Harianjogja.com, KULONPROGO--Siswa dan Guru dari SMK Maarif 1 Wates dan
SMKN 1 Temon (SMK Kelautan) menandatangani surat pernyataan damai di
Mapolres Kulonprogo, Senin (10/11/2014) siang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Polres Kulonprogo itu,
belasan murid dari kedua sekolah ikut serta didampingi dengan guru dan
kepala sekolah. Mediasi dipimpin oleh Kapolres Kulonprogo AKBP
Yulianto, Wakapolres Kulonprogo Kompol M Akbar Thamrin, dan Kabag Ops
Polres Kulonprogo Kompol Vero Aria.
Mediasi ini dilakukan setelah pekan lalu kedua sekolah tersebut
berseteru yang mengarah kepada aksi tawuran pelajar. Berdasarkan
informasi yang dihimpun, tidak seorang pun mengetahui persoalan pasti
yang membuat kedua sekolah tersebut berseteru. Pasalnya, perseteruan
sudah berlangsung sejak lama dan seolah-olah diwariskan kepada junior
turun temurun.
Guru SMK Maarif 1 Wates, Eko Juwito, berharap dengan mediasi dan
penandatanganan pernyataan damai dapat membuat situasi belajar
mengajar di kedua sekolah kondusif.
"Tidak perlu lagi menengok ke belakang, yang terpenting saat ini
benang kusut sudah terurai dan kehidupan murid berjalan tenteram,"
tuturnya.
Kepala SMKN 1 Temon Rokhmadi berharap polisi dan Satpol PP dapat
menggelar razia rutin di sela-sela jam belajar sekolah dan sepulang
sekolah untuk menertibkan siswa.
"Kami butuh bantuan, sebab tidak mungkin guru mengawasi 24 jam sampai
di luar sekolah," ungkapnya.
Wakapolres Kulonprogo Kompol M Akbar Thamrin mengatakan perseteruan
antara SMK Maarif 1 Wates dan SMK Kelautan Temon merupakan rentetan
dari persoalan yang telah lalu.
"Hingga akhirnya dari pengakuan murid di kedua sekolah, mereka
sama-sama merasa menjadi korban," ujarnya.
Kendati demikian, kata Akbar, untuk memutus persoalan ini tidak perlu
dicari lagi siapa yang salah dan benar, melainkan sama-sama
berkomitmen untuk berdamai dan tidak mengulangi perbuatan yang salah.
12 November 2014
Home »
Arsip berita kulonprogo
» 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Sepakat Berdamai, Ada Apa?