kerja.
"Sampai Maret ini sudah ada 1.115 yang mengikuti pelatihan, termasuk kebandarudaraan bersama dengan PT angkasa Pura I," katanya membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) tahun anggaran 2019 di UPT BLK Disnakertrans Kulonprogo, Senin (1/4).
Untuk pelatihan kerja kali ini, ada 208 peserta yang mengikuti 13 jenis pelatihan. Pelatihan kerja berlangsung beberapa hari, peserta tidak dipungut biaya alias gratis.
"Ini komitmen pemkab agar warga lokal tidak menjadi penonton pembangunan. Pemkab terus menyiapkan produktivitas tenaga kerja dan melakukan perluasan dan kesempatan kerja," terangnya.
Dia mengungkapkan, pelatihan kerja yang digelar pemkab berbasis kompetensi. Ibarat kendaraan, surat kompetensi mirip seperti SIM yang menjadi bukti keahlian yang dimiliki.
"Kita sudah sering ya (menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi) di berbagai bidang. Sebagian lulusan sudah bekerja dan membuka lapangan usaha," ujar Sutedjo.
Selain menyambut beroperasinya Bandara NYIA, pelatihan kerja juga menjadi upaya menekan angka pengangguran di Kulonprogo.
"Data terakhir sekitar 4.500 tenaga kerja produktif yang belum mendapatkan pekerjaan. Kami yakin nanti setelah bandara baru beroperasi, angka pengangguran di Kulonprogo semakin kecil jumlahnya," papar dia.
Di tempat yang sama, Kepala UPT BLK Saryono mengatakan, pelatihan kerja kali ini ada 13 paket pelatihan. Antara lain Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, pembuatan kue dan roti, pelatihan tata rias dan kecantikan serta pelatihan service sepeda motor konvensional, internet marketing, perawatan AC, pelatihan mebel dan furniture, menjahit, juru las dan lainnya.
Dia mengakui, pelatihan kerja memang tidak secara spesifik berhubungan dengan bidang transportasi udara atau kebandarudaraan. Untuk pelatihan kerja kebandarudaraan, PT Angkasa Pura I yang melakukan pelatihannya.
"Sampai Maret ini sudah ada 1.115 yang mengukuti pelatihan kerja," ujarnya.
Pelatihan kerja ini digelar dengan dasar Undang-undang No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pelatihan kerja diselenggarakan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja, untuk peningkatan kesejahteraan.
"Semoga pelatihan kerja ini mampu menyambut kesempatan kerja yang terbuka dengan beroperasinya Bandara NYIA," pungkasnya. []