Harianjogja.com, KULONPROGO-Jumlah kunjungan pasien Infeksi Menular
Seksual (IMS) di Puskemas Wates relatif tinggi. Setidaknya terdapat 10
orang pasien per hari yang memeriksakan diri karena IMS. Jika menerima
rujukan dari puskemas lain, jumlah kunjungan dapat mencapai 20-30
orang pasien IMS setiap hari.
Dokter Puskesmas Wates Dian Monika mengungkapkan kebanyakan kasus IMS
yang ditangani oleh Puskesmas Wates adalah G0 atau kencing nanah.
Sejauh ini, persentase kunjungan masih didominasi ibu rumah tangga
yang lebih sadar dengan kesehatannya. Ketika merasakan gejala yang
tidak lazim, kata Dian, mereka segera memeriksakan diri. Ia
menuturkan, pemeriksaan kepada ibu rumah tangga harus dilanjutkan
dengan pemeriksaan kepada para suami.
"Bagaimanapun penularan IMS melalui hubungan seksual, sehingga
pasangannya harus diperiksa juga dan upaya pemeriksaan pasangan
melalui persuasi saat kosultasi," terangnya di sela-sela kegiatan
pemeriksaan kesehatan untuk pengunjung binaan Rumah Tahanan (Rutan)
Wates, Kamis (13/11/2014).
Penyebab IMS adalah perilaku seksual yang berisiko, seperti
berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi kondom,
atau tertular dari pasangan yang memiliki perilaku seksual tersebut.
Diakuinya, Puskesmas Wates banyak menangani kasus IMS. Hal ini
disebabkan, Puskesmas Wates merupakan salah satu dari lima puskesmas
di Kulonprogo yang memiliki layanan khusus IMS. Empat puskesmas
lainnya, yakni, Nanggulan, Temon 2, Sentolo 2, dan Panjatan 2
Dian menguraikan, IMS merupakan salah satu pintu masuk penularan HIV
sehingga perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut kepada pasien IMS
untuk mengetahui faktor risiko.
15 November 2014
Home »
Arsip berita kulonprogo
» Sehari Ada 10 Pasien Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Wates