REPUBLIKA.CO.ID, Seniman tari kenamaan Yogyakarta yang sudah keliling dunia, Didik Nini Thowok, saat ini tengah menggarap satu kampung wisata di daerah Kulonprogo, DI Yogyakarta (DIY). Kampung wisata yang kelak akan dinamakan Kampung Wisata Didik Nini Thowok ini tepatnya terletak di Kampung Bendungan Kayangan, Pendowoharjo, Kulonprogo.
"Kita mencontoh kampung wisata yang ada di Thailand yang sudah memiliki standar internasional," ujarnya, Rabu (24/2).
Menurutna, ide kampung wisata ini dikemukakan pertama kali ke Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, pertengahan 2015 lalu. Ternyata gayung bersambut Bupati Kulonprogo mendukung penuh ide seniman tari Yogyakarta tersebut.
Di kampung itu kata Didik, selama ini sudah ada adat saparan yang digelar setahun sekali dan akan terus dikembangkan.
Nantinya Kampung Wisata Didik Nini Thowok ini hanya bisa dijangkau dengan kendaraan tanpa polusi atau bukan kendaraan bermotor. Di kampung ini akan ada pendopo khusus Didik Nini Thowok dimana pengunjung dan penduduk desa bisa bebas belajar gending, tarian bahkan nyanyian Jawa khas Didik Nini Thowok.
"Nanti juga akan dibangun balai-balai untuk belajar membatik khas Kulonprogo, kuliner dan aneka kerajinan tradisional," katanya.
Di desa itu juga akan digalakkan penanaman tanaman organik dan akan didirikan pasar khusus tanaman organik sepekan sekali.
Proyek ini menurutnya akan selesai pada November 2016 mendatang. Bahkan kata dia, rumah-rumah penduduk di sana nanti juga akan disiapkan sebagai home stay standar desa wisata internasional.
"Dengan begitu turis asing tidak perlu cari hotel, cukup di situ saja," katanya.
Pengembangan desa wisata dengan standar internasional berbasis budaya dan seni ini menurut Didik untuk mendukung perpindahan bandara Adisutjipto ke Kulonprogo. Selain Kulonprogo, proyek Kampung Didik ini juga akan dikembangkan di Temanggung. "Itu daerah lahir saya," ujarnya.
"Kita mencontoh kampung wisata yang ada di Thailand yang sudah memiliki standar internasional," ujarnya, Rabu (24/2).
Menurutna, ide kampung wisata ini dikemukakan pertama kali ke Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, pertengahan 2015 lalu. Ternyata gayung bersambut Bupati Kulonprogo mendukung penuh ide seniman tari Yogyakarta tersebut.
Di kampung itu kata Didik, selama ini sudah ada adat saparan yang digelar setahun sekali dan akan terus dikembangkan.
Nantinya Kampung Wisata Didik Nini Thowok ini hanya bisa dijangkau dengan kendaraan tanpa polusi atau bukan kendaraan bermotor. Di kampung ini akan ada pendopo khusus Didik Nini Thowok dimana pengunjung dan penduduk desa bisa bebas belajar gending, tarian bahkan nyanyian Jawa khas Didik Nini Thowok.
"Nanti juga akan dibangun balai-balai untuk belajar membatik khas Kulonprogo, kuliner dan aneka kerajinan tradisional," katanya.
Di desa itu juga akan digalakkan penanaman tanaman organik dan akan didirikan pasar khusus tanaman organik sepekan sekali.
Proyek ini menurutnya akan selesai pada November 2016 mendatang. Bahkan kata dia, rumah-rumah penduduk di sana nanti juga akan disiapkan sebagai home stay standar desa wisata internasional.
"Dengan begitu turis asing tidak perlu cari hotel, cukup di situ saja," katanya.
Pengembangan desa wisata dengan standar internasional berbasis budaya dan seni ini menurut Didik untuk mendukung perpindahan bandara Adisutjipto ke Kulonprogo. Selain Kulonprogo, proyek Kampung Didik ini juga akan dikembangkan di Temanggung. "Itu daerah lahir saya," ujarnya.